• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

12. Penelitian dan Pengembangan

a. Pengertian Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan mengembangan produk dalam konteks

pendidikan. Penelitian ini sebagai rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka menghasilkan produk.

Pengembangan dalam bidang teknologi pembelajaran

(instructional technology), memiliki arti khusus yaitu proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran. Pengembangan memiliki arti yang luas apabila dipakai dalam konteks penelitian daripada jika istilah ini digunakan dalam konteks menghasilkan produk pembelajaran. Dalam penelitian dan pengembangan mencakup evaluasi formatif, sumatif, dan konfirmatif (Setyosari, 2010: 197).

Menurut Sugiyono (2008: 297), metode pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan adalah proses atau langkah-langkah, untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2008: 164). Borg dan Gall mengemukakan bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan (Setyosari, 2010: 194).

Menurut Seels & Richey (1994), developmental research, as opposed to simple instructional development, has been defined as “the

systematic study of designing, developing and evaluating instructional

programs, processes and products that must meet the criteria of

internal consistency and effectiveness(Setyosari, 2010: 194). Penelitian dan pengembangan adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan (Arifin, 2011: 51).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian dan pengembangan (R&D) adalah penelitian yang mengembangkan suatu produk sehingga layak digunakan untuk pembelajaran sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian dan pengembangan ini, produk yang akan dikembangkan berupa multimedia yang memuat materi memproses dokumen dana kas kecil.

b. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Model rancangan sistem yang sering dipakai dalam penelitian dan pengembangan adalah model yang dirancang oleh Dick dan Carey (2001). Dalam model tersebut terdiri atas sepuluh langkah sebagai berikut (Setyosari, 2010: 201-204):

1. Analisis kebutuhan

Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program atau produk yang akan dikembangkan.

2. Analisis pembelajaran

Melakukan analisis pembelajaran, yang mencakup keterampilan, proses, prosedur, dan tugas-tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3. Analisis siswa dan konteks

Menganalisis siswa dan konteks, yang mencakup kemampuan sikap, dan karakteristik awal pembelajaran.

4. Tujuan umum dan khusus

Gambaran rumusan operasional ini mencerminkan tujuan khusus program atau produk, prosedur dikembangkan. Tujuan ini secara spesifik memberikan informasi untuk mengembangkan butir-butir tes.

5. Mengembangkan instrumen

Mengembangkan instrumen assessment, yang secara langsung berkaitan dengan tujuan khusus operasional yaitu untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa.

6. Mengembangkan strategi pembelajaran

Mengembangkan strategi pembelajaran, yang secara spesifik untuk membantu siswa mencapai tujuan khusus.

7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran

Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, yang dalam hal ini dapat berupa: bahan cetak, bahan manual baik untuk siswa maupun pembelajaran, dan media lain yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan.

8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif

Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur, program atau produk yang dikembangkan. Dick dan Carey, merekomendasikan suatu evaluasi formatif yang terdiri dari atas tiga langkah:

1) Uji coba perorangan (one-on-one evaluation) 2) Uji coba kelompok kecil (small gruop evaluation)

3)

Uji coba lapangan yang melibatkan seluruh subjek dalam kelas (field evaluation).

Selama uji coba ini, pengembang melakukan pendekatan kualitatif di samping data kuantitatif.

9. Melakukan revisi

Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajaran), prosedur, program, atau produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. Revisi dilakukan terhadap tujuh langkah yaitu: tujuan umum pembelajaran, analisis pembelajaran, perilaku awal, tujuan unjuk kerja atau reformasi, butir tes, strategi pembelajaran, dan bahan-bahan pembelajaran.

10. Evaluasi sumatif

Setelah program atau proses pengembangan telah selesai dikembangkan langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat efektivitas program secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain.

Dalam buku Educational Research, Borg & Gall menyatakan bahwa model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan pendidikan adalah model pendekatan sistem yang didesain oleh Dick

dan Carey yang terdiri dari 10 langkah seperti terlihat pada gambar berikut (Borg & Gall, 2003: 570-571):

Gambar 2.1. Model Pendekatan Sistem Penelitian dan Pengembangan

Selain model yang dirancang oleh Dick dan Carey (2001), model prosedural yang bersifat deskriptif juga menggambarkan langkah-langkah yang harus diikuti agar menghasilkan produk (Borg & Gall, 2003) adalah sebagai berikut (Setyosari, 2010: 205-207):

1) Penelitian dan pengumpulan informasi awal

Penelitian dan pengumpulan informasi, meliputi kajian pustaka, pengamatan atau observasi kelas, dan persiapan laporan awal. Penelitian awal atau analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi awal untuk melakukan pengembangan. Ini bisa dilakukan misalnya melalui pengamatan kelas untuk melihat kondisi riil lapangan.

Perencanaan, mencakup merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan khusus untuk menentukan urutan bahan, dan uji coba skala kecil.

3) Pengembangan format produk awal

Pengembangan format produk awal, mencakup penyiapan bahan-bahan pembelajaran, handbooks, dan alat evaluasi. Bahan ini dapat berupa bahan cetak, urutan proses atau prosedur, yang dilengkapi dengan video.

4) Uji coba awal

Uji coba awal, dilakukan pada 1-3 sekolah, yang melibatkan 6-12 subjek dan data hasil wawancara, observasi, dan angket dikumpulkan dan dianalisis.

5) Revisi produk

Revisi produk, dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji coba lapangan tersebut diperoleh informasi kualitatif tentang program atau produk yang dikembangkan.

6) Uji coba lapangan

Uji coba lapangan, dilakukan terhadap 5-15 sekolah dengan melibatkan 30-100 subjek. Data kuantitatif hasil belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan tujuan khusus yang ingin dicapai.

7) Revisi produk

Revisi produk, dikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan dengan melibatkan kelompok subjek lebih besar ini dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam mencapai tujuannya dan mengumpulkan informasi yang dapat dipakai untuk meningkatkan program atau produk untuk keperluan perbaikan pada tahap berikutnya.

8) Uji lapangan

Uji lapangan, melibatkan 10-30 sekolah atau terhadap 40-200 subjek dan disertai wawancara, observasi, dan penyampaian angket dan kemudian dilakukan analisis.

9) Revisi produk akhir

Revisi produk akhir, yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji lapangan.

10) Diseminasi dan implementasi

Diseminasi dan implementasi, yaitu menyampaikan hasil pengembangan kepada para pengguna dan profesional melalui forum pertemuan atau menulis dalam bentuk jurnal.

Dokumen terkait