• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Pengelolaan Program Layanan Lembaga Kesejahteraan Keluarga di LK3 Sekarsari Yogyakarta

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.HASIL PENELITIAN

4. Hasil Pengelolaan Program Layanan Lembaga Kesejahteraan Keluarga di LK3 Sekarsari Yogyakarta

Hasil dari pengelolaan program layanan konsultasi kesejahteraan keluarga diupayakan untuk menyelesaikan permasalahan psikososial dalam keluarga dan mengembalikan ketahanan dalam keluarga. Pernyataan ini sesuai dengan pengertian hasil dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menyatakan bahwa hasil merupakan sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadkan dan sebagainya) oleh usaha (tanam-tanaman, sawah, tanah, ladang, hutan dan sebagainya). Hasil dari pengelolaan program layanan konsultasi kesejahteraan keluarga pada klien LK3 Sekarsari meliputi (1) Tumbuhnya kembali kepercayaan diri dengan pemberian motivasi yang dilakukan oleh tim profesional sehingga dapat kembali melakukan aktifitas seperti biasa, (2) membuat klien LK3 Sekarsari menerima keadaan atas permasalahan yang dihadapi, (3) mampu mendorong klien LK3 Sekarsari untuk mengambil

113

keputusan dengan pemberian informasi tentang manfaat dan kerugian dari setiap pilihan, (4) membuka wawasan korban mengenai permasalahan yang dihadapi serta dapat menjadi informan untuk permasalahan-permasalahan serupa di masyarakat, (5) kembali berfungsinya kondisi keluarga dengan terselesaikannya masalah yang dihadapi, serta (6) terjadinya kasus perceraian sebagai jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi oleh klien. Hal ini diungkapkan oleh Bapak MI selaku pengurus di LK3 Sekarsari, yakni :

“selain sebagai mediator kan kita juga ngasih pengetahuan khusus, misalnya kayak motivasi-motivasi, ada penyadaran juga mbak bisa dari psikolog, ahli agama kadang dari saya juga, kita juga ngasih kesempatan bagi klien untuk mengungkapkan pendapatnya, ngasih beberapa opsi di setiap konsultasi itu tentunya dengan resiko ditanggung sendiri, istilahnya berani ambil resiko gitu dari situ kan nanti ada feed back dari klien ke kami. Ada semacam kepercayaan pada lembaga kami, harapannya ada gethok tular gitu buat masyarakat yang lain. Ajang promosilah kalau diibaratkan.” Data Wawancara 6

Januari 2017 pukul 09.30 WIB

Pendapat diatas diperkuat oleh pernyataan Ibu SP yang menyatakan bahwa :

“jujur memang perceraian lebih banyak dek. Klien yang datang kan

selalu ditanya pengennya apa, nanti kita arahkan. Kami berusaha meminimalisir perceraian. Namun kita lihat dampaknya kedepan akan seperti apa, iya kalau membaik? Kalau semakin bermasalah gimana?

… kalau dipresentasekan mungkin 60% ke arah perceraian, yang 40%

ada yang kembali harmonis walaupun harus dengan pendampingan

ahli kami.” Data Wawancara 6 Januari 2017 pukul 09.30 WIB

Dengan adanya pengelolaan yang baik atas pelayanan konsultasi kesejahteraan keluarga yang diberikan pada klien atau dalam hal ini adalah keluarga bermasalah perceraian masih mampu untuk dicegah. LK3 Sekarsari tetap berupaya untuk mengembalikan fungsi keluarga melalui program yang dimiliki dengan melibatkan ahli-ahli yang diharapkan mampu menjadi

114

mediator dalam penyelesaian permasalahan, seperti ahli agama, ahli psikologi maupun ahli hukum. Namun yang terjadi di lapangan justru menunjukkan bahwa keberhasilan mengembalikan keutuhan keluarga belum tercapai secara optimal. Belum optimalnya keberhasilan tersebut dibuktikan dengan presentase perceraian yang lebih besar daripada presentase kembali utuhnya keluarga yang kasusnya diselesaikan oleh Lembaga Kesejahteraan Keluarga (LK3) Sekarsari.

Hal ini disampaikan oleh Sdr. T selaku salah satu anggota tim profesional di LK3 Sekarsari yakni :

nggak semua cerai kok, masih banyak juga yang masih bisa istilahnya diselamatkan rumah tangganya. Kadang waktu udah dimeja

hijau lalu dimediasipun balik rujuk ya ada mbak.” Data Wawancara 4

Februari 2017 pukul 09.30 WIB

Pendapat di atas diperkuat oleh pernyataan Ibu An selaku salah satu klien di LK3 Sekarsari, yakni :

“kalau memang harus bersatu lagi ya ada perubahan dari pihak suami

atau apa akhirnya bisa rujuk nanti kita nggak pernah tahu, tapi

prosesnya begitu nanti ada proses mediasi lagi di pengadilan… paling terasa nanti korbannya ke anak saya berkali-kali mengupayakan tapi

memang tidak ada komunikasi apalagi dari hati ke hati… semuanya demi anak.” Data Wawancara 27 Januari 2017 pukul 08.30 WIB Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada klien LK3 Sekarsari, dukungan yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan klien mempengaruhi cepat atau lambatnya proses konsutasi yang dilaksanakan. Dukungan dari orang-orang terdekat klien LK3 Sekarsari dapat mempercpat pemulihan aspek psikologis, sosial maupun ekonomi sehingga menjadikan klien lebih tegar dalam menyelesaikan permasalahannya secara hukum. Hal ini disampaikan oleh Ibu R selaku salah satu klien di LK3 Sekarsari, yakni :

115

“untungnya benar-benar didampingi mbak, selain dari sini (lembaga) juga dari pihak keluarga saya, keluarga suami saya juga. Jadi ya bismillah aja semoga dengan jalan perceraian bisa lebih tenang &

ngelanjutin semuanya bisa lebih baiklah mbak pokoknya.”

Wawancara 27 Januari 2017 pukul 08.30 WIB

Perceraian menjadi solusi yang seringkali diambil klien atas permasalahan yang dialami sebagian besar klien LK3 Sekarsari dengan tingkat partisipan sebesar 60% dan sisanya sebanyak 40% mengambil jalan keluar atas permasalahannya dengan jalan rujuk atau kembali harmonis. B. PEMBAHASAN

1. Pengelolaan program layanan konsultasi keluarga di LK3 Sekarsari a. Perencanaan Program Layanan Konsultasi Keluarga pada

keluarga bermasalah di LK3 Sekarsari Yogyakarta

Perencanaan sebagaimana dijelaskan oleh Umberto Sihombing berarti menentukan tujuan yang harus dicapai, menentukan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tujuan, menentukan tenaga dan biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah dibuat oleh penyelenggara pendidikan tersebut. Perencanaan program layanan konsultasi keluarga di LK3 Sekarsari sebagaimana yang dirangkum peneliti melalui wawancara dan dokumentasi, pendiriannya bertujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan sosial psikologis yang dihadapi oleh individu, kelompok atau organisasi khususnya masalah ketidak-harmonisan dalam hubungan keluarga dan membantu mengembalikan keharmonisan keluarga dan mengembalikan peran masing-masing anggota keluarga. di wilayah khususnya di Propinsi

116

Daerah Istimewa Yogyakarta. Layanan yang diberikan oleh LK3 Sekarsari kepada klien atau yang dalam hal ini adalah keluarga bermasalah dilaksanakan dengan berdasarkan SOP dari Kementrian Sosial Republik Indonesia, disamping itu LK3 Sekarsari mengembangkan beberapa program yang disusun khusus untuk memenuhi kebutuhan klien.

Untuk dapat melaksanakan keseluruhan program yang dimiliki oleh LK3 Sekarsari diperlukan persiapan atau perencanaan yang matang baik itu dalam menentukan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tujuan, menentukan tenaga dan biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah dibuat oleh LK3 Sekarsari.

Sebagaimana dikutip oleh peneliti, terdapat pertemuan antara pengurus dan para tim profesional secara rutin. Tim profesioal adalah tim yang terdiri dari pakar hukum, ahli psikologis, ahli agama, pekerja sosial dan para relawan. Tim profesional berfungsi sebagai mediator atau orang ketiga dalam menangani kasus dan permasalahan dari klien. Pertemuan rutin antara pengurus dan para tim profesional dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Pertemuan rutin ini digunakan untuk membahas dan merencanakan program-program yang akan dilaksankan dalam memberikan pelayanan kepada klien. Terdapat beberapa perencanaan yang dibahas dalam setiap pertemuan, diantaranya adalah membuat jadwal pelayanan konsultasi harian dan mobil keliling, menentukan pembagian kerja, menentukan sarana dan prasarana yang diperlukan serta menentukan alokasi biaya yang akan digunakan.

117

Selain mengadakan pertemuan untuk membahas rencana program bulanan, LK3 Sekarsari juga memiliki kegiatan rutin untuk membuat perencanaan program tahunan. Jika dalam pertemuan rutin lebih mengarah ke perencanaan teknis bulanan dan mingguan, dalam pertemuan tahunan lebih mengarah ke hal-hal mendasar yang kompleks.

Di luar pertemuan rutin antara seluruh pengurus dan para tim profesional terdapat pertemuan rutin satu minggu sekali tepatnya setiap hari jumat yang diadakan oleh tim profesional. Pertemuan diadakan sebagai upaya meningkatkan koordinasi antar anggota tim profesional misalnya dalam pembagian tugas kerja dalam menyelesaikan kasus klien.

Perencanaan yang dilakukan dalam setiap rapat rutin hanya diperuntukkan bagi pengurus dan tim profesional saja. Dalam kegiatan ini tidak melibatkan klien secara langsung, hanya menggunakan data yang sifatnya administratif berupa kasus dan hasil dari rekap kasus sebelumnya sebagai bahan pertimbangan. Perencanaan yang melibatkan klien hanya sebatas pada penyelesaian kasus antara tim profesional dan klien itu sendiri. Perencanan itu berupa perumusan solusi pemecahan masalah atau kasus dari pihak klien dengan menganalisis permasalahan sebelumnya.

Dalam perencanaan dalam proses pelaksanaan konsultasi klien diberikan kesempatan untuk mengungkapkan permasalahan yang dihadapi. Klien juga diberikan hak untuk berpendapat solusi apa yang menurut klien adalah hal yang terbaik. Terlepas dari itu semua, tim profesional tetap memberikan opsi ataupun pilihan terbaik mengenai solusi dari

118

permasalahan yang dihadapi oleh klien yang berupa perumusan perencanaan upaya-upaya yang akan diberikan untuk mengatasi dan atau menyelesaikan permasalahan.

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disampaikan bahwa perencanaan yang dilakukan di Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Sekarsari dalam merencanakan program terbagi atas 2 bagian, yaitu untuk program yang sifatnya untuk internal lembaga dan program yang sifatnya eksternal atau dikhususkan dalam pelaksanaan konsultasi. Untuk internal lembaga, LK3 Sekarsari melibatkan seluruh pengurus dan tim profesional yaitu untuk membahas rencana kegiatan, pembagian tugas kerja, perencanaan anggaran dan pengembangan program dengan melakukan rapat secara rutin secara berkala. Untuk perencanaan program yang dikhususkan bagi klien dilaksanakan secara langsung oleh yang bersangkutan dengan melibatkan tim profesional sebagai mediator yang akan membuat perencanaan dalam hal perumusan solusi yang tepat bagi kasus yang dialami oleh klien.

b. Pengorganisasian Program Layanan Konsultasi Keluarga pada keluarga bermasalah di LK3 Sekarsari Yogyakarta

Menurut Umberto Sihombing pengorganisasian mengandung makna pengaturan atau penataan organisasi pendidikan luar sekolah mulai dari organisasi perencana sampai pada pelaksana, sehingga mampu membangkitkan partisipasi masyarakat. Pengorganisasian ini biasanya diwujudkan dalam bentuk struktur organisasi (2000: 64). Pengorganisasian

119

yang baik dalam suatu lembaga atau organisasi akan menunjang lembaga atau organisasi tersebut mencapai tujuan yang sudah dirancang sebelumnya.

Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Sekarsari memiliki struktur organisasi yang jelas, mulai dari pelindung dan penanggung jawab dari Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta, ketua, wakil ketua, bendahara, sekretaris dan tim profesional. Struktur organisasi yang sudah dibentuk memiliki pembagian kerja masing-masing. Namun, dalam pelaksanaannya, pembagian kerja tetap dilaksanakan secara bersama-sama, luwes dan kondisional.

Untuk pengorganisasian pekerja, yang dalam hal ini adalah tim profesional yang terdiri dari relawan dan tim ahli pembagian kerja sudah disesuaikan dengan keahlian dan latar belakang pendidikan yang bersangkutan. Misalnya saja untuk yang menangani masalah hukum harus memiliki latar belakang seabagai ahli hukum, yang menangani masalah psikologi harus seorang psikolog, yang menangani masalah agama adalah harus yang memiliki latar belakang sebagai seseorang yang paham dan tahu betul tentang agama.

Dalam lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3) Sekarsari rata-rata adalah para ahli dalam bidang tertentu, seperti hukum, psikologi dan bahkan agama. Untuk pengorganisasian para relawan, LK3 Sekarsari tidak membatasi jenjang pendidikan yang dimiliki walaupun tidak sedikit pula relawan yang memiliki pendidikan yang tinggi. Salah satu metode

120

yang digunakan oleh LK3 Sekarsari untuk mengembangkan kompetensi adalah dengan senantiasa memotivasi para pekerjanya, bukan hanya untuk dapat memiliki kompetensi ahli saja namun juga memiliki kompetensi diri.

LK3 Sekarsari berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi para kliennya. Menggerakan para pekerjanya untuk dapat bekerja dengan maksimal dan sepenuh hati menjadi komitmen yang dipegang oleh lembaga ini. Para pekerja baik itu relawan ataupun tim profesional selalu diberikan motivasi agar bisa bekerja dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Tujuannya adalah agar para pengurus dan tim profesional mampu bekerja untuk melayani masyarakat dengan baik.

Sumber pendanaan di LK3 Sekarsari adalah berasal dari APBN, amal dan dana swadaya. Dana yang berhasil dihimpun dialokasikan untuk pelaksanaan dan operasional di LK3 Sekarsari baik itu dalam melayani para klien ataupun memenuhi kebutuhan yang lain. Meskipun dana yang diberikan oleh pemerintah belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan yang diperlukan lembaga, klien dapat menikmati dan menggunakan jasa yang disediakan oleh LK3 Sekarsari secara gratis atau tidak dipungut biaya sepeserpun.

Pengorganisasian yang telah dilaksanakan di LK3 Sekarsari adalah dengan cara menyususn struktur organisasi atau kepengurusan dengan pembagian kerja tertentu. Struktur organisasi tersebut terdiri dari pelindung, penanggung jawab, ketua, bendahara, sektretaris serta tim profesional. Walaupun sudah tertulis sebagaimana telah disebutkan, pada

121

pelaksanaannya program tetap dilaksanakan secara bersama-sama, luwes dan kondisional. Untuk pengelolaan pendanaan LK3 Sekarsari memiliki sumber dana yang berasal dari kedinasan (APBN), amal dan swadaya dari pemilik. Walaupun demikian, LK3 Sekarsari tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi para klien dengan bantuan relawan-relawan dan tim ahli yang memiliki kompetensi pada bidangnya.

c. Pelaksanaan Program Layanan Konsultasi Keluarga pada keluarga bermasalah di LK3 Sekarsari Yogyakarta

Pelaksanaan sebagai salah satu fungsi manajemen bukan hanya mengelola pelaksanaan program namun mencakup bagian yang luas meliputi manusia, uang, material dan waktu (Umberto Sihombing, 2000:67). Pengelolaan pelaksanaan program yang terdapat di LK3 Sekarsari adalah pelaksanaan yang berkaitan dengan kegiatan konsultasi oleh klien yaitu keluarga bermasalah.

Pelaksanaan program layanan konsultasi di Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Sekarsari dilaksanakan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia. Seluruh jenis pelayanan yang dilaksanakan berhubungan satu sama lain, mulai dari layanan konsultasi hingga penjangkauan. Jenis layanan di LK3 Sekarsari merupakan tahapan-tahapan yang sistematis, namun dalam penanganan klien disesuaikan dengan kebutuhan atau persoalan klien. Setiap kasus yang dialami oleh

122

klien membutuhkan penanganan yang berbeda-beda, walaupun demikian pelaksanaan program layanan tetap menggunakan langkah yang sama.

Pelaksanaan konsultasi di LK3 Sekarsari ditangani oleh orang-orang yang sudah ahli dalam bidangnya. LK3 Sekarsari sebagai mediator berupaya untuk memberikan pemecahan masalah yang baik. Salah satunya adalah dengan memberikan layanan mobil keliling, hal ini bertujuan untuk menjangkau masayarakat yang belum tahu fungsi dari LK3. Setelah Klien mendaftar untuk menjadi klien di LK3, tim profesional akan mengarahkan klien untuk melakukan konsultasi awal di LK3 Sekarsari secara langsung. Saat konsultasi awal itulah klien akan diarahkan untuk melakukan konseling dengan tim ahli, pemilihan tim ahli ini disesuaikan dengan kebutuhan klien dengan permasalahan yang dihadapi. Tim ahli yang disediakan adalah seorang psikolog, ahli agama dan tim hukum/advokat.

Untuk permasalahan yang mengarah kepada pihak luar, LK3 Sekarsari juga melakukan pendampingan dan rujukan. Klien diberikan penguatan dan motivasi untuk membangun rasa percaya diri supaya dapat terlibat secara langsung dalam penanganan masalah hingga tuntas. Saat klien dirujuk pada pihak-pihak luar, seperti Pengadilan Agama, Rumah Sakit, panti sosial dan lembaga-lembaga pelayanan sosial yang lainnya LK3 Sekarsari senantiasa mendampingi klien dengan tujuan agar klien mendapatkan pelayanan yang baik dan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi.

123

Walaupun mengandeng pihak lain sebagai mitra kerja, LK3 Sekarsari tetap mendampingi klien hingga kasus dianggap selesai. Ada beberapa program lanjutan dari rangkaian program konsultasi yang telah dilakukan. Tak jarang LK3 Sekarsari melakukan program home visit kepada beberapa klien, khususnya yang memerlukan pelayanan secara kontinyu seperti pendampingan psikologis. Program ini minimal dilakukan 6 kali dalam satu semester pada klien yang berbeda-beda, selain sebagai bahan untuk pertanggung jawaban juga karena LK3 Sekarsari memiliki komitmen untuk membantu masyarakat. Pendampingan yang juga dilakukan oleh LK3 Sekarsari adalah dengan memberikan bantuan kepada klien yang kurang mampu yaitu dengan membantu biaya kepengurusan kasus dan modal usaha.

Pelaksanaan program layanan konsultasi di Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Sekarsari dilaksanakan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan tahapan-tahapan yang sistematis, namun disesuaikan dengan kebutuhan atau persoalan klien dalam penanganannya. Pelaksanaan program layanan di LK3 Sekarsari mengupayakan klien untuk memperoleh pemecahan permasalahan sempai kasus dianggap telah selesai. Segala bantuan dikerahkan baik itu secara moril ataupun materil. Klien yang tidak mampu tetap bisa mengakses layanan LK3 Sekarsari bahkan ketika harus dirujuk pada pihak lain..

124

d. Koordinasi Program Layanan Konsultasi Keluarga pada keluarga bermasalah di LK3 Sekarsari Yogyakarta

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Umberto Sihombing (2000: 67) koordinasi dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menciptakan suatu jaringan kerja di antara beberapa orang, unsur, organisasi dengan maksud untuk saling memperkuat melalui pertukaran informasi, ataupun bekerjasama dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau memecahkan berbagai kesulitan yang sedang dan mungkin dihadapi di masa depan, sebagai usaha untuk mencapai suatu tujuan.

Mitra kerja LK3 Sekarsari bertugas sebagai salah satu lembaga rujukan yang digunakan untuk menangani permasalahan klien, diantaranya adalah Pengadilan Agama, Kantor Kepolisisan, Lembaga pemberdayaan anak dan perempuan, Rumah Sakit Jiwa, maupun Panti Sosial. Pengadilan Agama lebih sering menjadi rujukan karena tidak dapat dipungkiri bahwa perceraian adalah jalan yang banyak klien pilih sebagai pemecahan masalah.

Dari data tahun 2016, LK3 Sekarsari mencatat bahwa kebanyakan dari klien mereka memang lebih mengarah ke arah perceraian. Perceraian menjadi jalan terakhir, keputusan antara pihak klien dan keluarga dengan pertimbangan dari LK3 Sekarsari. Upaya yang dilakukan oleh LK3 Sekarsari tetap berpegang pada keinginan klien namun dengan adanya persetujuan sebelumnya. Oleh karena itulah, Pengadilan Agama lebih sering menjadi rujukan.

125

Selain mitra yang ditunjuk sebagai rujukan, LK3 Sekarsari juga memiliki mitra atau jejaring kerja dengan instansi-instansi pemerintah dan swasta yang diperuntukkan bagi program sosialisasi yang dilakukan oleh relawan-relawan dan tim profesional untuk melakukan sosialisasi. Lembaga yang dimaksud antara lain adalah Rumah Sakit, redaksi media cetak dan kecamatan-kecamatan di seluruh provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Instansi-instansi yang menjadi mitra di LK3 Sekarsari memiliki sebutan sebagai mitra keluarga.

Lembaga-lembaga yang dijadikan mitra oleh LK3 Sekarsari mendukung setiap program yang telah dirancang sebelumnya. Selain dengan lembaga-lembaga tersebut, LK3 Sekarsari juga memiliki suatu program yang bertujuan untuk berkoordinasi maupun bertukar informasi ataupun sharing mengenai suatu kasus tertentu guna saling meningkatkan kapasitas lembaga. Program yang melibatkan LK3 lain sebagai mitra adalah program case conference dan forum komunikasi antar LK3 di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta. Case conference merupakan salah satu program tiap semester berupa bedah kasus antar beberapa LK3 dengan turut mengundang ahli-ahli dan beberapa dinas terkait untuk merumuskan penyelesaian dan tindak lanjut dari suatu kasus. Sedangkan untuk forum komunikasi LK3 merupakan prakarsa dari Dinas Sosial untuk mewadahi LK3-LK3 diseluruh provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai wadah sharing dan pertukaran informasi. Forum komunikasi LK3 diadakan setiap tiga bulan sekali dengan mengusung tema yang

berbeda-126

beda. Dengan adanya forum komunikasi ini, LK3 Sekarsari terbantu karena dapat berbagi informasi dan pengetahuan, sharing permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh lembaga, adanya masukan untuk mengatasi permasalahan lembaga serta bisa saling mendukung tiap-tiap LK3 untuk meningkatkan kapasitas lembaga dan semakin memberikan pelayanan yang terbaiks bagi masyarakat.

Seperti data yang telah peneliti himpun, pada tanggal 18 November 2016 lalu, LK3 Sekarsari mengadakan case conference dengan bekerja sama dengan LK3 Sekar Melati di sektretariat LK3 Sekar Melati di Jalan Batikan Yogyakarta. Kegiatan itu dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta, Kepala Disnakertrans Kota Yogyakarta beserta relawan dan tim ahli. Pertemuan itu membahas 2 buah kasus dari masing-masing LK3 dan merumuskan beberapa penyelesaian dan tindak lanjut melalui program pendampingan bekerja sama dengan beberapa lembaga yang telah diusulkan.

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disampaikan bahwa koordinasi yang telah dilakukan oleh LK3 Sekarsari berupa koordinasi secara intern yaitu dalam penanganan kasus baik antara tim profesional dengan klien, tim profesional dengan pengurus maupun koordinasi antar tim profesional serta koordinasi dalam bentuk menjalin kerjasama dengan beberapa jejaring kerja atau mitra. Mitra kerja LK3 Sekarsari membantu dan mendukung lembaga ini baik dalam upaya sosialisasi, sebagai pihak

127

rujukan bagi klien dan sebagai wadah untuk berbagi informasi untuk saling mendukung antar lembaga demi tercapainya suatu tujuan yaitu menyelesaikan permasalahan dan mengembalikan keharmonisan dalam keluarga.

e. Pengawasan Program Layanan Konsultasi Keluarga pada keluarga bermasalah di LK3 Sekarsari Yogyakarta

Sebagaimana yang telah diuraikan dalam kajian teori, Didin Kurniadin dkk (2012:367) menyatakan bahwa pengawasan adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan kepastian tentang pelaksanaan program atau pekerjaan/kegiatan yang sedang atau telah dilakukan sesuai dengan rencana yang ditentukan.

Pengawasan yang dilakukan di LK3 sekarsari dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Daerah Yogyakarta dan oleh pimpinan atau ketua lembaga. Pengawasan dari Dinas Sosial menjadi hal yang mutlak karena secara kelembagaan LK3 Sekarsari bernaung dalam paying Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kementrian Sosial Republik Indonesia. Pengawasan bertujuan untuk memastikan bahwa rencana yang telah disusun sebelumnya berjalan efektif dan efisien atau tidak.

Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Daerah