• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah 2. Mengorganisasikan Peserta Didik dalam Kelompok Belajar Pembentukan kelompok ini disesuaikan dengan kriteria pembentukan

B. Penelitian yang Relevan

Telah banyak dilakukan penelitian oleh peneliti sebelumnya, baik di luar maupun di dalam negeri, terkait dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD dengan memperhatikan karakteristik keingintahuan dan gaya kognitif peserta didik dalam proses pembelajaran.

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan di luar negeri yang relevan dengan penelitian ini.

1. The Effects of Cooperative Learning on Students‟ Mathematics Achievement and Attitude towards Mathematics oleh Zakaria, Chin, dan Daud tahun 2010.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh positif terhadap proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan sikap peserta didik terhadap matematika dan berdampak pada peningkatan peroleh prestasi belajar matematika oleh peserta didik.

2. Effects of Numbered Heads Together on The Daily Quiz Scores and On-Task Behavior of Students with Disabilities oleh Haydon, Maheady, dan Hunter tahun 2010.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada peserta didik dengan keberagaman ketidakmampuan, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT mampu meningkatkan aktivitas yang relevan dengan pembelajaran (on task) dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik.

3. Effects of Student Teams Achievement Divisions Strategy and Mathematics Knowledge on Learning Outcomes in Chemical Kinetics oleh Adesoji dan Ibraheem tahun 2009.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik.

4. The Effects of Numbered Heads Together With and Without an Incentive Package on the Science Test Performance of a Diverse Group of Sixth Graders oleh Maheady, Michielli-Pendl, Harper, dan Mallette tahun 2006.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pemberian penghargaan lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan peserta didik sehingga berdampak pada peningkatan prestasi belajar peserta didik dibandingkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT tanpa pemberian penghargaan.

commit to user

5. The Effectiveness of Student Team-Achievement Division (STAD) for Teaching High School Chemistry in The United Arab Emirates oleh Balfakih tahun 2003.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dibandingkan penerapan model pembelajaran konvensional.

6. The Relationship Between Curiosity and Cognitive Ability in Third and Fifth Grade Children oleh Alberti tahun 1993.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara keingintahuan dan kemampuan kognitif peserta didik. Semakin tinggi keingintahuan peserta didik, semakin baik kemampuan kognitif peserta didik.

Sebaliknya, peserta didik yang memiliki keingintahuan rendah memiliki kemampuan kognitif yang kurang baik.

7. Field Dependent-Independent (FDI) Cognitive Style: An Analysis of Attentional Functioning oleh Guisande, Pamaro, Tinajero, dan Amelia tahun 2007.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada materi yang membutuhkan daya ingat yang tinggi dan memiliki soal dengan tingkat kesulitan yang kompleks, prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya kognitif field independent lebih baik dibandingkan prestasi belajar peserta didik yang memiliki gaya kognitif field dependent.

Letak perbedaan yang mendasar dengan penelitian ini adalah ukuran populasi, subyek, variabel yang diukur, materi pokok, dan waktu penelitian.

Selain penelitian yang telah dilakukan di luar negeri tersebut, berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang dilakukan di dalam negeri.

1. Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Student Team Achievement Division (STAD) pada Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Berprestasi oleh Dita Yuzianah tahun 2011.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD efektif untuk meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik.

Perbedaan penelitian oleh Dita Yuzianah dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Dalam penelitiannya, Dita Yuzianah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD ditinjau dari motivasi berprestasi. Penelitian ini menerapkan juga model pembelajaran kooperatif tipe HNT dan STAD, tetapi ditinjau dari keingintahuan dan gaya kognitif peserta didik.

b. Penelitian oleh Dita Yuzianah dilakukan pada peserta didik kelas IV SD Negeri dalam wilayah Kecamatan Belitang Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat tahun pelajaran 2010/2011, sedangkan penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP di Kabupaten Blora tahun pelajaran 2011/2012.

c. Dita Yuzianah melakukan penelitiannya pada pelajaran matematika dengan materi pokok himpunan, sedangkan penelitian ini dilakukan pada materi pokok persamaan garis lurus.

commit to user

2. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Metode Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Metode Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Ditinjau dari Gaya Belajar oleh Misbahul Ibad tahun 2010.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika peserta didik yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika peserta didik yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Perbedaan penelitian oleh Misbahul Ibad dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Dalam penelitiannya, Misbahul Ibad menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD ditinjau dari gaya belajar, sedangkan penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD ditinjau dari keingintahuan dan gaya kognitif peserta didik.

b. Penelitian oleh Misbahul Ibad dilakukan pada peserta didik kelas X SMA Negeri di Kota Kediri, sedangkan penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP di Kabupaten Blora tahun pelajaran 2011/2012.

c. Misbahul Ibad melakukan penelitiannya pada pelajaran matematika dengan materi pokok sistem persamaan linear dan kuadrat, sedangkan penelitian ini dilakukan pada materi pokok persamaan garis lurus.

3. Eksperimentasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kemampuan Awal

commit to user

Siswa Kelas X SMA Negeri di Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 oleh Robertus Margana tahun 2009.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika peserta didik yang dikenai metode pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika peserta didik yang dikenai metode pembelajaran konvensional. Perbedaan penelitian oleh Robertus Margana dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Dalam penelitiannya, Robertus Margana menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal, sedangkan penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD ditinjau dari keingintahuan dan gaya kognitif peserta didik.

b. Penelitian oleh Robertus Margana dilakukan pada peserta didik kelas X SMA Negeri di Surakarta tahun pelajaran 2009/2010, sedangkan penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP di Kabupaten Blora tahun pelajaran 2011/2012.

c. Robertus Margana melakukan penelitiannya pada pelajaran matematika dengan materi pokok persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, sedangkan penelitian ini dilakukan pada materi pokok persamaan garis lurus.

4. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Materi Pokok Persamaan dan Fungsi Kuadrat Ditinjau dari Kemampuan Awal Peserta Didik Kelas X SMA Negeri di Kabupaten Tulungagung oleh Adi Waluyo tahun

commit to user

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada materi pokok persamaan dan fungsi kuadrat, prestasi belajar matematika peserta didik yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika peserta didik yang dikenai model pembelajaran langsung.

Perbedaan penelitian oleh Adi Waluyo dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Dalam penelitiannya, Adi Waluyo menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran langsung ditinjau dari kemampuan awal peserta didik, sedangkan penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD ditinjau dari keingintahuan dan gaya kognitif peserta didik.

b. Adi Waluyo melakukan penelitian pada peserta didik kelas X SMA Negeri di Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2010/2011, sedangkan penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP di Kabupaten Blora tahun pelajaran 2011/2012.

c. Adi Waluyo melakukan penelitian pada pelajaran matematika dengan materi pokok persamaan dan fungsi kuadrat, sedangkan penelitian ini dilakukan pada materi pokok persamaan garis lurus.

5. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw yang Dimodifikasi Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Grobogan Tahun 2010/2011 oleh Moertiningsih E.P.U tahun 2011.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik yang memiliki gaya kognitif field independent memiliki prestasi belajar matematika yang

commit to user

lebih baik dibandingkan peserta didik yang memiliki gaya kognitif field dependent. Perbedaan penelitian oleh Moertiningsih E.P.U dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Dalam penelitiannya, Moertiningsih E.P.U menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dimodifikasi dan jigsaw ditinjau dari gaya kognitif, sedangkan penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD ditinjau dari keingintahuan dan gaya kognitif peserta didik.

b. Moertiningsih E.P.U melakukan penelitian pada peserta didik kelas VIII semester genap SMP Negeri di Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2010/2011, sedangkan penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP di Kabupaten Blora tahun pelajaran 2011/2012.

c. Moertiningsih E.P.U melakukan penelitian pada pelajaran matematika dengan materi pokok bangun ruang sisi datar, sedangkan penelitian ini dilakukan pada materi pokok persamaan garis lurus.

6. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa oleh Mahardi Saputro tahun 2011.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik yang memiliki gaya kognitif field independent telah mampu memecahkan masalah matematika menggunakan langkah-langkah Polya secara tepat, sedangkan peserta didik yang memiliki gaya kognitif field dependent belum mampu memecahkan

commit to user

Perbedaan penelitian oleh Mahardi Saputro dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Dalam penelitiannya, Mahardi Saputro mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik dengan menggunakan langkah-langkah Polya ditinjau dari gaya kognitif, sedangkan penelitian ini mengukur prestasi belajar matematika ditinjau dari keingintahuan dan gaya kognitif peserta didik.

b. Mahardi Saputro melakukan penelitian pada peserta didik kelas VIII semester ganjil di SMP-IT Al Mumtaz Pontianak tahun pelajaran 2010/2011, sedangkan penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP di Kabupaten Blora tahun pelajaran 2011/2012.

c. Mahardi Saputro melakukan penelitian pada pelajaran matematika dengan materi pokok faktorisasi suku aljabar, sedangkan penelitian ini dilakukan pada materi pokok persamaan garis lurus.

7. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran 4Mat System dan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap Prestasi Belajar Kimia Ditinjau dari Keingintahuan Siswa oleh Legiman tahun 2010.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik yang memiliki keingintahuan tinggi lebih baik dibandingkan prestasi belajar peserta didik yang memiliki keingintahun sedang maupun rendah dan prestasi belajar peserta didik yang memiliki keingintahuan sedang lebih baik dibandingkan prestasi belajar peserta didik yang memiliki keingintahuan rendah.

Perbedaan penelitian oleh Legiman dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Dalam penelitiannya, Legiman menerapkan model pembelajaran 4Mat System dan STAD ditinjau dari keingintahuan, sedangkan penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD ditinjau dari keingintahuan dan gaya kognitif peserta didik.

b. Legiman melakukan penelitian pada siswa kelas XI semester ganjil SMA Negeri Tawangsari tahun pelajaran 2009/2010, sedangkan penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP di Kabupaten Blora tahun pelajaran 2011/2012.

c. Legiman melakukan penelitian pada pelajaran kimia dengan materi pokok koloid, sedangkan penelitian ini dilakukan pada materi pokok persamaan garis lurus.

Penelitian-penelitian tersebut merupakan bentuk lain yang hampir serupa dengan penelitian ini sehingga dapat dijadikan sebagai referensi oleh peneliti.