• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi “Calon Presiden dan Wakil Presiden” secara etimologi tersusun atas

beberapa kata, yakni:

1. Kata “Calon”, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai pengertian yakni: 1) Orang yang akan menjadi; 2) Orang yang dididik dan dipersiapkan untuk menduduki jabatan atau profesi tertentu; 3) Orang yang diusulkan atau dicadangkan untuk dipilih atau diangkat menjadi sesuatu.1 Sedangkan kata

“Pencalonan” mempunyai pengertian: proses, cara, atau perbuatan mencalonkan.2

2. Kata “Presiden”, berasal dari kata “Preside”, yang mempunyai arti “menduduki

suatu jabatan”3

. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata

“Presiden” mempunyai arti: 1) Kepala (Lembaga, Perusahaan, dsb.); 2) Kepala

Negara (Bagi negara yang berbentuk republik).4

3. Kata “Wakil”, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai pengertian: 1)

Orang yang dikuasakan menggantikan orang lain; 2) Jabatan yang kedua setelah

1

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. I, edisi IV, (Jakarta: PT. Gramedia, 2008),h. 238.

2Ibid

, h. 238. 3

I.P.M. Ranuhandoko, Terminologi Hukum: Inggris-Indonesia, cet. III, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003), h. 450.

4

yang tersebut di depannya.5 Sedangkan di dalam bahasa Inggris, kata wakil disebutkan dengan istilah “Vice”, yang mempunyai arti Wakil atau Orang kedua.6

Sedangkan untuk memahami definisi “Calon Presiden dan Wakil Presiden”

secara terminologi, terlebih dahulu difahami definisi mengenai Presiden dan Wakil Presiden, yakni sebagai berikut:

1. Definisi Presiden

Black’s Law Dictionary memberikan sebuah terminologi mengenai Presiden, yakni: “President, The chief political executive of a government; the head of state.” (Presiden ialah kepala eksekutif politik pada suatu pemerintahan atau kepala Negara).7

Perkataan Presiden dipergunakan dalam dua arti, yaitu lingkungan jabatan “ambt

dan pejabat “ambtsdrager”. Untuk lingkungan jabatan dipergunakan istilah

presidency” atau “presidential”, sedangkan pejabat dipergunakan istilah “president. Dalam UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lain yang mengatur mengenai Presiden dijelaskan bahwa Presiden adalah pemangku jabatan kepresidenan dan secara langsung pula menjelaskan makna pengaturan lingkungan jabatan kepresidenan.8

Presiden adalah pemimpin eksekutif yang mempunyai hak preogratif untuk mengadakan rekruitmen guna mengisi jabatan sejumlah posisi eksekutif alam

5

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1554.

6

I.P.M. Ranuhandoko, Terminologi Hukum: Inggris-Indonesia, h. 534. 7

Bryan A. Garner, Black’s Law Dictionary, Ninth Edition, (West (USA): Thomson Reuters

business, 2009), h. 1304. 8

bidang pemerintahan seperti anggota kabinet (menteri, menteri coordinator, menteri negara) dan pejabat yang setingkat dengan menteri.9

Menurut norma UUD NRI 1945, Presiden Republik Indonesia ialah orang yang memegang kekuasaan pemerintahan menurut UndangUndang Dasar,10 yang di dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Negara dibantu oleh satu orang Wakil Presiden / Wapres dan dibantu oleh Menteri-Mentri yang masing-masing.11

2. Definisi Wakil Presiden

Sedangkan untuk Wakil Presiden, Black’s Law Dictionary memberikan sebuah

terminologi yakni: “Vice President, an officer selected in advance to fill the

presidency if the president dies, resigns, is removed from office, or cannot or will not serve”, (Wakil Presiden ialah pejabat yang dipilih terlebih dahulu untuk mengisi jabatan presiden jika presiden meninggal, mengundurkan diri, akan dihapus dari kantor (diberhentikan), tidak dapat melayani atau tidak akan melayani).12

“Wakil Presiden” terdiri atas dua kata, yakni “Wakil” dan “Presiden”. “Wakil”

sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, yakni 1) Orang yang dikuasakan menggantikan orang lain; 2) Jabatan yang kedua setelah yang tersebut di

9

Jazim Hamidi dan Mustafa Lutfi, Hukum Lembaga Kepresidenan Indonesia, cet. I,

(Bandung: PT. Alumni, 2010), h. 84. 10

Lihat Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Lihat

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi,

cet. X, (Jakarta: Sekretariat Jendral Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2006), h. 64. 11

Lihat Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Lihat Ibid,

h. 64. 12

depannya.13 Sedangkan “Presiden” berarti: 1) Kepala (Lembaga, Perusahaan, dsb.); 2) Kepala Negara (Bagi negara yang berbentuk republik).14 Maka “Wakil Presiden” dapat diartikan sebagai orang yang dikuasakan bertindak sebagai pengganti kepala pemerintahan dan Negara, atau orang yang bertindak sebagai pengganti Presiden apabila Presiden berhalangan.15

Wakil Presiden adalah pembantu kewajiban Presiden yang pembentukan kelembagaannya bersifat wajib dalam memenuhi kehendak UUD, walaupun didalam UUD tersebut tidak dijelaskan bidang tugasnya.16 Selanjutnya, secara faktual dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, Wakil Presiden adalah posisi yang sering diperdebatkan dan dicari-cari untuk melengkapi pencalonan Presiden.17

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan sebuah definisi mengenai calon Presiden, yakni ialah orang yang akan menjadi kepala pemerintahan atau kepala negara, sedangkan definisi calon Wakil Presiden ialah orang yang akan menjadi wakil atau pengganti kepala pemerintahan atau kepala negara jika presiden meninggal, mengundurkan diri, akan dihapus dari kantor (diberhentikan), tidak dapat melayani atau tidak akan melayani.

13

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1554.

14Ibid,

h. 1101. 15

Binilang Bawatanusa Janis, Wapres: Pendamping atau Pesaing? : Peranan Wakil Presiden

dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia, (Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2008), h. 1. 16

Bivitri Susanti, dkk, Semua Harus Terwakili: Studi Mengenai Reposisi MPR, DPR, dan Lembaga Kepresidenan di Indonesia, (Jakarta: Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK), 2000), h. 145.

17

Arwan Tuti Artha, Pak Boed, Ekonom yang Sederhana, (Yogyakarta: Galang Press Group,

Sedangkan menurut UU Pilpres, calon Presiden disebutkan dengan istilah

“Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden” yang selanjutnya disebutkan dengan istilah “Pasangan Calon” saja, yakni adalah pasangan calon peserta Pemilu Presiden

dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan.18

Mengenai makna Presiden dan Wakil Presiden sebagai kepala pemerintahan atau kepala negara, Jimly Asshiddiqie, berpendapat bahwa Presiden dan Wakil Presiden cukup disebut sebagai Presiden dan Wakil Presiden saja dengan seperangkat hak dan kewajibannya masing atau tugas dan kewenangannya masing-masing, tidak ada keperluan untuk membedakan kapan ia bertindak sebagai kepala negara dan kapan ia berperan sebagai kepala pemerintahan seperti kebiasaan dalam sistem parlementer.19

Oleh karena itu, dalam sistem kenegaraan yang dapat disebut constitutional democratic republic, kedudukan konstitusi bersifat sangat sentral. Konstitusi pada dasarnya merupakan kepala negara yang sesungguhnya, karena secara simbolik yang dinamakan kepala negara dalam sistem pemerintahan presidensiil itu adalah konstitusi. Dengan kata lain, kepala negara dari negara konstitusional Indonesia adalah Undang-Undang Dasar, sedangkan Presiden dan Wakil Presiden beserta

18

Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

19

Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 167.

semua lembaga negara atau subjek hukum tata negara lain tunduk kepada konstitusi sebagai the symbolic head of state.20