• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Parlementer dan Sistem Presidensiil a. Sistem Parlementer

F. Landasan Teori

3. Sistem Parlementer dan Sistem Presidensiil a. Sistem Parlementer

Esensi sistem parlementer adalah pertanggung jawaban badan eksekutif kepada badan legislatif. Pokok utama pembahasan sistem parlementer hanya terbatas pada hubungan badan legislatif dan eksekutif. Badan eksekutif bertanggung jawab kepada badan legislatif, karena eksekutif dibentuk atas persetujuan dan kepercayaan yang diberikan legislatif. Badan eksekutif dalam sistem pemerintahan parlementer merupakan mandataris Parlemen dan setiap waktu mandat yang diberikan dapat dicabut. Pencabutan mandat ini merupakan tindakan terakhir parlemen apabila badan eksekutif tidak dapat memberikan pertanggung jawaban atau pertanggung jawaban tersebut dinilai tidak memuaskan dalam Parlemen16. Ciri-ciri dasar dari sistem parlementer adalah :17

1). Kepala pemerintahan dijabat oleh Perdana Menteri, dan Perdana Menteri dipilih oleh badan legislatif.

2). Perdana Menteri beserta anggotanya bertanggung jawab kepada Parlemen. Kepala Pemerintah ( Perdana Menteri) merupakan mandataris Parlemen.

15 Rusadi Kantaprawira,1983, Sistem Politik Indonesia Su atu Model Pengantar, Sinar Baru, Bandung, hal. 140.

16

Ibid, hal.141. 17

Arend Liphart,1995, Sistem Pemerintahan Parlemen dan Presidensiil Indonesia, PT. Raja Grafindo, Jakarta , hal.5.

3). Kabinet dapat bertahan sejauh mendapat dukungan dari Parlemen. Artinya Parlemen menjatuhkan Kabinet apabila dari anggota tidak mendapat dukungan mayoritas dalam DPR.

4). Apabila kebijakannya tidak mendapat dukungan dari Parlemen, Perdana Menteri dapat meminta Presiden membubarkan Parlemen, dan selanjutnya menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk membentuk Parlemen baru.

b. Sistem Presidensiil

Esensi sistem ini adalah tidak me ngenal kewajiban pemegang kekuasaan eksekutif memberi pertanggung jawaban kepada Parlemen, dan masa jabatannya ditentukan secara konstitusi. Badan eksekutif tidak bertanggungjawab kepada Parlemen, karena dibentuk melalui Pemilihan Umum18. Ciri-ciri dasar dari sistem Presidensiil adalah :19

1) Kepala pemerintahan disebut Presiden, dan dipilih untuk masa jabatan yang ditentukan oleh UUD dan dalam keadaan normal tidak dapat dipaksa untuk mengundurkan diri oleh badan legislatif.

2) Kepala pemerintahan tidak bertanggungjawab kepada Parlemen karena dipilih melalui Pemilu secara langsung.

3) Memiliki eksekutif nonkolega l (1 orang), eksekutif bersifat tunggal, dimana para menteri hanya pembantu presiden yang setiap saat dapat diberhentikan.

18

Rusadi Kantaprawira, op.cit, hal.143. 19

Jadi yang dimaksud masa kepresidenan Megawati Soekarnoputri dalam skripsi ini adalah bahwa Megawati Soekarnoputri sebagai Perdana Menteri (Kepala Pemerintahan) sekaligus Kepala Negara.

Sistem pemerintahan yang ditegaskan dalam UUD adalah :20 a. Indonesia

Adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), negara Indonesia berdasarkan atas hukum bukan kekuasaan belaka.

b. Sistem Konstitusi

Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan terbatas).

c. Kekuasaan negara yang tertinggi berada ditangan Majelis Permusyawaratan rakyat (MPR).

Di samping itu pokok-pokok pikiran dari sistem pemerintahan Indonesia adalah :21

1. Indonesia adalah negara hukum.

2. Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan oleh suatu badan yang diberi nama MPR.

3. Presiden merupakan penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di bawah MPR.

4. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.

20

C.S.T.Kansil,1990, Sistem Pemerintahan Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta , hal.36. Lihat Miriam Budiarjo,1982, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, hal.151.

21

5. Menteri negara adalah pembantu Presiden dan tidak bertanggung jawab kepada DPR.

6. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.

Secara garis besar kekuasaan MPR, Presiden dan DPR berdasarkan UUD 1945 dapat digambarkan sebagai berikut :

a. MPR

MPR adalah lembaga tertinggi negara, pemegang dan penyelenggara kedaulatan rakyat yang mempunyai kekuasaan tidak terbatas. Majelis terdiri atas anggota DPR ditambah dengan utusan daerah dan golongan. Tugas dan wewenang MPR adalah menetapkan UUD dan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sesuai dengan pasal 3 UUD 1945, MPR juga mengangkat dan memberhentikan Presiden dan Wapres sesuai dengan pasal 6 ayat (2) UUD 1945. Untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya, Majelis menyelenggarakan sidang, sekurang-kurangnya satu kali dalam lima tahun. Apabila dipandang perlu, dalam lima tahun itu boleh diadakan sidang lebih dari satu kali yaitu Sidang Istimewa. Persidangan Majelis ada 2 (dua) macam, yaitu (a) Sidang Umum, yang diadakan pada permulaan masa jabatan Majelis, (b) Sidang Istimewa, yang diadakan di luar sidang umum22. Di Indonesia pada masa Presiden Abdurrahman Wahid periode tahun 1999-2004 telah diadakan dua kali sidang oleh Majelis, yaitu Sidang Umum tahun 1999 dan Sidang

22

Istimewa tahun 2001 dengan menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden Indonesia.

b. Presiden

Presiden menurut UUD 1945 adalah kepala kekuasaan eksekutif dalam negara sekaligus penyelenggara Pemerintahan negara yang tertinggi.23 Presiden dibantu oleh seorang Wapres dan Menteri-Menterinya. Seperti yang dijelaskan dalam UUD 1945 bahwa Presiden memegang kekuasaan Pemerintahan, antara lain :24 1) Kekuatan eksekutif yaitu kekuasaan untuk melaksanakan

Undang-undang.

2) Kekuatan administratif yaitu kekuasaan untuk mengangkat dan memberhentikan Menteri-Menterinya.

3) Kekuasaan Legislatif yaitu kekuasaan untuk membuat Undang-undang bersama DPR, membuat Peraturan Pemerintah (PP) dan membuat Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu).

4) Kekuasaan militer yaitu kekuasaan Presiden sebagai Panglima tertinggi ABRI dan kekuasaan untuk menyatakan perang atas persetujuan DPR.

5) Kekuasaan yudikatif yaitu kekuasaan untuk memberikan grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi.

6) Kekuasaan diplomatik yaitu kekuasaan untuk mengangkat duta dan konsul serta menerima duta dari negara lain.

23Ibid, Hal. 147.

Perlu diketahui bahwa kekuasaan Presiden dalam sistem parlementer berbeda dengan sistem presidensiil. Dalam sistem pemerintahan parlementer, Presiden berfungsinya sebagai kepala negara. Sedangkan sistem pemerintahan presidensiil, Presiden disamping sebagai kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan. Sistem Presidensiil ini merupakan sistem yang dianut oleh Indonesia25. Sedang kepresidenan merupakan lembaga pemerintahan yang diketuai oleh Presiden.

c. DPR

DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat yang anggotanya terdiri dari wakil partai yang dipilih melalui Pemilu dan anggota ABRI yang diangkat. Adapun tugas dan wewenang DPR antara lain : 1) Bersama-sama Presiden membuat Undang-undang. 2) Bersama-sama Presiden menetapkan APBN.

3) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, dan kebijakan Pemerintah.

4) Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat.

Sedangkan hak- hak yang dimiliki oleh DPR diantaranya :26 1) Mengajukan anggaran.

2) Mengajukan pernyataan pendapat. 3) Mengadakan perubahan atas RUU.

25Ibid, hal. 148. 26Ibid, hal. 149.

4) Mengadakan penyelidikan. 5) Meminta keterangan Presiden 4. Bentuk Negara

a. Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk negara dimana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam satu badan legislatif pusat/nasional. Adapun ciri-ciri dari bentuk negara kesatuan antara lain :

1. Tidak ada negara dalam negara.

2. Pemerintah pusat memiliki kedaulatan penuh. 3. Hanya memiliki satu konstitusi.

Penyelenggara ne gara kesatuan ada dua sistemnya, yaitu : 1) Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi

Dalam sistem ini Pemerintah Pusat menjalankan seluruh kekuasaan pemerintahan, sedang daerah-daerah hanya tinggal melaksanakan peraturan dan perintah dari pemerintah pusat. Pemerintah daerah tidak mempunyai hak untuk mengadakan peraturan sendiri.

2) Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi

Penerapan sistem ini adalah Pemerintah Pusat menyerahkan kekuasaannya kepada Pemerintah daerah, dengan tujuan daerah dapat menentukan dan bertanggung jawab terhadap daerah sendiri, dengan demikian Pemerintah Pusat hanya menentukan

urusan yang bersifat umum dan penting. Daerah-daerah yang mengurus rumah tangganya sendiri disebut daerah otonom.

b. Negara Federal

Negara Federal merupakan gabungan dari beberapa negara bagian, dengan kedaulatan penuh ada pada gabungan dari negara-negara bagian itu. Adapun ciri-ciri dari negara federal adalah sebagai berikut : 1). Ada negara dalam negara.

2). Kedaulatan ekstern berada di tangan pemerintah federal. 3). Kedaulatan intern berada di pemerintah bagian.

4). Terdapat dua macam konstitusi yaitu konstitusi negara federal dan konstitusi negara bagian.