• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

5) Cerita Rakyat

2.2 Penelitian yang Relevan

Farenda, MF. (2018). Pengembangan Buku Cerita Bergambar Untuk

Literasi Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar. Karakteristik peserta didik pada

usia 7 – 11 tahun tergolong kedalam tahap operasional konkret. Pada usia yang masih tergolong anak-anak ini, mereka lebih menyukai sumber belajar yang menarik perhatian dan minat belajar peserta didik. Buku cerita bergambar sangatlah diminati semua peserta didik di tingkat sekolah dasar. Untuk itu buku cerita bergambar dapat dimanfaatkan untuk dikembangkan sebagai sumber pendukung pada saat literasi pembelajaran sains di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sumber belajar yang valid dan praktis untuk literasi pembelajaran sains di sekolah dasar pada kelas VI. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) dengan model pengembangan ADDIE yaitu Analysis (Analisis), Design (Perencanaan), Development (Pengembangan), Implementations (Uji coba) dan Evaluation (Evaluasi) dengan subjek penelitian peserta didik kelas IV SDN 46/X Rantau Jaya Kec. Rantau Rasau Kab. Tanjung Jabung. Kevalitan sumber belajar diperoleh melalui validasi pembelajaran dan validasi bahasa. Sedangkan kepraktisan sumber belajar diperoleh dari angket respon guru dan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kevalidan oleh validator materi yaitu memperoleh rerata 4.8 dengan kategori sangat valid dan validator bahasa yaitu 4.4 dengan kategori sangat valid. Kepraktisan buku cerita bergambar dari respon guru

diperoleh nilai 4.75 dengan kategori sangat valid, respon peserta didik dengan persentase 4,6 dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, dapat disimpulkan bahwa pengembangan buku cerita bergambar untuk literasi pembelajaran sains di sekolah dasar termasuk dalam kategori sangat valid dan sangat praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian buku cerita bergambar sudah bisa untuk diuji cobakan ke kelas IV sekolah dasar.

Mugiharto. (2015) Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang

Kehidupan Sehari-hari untuk Pembelajaran Membaca. Dalam era pembelajaran

yang semakin inovatif saat ini, kehadiran media pembelajaran merupakan sesuatu yang bisa dikatakan wajib. Para pengembang pendidikan menyadari bahwa pembelajaran akan lebih efektif jika memanfaatkan media pembelajaran. Oleh karena itu pengembangan media pembelajaran semakin digalakkan.

Pengembangan buku cerita bergambar tentang kehidupan sehari-hari pada pembelajaran bahasa Prancis untuk keterampilan membaca merupakan salah satu alternatif membangkitkan motivasi belajar siswa.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar yaitu dalam bentuk buku cerita bergambar. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D).

Sugiyono (2006:409) menjelaskan terdapat sepuluh langkah yang harus dilakukan, namun penelitian ini hanya menggunakan lima langkah, yaitu merumuskan potensi dan masalah, mengumpulkan data, membuat desain produk, validasi desain produk dan revisi desain. Hasil penelitian ini adalah desain produk berupa buku cerita bergambar serta dilengkapi evaluasi yang sesuai dengan tema ”Kehidupan Sehari-hari”. Tema tersebut sesuai dengan tema kelas XI

semester 2 yang diambil dari silabus bahasa Prancis SMA.Kemudian pada tahap akhir, rancangan tersebut dikonsultasikan pada ahli bahasa Prancis untuk mengetahui kekurangannya.Setelah melakukan revisi sesuai saran ahli, rancangan ini divalidasi oleh ahli dan dapat digunakan dalam pembelajaran.

Sholeh, Muhammad (2017). PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP

BOOK BERBASIS BUDAYA LOKAL SUB TEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR. Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan suatu media Pop-Up Book, untuk mengetahui kevalidan dan kepraktisan media pembelajaran Pop-Up Book berbasis budaya lokal. Jenis penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (analisys, design, development, implementation, evaluation). Penelitian ini menghasilkan media Pop-Up berbasis budaya lokal sebagai sarana untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi, dan memberikan pengalaman kepada peserta didik dalam proses pembelajaran yang tujuannya memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran. Media ini dapat digunakan secara kelompok maupun mandiri. Hasil dari penelitian pengembangan media Pop-Up Book berbasis budaya lokal siswa kelas IV Sekolah Dasar adalah (1) Media Pop-Up berbasis budaya lokal terdapat materi ajar yang memiliki bagian yang dapat bergerak dengan unsur dua dimensi. (2) Memenuhi kriteria valid dengan hasil uji ahli materi mencapai tingkat kevalidan 97 % dengan kategori “sangat baik”, untuk hasil uji ahli media mencapai tingkat kevalidan 91 % dengan kategori “sangat baik” dan layak diuiji cobakan. Setelah diperoleh hasil validasi selanjutnya dilakukan uji coba kelompok kecil dan wawancara yang dilakukan untuk mengetahui kepraktisan dari media Pop-Up berbasis budaya lokal siswa kelas IV Sekolah Dasar. Berdasarkan uji

coba yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa media Pop-Up yang dikembangkan memiliki kualifikasi tingkat kevalidan yang tinggi, sehingga media ini layak digunakan dalam pembelajaran.

Dari ketiga penelitian yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut.

Gambar 2.1 Hasil penelitian yang relevan

Gambar di atas menunjukan bahwa terdapat penelitian mengenai mengembangkan buku cerita bergambar tentang memahami keberagaman dengan Buku cerita Keberagaman karakteristik

individu dilingkungan Farenda, MF. (2018). Pengembangan Buku Cerita Bergambar Untuk Literasi Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar. Mugiharto, Maya Maharyani. 2015. Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang Kehidupan Sehari-hari untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas XI.

Muhammad (2017).

Pengembangan media pop-up book berbasis budaya lokal sub tema keberagaman budaya bangsaku siswa kelas iv sekolah dasar

Penelitian yang dilakukan

Pengembangan buku cerita bergambar tentang pengembangan karakter individu di lingkungan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar

permainan gobak sodor untuk siswa kelas III SD. Berdasarkan hasil penelitian yang relevan tersebut, belum ada penelitian yang mengembangkan buku cerita bergambar tentang memahami keberagaman dengan permainan gobak sodor untuk siswa kelas III SD. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.

Dokumen terkait