• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Potensi Masalah

4.1.1.5 Penyebaran Kuesioner

Kuesioner yang telah teruji kevalidannya kemudian disebarkan kepada siswa kelas I di SD penelitian. Penyebaran kuesioner dilakukan secara menyeluruh yaitu kelas paralel di SD BOPKRI Gondolayu. Kuesioner disebarkan pada tanggal 30 Oktober 2014.

4.1.1.5.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan sebagai langkah untuk pemenuhan alat peraga yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Alat peraga yang dibutuhkan oleh siswa tentu saja tetap disesuaikan dengan alat peraga Montessori, sehingga sebelum analisis kebutuhan dilakukan, peneliti melakukan analisis karakteristik alat peraga Montessori terlebih dahulu. Proses dilanjutkan dengan analisis karakteristik siswa yang dilakukan melalui wawancara terhadap kepala sekolah, guru kelas I, dan 5 siswa kelas I SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

Kuesioner analisis kebutuhan yang telah dibuat telah diuji keterbacaannya oleh pakar pembelajaran matematika, pakar bahasa, guru kelas I SD Kanisius Wirobrajan, dan siswa kelas I SD Kanisius Wirobrajan. Proses uji keterbacaan tersebut telah menghasilkan kuesioner analisis kebutuhan yang siap disebarkan kepada siswa kelas 1 dan guru kelas I di SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

4.1.1.5.1.1 Data Analisis Kebutuhan Guru

Kuesioner analisis kebutuhan guru diberikan kepada sekolah dan guru kelas pada hari 29 November 2014. Kuesioner digunakan untuk dasar pengembangan alat peraga yang akan diciptakan. Kuesioner berisi sepuluh pertanyaan dengan beberapa pilihan jawaban yang disediakan. Jumlah guru yang menjadi responden di SD BOPKRI Gondolayu ada 6 guru yang menjadi wali kelas bawah. Dalam kuesioner tersebut diperoleh data bahwa 83,33% pernah menggunakan alat peraga saat pembelajaran matematika. Deskripsi yang diberikan yakni saat pembelajaran materi uang dan pengukuran, mengenal pecahan, mengenal bangun ruang, mengitung keliling, mengenal bangun datar, mengenal satuan waktu, menggunakan gambar dan lidi ketika mengajarkan berhitung kepada siswa. Sedangkan 16,67% guru mengatakan tidak pernah menggunakan alat peraga saat pembelajaran matematika karena kurang tersedianya waktu untuk membuat alat peraga. Kemudian terdapat 100% guru berpendapat bahwa penggunaan alat peraga dapat membantu siswa memahami konsep-konsep matematika. Selain itu 100% guru menawab berniat untuk membuat alat peraga matematika sesuai dengan kebutuhan siswa dengan memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitar, karena mudah diperoleh, harga

terjangkau serta siswa dapat belajar sendiri sesuai pengalaman. Kemudian, sebanyak 50% guru berpendapat bahwa alat peraga yang dikehendaki adalah alat peraga yang terbuat dari kayu, 100% terbuat dari bahan kertas, dan 50% terbuat dari bahan plastik. Menurut para guru, pemberrian warna pada alat peraga dapat membuat alat peraga terlihat lebih menarik dengan persentase 100%, dan 83,33% mengatakan pemberian warna menggunakan warna yang cerah yaitu, merah, biru, kuning, dan hijau, sedangkan 16,67% mengatakan pemberian warna gelap, yaitu merah, biru, hijau, coklat tua. Kemudian sebanyak 66,67% berpendapat bahwa salah satu kriteria dari sebuah alat peraga yang baik berdasarkan fungsinya ialah satu alat peraga digunakan untuk lebih dari satu materi, agar menghemat biaya, tenaga, dan efisien dalam pemanfaatannya serta menghemat tempat penyimpanannya. Sedangkan 33,33% mengatakan bahwa satu alat peraga untuk satu materi, karena memiliki materi yang berbeda. Jika dilihat dari beratnya, sebanyak 100% guru menghendaki bahwa alat peraga yang ringan adalah yang sesuai dengan karakteristik siswa. Selain itu 100% guru mengatakan bahwa salah satu kriteria alat peraga matematika yang berkualitas ialah alat peraga yang dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri, karena dengan begitu siswa dapat belajar dari kesalahannya dan belajar sendiri. Kemudian, 100% para guru juga berpendapat bahwa penggunaan alat peraga matematika dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang benar.

Berdasarkan kuesioner tersebut, guru berpendapat bahwa alat peraga lebih membantu siswa dalam memahami konsep matematika. Alat peraga tersebut diharapkan dapat digunakan dalam kompetensi yang lain, serta memiliki warna

tampilan menarik, memiliki berat yang ringan dan membantu siswa menemukan kesalahannya sendiri. Selain itu, alat peraga dapat diperoleh dari lingkungan sendiri, sehingga mudah diperoleh. Berikut ini adalah hasil rekapitulasinya.

Tabel 4.17 Rekapitulasi Analisis Kebutuhan Guru

No Pernyataan Jumlah responden Persentase 1

Apakah Bapak/ Ibu pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika?

(...) Pernah 5 83,33

(...) Tidak pernah 1 16,67

2

Jelaskan kondisi siswa ketika pembelajaran matematika saat:

(...) Ya

6 100,00

(...) Tidak 0 0,00

3

Apakah Bapak/ Ibu berniat untuk membuat alat peraga matematika sesuai dengan kebutuhan siswa dengan memanfaatkan bahan-bahan di sekitar? (...) Ya

6 100,00

(...) Tidak 0 0,00

4

Benda-benda seperti apakah yang menurut Bapak/ Ibu dapat digunakan dalam pembuatan alat peraga?

(...) Kayu 3 50,00 (…) Besi 0 0,00 (…) Kertas 6 100,00 (…) Plastik 3 50,00 (...) Lainnya, sebutkan ... 0,00 5

Menurut Bapak/Ibu, apakah pemberian warna pada alat peraga membuatnya lebih menarik?

(…) Ya 6 100,00

(…) Tidak 0 0,00

6

Warna seperti apa yang Bapak/Ibu suka untuk alat peraga?

(…) Gelap 1 16,67

(…) Cerah 5 83,33

7

Menurut Bapak/Ibu bagaimanakah salah satu kriteria dari sebuah alat peraga yang baik berdasarkan fungsinya?

(…) 1 alat peraga untuk 1 materi

2 33,33

(…) 1 alat peraga untuk lebih dari 1 materi 4 66,67 8 Jika dilihat dari beratnya, alat peraga matematika

(...) Ringan ( kurang dari 1,5 kg)

(…) Sedang ( antara 1,5 sampai 3kg) 0 0,00 (...) Berat ( lebih dari 3kg) 0 0,00

9

Manakah yang lebih kamu suka ketika belajar matematika?

(...) Dapat membantu sswa menyadari kesalahannya sendiri

6 100,00 (...) Tidak dapat membantu sswa menyadari

kesalahannya sendiri 0 0,00

10

Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran matematika?

(…) Ya

6 100,00

(…) Tidak 0 0,00

4.1.1.5.1.2 Data Analisis Kebutuhan Siswa

Kuesioner analisis kebutuhan oleh siswa diberikan pada tanggal 15 September 2014. Kuesioner diberikan kepada siswa kelas I.I dan siswa kelas I.2 SD BOPKRI Gondolayu. Siswa berjumlah sebanyak 51 siswa. Berdasarkan kuesioner tersebut pada item nomor 1 yang menanyakan tentang penggunaan alat peraga ketika mengajar matematika, sebanyak 84% menjawab pernah, yaitu kardus pasta gigi dan rubik, dan 16% menjawab tidak pernah. Lalu 100% siswa suka menggunakan alat peraga saat belajar matematika karena memudahkan belajar dan dapat menjawab soal yang diberikan. Sebanyak 84% siswa mengatakan bahwa pernah menggunakan alat peraga dari benda-benda di sekitar untuk belajar matematika yaitu, lidi, pensil dan almari. Pada item no 4 siswa sebanyak 73% memilih alat peraga terbuat dari bahan kayu, 22% dari besi, 5,9% dari kertas, dan 14% dari plastik.Soal item no.5 sebanyak 100% siswa memilih ya, untuk pemberian warna dalam pembuatan alat peraga, dan warna yang dipilih sebanyak 92% adalah warna cerah yaitu merah, biru, kuning, hijau, dan 7,8%

memilih warna gelap, yaitu hitam, coklat. Pada item no 7 sebanyak 100% siswa mengatakan bahwa lebih suka menggunakan satu alat peraga untuk berbagai materi yang lain, karena memudahkan dalam belajar. Dilihat dari beratnya siswa memilih alat peraga yang ringan sebanyak 63% dan memilih alat peraga yang memiliki berat sedang sebanyak 33%. Item no. 9 siswa memilih belajar matematika menggunakan alat peraga yang dapat membantu mereka mengetahui kesalahannya sendiri dengan menggunakan alat peraga sebanyak 100% siswa. Lalu sebanyak 100% siswa berpendapat bahwa penggunaan alat peraga dapat membantu menemukan jawaban yang benar.

Berdasarkan kuesioner tersebut, siswa berpendapat bahwa alat peraga lebih membantu mereka memahami konsep-konsep Matematika. Alat peraga tersebut diharapkan dapat disajikan dengan tampilan warna yang cerah, digunakan dalam berbagai kompetensi, memiliki berat yang ringan, dapat membantu siswa menemukan kesalahannya sendiri ketika menggunakannya dan menemukan jawaban yang benar saat mengerjakan soal latihan. Rekapitulasi data tersebut digunakan untuk dasar pengembangan alat peraga berbasis metode Montessori. Alat peraga yang dikembangkan memiliki ciri menarik, bergradasi, memiliki pengendali kesalahan, dan memiliki nilai kemandirian, serta ciri tambahan yaitu kontekstual. Kesesuaian alat peraga berdasarkan kebutuhan akan membantu siswa maupun guru menjalin komunikasi dua arah, yang pada akhirnya tercipta pembelajaran yang berpengaruh pada perkembangan kognitif siswa. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi analisis kebutuhan siswa.

Tabel 4.18 Rekapitulasi Analisis Kebutuhan oleh Siswa No Pernyataan Jumlah Responden Persen tase 1

Apakah Bapak/ Ibu gurumu pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Matematika?

(...) Pernah, sebutkan ...

43 84,3 (...) Tidak pernah 8 15,7 2

Seperti apa belajar Matematika yang kamu suka?

(...) Belajar Matematika menggunakan alat peraga 51 100 (...) Belajar Matematika tidak menggunakan alat peraga 0 0

3

Apakah kamu pernah menggunakan benda-benda yang ada di sekitarmu untuk belajar Matematika?

(...) Pernah, pada saat belajar materi ...

43 84,3 (...) Tidak pernah 8 15,7

4

Manakah bahan pembuatan alat peraga yang kamu suka?

(...) Kayu 37 72,5 (…) Besi 11 21,6 (…) Kertas 3 5,88 (…) Plastik 7 13,7 (...) Lainnya, sebutkan ... 0 0 5

Menurutmu, apakah pemberian warna pada alat peraga membuatnya lebih menarik?

(…) Ya

51 100

(…) Tidak 0 0

6

Warna apa yang kamu suka untuk alat peraga Matematika?

(…) Gelap 4 7,84

(…) Cerah 47 92,2

7

Apakah kamu lebih suka jika alat peraga yang sama dapat digunakan untuk berbagai materi pembelajaran yang berbeda?

(…) Ya

51 100

(…) Tidak 0 0

8

Jika dilihat dari beratnya, alat peraga Matematika manakah yang sesuai untuk kamu gunakan?

(...) Ringan ( kurang dari 1,5 kg)

34 66,7 (…) Sedang ( antara 1,5 sampai 3kg) 17 33,3 (...) Berat ( lebih dari 3kg) 0 0

9

(...) Saat belajar Matematika menggunakan alat peraga, kamu mengetahui kesalahanmu sendiri melalui alat peraga yang kamu gunakan.

51 100 (...) Saat belajar Matematika menggunakan alat peraga,

kamu mengetahui kesalahanmu karena diberitahu guru atau temanmu.

0 0

10

Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran matematika?

(…) Ya

51 100

Dokumen terkait