• Tidak ada hasil yang ditemukan

e. Hasil Evaluasi Perencanaan Program Bilingual di SMP Bakti Mulya 400

PENDIDIKAN TERAKHIR: S1

TANGGAL : 25 November 2014

WAKTU :13.48

TEMPAT : Ruang kerja

1. Tanya : Bagaimana konsep program bilingual menurut bapak ?

Jawab : Konsepnya kita pasti bekerja sama dengan Cambridge dalam evaluasi check point, jadi ada tim evaluasi dari standar cambridge dan kita mengikutsertakan oleh karena itu dalam pembelajaran kita memadukan kurikulum kita adopsi dan adaptasi dengan kurikulum cambridge. Jadi dalam hal evaluasinya saja.

2. Tanya : Apa latar belakang terbentuknya program bilingual ?

Jawab : Tadinya kita mengikuti Program pemerintah yang bernama RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional), tapi karena program itu dihapus kami independen

3. Tanya : Bagaimana pembentukan struktur program bilingual ?

Jawab : Jadi dimulai dari paling atas kepala sekolah, wakasek kurikulum, kemudian ada staf sendiri. koordinator kelas internasional. Sebenarnya yang lebih banyak tau koordinator kelas internasional karena dari permasalahan soal ke cambridge dia yang intens komunikasi dengan pihak cambridge. tentunya memang yang dibedakan itu untuk 4 mapel utama yaitu b.inggris, IT, Match, dan Sains.

4. Tanya : Bagaimana prosedur perencanaan program bilingual ?

Jawab : Kemudian kita menyusun program sendiri dengan wakil dan koordinator seperti merencanakan anggaran, guru-gurunya. Jadi dalam rekrutmen guru ada semacam upgrade kebahasaan kerjasama dengan khursus di luar.nanti dari situ terpilih lah

guru-guru yang kualitasnya lebih baik sehingga itu yang ditunjuk untuk mengisi pelajaran utama di kelas internasional

5. Tanya : Apa saja data yang dibutuhkan baik internal dan eksternal dalam merencanakan program bilingual ?

Jawab : Waktu itu kan ada RSBI pada saat dikelola oleh pemerintah dan setiap setahun sekali kita diundang seluruh sekolah penyelenggara RSBI untuk mengadakan standar administrasi. Tapi sejak ditutup kita independen jadi tinggal dijalankan saja.

6. Tanya : Apa saja yang didiagnosa dalam program bilingual ?

Jawab : Globalisasi. Sehingga kita membutuhkan manusia-manusia yang berkemampuan lebih sehingga dari diagnosa tersebut terbentuk program bilingual.

7. Tanya : Apa saja kebijakan yang disiapkan dalam membentuk program bilingual ?

Jawab : Biasanya pembiayaan. Kalau kita membuka kelas internasional kan ada native yang bayarannya lebih besar dan untuk guru-guru yang 4 mata pelajaran utama tadi karena mereka punya kemampuan lebih jadi kita harus bayar lebih mahal dibanding dengan guru-guru yang lain. Dan untuk menjalankan program butuh pembiayaan yang beda dengan kelas reguler. Biasanya dari segi pembiayaan itu dasarnya.

8. Tanya : Bagaimana cara seluruh pihak terlibat dalam melaksanakan kebijakan bilingual ?

Jawab : Biasanya ada sosialisasi dari kepala sekolah, sehingga ada gambaran besarnya bagaimana cara melaksanakannya seperti pelajaran tertentu disampaikan dalam dua bahasa. Dan standar pengelolaannya mengarah ke kualitas internasional.

9. Tanya : Menurut bapak, apa kelebihan dan kekurangan program bilingual di sekolah ini ?

Jawab : Kekurangan mungkin di sarana prasarana yang tidak jauh berbeda dengan reguler. Sebenarnya sudah lebih namun menurut saya

masih kurang. Jika kelebihannya mungkin kerjasama dengan cambridge karena sekolah lain belum tentu karena sulit juga menjalin kerjasama kesana. Keunggulannya disitu. Asal mula kerjasama itu dari foundation yang menjembatani dan bekerjasama dalam penyediaan native, tapi kemudian setelah dipelajari kita sendiri. Jadi dari dialah kita dapat melaksanakan. 10. Tanya : Apa saja perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang

program bilingual ?

Jawab : Itu ada di RKAS yang dibuat kepala sekolah. Kalau waktu zaman masih dikelola oleh pemerintah kita masih harus menyerahkan ke pemerintah. Namun karena sekarang kita sudah mandiri diserahkan kepada yayasan. Kalau yayasan yang penting anggarannya.

11. Tanya : Bagaimana pembagian anggaran perencanaan program bilingual ? Jawab : Ada anggaran untuk sarana prasarana dalam kelas biasanya beda tersendiri, penggajian guru, native, dan program yang dijalankan di kelas internasional. Kalau kelas VII ada britching program jadi mungkin penyetaraan bahasa dengan pihak luar. Dan biasanya kerjasama dengan EF.

12. Tanya : Apa saja kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan program bilingual ?

Jawab : Jadi ya tadi kecakapan bahasa inggris secara aktif baik lisan dan tulisan dan ada khursus untuk seluruh guru tapi untuk 4 pelajaran tadi. Karena butuh penguasaan komunikasi yang mengharuskan dua bahasa pada 4 mata pelajaran tadi

13. Tanya : Apakah 4 mata pelajaran tadi diadakan pada seluruh jenjang kelas?

Jawab : Ya, yang diambil acuam 4 mapel itu, tapi memang kita biasanya IT tidak ikut dua bahasa. Jadi 3 pelajaran yang memang memakain bahasa inggris. Karena dianggap IT itu sama saja jadi tidak menggunakan standar cambridge. Jadi 3 mapel saja. Standar

keilmuan kan biasanya Match, bahasa inggris, dan sains dan dianggap sebagai ibunya mapel yang lain. Tapi untuk kelas IX biasanya ada check point semester 1 jadi memang kegiatannya sudah mengacu ke ujian. Tapi semester kedua sudah fokus ke ujian nasional. Karena ujian-ujian ini harus dikirim langsung ke cambridge dan itu menghabiskan biaya yang mahal yang kadang menyerap dana cukup besar.

14. Tanya : Berapa banyak jumlah rombel kelas bilingual ?

Jawab : 1 level nya sekitar 25-30 siswa. Sekitar 2 kelas tiap level. Hanya tahun ini tidak sampai 30 hanya 22 siswa.

15. Tanya : Apa saja kualifikasi peserta didik program bilingual ?

Jawab : Biasanya sebelum masuk ada tes seleksi pada 4 pelajaran yang menggunakan bahasa inggris, ditambah calon peserta didik wawancara dengan native. Jika dibandingkan dengan akselerasi lebih banyak peminat ke kelas internasional.

16. Tanya : Apa saja target yang ingin dicapai dalam perencanaan program bilingual ?

Jawab : Ya mungkin agar standar internasionalnya diakui oleh negara-negara luar. Karena kita menggunakan cambridge kan barangkali akses untuk belajar di luar negeri lebih mudah, kemudian yang paling umum menyiapkan generasi di masa globalisasi karena bahasa inggris sebagai bahasa kedua.

17. Tanya : Apa saja yang dilakukan stake holder dalam mengevaluasi perencanaan program bilingual ?

Jawab : kami melakukan evaluasi ketika akhir semester untuk mengevaluasi program kelas yang sudah kami jalankan selama ini dengan mengadakan pertemuan bersama guru-guru dan seluruh pihak yang terlibat dalam program sehingga dapat diketahui kemajuan suatu program.

18. Tanya : Apakah ada perbaikan yang harus dilakukan dalam program bilingual ?

Jawab : Ya, kita hanya cambridge saja. Kita sendiri tidak ada hal yang menonjol. Kita belum bisa membuat suatu program yang benar-benar internasional. Barangkali jika diadu dengan sekolah lain juga kita masih kurang dalam hal keilmuannya . biasanya dari paguyuban guru-guru ini ada semacam perlombaan-perlombaan ya memang pernah menang tapi tidak sampai internasional tapi hanya wilayah jakarta selatan saja. Tapi perlimbaan bahasa juga ada seperti story telling, pidato bahas inggris ada juga.

19. Tanya : Jika ada, Apa saja perbaikan yang dilakukan dalam tahap mengevaluasi perencanaan program bilingual ?

Jawab : Belum ada evaluasi yang khusus, hanya ada evaluasi secara total. Mungkin ketika sudah lepas dari pemerintah ada evaluasi yang lebih baik dan itu yang belum kita lakukan yang penting jalan dulu. Kita mencari standar internasional itu apa sih kita masih bingung.

20. Tanya : Bagaimana bentuk pengayaan yang dilakukan sekolah dalam perencanaan program bilingual ?

Jawab : Biasanya pengayaan bidang keilmuan, seperti pendalaman materi hanya kalau check point saja. Jadi pengayaan dilakukan ketika sudah check point seperti pelajaran tambahan khusus menjelang check point dan membahas dari bank soal.

21. Tanya : Bagaimana proses evaluasi check point ?

Jawab : Sebenarnya seperti tes biasa, ada listening. Dan untuk 4 pelajaran itu biasanya soal dari sana turun, kerjakan dan dikirim lagi ke Cambridge .

22. Tanya : Bagaimana direktur/kepala sekolah mengawasi kinerja pimpinan dan tenaga pelaksana program bilingual ?

Jawab : Ya kalau kita biasanya harus tau perencanaan dulu. lalu supervisi dilakukan sebanyak dua kali kepada guru pengajar.

23. Tanya : Apa hasil dan manfaatnya ?

Jawab : Ya melakukan perbaikan atau penambahan dari hasil supervisi yang dilakukan apakah harus diadakan perbaikan atau

penambahan dalam program.

24. Tanya : Bagaimana pembagian tugas kepada setiap bidang yang terlibat perencanaan program bilingual ?

Jawab : Biasanya kan kepala sekolah melibatkan kepala bidang bilingual. Jika urusan reguler ditugaskan kepada wakasek tapi untuk kelas bilingual ditugaskan kepada ketua bidang program bilingual. Kalau anggaran bisanya ke wakasek kurikulum tapi kalau ketua bidang ya mengonsep program bilingualnya.

25. Tanya : Berapa lama periode waktu kelas bilingual ?

Jawab : Sebenarnya sama dengan kelas yang lain, hanya ketika check point ada tambahan di luar jam pelajaran biasa, dan ketika akan ujian nasional. Dari segi sosial, anak-anak masih butuh bermain jadi libur sama saja. Penambahan hanya pada saat menjelang check point, kemudian 3 bulan menjelang ujian nasional ada pelajaran tambahan. Ketika home stay pun masih tetap dalam kalender pendidikan. Home stay paling hanya seminggu saja dan untuk belajar juga.

26. Tanya : Apa saja umpan balik yang didapatkan seluruh bidang yang terlibat program bilingual ?

Jawab : Saya sebagai wakasek kurikulum belum merasakan umpan balik yang benar-benar memuaskan. Hasilnya tidak jauh beda dengan sekolah lain. Ingin punya sesuatu yang berbeda dari yang lain selain kemampuan bahasa inggrisnya

27. Tanya : Berapa jumlah sumber daya yang dibutuhkan program bilingual ? Jawab : Selain ada tim khusus yaitu kepala sekolah, wakasek kurikulum,

ketua bidang bilingual, dan guru 4 pelajaran tadi juga seluruh guru terlibat dalam program ini.

Narasumber Interviewer

PEDOMAN WAWANCARA

PROSES PERENCANAAN PROGRAM BILINGUAL DI SMP BAKTI MULYA 400

UNTUK KETUA BIDANG PROGRAM BILINGUAL

Dokumen terkait