• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemerintahan Megawati Soekarnoputri di Bidang Ekonomi Pengaruh dari kebijakan yang dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri

TERHADAP RAKYAT INDONESIA

A. Indonesia awal Pemerintahan Megawati Soekarnoputri

2. Pengaruh Pemerintahan Megawati Soekarnoputri di Bidang Ekonomi Pengaruh dari kebijakan yang dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri

dalam bidang ekonomi adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter. Kris is moneter yang terjadi sejak tahun 1997 silam membuat Indonesia dalam keterpurukan ekonomi. Semenjak pemerintahan Indonesia dibawah pemimpin Megawati Soekarnoputri Indonesia tidak lagi dalam kondisi krisis, dan perekonomian sudah membaik. Pertumbuhan ekonomi secara bertahap terus meningkat yaitu pada tahun 2003 mencapai 4,60 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2002 yang mencapai 3,66 persen.

Pertumbuhan ekonomi tersebut berpengaruh terhadap keadaan ekonomi makro yang stabil. Inflasi merendah, kurs rupiah stabil, tingkat suku bunga SBI menurun, cadangan devisa naik, indeks bursa saham menguat. Laju inflasi tahun 2003 mencapai 3, 05 persen, tahun 2002 sebesar 6,74 persen, dan tahun 2001 sebesar 8,85 persen. Kestabilan ekonomi makro juga ditunjukkan dengan perkembangan nilai tukar rupiah yang cenderung menguat. Sampai minggu keempat Oktober 2003, rata-rata nilai tukar rupiah berada pada level Rp 9.528,00 / US$. Sementara itu, posisi base money sampai minggu keempat oktober Rp 140,1

triliun sedangkan cadangan devisa US$ 34,740 miliar.(lihat lampiran 3, gambar 1-5)

Kondisi ekonomi- moneter yang cukup stabil tersebut telah mengindikasikan bahwa proses pemulihan ekonomi membaik. Melihat peningkatan kegiatan ekonomi tersebut, kebijakan moneter secara konsisten akan mengarahkan pada upaya penyerapan likuidasi dengan mempertahankan level suku bunga SBI pada tingkat yang kondusif, dengan usaha perbaikan dan pengelolaan berhati- hati serta mempertimbangkan pencapaian inflasi jangka menengah- panjang.153

Aksi terorisme yang hangat dan menjadi sorotan publik baik Indonesia maupun di negara lain seperti Amerika dan Australia ini sangat menakutkan, dan dianggap sebagai ancaman warga. Untuk itu banyak investor yang mengurungkan niatnya untuk menanam investasi ke Indonesia. Meskipun demikian, pemerintah langsung tanggap mengenai iklim investasi yang menurun. Usaha-usaha pemerintah untuk menarik para investor ke Indonesia seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya telah membuahkan hasil.

Keadaan investasi menunjukkan peningkatan yang berpengaruh pada perbaikan ekonomi Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari angka nilai persetujuan investasi penanaman modal asing dan dalam negeri yang terus meningkat pada tahun 2003 jika dibandingkan pada tahun 2002. Nilai persetujuan Investasi PMA periode Januari-Desember 2003 mencapai 13,20 miliar dolar AS dengan 1.024 proyek, sedangkan pada tahun 2002 sebesar 9,79 miliar dollar AS dengan dengan

153

jumlah proyek 1.151 proyek. Dan untuk nilai persetujuan investasi PMDN 2003 sebesar Rp 48,48 triliun dengan jumlah proyek 181 proyek, sedangkandi tahun 2002 sebesar Rp 25,23 triliun.

Peningkatan ini terjadi karena kondisi ekonomi makro membaik dan adanya upaya-upaya pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi, seperti program-program dalam white paper (Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2003 tentang paket kebijakan ekonomi menjelang dan sesudah berakhirnya program kerjasama IMF). Selain nilai persetujuan investasi BKPM juga mengeluarkan data mengenai izin usaha tetap (IUT) PMA dan PMDN periode Januari-Desember 2003. IUT merupakan izin usaha yang riil karena dengan IUT investor sudah beroperasi secara komersiil.

Dari data BKPM, untuk proyek baru tahun 2003, nilai persetujuan investasi PMA tahun 2003 sebesar 5 miliar dollar AS dengan 879 proyek. Tahun 2002, untuk proyek baru nilai persetujuan investasi PMA sebesar 4,29 miliar dollar AS dengan 1.022 proyek. Sedangkan PMDN, nilai persetujuan investasi proyek baru tahun 2003 mencapai Rp 41, 98 triliun dengan 150 proyek, dan tahun 2002 nilai persetujuan investasi untuk proyek baru mencapai Rp 12, 43 triliun dengan 162 proyek.154

Kebijakan pemerintah untuk meringankan beban ekonomi rakyat secara perlahan telah membuahkan hasil. Jumlah penduduk miskin terus berkurang. Pada tahun 2000, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional ( SUSENAS) yang mencatat secara rinci pengeluaran konsumsi rumah tangga diseluruh Indonesia,

154

tercatat 19,1 % atau 38,7 juta penduduk yang masih miskin. Survei kembali dilakukan pada tahun 2003, kecuali di Provinsi Nanggroe Aceh Darrussalam, Maluku, Maluku utara dan Papua dikarenakan pertimbangan keamanan, hasil sementara tercatat 17,4 % atau sekitar 37,2 juta penduduk yang masih hidup dibawah garis kemiskinan

Disisi lain, pemerintah yang dijalankan oleh Megawati Soekarnoputri merupakan lanjutan dari pemerintahan sebelumnya yang juga masih meninggalkan warisan perekonomian yang bobrok akibat krisis moneter. Secara keseluruhan, keuangan negara mengalami kesulitan. Tidak banyak alternatif lain yang lebih baik untuk dipilih oleh pemerintah. Dengan sangat terpaksa pemerintah secara bertahap harus menaikkan tarif dan harga beberapa jenis barang, misalnya harga BBM dan tarif listrik. Kebijakan yang tidak populer ini dimaksudkan unttuk memulihkan iklim ekonomi yang lebih sehat. Akan tetapi kebijakan ini sangat berpengaruh terhadap masyarakat Indonesia khususnya masyarakat golongan menengah kebawah.155

Kebijakan pemerintah ini menuai aksi protes dari masyarakat diseluruh penjuru tanah air. Mereka tidak menyetujui kebijakan yang diambil oleh pemerintah, karena dirasa memberatkan kondisi perekonomian warga. Banyak terjadi aksi demontrasi atas naiknya harga BBM, tarif listrik dan telepon yang melambung tinggi. Dari sisi geografis, aksi itu terjadi hampir disemua kota besar diseluruh Indonesia. Dari sisi partisipasi aksi protes, hampir semua kalangan

155

terlibat. Tidak hanya buruh dan mahasiswa yang memang menjadi pemain utama aksi protes, tetapi para ibu rumah tangga sampai pengusaha juga ikut terlibat.156

Krisis ekonomi yang telah melanda Indonesia sejak tahun 1997 telah banyak memberikan pelajaran bagi rakyat Indonesia. Ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah semakin menambah persoalan rumit yang harus segera diselesaikan. Kerusuhan-kerusuhan terjadi disetiap daerah diwilayah Indonesia ini hanya karena masalah perekonomian yang makin memburuk. Pemerintah satu-satunya harapan rakyat yang dapat diandalkan untuk dapat dengan segera memulihkan ekonomi hanya berupa janji semata.

Hal ini tentu semakin membuat keganasan warga yang tidak siap untuk menghadapi permasalahan ini. Seiring berjalannya waktu, roda reformasi secara bertahap telah mengubah kondisi perekonomian rakyat. Meskipun sangat lambat akan tetapi berjalan dengan pasti pertumbuhan ekonomi semakin meningkat. Perjuangan dan jerih payah pemerintahan Megawati Soekarnoputri telah membuahkan hasil yang signifikan. Keadaan ekonomi yang sedemikian berantakan akibat gejolak moneter telah dipulihkan kembali sampai sekarang. Meskipun tingkat kemiskinan dan jumlah pengangguran belum terselesaikan secara sempurna seperti harapan pemerintah, setidaknya keadaan ekonomi rakyat telah stabil. Sehingga rakyatpun masih bisa hidup tanpa harus mengeluh karena keadaan pasar yang mahal dan keadaan ekomoni yang tidak stabil.

156