• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan digunakan untuk mendukung kajian pustaka yang lakukan oleh peneliti. Oleh karena itu, penelitian relevan dipilih sesuai dengan

variabel-variabel dalam judul penelitian ini. Adapun beberapa penelitian yang relevan yang digunakan peneliti dalam kajian pustaka ini yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Noviani Kumalasari Universitas Sanata Dharma dengan judul Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran sejarah. Hal ini dibuktikan pada pra siklus skor rata-rata minat belajar sejarah adalah 75,60. Selanjutnya pada siklus II mengalami peningkatan skor rata-rata menjadi 80,90 dengan persentase peningkatan sebesar 5,30%. Kemudian, pada prestasi belajar siswa pra siklus rata-rata 73,45 dan pada siklus I meningkat menjadi 77,16 atau 3,71% dan mengalami peningkatan signifikan pada siklus II yaitu 81,15 atau 3,99%.

Siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada pra siklus siswa yang mencapai KKM berjumlah 13 siswa dengan persentase 44,83%. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 19 siswa atau 65,52% dan pada siklus II menjadi 28 siswa atau 95,55%.34

2. Penelitian relevan kedua yaitu penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Nuh guru SMA Negeri 1 Panyabungan dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Melalui Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Panyabungan. Penelitian tersebut

34 Noviani, Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Kasihan, diakses dari http://repository.usd.ac.id/11882/2/131314048_full.pdf, pada tanggal 12 Maret 2020 pukul 10.15

menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sejarah. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil belajar siswa pada saat dilakukan pretest hanya 3 orang siswa yang nilainya mencapai KKM. Lalu setelah diterapkan model pembelajaran Talking Stick, pada siklus I ketuntasan siswa meningkat 20 orang yang mencapai KKM dengan rata-rata 73,71 dan ketuntasan klasikal 57,14%.

Sedangkan pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa semakin meningkat dengan nilai rata-rata 81,43 dan ketuntasan klasikal 85,71%.35

3. Penelitian relevan yang ketiga yaitu penelitian yang dilakukan oleh Moh Imron Rosidi, Nurul Umamah dan Sumardi, dengan judul Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sejarah Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Pada Siswa Kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Jember. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar sejarah. Hal ini dibuktikan pada pra siklus aktivitas belajar siswa secara klasikal 61,11%, sedangkan ketuntasan hasil belajar kognitif secara klasikal sebesar 68,75%. Pada siklus I aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dibuktikan pada aktivitas secara klasikal mengalami peningkatan menjadi 70,83%, sedangkan ketuntasan hasil belajar aspek kognitif mengalami peningkatan menjadi 75%, aspek afektif sebesar 81,25% dan hasil belajar aspek psikomotorik sebesar

35 Muhammad Nuh, Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Melalui Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Panyabungan, di akses dari https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/school/article/view/2947/2613 , pada tanggal 18 Mei 2020.

75%. Pada siklus II aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 85,76%, sedangkan ketuntasan hasil belajar aspek kognitif mengalami peningkatan menjadi 87,5%, aspek afektif sebesar 90,62% dan hasil belajar aspek psikomotorik sebesar 87,5%.36

4. Penelitian yang dilakukan oleh Dony Dwi Ermiyanto, yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XE SMA Negeri 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian tersebut menunjukkan pembelajaran sejarah menggunakan model pembelajaran talking stick, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XE SMA Negeri 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal tahun ajaran 2011/2012. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dan ketuntasan pada hasil belajar siswa. Pada siklus I nilai rata- rata hasil tes sebesar 64,59 dengan ketuntasan klasikal 42,50%.

Dari data hasil tes belajar siswa pada siklus I ini belum memenuhi indikator.

Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata 64,50 dengan ketuntasan 42,50%, dengan nilai terendah 50 yang diperoleh 2 orang siswa, dan nilai tertinggi 75 yang diperoleh oleh 8 orang. Pada siklus II nilai rata-rata hasil tes mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya yang memperoleh nilai rata-rata 64,50 dengan ketuntasan klasikal 42,50% dari hasil tes ketuntasan belajar siklus II, sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran talking stick pada siklus II ini sudah memenuhi

36 Rosidi, dkk. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sejarah Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Pada Siswa Kelas X-1 SMA Muhammadiyah 3 Jember, di akses dari https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62704, pada tanggal 18 Mei 2020

indikator yang diinginkan oleh guru maupun peneliti. Selain hasil belajar, aktivitas dan tanggapan siswa terhadap model pembelajaran talking stick yang telah dilakukan juga meningkat.37

5. Penelitian yang dilakukan oleh Erostika Yoland, yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Sejarah Melalui Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas XI IPS II SMAN 9 Tana Toraja. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sejarah setelah menerapkan model pembelajaran talking stick. Hal ini ditunjukkan pada siklus I siswa hanya memperoleh persentase sebanyak 72%, hanya 18 dari 25 orang siswa yang dinyatakan tuntas dengan perolehan nilai KKM yang telah ditetapkan sekolah, dan 7 orang yang dinyatakan tidak tuntas dengan perolehan skor dibawah nilai KKM dengan persentase 28%. Pada siklus II siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 24 dari 25 orang dengan perolehan persentase keberhasilan sebanyak 96% dan persentase ketidak berhasilan sebanyak 4%

atau 1 orang siswa yang dinyatakan tidak tuntas.38

Berdasarkan penelitian relevan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick mampu meningkatkan minat, keaktifan, serta prestasi belajar sejarah siswa. Melihat hasil-hasil penelitian di atas memberi gambaran terhadap peneliti bahwa dengan

37 Dony Dwi Ermiyanto, Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X E SMA Negeri 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Tahun Pelajaran 2011/2012, diakses dari https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe/article/view/2214/2031, pada tanggal 02 Agustus 2020.

38 Erostika Yoland, Peningkatan Hasil Belajar Sejarah Melalui Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas XI IPS II SMAN 9 Tana Toraja, diakses dari

http://ojs.uho.ac.id/index.php/p_sejarah_uho, pada tanggal 02 Agustus 2020.

menggunakan model pembelajaran talking stick siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran melainkan ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran.