• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian dan kemandirian anak perusahaan sebagai badan hukum Pembentukan perusahaan grup merupakan tujuan jangka panjang untuk

KEDUDUKAN HUKUM INDUK PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN DALAM PERUSAHAAN GRUP

3. Pengendalian dan kemandirian anak perusahaan sebagai badan hukum Pembentukan perusahaan grup merupakan tujuan jangka panjang untuk

pelaksanaan program-program yang ditunjukan pada identifikasi dan eksploitasi hubungan antara bisnis yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan.

Disamping untuk meningkatkan efisensi dan daya saing, pembentukan perusahaan grup ini merupakan upaya untuk mengantarkan perusahaan mencari dana sendiri dipasar modal dan untuk meminimalisasi resiko dan pertanggungjawaban perusahaan. Holding company mempunyai hubungan khusus dengan satu atau lebih anak perusahaan yang terjadi karena memiliki lebih 50% saham anak perusahaan dan menguasai 50% suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham. 133 Dalam perusahaan grup terdapat hubungan hukum antara induk perusahaan dan anak perusahaan yang merupakan hubungan antara pemegang saham (induk perusahaan) dengan anak perusahaan. Hubungan hukum ini diatur secara jelas dalam Anggaran Dasar anak perusahaan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Perusahaan grup ada apabila lebih dari satu perusahaan yang secara yuridis mandiri tunduk pada satu pimpinan bersama. Dengan demikian jelas bahwa dalam suatu perusahan grup ada salah satu perusahaan berkedudukan sebagai pimpinan

132Ibid.,

133Ibid., hlm 14

sentral untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan yang bergabung. Induk perusahaan dalam perusahaan grup dapat mengendalikan anak perusahaan melalui hubungan hukum yang terjalin diantara induk perusahaan dan anak perusahaan.

Hubungan tersebut timbul karena induk perusahaan menanamkan saham pada anak-anak perusahaannya maupun melalui pengambilalihan saham perusahaan lain sehingga induk perusahaan memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) anak perusahaan. Induk perusahaan dapat menentukan kebijakan-kebijakan umum. Hubungan yang lain ialah timbul apabila direktur yang sekaligus pemegang saham mayoritas pada induk perusahaan merangkap menjadi komisaris anak perusahaan.134

Pengendalian suatu perseroan oleh perseroan lain merupakan sesuatu yang membedakan dengan konsepsi awal perseroan.135 Tanpa adanya perubahan fundamental dari hukum perseroan terhadap legitimasi kepemilikan suatu perseroan atas saham perseroan lain, perubahan dari perseroan tunggal menjadi bentuk perusahaan grup tidak akan mungkin terjadi. Pengendalian suatu perseroan terhadap perseroan lain memiliki bentuk yang bervariasi. Dalam hukum perseroan, pengendalian memiliki dua pengertian, yaitu pengendalian sebagai kekuatan pengawasan dan pengendalian sebagai dominasi kekuasaan atas urusan perseroan. Induk perusahaan bertindak sebagai pimpinan sentral yang mengendalikan dan mengoordinasikan anak-anak perusahaan dalam suatu kesatuan ekonomi. Pengendalian ini dijalankan melalui pengaruh induk perusahaan dalam penetapan kebijakan strategi anak perusahaan maupun

134Agus Budiarto, Kedudukan Hukum dan Tanggungjawab Pendiri Perseroan Terbatas, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hlm 24.

135Sulistiowati 2, Op.Cit., hlm 34

dominasi induk perusahaan terhadap pengurusan anak perusahaan dalam pemberian instruksi yang dijalankan oleh anak-anak perusahaan bagi terpenuhinya konstruksi perusahaan grup sebagai satu kesatuan ekonomi.136

Keterkaitan induk perusahaan dan anak perusahaan menimbulkan pengendalian terhadap anak perusahaan.

Keterkaitan anatar induk dan anak perusahaan dalam konstruksi perusahaan grup disebabkan oleh adanya hal-hal sebagai berikut:137

a. Kepemilikan induk perusahaan atas saham anak perusahaan

Kepemilikan induk atas saham anak perusahaan dalam jumlah signifikan memberikan kewenangan kepada induk perusahaan untuk bertindak sebagai pimpinan sentral yang mengendalikan anak-anak perusahaan sebagai kesatuan manajemen. Kepemilikan lebih besar dari 50% (lima puluh persen) saham anak perusahaan memberikan hak suara dalam RUPS yang lebih besar kepada induk perusahaan dibandingkan pemegang saham lainnya. Induk perusahaan akan mengendalikan dan mengoordinasikan anak-anak perusahaan dalam perusahaan grup

b. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Induk perusahaan memiliki kewenangan untuk mengendalikan anak perusahaan melalui mekanisme RUPS anak perusahaan. Induk perusahaan dapat menetapkan hal-hal strategis yang dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan grup sebagai kesatuan ekonomi. Dimana anak-anak perusahaan akan mengikuti setiap kebijakan yang telah disusun dalam perencanaan masing-masing

136Ibid., hlm36

137Ibid., hlm 96-97

c. Penempatan anggota direksi dan/atau dewan komisaris anak perusahaan.

Melalui kepemilikan atas saham anak perusahaan maka induk perusahaan memiliki kewenangan untuk menempatkan anggota direksi dan/atau dewan komisaris induk perusahaan untuk merangkap menjadi direksi atau komisaris anak perusahaan. Pengendalian induk terhadap anak perusahaan dapat lebih efektif karena direksi/komisaris yang ditempatkan dianggap memahami kepentingan bisnis perusahaan grup.

d. Pengendalian melalui perjanjian hak bersuara

Pengendalian induk dan anak perusahaan juga dapat terjadi karena perjanjian hak suara yang dilakukan antara pemegang saham pendiri yang menyepakati bahwa penunjukan direksi dan komisaris ditentukan oleh salah satu pemegang saham pendiri. Perjanjian semacam ini terjadi pada perusahaan kelompok yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sering disebut dengan saham merah putih dan biasanya disebut dengan saham seri A e. Keterkaitan melalui kontrak

Perjanjian dapat menyerahkan kendali atas manajemen kepada perseroan lain melalui perjanjian pengelolahan perusahaan.

Holding company dalam hukum bisnis di Indonesia muncul dan berkembang akibat adanya kepemilikan saham. Sehingga induk perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengontrol suatu perseroan. Kekuasaan untuk mengontrol suatu perseroan belum ada suatu batasan atau artian yang jelas sehingga belum terdapat suatu penjelasan yang memuaskan mengenai kontrol

perusahaan. Sementara itu, perbedaan kepentingan bisnis memungkinkan setiap induk perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda sesuai dengan kepentingan strategis dari perusahaan grup yang bersangkutan, sehingga terdapat derajat pengendalian induk dan anak perusahaan dalam perusahaan grup.

Secara umum, derajat pengendalian induk terhadap anak perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu:138

a. Derajat pengendalian Dominasi

Derajat pengedalian dominasi induk terhadap anak perusahaan terjadi ketika induk perusahaan memberikan instruksi yang harus dijalankan oleh anak perusahaan, sehingga menyebabkan seluruh pengurusan anak perusahaan ditujukan untuk kepentingan perusahaan grup. Anak perusahaan seolah-olah kehilangan kemandirian untuk melakukan pengurusan untuk kepentingan anak perusahaan yang bersangkutan.

b. Derajat pengendalian karena Pengaruh

Derajat pengendalian karena pengaruh adalah pengaruh induk terhadap anak perusahaan ketika induk perusahaan merumuskan kebijakan strategis untuk mendukung pengurusan anak perusahaan, sedangkan anak perusahaan memiliki kemandirian dalam pengurusan kegiatan operasional anak perusahaan sehari-hari.

Berdasarkan prinsip kemandirian badan hukum telah dinyatakan bahwa induk perusahaan sebagai badan hukum mandiri tidak memiliki kewenangan untuk ikut dan mencampuri kegiatan yang dilakukan perusahaan anak. Perusahaan anak dalam hal ini telah berdiri sendiri sebagai badan hukum yang mandiri sehingga

138Ibid., hlm 37

induk perusahaan tidak memiliki kewenangan untuk ikut campur dalam kegiatan perusahaan anak. Dalam rangka hubungan bisnis, kewenangan induk perusahaan hanya mencampuri pengelolahan atau intervensi anak perusahaan secara tidak mutlak. Direksi anak perusahaan sebagai anggota holding company akan melakukan aktivitas atas nama perusahaan terbatas terkait oleh suatu mekanisme kerja tertentu terhadap induk perusahaan. Dalam menjalankan binis induk perusahaan memiliki batasan-batasan tertentu yang apabila dilanggar oleh induk perusahaan itu sendiri dan anak perusahaan mengalami kerugian atas tindakan induk perusahaan, maka induk perusahaan dapat ditarik untuk ikut bertanggung jawab atas kerugian anak perusahanya.139

Keterkaitan antara anak perusahaan dan induk perusahaan dalam hubungan hukum yang terdapat dalam perusahaan grup yang paling kontras terlibat dalam fakta pengendalian induk terhadap anak perusahaan dalam konstruksi perusahaan grup yang mempengaruhi kemandirian anak perusahaan dapat dianalisis dari adanya beberapa aspek sebagai berikut:

1. Induk perusahaan dapat mengangkat anggota direksi dan/atau dewan komisaris anak perusahaan.

Pengangkatan tersebut melalui RUPS anak perusahaan. Perusahaan grup membuat kebijakan bahwasanya anggota direksi dan/atau dewan komisaris induk perusahaan rangkap jabatan menjadi anggota direksi dan/atau dewan komisaris anak perusahaannya. Melalui rangkap jabatan ini maka induk perusahaan dapat mengendalikan kegiatan operasional anak perusahaannya sehari-hari sehingga kebijakan anak perusahaan tetap sejalan dengan kepentingan perusahaan grup;

2. Induk perusahaan mempengaruhi kebijakan anak perusahaan

Hal tersebut ditunjukan ketika penentuan kebijakan anak perusahaan dirumuskan pada saat RUPS induk perusahaan. Yang mana ada kalanya

139 Iwan Permadi, Pentingnya Pengendalian Holding Company Terhadap Anak Perusahaan, Jurnal hukum, No 1, Januari 2008, hlm 53

kesamaan antara kebijakan anak perusahaan yang dirumuskan pada saat RUPS induk perusahaan ataupun RUPS anak perusahaan yang bersangkutan;

3. Induk perusahaan mempengaruhi kepentingan usaha anak perusahaan

Hal ini sejalan dengan tujuan dibentuknya anak perusahaan tersebut sebagai perusahaan grup yaitu untuk mendukung tujuan kolektif perusahaan grup dalam suatu kesatuan ekonomi dengan arti mendukung kegiatan utama induk perusahaannya.140

Sehingga pada akhirnya induk perusahaan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan langkah agar dapat akses ke pasar Internasional 2. Mencari sumber pendanaan yang lebih murah

3. Mengalokasikan kapital dan melakukan investasi yang strategis 4. Mengembangkan kemampuan manajemen puncak141

Kewenangan suatu perseroan untuk mengendalikan perseroan lain menjadi alasan keberadaan dari lahirnya pimpinan sentral dalam perusahaan grup, yang mengarahkan keseluruhan kepentingan anggota kelompok untuk mendukung kepentingan perusahaan grup. Induk perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas dalam anak perusahaan memiliki kewenangan yang lebih besar untuk ikut campur dalam bisnis anak perusahaannya. Tidak hanya dalam penyertaan saham, induk perusahaan juga dapat mengatur jalannya bisnis anak perusahaan termaksud dalam pengurusan organ perseroan apabila telah diatur dalam anggaran dasarnya.

Besarnya saham yang ditanamkan induk perusahaan dalam anak perusahaan akan berbanding lurus dengan tingkat kekuasaan yang akan diberikan oleh induk perusahaan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anak perusahaan.

140Sulistiowati 2, Op.Cit., hlm 136-137

141Munir Fuady 2, Op.Cit., hlm 91-93

Dampak yang ditimbulkan dari adanya hubungan hukum antara perusahaan induk dengan perusahaan anak karena adanya penguasaan sebagai besar saham perusahaan anak dan adanya jabatan rangkap yang dilakukan oleh orang yang sama yakni:

1. Perusahaan induk dapat bersuara di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan menentukan kebijakan-kebijakan umum atas dasar kepemilikan saham. Hal ini mengakibatkan perusahaan anak harus mendapat persetujuan dari RUPS, dimana perusahaan induk merupakan pemegang saham mayoritas, untuk dapat melakukan tindakan hukum tertentu, seperti melakukan penyertaan modal pada perusahaan lain, ataupun melakukan perjanjian dengan pihak ketiga.

2. Terjadinya jabatan rangkap oleh orang yang sama, dapat terjadi apabila direkturnya yang sekaligus merupakan pemegang saham mayoritas pada perusahaan induk merangkap sebagai komisaris perusahaan anak. Hal ini mengindikasikan bahwa pemegang saham mayoritas masih ingin mencampuri kepengurusan perusahaan dan mengawasi segala kegiata usaha dari perusahaan anak. Dengan demkian, kebijakan perusahaan anak secara tidak langsung dapat dipengaruhi oleh perusahaan induk.142

Perusahaan induk memiliki kekuasaan penuh untuk mengendalikan kegiatan bisnis subsidiarinya. Kekuasaan untuk mengontrol merupakan syarat wajib bagi terciptanya kesatuan manajerial atau unifeid management. Induk perusahaan memiliki kapasitas strategi bisnis untuk mensinergikan kegiatan usaha kepada anak-anak perusahaan dan direksi anak perusahaan akan menjalankan strategi bisnis sebagaimana yang telah ditetapkan oleh induk perusahaan. Suatu perusahaan grup akan semakin berkembang sehingga membentuk konstruksi piramida, tetapi pada perusahaan yang dimiliki oleh negara konstuksi piramida ini tidak diperbolehkan. Untuk mempermudah pengendalian terhadap anak/cucu/cicit

142Rita Diah Widawati, Op.Cit., hlm 70

perusahaan maka suatu perusahaan grup sering kali akan membentuk subholding company. Dan dalam hal ini induk perusahaan bertindak sebagai superholding.143

C. Tanggung Jawab Hukum Pada Perusahaan Grup