• Tidak ada hasil yang ditemukan

Krisis global seharusnya cukup mencelikkan mata kita dari kebutaan dan melihat “jalan lain” agar kita bisa hidup berkecukupan dan beradab. Dan salah satu “jalan lain” tersebut terdapat dalam bisnis sosial. Di bawah ini adalah penjelasan tentang bisnis sosial dan bagaimana bisnis sosial bisa diciptakan dimana saja mulai dari lingkungan yang berpengaruh.

Definisi dari bisnis sosial tersebut adalah:

14 Setyanto P. Santosa, Peran Social Entrepreneurship Dalam Pembangunan, dikutip dari acara dialog “ Membangun Sinergisitas Bangsa Menuju Indonesia Yang Inovatif, Inventif dan Kompetitif” diselenggarakan oleh Himpunan IESP FE-Universitas Brawijaya,Malang, 14 Mei 2007. dalam setyanto@pacific.net.id. Diakses pada tanggal 02/03/2009.

1. Bisnis Sosial adalah bisnis yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial, misalnya untuk mengurangi kemiskinan, menyediakan makanan bergizi bagi kaum miskin, asuransi kesehatan, pendidikan dan perumahan bagi warga menengah ke bawah, dst. Bisnis sosial bisa juga bergerak di segala bidang, misalnya dari property sampai financial, namun dimiliki oleh sesama anggota.

2. Seperti layaknya lembaga bisnis, seluruh biaya yang dikeluarkan harus diperhitungkan dan didanai dari mekanisme bisnis berjalan.

3. Digerakkan oleh cause-driven, bukan profit-driven.

Sedangkan model-model bisnis sosial adalah sebagai berikut:

1. Model 1: Perusahaan yang berorientasi pada penyediaan pelayanan sosial, bukan mencari keuntungan bagi pemilik atau investor, dan dimiliki oleh investor untuk tujuan sosial seperti pengurangan kemiskinan, kesehatan bagi kaum miskin, pendidikan, keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan hidup dan seterusnya.

2. Model 2: Bisnis profit yang dimiliki oleh kaum miskin. Keuntungan perusahaan dikembalikan untuk kesejahteraan kaum miskin.

3. Perbedaan model 1 dan 2: Pada model 1, barang, jasa dan system yang bekerja menciptakan keuntungan sosial. Pada model 2, barang dan jasa yang diproduksi bisa menciptakan atau tidak menciptakan keuntungan sosial. Keuntungan sosial terletak pada kepemilikan oleh kaum miskin. Keuntungan finanasial dikembalikan kepada mereka yang membutuhkan. Bisnis sosial

juga bisa gabungan kedua model itu: perusahaan yang menciptakan keuntungan sosial dan sekaligus dimiliki oleh kaum miskin.

Bisakah gabungan bisnis profit dan bisnis sosial? Teorinya bisa. Misalnya keuntungan dibagi, misalnya 60% untuk tujuan sosial dan 40% untuk tujuan keuntungan pribadi atau sebaliknya. Pada prakteknya sangat sulit karena tujuannya saling berlawanan satu dengan yang lain. Management akan lebih realistik mengelola perusahan bisnis sosial murni atau bisnis profit murni.

Sekedar menyebut beberapa nama sebagai contoh: Grameen Bank dan perusahaan-perusahaan lain yang berafiliasi dengan Grameen (dalam kurun waktu kurang dari 3 dekade Grameen sudah memiliki 24 perusahaan dan semua adalah bisnis sosial model 1, 2 dan campuran keduanya), Credit Union yang mulai pada abad 19 di German dan mengglobal sampai masuk ke kampung-kampung nusantara. Bina Swadaya yang menyandang nama NGO terbesar pada tahun 70/80-an kini sudah memiliki beberapa (sebuah sumber menyebut belasan) perusahaan bisnis sosial.

Bisnis sosial tersebut bisa tercipta apabila:

a. Perusahaan-perusahaan yang ada yang ingin menggerakkan bisnis sosial. Mereka bisa mengalokasikan sebagian keuntungan untuk bisnis sosial sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility atau dengan menciptakan bisnis sosial sendiri atau bekerja-sama dengan perusahaan lain atau social business entrepreneurs tertentu.

b. Yayasan-yayasan sosial karitatif, lembaga keagamaan atau lembaga-lembaga karitatif menciptakan dana untuk bisnis sosial sambil tetap menjalankan proyek-proyek karitatif.

c. Usahawan individual yang sukses dalam binis profit yang tertantang menggunakan kreatifitasnya untuk menciptakan bisnis sosial.

d. Badan donor bilateral atau multilateral memberikan dukungan bisnis sosial kepada negara-negara penerima utang.

e. Pemerintah nasional maupun lokal.

f. Para pensiunan bisa menyisihkan sebagian dananya untuk investasi di bisnis sosial.

g. Kaum muda yang masih sekolah atau yang sudah lulus bisa memilih untuk menciptakan bisnis sosial didorong oleh idealisme menciptakan kesejahteraan dan keadilan dan peluang untuk mengubah dunia.15

Bisnis sosial adalah bisnis seperti bisnis saat ini, tetap mengambil keuntungan agar roda perusahaan tetap berjalan, mampu memperbesar usaha, membuka cabang baru, menggaji professional dengan gaji sesuai pasaran, menjalankan promosi dan strategi marketing. Ukuran keberhasilan bukan pada berapa keuntungan materi tapi berapa banyak orang yang telah dibantu dan mendapatkan manfaatnya, serta dampak positif apa yang ditimbulkan. Investor, Pemilik perusahaan boleh menarik kembali modal yang ditanam dari keuntungan

15J. Sudrijanta, SJ on December 16th, 2008, Bisnis Sosial sebagai Jalan Alternatif terhadap Krisis Global, dalam http://gerejastanna.org/bisnis-sosial-sebagai-jalan-alternatif-terhadap-krisis-global/. Diakses pada tanggal 02/03/2009.

sampai 100%, setelah itu tidak boleh ambil lagi. Keuntungan berikut akan diputar kedalam perusahaan.

Ini menarik. Para donatur yang biasanya menyumbang tak harap kembali, bisa mendapatkan uangnya kembali dari konsep Bisnis Sosial. Donatur bisa mengivestasikan lagi ke Binis Sosial lainnya, terus dan terus. Dengan demikian orang miskin tidak selalu mengharapkan uang dari donatur karena ada mesin uang yang sudah berjalan. Pemberian uang tunai sangat tidak mendidik dan tidak memacu orang untuk berkarya lebih keras.

Ciri-ciri Binis Sosial bisa beraneka ragam dengan visi dan misi yang sama. Mereka merancang, menjual produk yang dibutuhkan kalangan miskin dengan harga murah tapi perusahaan harus tetap bisa untung. Memberikan keringanan dalam membayar jika barangnya tidak bisa dibuat murah. Produk yang dijual umumnya yang berdampak meningkatkan kesehjateraan orang miskin misalnya makanan sehat bagi anak-anak, solar cell untuk pembangkit listrik 50 watt, kredit mikro.

Semakin banyak orang menjalankan Bisnis Sosial, lambat laun kemiskinan akan terkikis dengan sendirinya.16

16

Bisnis Sosial Jadi Pilihan para Donatur, July 23rd, 2008 dalam http://www.

37