• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Singarimbun (1989), penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengujian hipotesa atau penelitian penjelasan (explanatory research) yang tergolong dalam metode penelitian survei. Penelitian pengujian hipotesa merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa (Singarimbun 1989).

Pedekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Singarimbun (1989) menyatakan bahwa dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diamati, terdapat usaha untuk menambahkan informasi kualitatif pada data kuantitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan pemanfaatan modal sosial rumahtangga di Desa Ciaruteun Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor, mendeskripsikan kondisi pangan rumahtangga di Desa Ciaruteun Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk menganalisis hubungan kondisi sosial ekonomi rumahtangga terhadap status ketahanan pangan, menganalisis hubungan pemanfaatan modal sosial terhadap status ketahanan pangan rumahtangga. Pendekatan penelitian kualitatif dan kualitatif digunakan untuk memperoleh data primer.

Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode survei dan menggunakan instrumen berupa kuisioner yang ditujukan kepada rumahtangga petani. Kuisioner yang diberikan kepada rumahtangga petani mengenai kondisi sosial ekonomi rumahtangga petani yang berupa tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, dan jumlah anggota rumahtangga. Selain itu, kuisioner tersebut diberikan kepada rumahtangga petani untuk mengetahui modal sosial yang berupa tingkat kepercayaan, kekuatan jaringan, pengaruh norma sosial, dan status ketahanan pangan rumahtangga yang berupa ketersediaan pangan, aksesibilitas pangan, dan konsumsi pangan. Pendekatan kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam terhadap informan. Panduan wawancara mendalam yang digunakan terkait dengan pemanfaatan modal sosial, dan status ketahanan pangan rumahtangga petani.

Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Desa Ciaruteun Ilir Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan penelitian ini melanjutkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Nasution (2012). Penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2012) mengenai status ketahanan pangan dan peran kepemimpinan rumahtangga petani di Desa Ciaruteun Ilir. Perubahan komoditas pertanian dari beras menjadi sayuran yang ditanam menjadi perhatian peneliti untuk mengetahui ketahanan pangan yang

dilakukan. Selain itu, sebagian besar penduduk masih menjadikan pertanian sebagai lahan utama mencari nafkah.

Pengambilan data sekunder dilakukan pada bulan September 2013. Pengambilan data primer dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan November 2013, pengolahan data dilakukan pada bulan November 2013. Analisis data dan penulisan dilakukan pada bulan Desember 2013. Kegiatan penelitian meliputi peyusunan proposal penelitian, kolokium, pengambilan data lapangan, pengolahan data dan analisis data, penulisan draft skripsi, sidang skripsi, dan perbaikan laporan penelitian.

Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani Desa Ciaruteun Ilir Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Unit analisis penelitian adalah rumahtangga petani Desa Ciaruteun Ilir Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Rumahtangga petani merupakan petani yang menggunakan lahan pertanian untuk menanam sayur-sayuran. Hal tersebut sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis pengaruh pemanfaatan modal sosial terhadap status ketahanan rumahtangga petani Desa Ciaruteun Ilir.

Teknik sampling adalah suatu teknik atau cara dalam mengambil sampel yang representatif dari populasi (Rianse dan Abdi 2009). Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari sampel yang diambil secara acak. Langkah- langkah metode pengambilan sampel yang digunakan adalah :

a. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari sekretaris desa, RW dengan penduduk yang paling banyak memiliki pekerjaan sebagai petani adalah RW 01, RW 02, RW 03, RW 06, dan RW 07.

b. Pada masing-masing RW ditentukan jumlah rumahtangga petani yang akan diwawancarai dan diberikan kuisioner penelitian. Rumahtangga petani yang dibutuhkan sebagai responden adalah 60 rumahtangga dengan lima wilayah RW yang telah ditentukan. Perhitungan jumlah rumahtangga pada masing-masing RW adalah = 12. Jadi, masing-masing RW diperlukan 12 rumahtangga petani untuk diwawancarai dan diberikan kuisioner.

c. Pada masing-masing RW, rumahtangga petani dipilih awalnya melalui data yang diberikan oleh ketua RW dan memilih secara acak rumahtangga petani tersebut. Kemudian, pemilihan responden selanjutnya ditentukan berdasarkan informasi yang telah diberikan oleh responden sebelumnya.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder didapatkan dari studi literatur terkait dan pihak-pihak yang berkaitan dengan lokasi penelitian, yaitu profil Desa Ciaruteun Ilir, data demografi Desa Ciaruteun Ilir, dan data dari Badan Pusat Statistika. Data primer diperoleh dari hasil pengambilan data langsung di lapangan melalui kuisioner dan wawancara mendalam kepada rumahtangga petani dan informan. Kuisioner yang

diberikan kepada rumahtangga petani terdiri dari tiga bagian. Ketiga bagian tersebut adalah modal sosial, kondisi sosial ekonomi rumahtangga berupa tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, dan jumlah anggota rumahtangga, dan status ketahanan pangan rumahtangga. Wawancara mendalam diberikan kepada rumahtangga petani dan informan berdasarkan panduan pertanyaan yang telah disiapkan dan diikuti dengan pemikiran rumahtangga petani yang berhubungan dengan pertanyaan. Wawancara tersebut digunakan untuk mengetahui pemanfaatan modal sosial bagi rumahtangga di Desa Ciaruteun Ilir dan informasi- informasi lain mengenai ketahanan pangan.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan pada penelitian ini terbagi ke dalam 3 tahap. Pertama, setelah data diambil di lapangan, data tersebut dimasukkan ke dalam buku kode responden sebelum diolah menggunakan SPSS. Buku kode rumahtangga petani dibuat menggunakan Microsoft Excel 2007

dengan memberikan kode-kode terhadap setiap pertanyaan kuesioner yang diberikan kepada responden. Setelah buku kode dibuat, jawaban setiap pertanyaan dari rumahtangga petani dimasukkan ke buku kode tersebut sebelum diolah. Kedua, setelah semua jawaban dari rumahtangga petani dimasukkan ke buku kode responden, data tersebut diperiksa kembali untuk mendapatkan jawaban yang seragam. Jawaban yang terdapat di kuesioner sangat beragam sehingga perlu disamakan agar nantinya mudah diolah lebih lanjut. Tahap ini masih menggunakan microsoft excel 2007. Ketiga, pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 dengan menggunakan tabulasi silang dan uji analisis regresi linear berganda. Uji analisis regresi linear bergandadigunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar dua variabel, yaitu variabel kondisi sosial ekonomi rumahtangga petani dan status ketahanan pangan petani.

Proses perhitungan pendapatan, pengeluaran, dan ketahanan pangan rumahtangga petani adalah sebagai berikut :

1. Langkah-langkah perhitungan pendapatan rumahtangga petani adalah

a. Pendapatan petani diambil dari mata pencaharian yang berupa kegiatan usahatani dan kegiatan nonusahatani. Kegiatan usahatani yang dimaksud adalah pekerjaan petani sayuran yang sehari-hari dilakukan. Pendapatan petani sayuran ini diambil dari kegiatan tani selama satu minggu terakhir. b. Setelah mendapatkan data hasil pendapatan petani ini, data tersebut

dimasukkan ke buku kode rumahtangga petani yang telah dibuat di

Microsoft Excel 2007.

c. Ukuran pendapatan petani disamakan dari pendapatan per minggu per rumahtangga petani menjadi pendapatan per bulan per rumahtangga petani.

d. Hal yang sama juga dilakukan pada kegiatan nonusahatani. Rumahtangga petani yang memiliki pekerjaan selain kegiatan usahatani dibedakan menjadi kegiatan upah, usaha keluarga, remitan, dan kegiatan lainnya seperti bantuan. Setiap kegiatan nonusahatani diambil pendapatan dalam satu minggu terakhir kecuali rumahtangga yang memang memiliki pendapatan tetap per bulan.

e. Setelah disamakan semua pendapatan dalam per bulan, hasil pendapatan tersebut dijumlahkan yang menghasilkan pendapatan total dari setiap rumahtangga.

f. Penggolongan tinggi, sedang, dan rendah pada pendapatan rumahtangga ini berdasarkan rata-rata pendapatan rumahtangga petani dengan perhitungan sebagai berikut : ( )4.

g. Setelah mendapatkan nilai rata-rata pendapatan, selanjutnya nilai tersebut dijumlahkan dengan nilai pendapatan maksimum dan minimum sehingga diperoleh range pendapatan tinggi, sedang, dan rendah.

2. Langkah-langkah perhitungan pengeluaran rumahtangga petani adalah

a. Pengeluaran rumahtangga petani diambil dari pengeluaran pangan, nonpangan, dan lainnya seperti arisan. Pengeluaran rumahtangga ini diambil dalam satu minggu terakhir dari masing-masing pengeluaran. b. Setelah mendapatkan jawaban dari masing-masing rumahtangga dari

pertanyaan kuesioner, selanjutnya jawaban tersebut dimasukkan ke buku responden yang telah dibuat.

c. Pengeluaran rumahtangga tersebut kemudian disamakan jawabannya dengan dibuat pengeluaran dalam per bulan.

d. Setelah disamakan semua pengeluaran dalam per bulan, hasil pengeluaran tersebut dijumlahkan yang menghasilkan pengeluaran total dari setiap rumahtangga.

e. Penggolongan tinggi, sedang, dan rendah pada pengeluaran rumahtangga ini berdasarkan rata-rata pengeluaran rumahtangga petani dengan perhitungan sebagai berikut : ( )5.

f. Setelah mendapatkan nilai rata-rata pengeluaran, selanjutnya nilai tersebut dijumlahkan dengan nilai pengeluaran maksimum dan minimum sehingga diperoleh range pengeluaran tinggi, sedang, dan rendah.

3. Langkah-langkah perhitungan jumlah anggota rumahtangga petani adalah a. Perhitungan jumlah anggota rumahtangga berdasarkan jawaban responden

mengenai jumlah orang yang tinggal dalam satu atap.

b. Keseluruhan jawaban kuesioner tersebut memiliki jawaban yang beragam sehingga jumlah anggota rumahtangga terendah adalah 2 dan jumlah anggota rumahtangga tertinggi adalah 11.

c. Selanjutnya mencari rata-rata jawaban tersebut dengan penjabaran sebagai berikut : Rata-rata jumlah anggota rumahtangga = ( )6

d. Setelah mendapatkan nilai rata-rata jumlah anggota rumahtangga, selanjutnya nilai rata-rata tersebut dijumlahkan dengan nilai maksimum dan minimum sehingga diperoleh range jumlah anggota rumahtangga besar, sedang, dan kecil.

4. Langkah-langkah perhitungan status ketahanan pangan rumahtangga petani adalah

e. Perhitungan status ketahanan pangan rumahtangga petani berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang berjumlah 11 yang ada pada kuesioner

4

Keterangan : P adalah Pendapatan

5

Keterangan : K adalah Pengeluaran

6

penelitian. Jawaban pertanyaan kuesioner diberikan nilai pada masing- masing pertanyaan seperti strategi rumahtangga untuk mempertahankan keadaan pangan (tidak ada, hutang, pinjam, dan dicukupkan), tempat membeli pangan (warung, pasar), dan alternatif pangan dalam rumahtangga petani (ubi, singkong).

f. Keseluruhan pertanyaan kuesioner tersebut memiliki nilai yang beragam sehingga nilai terendah adalah 11 dan nilai tertinggi adalah 22.

g. Selanjutnya mencari rata-rata nilai tersebut dengan penjabaran sebagai berikut : Rata-rata nilai = ( )7

h. Setelah mendapatkan nilai rata-rata ketahanan pangan, selanjutnya nilai tersebut dijumlahkan dengan nilai maksimum dan minimum sehingga diperoleh range status ketahanan pangan tinggi, sedang, dan rendah.

7