• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yunus lahir pada 28 Juni 1940, adalah seorang bankir dan ekonom. Dia adalah profesor ekonomi yang terkenal dengan keberhasilan penerapan kredit mikronya; yaitu perluasan pinjaman kecil. Pinjaman ini diberikan pada pengusaha-pengusaha yang terlalu miskin untuk memenuhi syarat atas peminjaman bank tradisional. Yunus juga pendiri bank Grameen.

Dia adalah ketiga tertua dari sembilan saudaranya. Yunus lahir 28 Juni 1940 dari sebuah keluarga muslim di desa Bathua, sekitar Boxirhat Road di Hathazari, Chittagong, Bangladesh. Ayahnya adalah Hazi Dula Mia Shoudagar, seorang penjual permata dan ibunya adalah Sofia Khatun.

Dia menghabiskan awal masa kanak-kanaknya di desa pada 1944, lalu keluarganya pindah ke kota Chittagong dan diapun pindah sekolah dari SD di desanya ke SD Lamabazar. Pada 1949, ibunya menderita penyakit kejiwaan.

Dia melewati ujian masuk perguruan tinggi di kampus Chittagong Collegiate School dan berada di posisi ke 16 dari 39 ribu siswa yang beruji di Pakistan Timur. Selama tahun-tahun dia sekolah, dia adalah anggota pramuka yang aktif, dan sudah berjalan ke Pakistan Timur dan India pada 1952, dan ke Kanada pada 1955 untuk mengikuti Jambore-Jambore.

aktifitas-aktifitas budaya dan memenangkan penghargaan untuk aksi panggung. Pada 1957, dia mengambil jurusan ekonomi di Dhaka University dan menyelesaikan BA nya, pada tahun 1960 dan MA pada 1961.

Yunus bergabung dalam Bureau of Economics sebagai asisten peneliti dalam penelitian-penelitian masalah ekonominya Profesor Nurul Islam dan Rehman Sobhan. Lalu dia ditunjuk sebagai penceramah dalam bidang ekonomi di Chittagong College pada 1961. Selama waktu itu, dia juga mulai usaha di pabrik pembungkus yang menguntungkan.

Dia pun ditawari beasiswa Fulbrighat untuk belajar di US pada tahun 1965. Dia memperoleh gelar Ph.D. dibidang ekonomi di Vanderbilt University, US melalui jurusan Economic Development pada 1969. Dari tahun itu hingga 1972 Yunus menjadi profesor asisten ekonomi di Middle Tennessee State University di Murfreesboro, TN. Selama perang pembebasan Bangladesh pada 1971, Yunus mendirikan komisi warga dan bergegas ke Bangladesh Information Center, dengan beberapa orang Bangladesh lain yang tinggal di US, untuk memberikan dukungan atas kebebasan.

Dia juga mempublikasi Bangladesh Neswletter dari rumahnya di Nashville. Setelah perang, Yunus kembali ke Bangladesh dan di tetapkan sebagai anggota Goverment Planning Commission yang di ketuai oleh Nurul Islam, lalu dia merasa bosan dengan pekerjaaan itu dan pindah ke Chittagong University sebagai kepala bagian Ekonomi.

kelaparan yang terjadi tahun 1974, dan mendirikan program ekonomi pedesaan sebagai proyek riset. Pada 1975, dia mengembangkan Nabajug (New Era (Masa baru)) Tebhaga Khamar (three share farm (pertanian bagi tiga)) yang diadopsi pemerintah sebagai perogram masukan pembungkus. Agar proyek itu bisa lebih efektif, Yunus dan kelompoknya mengajukan program Gram Sarkar (pemerintahan desa). Dikenalkan oleh presiden Ziaur Rahman pada akhir tahun 1970-an, pemerintah mendirikan 40,392 pemerintahan-pemerintahan desa sebagai pemerintah lapisan ke empat pada tahun 2003.

2 Agustus 2005, dalam menjawab surat permohonan dari Bangladesh Legal Aids dan Services Trust (BLAST) akhirnya Hakim Agung mengumumkan bahwa Gram Sarkar adalah Ilegal dan tidak sesuai dengan konstitusi.

Pada 1976, selama kunjungan ke wilayah perumahan termiskin di desa Jobra dekat Chittagong University, Yunus menemukan bahwa pinjaman yang sangat sedikit bisa membuat ketidakseimbangan pada orang miskin. Wanita-wanita Jobra yang membuat peralatan rumah tangga dari bambu telah mengambil pinjaman yang banyak untuk membeli bambu, untuk membayar keuntungannya kepada tukang kredit. Pinjaman pertamanya 27 dolar dari sakunya yang dikeluarkan untuk 42 wanita di desa, yang membayar keuntungan bersihnya 0.52 (0.02 dolar) dalam tiap pinjaman.

Konsep penyediaan kredit bagi orang miskin sebagai alat untuk mengurangi kemiskinan bukanlah hal yang unik. Dr. Akhtar Hameed Khan, pendiri Academy for Rural Development (sekarang menjadi Bangladesh

Academy for Rural Development), dihargai karena memelopori ide. Dari pengalamannya di Jobra, Yunus dan Dr. Hameed, menyadari bahwa pembuatan suatu institusi dibutuhkan untuk memberikan pinjaman pada mereka yang tak punya apa-apa.

Sementara bank-bank tradisional tidak tertarik untuk memberikan pinjaman berjumlah kecil dalam tingkat bunga yang tidak masuk akal bagi orang-orang miskin karena resiko pembayaran yang tinggi, Yunus percaya bahwa memberikan kesempatan kepada orang miskin untuk melunasi uang yang dipinjam oleh karena itu kredit kecil merupakan model bisnis yang dapat terus berjalan

Yunus dan koleganya menghadapi tantangan dari kelompok konservatif aliran kiri radikal yang mengatakan kepada para wanita bahwa mereka akan ditolak di pekuburan muslim jika mereka meminjam uang dari Grameen Bank. Pada bulan juli 2007, Grameen Bank telah mengeluarkan 6.39 miliyar dolar untuk 7.4 juta peminjam. Untuk memastikan pengembalian pinjaman, bank menggunakan sistem grup solidaritas. Kelompok informal ini bersama-sama mengunakan dana pinjaman dan -bersama anggotanya- bertindak sebagai penjamin akan pengembalian pinjaman dan saling mendukung pada pengembangan ekonomi itu sendiri.

Akhirnya Yunus sukses dalam pengamanan pinjaman dari Bank Janata Pemerintah untuk meminjamkannya kepada orang miskin di Jobra Desember 1976. Sebuah lembaga melanjutkan operasinya dengan pinjaman keamanan dari

bank lain untuk proyeknya. Tahun 1982, Bank mempunyai 2.800 anggota.Pada tanggal 1 Oktober 1983 pemimpin proyek mulai mengoperasikan sebagai full-fledged bank dan berganti nama menjadi Grameen Bank (Bank Desa) untuk memberikan pinjaman kepada orang miskin Bangladesh. Yunus dan rekan kerjanya mengalami segalanya dari seorang radikal yang jahat.1

Grameen Bank mulai membuka cabang pada akhir tahun 1980 ketika ia mulai memanfaatkan tambak ikan yang terlantar dan tak terpakai, begitu juga pompa irigasi seperti turbin. Pada tahun 1989, semua itu mulai berkembang menjadi organisasi tersendiri, seperti proyek perikanan menjadi Grameen Motsho (yayasan perikanan grameen) dan proyek irigasi menjadi Grameen Krishi (yayasan Agrikultur Grameen). Selanjutnya, inisiatif Grameen telah berkembang menjadi beberapa kelompok usaha profit dan non profit, termasuk proyek besar seperti Grameen Trust dan Grameen Fund yang berjalan setara dengan Grameen Sofwar Limited, Grameen Cybernet Limited, dan Grameen Knitwear Limited, begitu juga Grameen Telecom yang memiliki saham di Grameenphone (GP), sektor perusahaan telepon swasta terbesar di Banglades. Proyek Village phone (polli phone) milik GP telah membawa kepemilikan cell-phone hingga mencapai 260 ribu kampung miskin di 50 ribu desa sejak awal proyek tersebut, bulan Maret 1997.

Keberhasilan model microfinasial Grameen telah memberi inspirasi dan ditiru oleh ratusan negera berkembang bahkan negara maju termasuk US banyak,

1

tapi tidak semua, proyek kredit mikro yang menekankan pinjamannya khususnya pada wanita. Lebih dari 94% pinjaman 2 loan telah keluar untuk wanita, yang menderita ketimpangan kerena miskin dan yang lebih memungkinkan untuk menghabiskan penghasilannya pada keluarga. Karena kerjanya di Grameen Bank, Yunus diberi nama: Ashoka: Pendiri Public Academy Member tahun 2001

Tahun 2006 Yunus dan bank itu di anugerahi Nobel Perdamaian, "atas usaha mereka untuk membuat pengembangan sosial ekonomi dari bawah." Yunus menerima beberapa penghargaan tingkat nasional dan internasional lainnya. Dia adalah pengarang buku Banker to the Poor dan mendirikan anggota dewan yang mendirikan Grameen Foundation. Pada awal tahun 2007, Yunus mulai tertarik terjun ke partai politik yang bernama Nagorik Shakti (kekuatan warga), tapi kemudian membatalkan rencananya, dia juga adalah salah seorang anggota Global Elder (Sesepuh purba dunia )

Yunus dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian bersama dengan Bank Grameen pada tahun 2006 atas usaha mereka mengembangkan sosial ekonomi masyarakat jelata. Dalam penyambutan penganugerahan Norwegian Nobel Committe, disebutkan;

Yunus telah membuktikan kepada dirinya sendiri untuk menjadi pemimpin yang telah berusaha untuk memaknai visi kedalam aksi nyata demi keuntungan berjuta umat manusia, tidak hanya di Bangladesh, tapi juga di banyak negara lainnya. Pinjaman pada kaum miskin tanpa adanya jaminan keamanan finansial tampak menjadi ide yang memungkinkan. Dari kerendahan-hati yang berawal tiga puluh tahun yang lalu, Yunus, pertama dan terutama melalui Bank Grameen, telah mengembangkan kredit mikro ke dalam sarana penting dalam perjuangan ke dalam kemiskinan.

Yunus adalah orang Bangladesh pertama dan orang Bengali ketiga yang pernah mendapatkan hadiah Nobel. Setelah mendapat kabar dari hadiah itu, Yunus mengumumkan bahwa dia akan menggunakan bagiannya atas hadiah 1.4 juta dolarnya untuk membuat perusahaan makanan bernutrisi tinggi murah meriah untuk dikonsumsi rakyat jelata, sementara sisanya akan dipakai untuk memulai membangun rumah sakit mata untuk orang miskin di Bangladesh.

Mantan President US, Bill Clinton, adalah seorang pendukung atas peraihan hadiah nobel terhadap Yunus. Dia mengekspresikannya dalam majalah Rolling Stone sebagaimanapula di ungkapkan dalam autobiografinya My Life. Dalam pidatonya di University of California, Berkeley 2002, President Clinton menggambarkan Yunus sebagai "manusia yang jauh sebelumnya telah pantas memenangkan hadiah Nobel (dan) saya akan terus mengatakan hal itu hingga akhirnya hadiah itu sampai padanya." Dia juga memenangkan sejumlah penghargaan lainnya, termasuk penghargaan Ramon Magsaysay Award, World Food Prize, Sydney Peace Prize, dan pada desember 2007, Ecuadorian Peace Prize.

Disamping itu, Yunus telah dianugerahi 26 gelar doktor kehormatan, dan 15 penghargaan spesial. Pemerintah Bangladesh mengeluarkan prangko peringatan untuk menghormati Nobelnya. Pada Januari 2008, Houston, Texas mengumumkan tanggal 14 Januari sebagai hari “Yunus.”

Di awal 2006, dia bersama anggota masyarakat lainnya termasuk Prof Rehman Sobhan, Justice Muhammad Habiburrahman, Dr Kamal Hossain, Matiur

Rahman, Mahfuz Anam dan Debapriya Bhattchariya berpartisipasi dalam kampanye kejujuran dan kebersihan salah satu calon dalam pemilu nasional. Dia mempertimbangkan memasuki partai politik di akhir tahun itu.

Pada 11 Februari 2007, Yunus menulis surat terbuka, mempublikasikannya di surat kabar Daily Star. Disana, dia meminta seluruh warga agar melihat rencananya untuk bergabung dalam partai politik untuk mendirikan niat baik politis, kepemimpinan yang pantas dan pemerintahan yang baik.

Dalam surat itu dia meminta setiap orang untuk memberi sedikit gambaran bagaimana dia harus mengerjakan tugasnya dan bagaimana meraka bisa berkonstribusi di dalamnya. Akhirnya Yunus mengumumkan berdirinya partai baru yang sementara yang di sebut Nagorik Shakti (citizen power) pada 18 Februari 2007.

Ada spekulasi bahwa tentara mendukung masuknya Yunus ke politik. Tanggal 3 Mei, Yunus mengumumkan bahwa dia memutuskan untuk meninggalkan karir politik setelah mengikuti pertemuan dengan kepala pemerintah sementara Fakhruddin Ahmed

Pada 18 July 2007, di Johannesburg, Afrika selatan, Nelsen Mandela, Graca Machel dan Desmond Tutu memanggil sebuah kelompok pemimpin dunia, untuk mengkonstribusikan kebijaksanaannya, kepemimpinan yang independen, dan integritas bersama terhadap dunia. Nelson Mandela mengumumkan grup baru ini sebagai, The Global Elders dalam pidato yang dia sampaikan dalam

kesempatan ulang tahunnya yang ke-89.

Uskup Tutu menjabat sebagai Kepala The Elders. anggota kelompok yang berdiri dalam group ini adalah Machel, Kofi Annan, Ela Bhatt, Gro Harlem Brundtland, Jimmy Carter, Li Zhaoxing, Mary Robinson dan Yunus. The Elder didirikan secara independen oleh sejumlah pendiri yaitu: Richard Branson, Peter Gabriel, Ray Chambers; Michael Chambers; Bridgeway Foundation; Pam Omidyar, Humanity United; Amy Robbins; Shashi Ruia, Dick Tarlow; dan The United Nations Foundation.

Pada tahun 1967, Saat Yunus menghadiri Universitas Vanderbilt, dia bertemu dengan Vera Forostenko, seorang mahasiswa sastra Rusia di kampus itu dan seorang anak Rusia yang pindah ke Trenton, New Jersey, US. Tahun 1970 Merekapun menikah. Pernikahannya dengan Vera berakhir beberapa bulan setelah kelahiran bayi mereka Monica Yunus (1979 Chittagong), ketika Vera kembali ke New Jersey dan mengatakan bahwa Bangladesh bukanlah tempat yang baik untuk membesarkan anak.

Kemudian Yunus menikahi Afrozi Yunus, seorang gadis yang kemudian menjadi peneliti di Fisika di Manchester University. Afrozi kemudian di tunjuk sebagai profesor fisika di Jahangirnagar Universtity. Anak mereka Deena Afroz Yunus lahir 1986.

Saudaranya juga seorang yang aktif di kampus. Muhammad Ibrahim, saudara Yunus ini, adalah seorang profesor fisika di Dhaka University dan perdiri The Center for Mass Education in Science (CMES), yang menyediakan

pendidikan sains untuk gadis-gadis remaja desa. Adiknya Muhammad Jahangir adalah presenter televisi terkenal. Monica anak pertama Yunus, adalah penyanyi soprano America berdarah Bangladesh-Russia, bekerja di New York.2

Adapun beberapa penghargaan internasional yang telah di terima Yunus antara lain adalah sebagai berikut : Ramon Magsaysay Award (1984) from Philippines; Aga Khan Award for Architecture (1989) from Switzerland; Mohamed Shabdeen Award for Science, Socio Economic (1993) from Sri Lanka; World Food Prize (1994) from U.S.A.; Simon Bolivar Prize (1996) from Venezuela; Man for Peace Award (1997) from Italy, Prince of Austurias Award for Concord (1998) from Spain; Ozaki (Gakudo) Award (1998) from Japan; Indira Gandhi Award (1998) from India; Sydney Peace Prize (1998) from Australia, Rotary Award for World Understanding (1999) from U.S.A., Golden Pegasus Award (1999) from Italy, Roma Award for Peace and Humanitarian Action (1999) from Italy, King Hussein Humanitarian Leadership Award (2000) from Jordan, International Cooperation Prize Caja de Granada (2001) from Spain, NAVARRA International Aid Award (2001) from Spain, Grand Prize of the Fukuoka Asian Culture Prize (2001) from Japan, Mahatma Gandhi Award (2002) from U.S.A., Volvo Environment Prize (2003) from Sweden, Citta di Orvieto Award (2004) from Italy, Nikkei Asia Prize (2004) from Japan, The Economist Award for Social and Economic Innovation (2004) from U.S.A., Golden Cross of the Civil Order of the Social Solidarity (2005) from Spain,

2

Freedom Award (2005) from U.S.A., Prize Il Ponte (2005) from Italy, Foundation of Justice (2005) award from Valencia, Spain, Neustadt Award (2006) from U.S.A, Global Citizen of the Year Award (2006) from U.S.A., Franklin D. Roosevelt Freedom Award (2006) from Netherlands, ITU World Information Society Award (2006) from Switzerland, Seoul Peace Prize (2006) from Korea, Convivencia (Good Fellowship) of Ceuta Award (2006) from Spain, Nobel Peace Prize (2006) from Norway, Disaster Mitigation Award (2006) from India, SHERA BANGALEE Award (2006) from Kolkata, India, Global Trailblazer Award (2007) from USA, ABICC Award For Leadership in Global Trade (2007) from U.S.A., Social Entrepreneur Award (2007) from U.S.A., Global Entrepreneurship Leader Award (2007) from U.S.A., Red Cross Gold Medal (2007) from Spain, Rabindra Nath Tagore Birth Centenary Plaque (2007) from Kolkata, India, EFR-Business Week Award (2007) from Netherlands, Nichols-Chancellorâ, Medal (2007) from U.S.A., Vision Award (2007) from Germany, BAFI Global Achievement Award (2007) from U.S.A.

Sedangkan di Bangladesh, Yunus menerima beberapa penghargaan berupa: President's Award (1978); Central Bank Award (1985); dan Independence Day Award (1987), penghargaan nasional tertinggi. Dia menduduki kursi pertama kelompok penasehat politik dari organisasi CGAP (Consultative Group to Assist the Poorest (kelompok penasehat untuk membantu orang-orang yang paling miskin)). Dia telah ditunjuk untuk menjadi Goodwill Ambassador untuk UNAIDS oleh PBB. Dia juga dilantik menjadi anggota

Legion d'Honneur oleh Presiden Perancis, Chirac.

Yunus juga telah menerima gelar kehormatan doktor dari Universitas-universitas berikut ini : University of East Anglia, U.K. (1992), Oberlin College, U.S.A. (1993), University of Toronto, Canada (1995), Haverford College, U.S.A. (1996), Warwick University, U.K.(1996), Saint Xaviers' University, U.S.A. (1997), University of the South, U.S.A. (1998), Katholieke Universiteit Leuven, Belgium (1998), Yale University, U.S.A. (1998). Brigham Young University, U.S.A. (1998), University of Sydney, Australia (1998), Queensland University of Technology, Brisbane, Australia (2000), University of Turin, Italy (2000), Colgate University, Hamilton, U.S.A. (2002), University Catholique of Louvain, Belgium (2003), Universitad Nacional De Cuyo, Argentina (2003), University of Natal, South Africa (2003), Bidhan Chandra Krishi Viswayvidyalaya, India (2004), Asian Institute of Technology, Thailand (2004), University of Florence, Italy (2004), University of Bologna, Italy (2004), University of Complutense, Spain (2004), University of Venda, South Africa (2006), American University of Beirut, Lebanon (2006), University of Alicante, Spain (2006), University of Valencia, Spain (2006), University of Jaume I, Spain (2006).

Yunus mengabdikan diri sebagai dewan pengurus dari beberapa organisasi internasional. Selain Bank Grameen, dia juga mendirikan beberapa perusahaan di Bangladesh untuk address berbagai macam persoalan kemiskinan dan pengembangan. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain : Grameen Phone (sebuah pabrik telepon selular), Grameen Cybernet (Penyedia layanan (server)

Internet), Grameen Communications (penyedia layanan Internet untuk pedesaan), Grameen Software company (perusahaan pembuat peranti lunak), Grameen Information Technology Park, Grameen Fund (penyedia modal usaha sosial), Grameen Capital Management company, Grameen Textile company, Grameen Knitwear company, Grameen Renewable Energy company, Grameen Health company, Grameen Education company, Grameen Agriculture company, Grameen Fisheries and Livestock company (perikanan dan peternakan), Grameen Business Promotion company dan lain sebaginya.3