• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian dan pengembangan ini yaitu (1) penelitian tentang pengembangan alat peraga matematika dan (2) penelitian tentang metode Montessori.

2.1.2.1 Penelitian tentang Pengembangan Alat Peraga Matematika

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan alat peraga serta metode Montessori. Montessori dalam pembelajaran di SD diantaranya adalaha penelitian oleh Risjayanti (2008), Rachmat Syam & Sabri (2007) dan Subadi (2013).

Penelitian pertama dilakukan oleh Risjayanti (2008) berjudul “Peningkatan Motivasi dan Minat Belajar Siswa dalam Pelajaran Matematika melalui Metode Montessori dengan menggunakan alat peraga”. Dalam penelitian membuktikan bahwa terjadi peningkatan motivasi dan minat belajar siswa yang ditunjukan dengan nilai perolehan siswa saat mengerjakan setiap tugas. Hal tersebut dibuktikan dengan presentase motivasi siswa untuk mengerjakan tugas dari guru sebelum dilakukan tindakan sebesar 46,5% dengan jumlah siswa 20 anak dan setelah tindakan 90,7 % dengan siswa 39 anak, dan perhatian siswa pada saat proses belajar mengajar sebelum dilakukan tindakan sebesar 0% artinya 0 siswa yang memperhatikan dan di akhir tindakan menjadi 75,67% yaitu 28 siswa. Sedangkan peningkatan motivasi dan minat belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa mencapai 75% dengan nilai diatas 75 sebelum diadakan penelitian sebesar 38,4% dengan jumlah siswa 15 anak, di akhir tindakan menjadi 86,04% dengan

jumlah siswa 37 anak. Penelitian kedua dilakukan oleh Rahmat Syam & Sabri (2007) yang berjudul Memperbaiki Mutu Proses dan Hasil Belajar Matematika Upaya Membangun Kreativitas Guru dalam Mengembangkan Desain dan Menerapkan Alat Peraga pada Pembelajaran Matematika di SMTI Makassar. Hasil yang dicapai yaitu hasil belajar matematika siswa sebelum diadakan tindakan berada pada kategori rendah dengan skor rata-rata 54,47 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 100. Hasil belajar matematiaka siswa setelah diadakan tindakan berupa pembelajaran dengan penerapan desain alat peraga matematika pada siklus I berada dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 68,09 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 100. Hasil belajar matematika siswa setelah diadakan tindakan, berupa pembelajaran dengan penerapan desain alat peraga matematika pada siklus II berada dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 72,98 dari skor tertinggi yaitu 100. Terjadi peningkatan persentase kehadiran siswa. Minat, perhatian dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika juga mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari adanya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam hal bertanya atau memberi tanggapan, menjawab pertanyaan lisan guru, mengerjakan tugas rumah (mengumpul tepat waktu), serta menyelesaikan soal latihan di papan tulis. Kondisi inilah yang secara langsung ataupun tidak langsung membantu meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Subadi (2013) yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Alat Peraga melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Metode STAD pada Materi Pokok

Bangun Ruang Sisi. Hal ini didasarkan hasil tes menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa adalah 66,67 dan 70,37% (19 siswa ) memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 65. Pada akhir siklus II, rata-rata hasil belajar siswa menunjukkan perkembangan yang cukup berarti, yaitu mencapai 70,19 dan persentase siswa yang mencapai batas tuntas belajar 85,18 %. (23 siswa). Secara umum terjadi peningkatan aktivitas siswa, guru, dan pelaksanaan pembelajaran kooperatif metode STAD dari kategori sedang ke kategori baik. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti mengambil kesimpulan penggunaan model pembelajaran Cooperative metode STAD dengan pemanfaatan alat peraga dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa serta dalam pembelajaran matematika memberikan suasana belajar (class atmosphere) yang lebih menyenangkan.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa adanya perubahan prestasi belajar siswa, motivasi dan minat siswa sebelum menggunakan dan sesudah menggunakan alat peraga. Meskipun demikian belum ada penelitian mengenai penggunaan alat peraga untuk pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua puluh di daerah Yogyakarta.

2.1.2.2 Penelitian tentang Metode Montessori

Peneliti menemukan beberapa penelitian yang relevan dari penelitian ini khususnya dampak dari metode Montessori. Penelitian dilakukan oleh Manner (2006), Lillard (2012), dan Rinke (2012)

Penelitian pertama dilakukan oleh Manner (2006) berjudul Montessori vs.

Academic Achievement membuktikan bahwa pembelajaran Montessori memiliki

perbedaan yang signifikan dengan pembelajaran tradisional terhadap tingkat kemampuan membaca dan berhitung matematika. Pembelajaran Montessori berpengaruh pada interaksi siswa dalam kegiatan membaca dan kegiatan berhitung. Skor matematika oleh sekelompok siswa kelas Montessori tidak memiliki perbedaan signifikan dengan sekolah tradisional, namun peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh selalu lebih tinggi daripada kelas tradisional.

Lillard (2012) meneliti perkembangan siswa yang bersekolah di Classic Montessori, supplemented Montessori, and conventional program. Penelitian yang dilakukan untuk anak 3-6 tahun ini menghasilkan bahwa anak yang bersekolah di classic Montessori lebih unggul daripada dua sekolah lain. Keunggulan anak yang bersekolah di classic Montessori ditunjukkan dalam bidang penguasaan kosa kata lebih banyak dan membaca lebih cepat.

Penelitian ketiga adalah Rinke (2012) yang meneliti tentang siswa di kelompok Montessori dan siswa di kelompok konvensional. Penelitian ini membuktikan bahwa lingkungan belajar Montessori menyajikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan minat kuat terhadap ilmu pengetahuan ilmiah, hubungannya dengan ilmu pengatahuan dan berbagai macam cara daripada kelas konvensional.

Secara garis besar, penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli menunjukkan adanya pengaruh positif dengan penerapan metode Montessori. Penelitian yang bertujuan mengembangkan alat peraga matematika berbasis metode Montessori masih terbatas dan masih minim. Melihat kebutuhan siswa yang masih dalam berorientasi mengembangkan cara berpikir siswa merupakan

hal yang perlu diperhatikan. Maka, dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat peraga secara metodologis dengan memperhatikan ciri alat peraga berbasis metode Montessori. Berikut merupakan literature map dari penelitian ini.

Bagan. 2.1 Literatur Penelitian Sebelumnya

Dokumen terkait