• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset pada Kendaraan Dinas Operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang

HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

5. Pengawasan dan Pengendalian

4.4. Manajemen Aset Kendaraan Dinas Operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang

4.4.5.2. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset pada Kendaraan Dinas Operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang

Pada indikator ini, peneliti akan membahas terkait dengan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset di Kabupaten Tangerang (SIMA). Pengembangan SIMA di Kabupaten Tangerang dapat diketahui melalui wawancara dengan beberapa informan, seperti Bapak Dedi Hidayat selaku Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tangerang mengutarakan bahwa:

Selalu memperbaharui pada setiap tahunnya aplikasi SIMDA BMD, hal ini dibuktikan dari Berita Acara sebagai sumber data Kendaraan dari setiap SKPD”. (wawancara dengan informan I1-2, pukul 10.00 19 Oktober 2016, di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tangerang)

Berdasarkan dengan informan I1-2, kegiatan pengembangan sistem informasi manajemen aset pada kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang, yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mengawasi dan mengendalikan kendaraan dinas operasional dengan selalu memperbaharui aplikasi SIMDA BMD setiap tahunnya. Hal ini juga sesuai dengan yang diutarakan oleh informan I1-3yaitu, untuk ,kegiatan pengembangan sistem informasi manajemen aset pada kendaraan dinas operasional agar selalu mendapatkan data secara valid, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tanegerang selalu melakuan pembaruan setiap data kendaraan dinas operasional pada SIMDA BMD, sehingga hal ini dapat memudahkan pengelola barang dalam mengawasi serta mengendalikan asetnya dengan baik.

Berdasarkan dengan informan-infroman diatas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa, , kegiatan pengembangan sistem informasi manajemen aset pada kendaraan dinas operasional yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan melakukan pembaharuan selalu pada aplikasi SIMDA BMD, agar pengelola barang Pemerintah Kabupaten Tanegrang dapat menyajikan data dengan valid dan dapat selalu mengawasi dan mengendalikan kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan baik.

Jadi kesimpulan peneliti tentang kegiatan pengembangan sistem informasi manajemen aset pada kendaraan dinas operasional yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang yaitu sudah baik, hal ini dapat dilihat pada aplikasi SIMDA BMD yang selalu diperbaharui oleh Badan Pengelola Keuangan

dan Aset Daerah Kabupaten Tangerang, agar selalu dapat menyaikan data secara valid.

Langkah selanjutnya dalam proses analisis data adalah melakukan ringkasan pembahasan dari hasil penelitian. Ringkasan pembahasan dari hasil penelitian ini dilakukan untuk memberikan penafsiran terhadap hasil yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Adapun hasilnya adalah :

1. Inventarisasi Aset

Dalam proses pengadaan terhadap kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah dilakukan dengan baik, hal ini dapat diketahui dengan proses pengadaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam pengadaan kendaraan dinas operasional berdasarkan dari permohonan setiap SKPD yang kemudian disusun dalam Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD). Kemudian Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam kegiatan pengadaan untuk semua barang milik daerah menggunakan e-purchasing.Kemudain, proses pencatatan pada kendaraan dinas operasional sudah berjalan dengan baik sesuai dengan kodefikasi/labeling pada kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang, dimana sudah diketahui bahwa kodefikasi/labeling pada kendaraan dinas operasional dengan mengelompokkannya pada KIB B yaitu peralatan dan mesin, hal ini tentu saja sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007. Namun, dengan adanya permasalahan inventarisasi kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang, dapat membuktikan bahwa sebenarnya kegiatan inventarisasi aset belum berjalan dengan baik, padahal proses

inventarisasi merupakan jantung bagi sebuah instansi pemerintahan di dalam pengelolaan aset, dan juga adanya kegiatan inventarisasi yang baik mempunyai manfaat bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang, agar dapat mengendalikan, memanfaatkan, mengamankan, serta mengawasi setiap kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangeranng yang tersebar disetiap SKPD, kemudian dengan adanya inventarisasi yang baik juga dapat mengetahui bahwa kendaraan dinas operasional tersebut, sudah termanfaatkan dengan baik sesuai denga tujuan dan fungsinya. Adapun permasalahan inventarisasi aset pada kendaraan dinas operasional yaitu, masih terdapat kendaraan dinas operasional yang tidak ditemukan fisiknya yaitu terdapat pada SKPD, seperti Kecamatan Gunung Kaler ditemukan 9(sembilan) kendaraan dinas operasional yang tidak dapat diketemukan fisiknya, kemudian batas akhir penggunaan kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang, dapat diketahui bahwa belum berjalan dengan baik, padahal sesuai dengan persyaratan pengajuan pensiun yang terlampir pada berita acara serahterima kendaraan dinas operasional bahwa pengguna barang ketika mengajukan pensiun, diharuskan sudah tidak memegang kendaraan dinas operasional, akan tetapi hal ini masih saja terjadi yaitu terdapat kendaraan dinas yang dibawa pensiun contohnya yang terjadi pada Dinas Bina Marga dan Pengairan dan Kecamatan Gunungkaler dan pada desa-desa dikarenakan setiap pergantian kepala desa, tidak ada yang pernah mengembalikan kendaraan dinas operasional, seperti kendaraan roda dua yang dibawa pensiun. Kemudian, masih terdapat kendaraan yang dibawa pindah ketika penguuna kendaraan dinas operasional tersebut terkena mutasi jabatan, padahal sudah

mendapatan surat edaran dari Kepala Daerah, yang tidak memperbolehkan pegawai tersebut mengikutsertakan kendaraan dinas operasionalnya dibawa pindah ke SKPD yang baru, akan tetapi sampai sekarang hal ini masih saja terjadi. Selanjutnya, pada Dinas Kesehatan, adanya kendaraan dinas operasional yang hanya terdapat fisiknya namun tidak jelas keberadaan dokumen kelengkapannya serta berasal dari APBD tahun berapanya, begutu juga adapun sebaliknya pada kendaraan dinas operasional yang hanya terdapat datanya saja tapi tidak dapat dibuktikan fisiknya. Kebanyakan kendaraan operasional tersebut banyak ditemukan pada tahun 2006 kebawah, karena kendaraan dinas operasional yang berasal pada tahun 2007 sudah dapat dicatat dalam SIMDA BMD Kabupaten Tangerang, dan Tahun 2007 merupakan awal dimana Pemerintah Kabupaten Tanngerang menggunakan aplikasi SIMDA BMD dalam melakukan pencatatan pada seluruh barang milik daerah Kabupaten Tangerang, dengan adanya hal ini juga dapat diketahui, bahwa sebenarnya proses sensus yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan ternyata belum selesasi dilakukan, sehingga hal ini mengakibatkan bagian inventarisasi aset kesulitan dalam menyajikan dan memperbaharui data yang valid pada kendaraan dinas operasional yang berada pada Dinas Kesehatan Selanjutnya, spesifikasi kendaraan dinas operasional berdasarkan jabatan pada pejabat/pegawai Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah berjalan dengan baik tapi tidak mengikuti prosedur, karena berdasarkan dengan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006, dimana sudah terdapat spesifikasi kendaraan dinas operasional berdasarkan jabatan pada pegawai, dimana pegawai yang mendapat kendaraan dinas operasional harus sesuai dengan jabatannya, sedangkan yang terjadi pada

Pemerintah Kabupaten Tangerang, terdapat SKPD yang menggunakan kendaraan dinas operasional yang tidak sesuai dengan spesfikasi, hal ini dikarenakan untuk menunjang tupoksi dan memudahkan kegiatan operasional dari SKPD tersebut, hal ini terjadi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Makro dan Menegah yaitu terdapat KUPT yang menggunakan kendaraan dinas operasional dengan spesifikasi mesin 2.500 cc, padahal seharusnya KUPT tersebut menggunakan kendaraan dinas operasional dengan spesifikasi mesin 1.500 cc atau kendaraan roda dua dengan 225 cc, tetapi untuk menunjang kegiatan operasional dari SKPD tersebut. Jadi dengan adanya permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam inventarisasi pada kendaraan dinas operasional ini, dapat disimpulkan bahwa proses inventarisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang belum berjalan dengan baik.

2. Legal Audit

Legal audit sebagai lingkup kerja manajemen aset yang berupa inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan prosedur penguasaann atau pengalihan aset identifikasi dan mencari solusi atas permasalahan legal, dan strategi untuk memecahkan berbagai permasalahan legal yang terkait dengan kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang. Dimana, seperti yang telah dipaparkan diatas, bahwa proses legal audit yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan tertib inventarisasi, sehingga dengan tertib dalam inventarisasi ini dapat memudahkan BPKAD Kabupaten Tangerang dalam menyajikan data secara valid, namun jika dilihat proses legal

audit yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang kurang berjalan dengan baik, hal ini dikarenakan, masih terdapat kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang yang tidak memiliki dokumen kelengkapan seperti BPKB, dimana BPKB merupakan bukti kepemilikan yang valid untuk dapat mengamankan kendaraan dinas operasional tersebut merupakan milik dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Hal ini terjadi pada Dinas Kesehatan, dimana ditemukan kendaraan dinas operasional yang hanya terdapat fisiknya namun tidak jelas keberadaan dokumen kelengkapannya serta berasal dari APBD tahun berapanya, begutu juga adapun sebaliknya pada kendaraan dinas operasional yang hanya terdapat datanya saja tapi tidak dapat dibuktikan fisiknya. Kebanyakan kendaraan operasional tersebut banyak ditemukan pada tahun 2006 kebawah, karena kendaraan dinas operasional yang berasal pada tahun 2007 sudah dapat dicatat dalam SIMDA BMD Kabupaten Tangerang, dan Tahun 2007 merupakan awal dimana Pemerintah Kabupaten Tanngerang menggunakan aplikasi SIMDA BMD dalam melakukan pencatatan pada seluruh barang milik daerah Kabupaten Tangerang, namun ternyata hal ini juga terjadi pada dinas Bina Marga dan Pengairan, akan tetapi tidak diketahui jelas mengapa kendaraan dinas tersebut tidak mempunyai dokumen kelengkapan, hal ini dikarenakan bahwa pengelola barang Dinas Bina Marga dan Pengairan, sebenarnya tidak mengetahui dengan jelas setiap pergerakan kendaraan dinas operasional yang ada pada SKPDnya sendiri. Pengelola barang tersebut hanya mengetahui pemegang awalnya saja. Jadi, ketika adanya pelaporan sebenarnya pengelola barang Dinas Bina Marga dan Pengairan hanya mengubah sedikit

data dari yang sebelum-sebelumnya. Jadi dapat diketahui, jika melihat permasalahan yang ada pada proses legal audit pada kendaraan dinas operasional yaitu, bahwa proses legal audit pada kendaraan dinas operasional belum berjalan dengan baik, padahal dapat diketahui bahwa sebagian besar proses legal auidt yang baik yaitu dengan melakukan inventarisasi yang tertib dan tertatur pada setiap kendaraan dinas operasional, dan dengan melengkapinya dengan dokumen kepemilikan yang sah, seperti misalnya pada kendaraan dinas operasional dengan memiliki STNK dan BPKB.

3. Penilaian Aset

Proses penilaian aset pada kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang, seperti yang telah dipaparkan diatas yaitu dapat diketahui bahwa, Pemerintah Kabupaten Tangerang tidak melakukan proses penilaian pada kendaraan dinas operasionalnya, akan tetapi Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam melakukan proses penilaian atas kendaraan dinas operasionalnya menggunakan jasa penilai independen dari pihak ketiga atau swasta, dimana penilai ketiga yang dipilih oleh Pemerintah Tangerang ini,harus memiliki sertifikat pada penilaian aset, namun pihak ketiga atau swasta ini juga dalam setiap melakukan penilaian aset dipilih secara berbeda-berbeda agar dapat mengetahui nilai yang konkrit dari kendaraan dinas operasional tersebut, sehingga hal ini juga dapat memudahkan dalam menetapkan serta mengetahui nilai barang atau nilai dari kendaraan operasional tersebut.

4. Optimalisasi Aset

Proses optimalisasi pada kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat berdasarkan dengan optimalisasi kelayakan fisik pada kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang, bahwa sebenarnya Pemerintah Kabupaten telah melakukan proses kelayakan fisik pada kendaraan dinas operasional, hal ini berdasarkan dengan adanya tabel tentang kondisi kendaraan dinas operasional diiatas, dimana didalam tabel tersebut, terdapat kondisi dari kendaraan dinas operasional yaitu baik, kurang baik, dan rusak berat. Dengan adanya hal ini juga, dapat membuktikan bahwa BPKAD sudah melakukan pengecekan fisisk dari kendaraan dinas operasional, karena BPKAD Kabupaten Tangerang telah mengelompokkan kondisi-kondisi kendaraan dinas operasional dengan melakukan kegiatan sensus. Jadi peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa, Optimalisasai kelayakan fsik pada kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang, yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten sudah berjalan dengan baik. Kemudian dapat diketahui berdasarkan yanng telah dipaparkan diatas akan bahwa, optimalisasi aset yang tidak berpotensi pada kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan adanya penghapusan pada kendaraan dinas operasional yang tidak berpotensi dan hilang.

Proses pengawasan dan pengendalian pada kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang, dapat diketahui berdasarkan yang telah dipaparkan oleh peneliti diatas, bahwa pengawasan dan pengendalian pada kendaraan dinas operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat pada kegiatan yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Tangerang, yang selalu memantau kegiatan inventaris yang dilakukan BPKAD Kabupaten Tangerang dalam menyusun 5(lima) buku inventaris yang memiliki dasar dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang. Kemudian, dalam proses kegiatan pengembangan sistem informasi manajemen aset pada kendaraan dinas operasional yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang yaitu sudah baik, hal ini dapat dilihat pada aplikasi SIMDA BMD yang selalu diperbaharui oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tangerang, agar selalu dapat menyaikan data secara valid.

Tabel 4.11

Penilaian Peneliti Terhadap Manajemen Aset Kendaraan Dinas Operasional Pemerintah Kabupaten Tangerang.

No. Dimensi Penilaian Peneliti

1. Inventarisasi Aset Kurang Baik

2. Legal Audit Kurang Baik

3. Penilaian Aset Baik

4. Optimalisasi Aset Baik

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN