• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERADAAN (EKSISTENSI) HOLDING COMPANY DALAM ATURAN HUKUM DI INDONESIA

A. Konsep Perusahaan Grup (Holding Company)

1. Pengertian dan ciri-ciri Holding company

Holding company disebut juga Perusahaan induk dalam bahasa Indonesia, adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih perusahaan lain dan dapat mengendalikan semua jalannya proses usaha pada setiap badan usaha yang telah dikuasai sahamnya. Dengan melakukan pengelompokan perusahaan kedalam induk perusahaan, diharapkan akan mencapai tujuan peningkatan atau pencapaian nilai pasar perusahaan (market value creation).

Beberapa sarjana memberikan pengertian mengenai holding company ini diantaranya adalah:

a. Menurut Munir Fuady

Perusahaan holding sering juga disebut holding company, parent company, atau controlling company. Munir fuady mengartikan holding company adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih perusahaan lain dan/atau mengatur satu atau lebih perusahaan lain tersebut

b. Menurut Winardi

Holding company ialah perusahaan yang menguasai perusahaan lain.

Seringkali orang mengatakan bahwa sebuah “holding company is company which holds other companies”

c. Menurut Komaruddin

Yang dimaksud dengan holding company ialah suatu badan usaha yang didirikan dengan tujuan untuk menguasai sebagaian besar saham dari badan usaha yang akan dipengaruhinya.73

d. Menurut Ray August

Holding company adalah perusahaan yang dimiliki oleh induk perusahaan atau beberapa induk perusahaan yang bertugas mengawasi, mengordinasikan dan mengendalikan kegiatan usaha anak-anak perusahaannya.74

Perusahaan induk biasanya (walaupun tidak selamanya) memiliki perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang-bidang bisnis yang sangat berbeda-beda. Perusahaan yang manajemen dan operasionalnya dikendalikan oleh oleh perusahaan induk disebut sebagai perusahaan anak (Subsidiary company) dan hubungan antara perusahaan induk dan anak perusahaan disebut hubungan Affiliasi. Dimana perusahaan anak merupakan unit perusahaan yang terpisah dan mandiri secara yuridis dari perusahaan induk.

Holding company di Indonesia dikenal dengan sebutan perusahaan grup.

Dimana pada umumnya bentuk holding company banyak dijumpai pada badan hukum Perseroan Terbatas (PT).75 Karena holding company di Indonesia adalah dalam bentuk Perseroan Terbatas, maka holding company di Indonesia tunduk pada aturan Undang-undang Perseroan Terbatas (PT). Perusahaan grup tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan sehingga sampai saat ini belum ada

73Komaruddin, Ekonomi Perusahaan dan Manajemen, (Jakarta: Alumni, 1982), hlm 161

74Sulistiowati 1, Op.Cit., hlm 24

75Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Perseroan Terbatas, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2003), hlm 155

pengakuan secara yuridis mengenai status perusahaan grup. Berbagai pandangan dari para ahli hukum hingga saat ini juga belum ada memberikan pengertian yang sama mengenai perusahaan grup baik bentuk jamak secara yuridis maupun kesatuan ekonomi. Berikut pengertian para ahli hukum tentang perusahaan grup:

a. Menurut Ludwig Raiser

Konstruksi perusahaan grup merupakan polaritas dari pluralitas diantara anggota perusahaan grup yang berbadan hukum mandiri dengan kesatuan dan keseluruhan perusahaan grup

b. Menurut Emmy Pangaribuan

Perusahaan grup adalah perusahaan dalam bentuk jamak secara yuridis dengan kesatuan ekonomi

c. Menurut Raaijmakers

Menurut Raaijmakers, perusahaan grup dikonstruksikan oleh keterkaitan antara induk dan anak perusahaan yang berbadan hukum mandiri. Induk perusahaan bertindak sebagai pimpinan sentral yang mengendalikan dan mengordinasikan anak-anak perusahaan dalam suatu kesatuan manajemen bagi terciptanya tujuan kolektif perusahaan grup sebagai kesatuan ekonomi.76

Keberadaan perusahaan grup dalam kegiatan bisnis di Indonesia ditunjukan oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang tidak lagi dijalankan melalui bentuk perusahaan tunggal, tetapi menggunakan konstruksi perusahaan

76Nita Aryani, Tanggung jawab hukum dalam kontruksi perusahaan induk (Holding company) dan anak perusahaan dalam perusahaan grup,

http://lawandbeuty.blogspot.com/2013/07/tanggung-jawab-hukum-dalam-kontruksi.html , diakses 20 Desember 2016

grup.77Suatu perusahaan dikatakan menjadi perusahaan grup yakni bila telah memegang kendali atas perusahaan lainnya apabila perusahaan tersebut memiliki lebih dari setengah dari keseluruhan nilai nominal saham yang dikeluarkan oleh suatau perusahaan lainnya, atau apabila perusahaan memiliki kewenangan untuk menentukan komposisi direksi suatu perusahaan. Perusahaan grup merupakan gabungan atau susunan dari perusahaan-perusahaan yang secara yuridis mandiri, yang terkait satu sama lain begitu erat, sehingga membentuk suatu kesatuan ekonomi yang tunduk kepada suatu pimpinan sentral dari suatu perusahaan induk sebagai pimpinan sentral.78

Holding company berfungsi sebagai perusahaan induk yang berperan merencanakan, mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan, mengembangkan, serta mengendalikan dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, termaksud anak perusahaan dan juga afiliasi-afiliasinya.

Penggabungan badan usaha dalam bentuk holding company pada umumnya merupakan cara yang dianggap lebih menguntungkan, dibandingkan dengan cara memperluas perusahaan dengan cara ekpansi investasi. Karena dengan penggabungan perusahaan ini akan diperoleh kepastian mengenai dareah pemasaran, sumber bahan baku atau penghematan biaya melalui penggunaan fasilitas dan sarana yang lebih ekonomis dan efesien.

Dalam pembentukan holding company terdapat beberapa ciri-ciri holding company diantaranya adalah

1) Terdiri dari dua orang atau lebih

77Sulistiowati 2, Op.Cit., hlm 3

78Alison Jones and Brenda Surfin, Op.Cit., hlm 22

2) Adanya melakukan kerjasama.

3) Adanya komunikasi antara satu anggota dengan yang lain.

4) Adanya tujuan yang hendak dicapai.

5) Memiliki induk perusahaan yaitu holding company itu sendiri

6) Memiliki anak perusahaan yaitu badan-badan usaha yang dikuasainya 7) Menyerahkan pengelolahan bisnis yang dimilikinya pada manajemen

yang terpisah

8) Menguasai mayoritas saham dari masing-masing saham di anak perusahaan holding serta mengendalikan semua jalannya proses usaha pada setiap badan usaha yang telah dikuasai sahamnya.

9) Setiap anak perusahaan holding memiliki line bisnis yang berbeda-beda. Yang dimana hubungan anatara induk perusahaan dengan anak perusahaan disebut hubungan affiliasi.

10) Membeli dan menguasai sebagian besar saham dari beberapa badan usaha lain.

11) Sumber pendapatan utama bagi Holding company (Perusahaan induk) adalah pendapatan deviden yang diperoleh dari saham-saham yang dimilikinya.

12) kekayaan holding company diperoleh dari saham-saham masing-masing badan usaha yang dikuasainya.