83
1.6 Dampak potensial dari kegagalan pengelolaan risiko dalam perbankan
1.6.1 Dampak risiko
Selain kerugian finansial secara langsung yang terjadi pada bank karena adanya peristiwa risiko (risk event), kerugian dapat berdampak juga pada stakeholder bank seperti : para pemegang saham. karyawan, nasabah -maupun terhadap ekonomi. Umumnya efek kepada pemegang saham dan karyawan bersifat langsung, namun dampak kepada nasabah dapat bersifat tidak langsung sehingga tidak kentara. Kerugian tidak langsung karena risiko ini sering merupakan konsekuensi dari risk event yang mempunyai dampak ekonomi.
1.6.2 Dampak pada para pemegang saham
Ketika suatu peristiwa terjadi pengaruh terhadap pemegang saham dapat berupa :
• Kerugian total dari investasi - karena bangkrutnya perusahaan.
• Menurunnya nilai investasi - harga saham turun karena rusaknya reputasi atau turunnya keuntungan.
• Kehilangan dividen karena turunnya keuntungan perusahaan.
• Kewajiban yang timbul akibat kerugian – pemegang saham dapat mempunyai kewajiban untuk kerugian yang terjadi.
85
1.6.2 Dampak pada para pemegang saham – contoh
Bank of Credit and Commerce International (BCCI)
Pada bulan Juli 1991, BCCI bangkrut sebagai akibat adanya penipuan internal senilai USD 4 mityar serta kewajiban sebesar USD 14 milyar. Akibat berantai jatuhnya BCCt diketahui bahwa bank tersebut tidak lagi mempunyai nilai seperti yang diharapkan oleh lebih dari sejuta investornya. Setelah jatuh, likuidator ditunjuk untuk "menyelesaikan“ kasus BCCI dan menyelamatkan aset-aset yang ada semaksimal mungkin bagi para penabung dan krediturnya.
Setelah 7 tahun bangkrutnya BCCI diperkirakan bahwa likuidator telah berhasil menyelamatkan USD 5.5 milyar. Likuidator sampai bulan Agustus 2005 masih bekerja dan menuntut Bank of England senilai USD 1 milyar atas kegagalannya menjalankan fungsi dan tugas pengawasan.
1.6 Dampak potensial dari kegagalan pengelolaan risiko dalam perbankan
1.6.3 Dampak pada karyawan
Peristiwa risiko (Risk event) dapat berdampak kepada karyawan suatu perusahaan terlepas apakah mereka turut andil atau tidak dalam peristiwa tersebut. Kemungkinan dampaknya termasuk : • pemberian sanksi disiplin internal disebabkan kelalaian atau
tindakan diluar batas yang dilakukan karyawan.
• kehilangan pendapatan. contohnya pengurangan bonus atau kenaikkan gaji karena dampak dari pendapatan perusahaan yang berkurang.
• Kehilangan pekerjaan
87
1.6.3 Dampak pada karyawan - contoh
Orange County, California, US
Pada bulan Desember 1994 Orange County di California USA mengumumkan rugi sebesar USD 1.6 milyar.
Kerugian tersebut merupakan hasil aktifitas investasi yang tidak diawasi oleh manajer treasuri pemerintahan daerah tersebut yang mengelola portfolio sebesar USD 7.5 milyar milik sekolah daerah. kota praja dan pemerintahan daerah itu sendiri.
Treasuri manajer tersebut menempatkan dana dalam investasi derivatif dan memperkirakan bahwa suku bunga akan terus turun atau tetap rendah. Strategi investasi ini bekerja dengan baik sampai dengan 1994 pada saat the Federal Reserve Board menaikkan suku bunga yang mengakibatkan kerugian.
Investasi ini dilikuidasi pada bulan Desember 1994 dengan kerugian mencapai USD 1.6 milyar. Akibat konsekuensi oari kerugian diatas Orange County bangkrut dan banyak pegawainya yang di PHK. .
1.6 Dampak potensial dari kegagalan pengelolaan risiko dalam perbankan
1.6.4 Dampak pada nasabah
Dampak suatu risk event kepada nasabah dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung dan biasanya sulit diidentifikasikan dengan segera Efek ini dapat terus berlanjut setelah suatu periode tertentu yang pad a akhirnya berdampak pada bank.
Oleh karena itu sangat sulit untuk mengetahui jumlah total dari kerugian dalam suatu risk event bila melibatkan para nasabah. Konsekuensi yang dapat dirasakan nasabah bank termasuk : • kualitas tingkat pelayanan nasabah yang menurun.
• penurunan dalam penyediaan berbagai jenis produk . • krisis likuiditas.
• berubahnya peraturan.
89
1.6.4 Dampak pada nasabah
Adalah penting bagi para peserta training untuk mengerti konsekuensi risiko bagi nasabah bank karena hal ini memberikan penekanan perlunya mengatur bank secara khusus dibandingkan dengan industri jasa keuangan secara keseluruhan.
1.6 Dampak potensial dari kegagalan pengelolaan risiko dalam perbankan
1.6.5 Risiko operasional dan pelayanan nasabah
Sudah dinyatakan dimuka bahwa risiko yang paling mempunyai dampak pada nasabah sehari-hari adalah risiko operasional. Bila ada kejadian operasional, nasabah dapat langsung terkena dampaknya disebabkan hal-hal seperti : • Kualitas pelayanan yang jelek atau salah.
• Gangguan pada sebagian pelayanan. •
Merasakan kurangnya keamanan bank.
• Adanya kekurangan dalam keseluruhan pelayanan yang diberikan.
91
1.6.5 Risiko operasional dan pelayanan nasabah
Suatu gangguan pada pelayanan nasabah yang berjalan normal dapat berdampak kepada reputasi bank tersebut. yang pada akhirnya dapat berdampak pada pendapatan bank karena nasabah memindahkan urusan perbankannya pada bank lain. Hal ini
menjadi penting bila peristiwa risiko operasionalnya ini disebabkan masalah teknikal yang berdampak pada ribuan nasabahnya. Dampak dari suatu peristiwa risiko operasional bagi nasabah dapat berdampak pada kerugian finansial dalam bentuk yang lain bagi bank seperti :
• pembayaran kepada individu sebagai kompensasi kerugian yang tidak langsung.
• biaya litigasi .
• Penalti/sanksi dari pengawas.
1.6 Dampak potensial dari kegagalan pengelolaan risiko dalam perbankan
1.6.5 Risiko operasional dan pelayanan nasabah - contoh
Cahoot suatu bank online yang didirikan Abbey National Bank UK. menghadapi masalah teknis tidak lama setelah diluncurkan pada Juni 2000. Sistem tersebut pada awal digunakan “hang”dan tidak bisa dipakai selama hampir 2 hari disusul kemudian oleh masalah teknis lainnya selama 3 hari. Strategi Cahoot's pada awalnya adalah menawarkan kepada 25.000 nasabah pertamanya suatu overdraft kartu kredit yang tidak dikenakan bunga. Pesaing bank online lainnya mempertanyakan apakah kapasitas sistem yang Cahoot telah investasikan dapat cukup menampung permintaan yang mengalir. Diperlukan waktu 10 sampai 14 hari untuk menyetujui permohonan pemegang kartu kredit karena mereka perlu memeriksa apakah ada pencucian uang yang dilakukan beberapa calon nasabah yang berpotensi. Selain menolak permohonan bagi yang telah mempunyai pinjaman yang tinggi, siapapun yang tinggal di apartemen kemungkinan besar di tolak permohonannya karena website bank tidak dapat membaca alamat seperti 35a atau top flat" (Suatu alamat tertentu yang ada UK saja).93
1.6.6 Dampak ekonomi dari suatu kejadian risiko
Pemberian kredit yang berlebihan (Over lending) – fenomena yang terus berulang (a cyclical phenomenon)
Bank yang memberikan pinjaman berlebihan dalam situasi booming tidak dapat mengelak untuk terjadinya 'under lend‘ pada masa resesi. Hal ini karena dampak resesi akan memaksa bank untuk melakukan writeoff pinjamannya sehingga modalnya turun dan kemampuan bank untuk memberikan pinjaman baru menurun bila tidak disertai dengan adanya penambahan modal baru. Hal ini yang sering disebut sebagai efek ‘procyclicality' yang dapat terlihat jelas pada pemberian pinjaman yang merata pada aset-aset yang "bubbles”. Pinjaman berlebihan yang dilakukan pada pasar yang booming telah memberikan harapan dan ekspektasi pendapatan yang tidak realistis serta menilai aset secara tidak realistis. seperti yang terjadi di real eastate komersial dan residential pada waktu yang berbeda diseluruh dunia.
1.6 Dampak potensial dari kegagalan pengelolaan risiko dalam perbankan
1.6.6 Dampak ekonomi dari suatu kejadian risiko
-contoh
The ‘dotcom’ bubble
Pada akhir tahun 1990an investor ingin sekali menginvestasikan uangnya di perusahaan internet karena hal ini diyakini sebagai cara cepat untuk menjadi kaya di salah sektor pasar yang ada. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang "over valued' dengan harga ekuiti yang tinggi namun semu. Pasar menunjukkan ketidakstabilannya pad a saat perusahaan-perusahaan internet ini gagal memperkirakan pendapatannya bahkan banyak yang berhutang semakin dalam. Pada akhirnya di tahun 2000 dan 2001 pasar ambruk dan investor kehilangan milyaran dollar. Di bulan November 2000 dalam 8 bulan terakhir diperkirakan GBP 40 milyar telah hilang dari nilai harga perusahaan-perusahaan dotcom di FTSE TechMark index di London. Ditahun-tahun berikutnya hampir tidak mungkin bagi perusahaan internet untuk manggalang dana investasi walaupun mereka mempunyai rencana bisnis yang bagus.
95