• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1:Perkembangan Jumlah Tabungan memiliki pengaruh positif terhadap jumlah kredit yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Halat Cabang Medan Thamrin.

H2 :Perkembangan Jumlah Deposito memiliki pengaruh positif terhadap jumlah kredit yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Halat Cabang Medan Thamrin.

H3 :Perkembangan Jumlah Non Performing Loan memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah kredit yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Halat Cabang Medan Thamrin.

H4 :Perkembangan Jumlah Tabungan, Deposito, Non Performing Loan secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh terhadap jumlah kredit yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Halat Cabang Medan Thamrin.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2012:11), penelitian asosiatif kausal merupakan “penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih.” Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh antara perkembangan jumlah tabungan, deposito, dan non performing loan(NPL) sebagai variabel independen (variabel X) terhadap jumlah kredit sebagai variabel dependen (variabel Y) yang diberikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Halat Cabang Medan Thamrin.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Halat Cabang Medan Thamrin di Jalan Halat No. 79 Medan. Waktu penelitian ini dimulai dari bulan November 2019 sampai dengan penelitian ini selesai.

3.3 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deskriptif kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka dan merupakan data sekunder yang telah diolah dan diperoleh secara langsung dari perusahaan. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan atau Laporan Perkembangan Unit (LPU) bulanan dari bulan Januari tahun 2016 hingga

40

Desember tahun 2018 yang dikeluarkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit halat Cabang Medan Thamrin.

3.4 Metode Penentuan Sampel

Sampel yang yang diambil dalam penelitian ini adalah laporan perkembangan unit 36 bulan yaitu dari bulan Januari 2016 hingga Desember 2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh.

Menurut Sugiyono (2012) sampling jenuh adalah “teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.

Adapun sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Jumlah Tabungan, Deposito,NPL dan Kredit Tahun 2016-2018 TAHUN BULAN

Januari 28.059.256.640 5.081.885.994 2,98 23.886.447.063 Februari 27.573.118.285 4.926.885.994 2,88 25.220.524.186 Maret 26.518.544.110 5.098.176.248 2.40 26.404.051.339 April 26.067.073.062 5.342.176.248 2,48 27.265.338.903 Mei 25.000.733.538 5.467.176.248 2,36 27.832.783.161 Juni 28.819.713.895 6.028.462.036 1,88 29.408.507.430 Juli 30.784.273.216 6.293.462.036 1,99 29.511.368.636 Agustus 28.954.285.259 6.287.462.036 1,84 30.082.446.764 September 28.259.588.952 6.508.739.876 1,91 30.790.867.569 Oktober 28.977.585.318 7.020.739.876 1,75 32.054.746.785 November 29.492.855.245 7.073.739.876 1,60 32.685.672.789 Desember 33.055.554.970 7.165.017.192 1,50 33.227.141.460

2017

Januari 32.840.006.324 7.240.517.972 1,66 31.980.869.840 Februari 31.506.453.310 7.115.517.972 4,44 32.603.113.678 Maret 29.203.112.139 6.030.796.324 3,65 32.126.222.639 April 27.252.949.765 7.068.796.324 3,04 31.736.943.908 Mei 26.890.792.675 7.078.296.324 3,95 32.138.944.688 Juni 31.485.394.357 7.023.584.248 3,28 32.634.330.162 Juli 33.295.723.963 6.808.584.248 3,26 31.323.787.055 Agustus 33.754.675.245 6.613.584.248 3,62 31.759.203.455

Oktober 32.295.895.393 6.179.875.630 3,15 31.599.515.289 November 32.532.919.835 6.691.875.630 2,88 31.279.276.618 Desember 35.630.620.214 7.782.167.340 2,14 30.790.401.048

2018

Januari 34.206.832.661 7.798.667.340 2,43 35.517.539.114 Februari 33.313.903.932 8.312.456.111 2,70 35.271.803.147 Maret 31.564.187.088 8.287.997.468 2,94 35.471.885.778 April 31.184.813.929 8.089.287.826 2,15 35.420.423.636 Mei 32.260.747.261 7.797.447.132 2,88 31.702.726.729 Juni 34.984.888.393 7.507.723.794 3,03 31.583.326.909 Juli 31.837.599.918 6.914.723.794 3,94 31.875.249.671 Agustus 31.843.646.095 6.864.723.794 6,03 31.653.884.519 September 30.508.925.043 6.934.003.548 9,42 30.921.381.568 Oktober 31.076.138.560 7.210.003.548 13,00 29.719.372.096 November 31.615.746.641 7.140.003.548 14,58 28.879.171.467 Desember 32.342.755.782 7.279.283.318 13,90 27.077.320.169 Sumber: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Halat Cabang Medan

Thamrin (Lampiran 1) 3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan studi pustaka. Menurut Nazir (2014:154), “pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.” Adapun pengertian studi pustaka adalah metode pengumpulan data untuk memperoleh informasi dengan jalan mencari, membaca dan mencatat secara sistematis fenomena-fenomena yang dibaca dari sumber tertentu.

42

3.6 Defenisi Operasional dan PengukuranVariabel

Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perkembangan jumlah tabungan, perkembangan jumlah deposito dan non performing loan(NPL). Variabel terikatnya adalah jumlah kredit. Defenisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Jenis

Variabel

Nama

Variabel Defenisi Pengukuran

Variabel

Perkembangan

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, baik secara simultan maupun secara parsial. Model persamaan regresi dapat diformulasikan sebagaiberikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ e

Keterangan:

Y = Jumlah Kredit

a =Konstanta

b1,b2,b3 = Koefisien Regresi

X1 = Perkembangan Jumlah Tabungan (dalam satuan Rupiah/Milyar)

44

X2 = Perkembangan Jumlah Deposito (dalam satuan Rupiah/Milyar) X3 = Perkembangan Jumlah NPL (dalam satuan Persen)

e = Error (tingkat kesalahan) 3.8 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistic yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2011). Statistik deskriptif bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai peringkat modus, mean, dan standar deviasi dari factor-faktor penilaian tingkat kesehatan Bank BUMN, Bank Swasta dan Bank Umum Syariah di Indonesia.

3.9 Uji Asumsi Klasik 3.9.1 Uji Normalitas

Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal digunakan uji parametrik dan jika data tidak normal digunakan non parametrik atau treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi normal atau tidak. Penulis menggunakan uji Kolmogorov Smirnovuntukmenguji normalitas data. Apabila probabilitas > 0,05 maka distribusi data normal dan dapat digunakan regresi berganda. Selain itu, penulis juga menggunakan grafik histogram dan grafik P-P Plot.

3.9.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dari model penelitian. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2007:92).

3.9.3 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan pada data time series. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi, dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson(DW).

Menurut Santoso (2012:242), Keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah :

1) Bila nilai DW dibawah -2, maka ada autokorelasipositif.

2) Bila nilai DW diantara -2 dan 2, maka tidak terjadiautokorelasi.

3) Bila nilai DW diatas 2, maka ada autokorelasinegatif.

46

3.10 Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji-F dan uji-t 3.10.1 Uji Signifikan Simultan(Uji-F)

Uji–F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya:

Ho : b1, b2 = 0, artinya semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ho : b1,b2 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultanberpengaruh terhadap variabeldependen.

Kriteria pengambilankeputusan:

Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α5%

Ha diterima jika Fhitung ≥ Ftabel pada α5%

3.10.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji–t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing–masing variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dengan katalain untuk menguji pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial. Bentuk pengujiannya:

Ho : b1, b2 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ho : b1, b2 ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika thitung< ttabel pada α5%

Ha diterima jika thitung> ttabel pada α 3.10.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisieb determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Sedangkan nilai R2 yang besar atau mendekati satu nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel-variabel dependen.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan gabungan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No.

7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang(Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.

4.1.2 Visi dan Misi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

a. Visi

Visi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. adalah menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

b. Misi

Misi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. adalah:

Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia

50

yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.

Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak - pihak yang berkepentingan.

4.1.3 Bidang Usaha yang dijalankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Bidang usaha yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. berkaitan dengan fungsi intermediary yaitu menghimpun dan menyalurkan dana. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyediakan berbagai macam produk perbankan dari produk penghimpunan dana, penyaluran dana, dan pelayanan bank.

 Produk Penghimpunan Dana

a. Giro

Giro merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Giro pada Bank Rakyat Indonesia terdiri dari:

o GiroBRI Rupiah

GiroBRI adalah Giro Bank Rakyat Indonesia berupa simpanan dalam bentuk mata uang rupiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat untuk pemenuhan kebutuhan perbankan anda.

o Giro BRI Valas

GiroBRI adalah Giro Bank Rakyat Indonesia berupa

simpanan dalam bentuk mata uang US Dollar yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat untuk pemenuhan kebutuhan perbankan anda. Spesifikasi khusus dan giro dalam valuta asing ini tidak diberikannya buku cek atau bilyet giro untuk nasabah. Bila nasabah ingin melakukan penarikan maka dapat dilakukan dengan cara mengajukan permohonan tertulis dengan mengisi formulir penarikan.

b. Tabungan

Tabungan merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau bilyet giro dan atau alat lain yang dipersamakan dengan itu. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyediakan bermacam-macam produk tabungan yang telah disesuaikan dengan tuntutan jaman atau teknologi serta kebutuhan masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut:

o BritAma

BRITAMA merupakan jenis tabungan yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dan menurut kesepakatan antara kedua belah pihak. Produk tabungan BRITAMA ini telah dilengkapi dengan fasilitas ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sehingga nasabah dapat dengan

52

mudah melakukan penarikan disetiap mesin ATM BR1 tanpa dibatasi oleh waktu, antrian panjang dan bersifat online. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan nasabah dengan cepat melakukan transaksi.

o SIMPEDES

Tabungan Simpedes atau simpanan masyarakat pedesaan Bank Rakyat Indonesia adalah simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan dengan mata uang rupiah yang dapat dilayani di Kantor Cabang Khusus / Kanca / KCP / BRI Unit, yang penyetoran dan pengambilannya tidak dibatasi baik frekuensi maupun jumlahnya sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.

o Tabungan Haji

Tabungan Haji atau ONHBRI merupakan sarana untuk melunasi atau melakukan penyetoran ongkos naik haji dalam jangka waktu yang tidak terbatas melalui sarana hubungan terlebih dahulu.

c. Deposito

Deposito Bank Rakyat Indonesia merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank BRI menyediakan berbagai macam Deposito, diantaranya adalah:

o DEPOBRI Rupiah

DEPOBRI Rupiah adalah Deposito Bank Rakyat Indonesia dalam bentuk mata uang rupiah. DEPOBRI Rupiah Memberikan kenyamanan dalam investasi dana Anda. Anda dapat leluasa memilih jangka waktu DepoBRI Anda, mulai dari 1,2,3,6,12,18 dan 24 bulan. Saat jatuh tempo, Anda dapat leluasa untuk menikmati bunga secara tunai atau diinvestasikan kembali kedalam pokok deposito atau ditransfer ke rekening yang anda kehendaki.

o DEPOBRI Valas

DEPOBRI Valas adalah Deposito Bank Rakyat Indonesia dalam bentuk mata uang US Dollar. DEPOBRI Rupiah Memberikan kenyamanan dalam investasi dana Anda.

Anda dapat leluasa memilih jangka waktu DepoBRI Anda, mulai dari 1,2,3,6,12,18 dan 24 bulan. Saat jatuh tempo, Anda dapat leluasa untuk menikmati bunga secara tunai atau diinvestasikan kembali kedalam pokok Deposito atau ditransfer kerekening yang anda kehendaki.

o Deposito On Call (DOC)

Deposit On Call (DOC) adalah simpanan (deposito) atas nama pihak ketiga (perorangan, perusahaan, yayasan/ dana pensiun, dan lain-lain) atau bank yang penarikannya dapat dilaksanakan dengan syarat pemberitahuan sebelumnya.

54

Pemberitahuan tersebut dapat dilakukan nasabah secara lisan (via telepon) atau secara tertulis (via faks) kepada Kantor Cabang BRI.

 Produk Penyaluran Dana

a. Mikro

Penyaluran dana khusus untuk mikro yaitu berupa Kredit Umum Pedesaan (Kupedes). Kupedes adalah suatu fasilitas kredit yang disediakan oleh BRI Unit (bukan oleh Kantor Cabang BRI atau Bank lain), untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha kecil yang layak.

b. Retail

o Kredit Agunan Kas

Kredit Agunan Kas adalah kredit yang jaminannya dapat berupa surat-surat berharga untuk mencukupi besaran plafon kredit yang diajukan. Persyaratan utama pengajuan kredit dengan agunan kas adalah Nasabah mempunyai Asli Surat Berharga berikut: Setoran Kas (rekening simpanan di BRI) baik Rupiah ataupun Valas atau Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, dan jenis simpanan lainnya yang diterbitkan BRI, atau Sertifikat Bank Indonesia yang pembeliannya diageni BRI.

o Kredit Express

Kredit Express adalah kredit yang diberikan bagi para

professional khususnya dokter, notaris, akuntan dan bidan, yang berminat mengembangkan usaha dengan memanfaatkan fasilitas Kredit Express. Hal-hal penting yang perlu dicermati adalah jangka waktu kredit yang disesuaikan dengan jenis kredit yaitu: Kredit investasi jangka waktu maksimal 5 tahun; dengan sharing dana sendiri minimum sebesar 35%. Kredit modal kerja maksimal 3 tahun; dengan sharing dana sendiri minimum sebesar 30%.

o Kredit Investasi

Kredit Investasi merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada para nasabahnya untuk keperluan modal. Kredit tersebut tidak dimaksudkan untuk keperluan penanaman modal melainkan untuk keperluan perbaikan atau penambahan barang modal beserta fasilitas-fasilitas lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, misalnya untuk membangun pabrik gudang atau mengganti mesin produksi.

o Kredit Modal Kerja

Kredit Modal Kerja merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha dengan persyaratan dan prosedur khusus, guna pembiayaan modal yang dipergunakan untuk kelancaran suatu usaha.

56

o Kredit Modal Kerja Ekspor

Layanan Kredit Modal Kerja Ekspor (KMK Ekspor) yaitu fasilitas kredit untuk tujuan pembiayaan pre-export (Pembiayaan untuk produksi atau pembelian barang-barang untuk diekspor) dan pembiayaan post-export (pembiayaan untuk melakukan negosiasi wesel ekspor).

o Kredit Modal Kerja Impor

Kredit Modal Kerja Impor (KMK – Impor) adalah fasilitas kredit yang disediakan bagi pembiayaan aktivitas pembiayaan seluruh/sebagian kegiatan transaksi impor, khususnya yang berhubungan dengan L/C impor.

o Kredit Modal Kerja Konstruksi

Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMK Konstruksi) merupakan fasilitas pembiayaan modal kerja bagi kontraktor yang memperoleh kontrak kerja/surat perintah kerja/penyelesaian suatu proyek. Selain fasilitas KMK Konstruksi, untuk pengerjaan suatu proyek, kepada kontraktor dapat diberikan fasilitas Bank Garansi.

o Kretap

Kredit Kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (Kretap) merupakan salah satu pelayanan perbankan yang ditawarkan Bank BRI, untuk para karyawan berpenghasilan tetap. Anda dapat memanfaatkan fasilitas Kretap untuk memenuhi

berbagai keperluan apapun sesuai kebutuhan produktif maupun kebutuhan konsumtif Anda.

 Produk Jasa Layanan

a. Transfer

Layanan transfer adalah layanan pengiriman uang baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun valas melalui Bank Rakyat Indonesia. Transfer di BRI dapat dilakukan melalui Teller di Kantor Cabang BRI atau BRI Unit ATM BRI.

b. Kliring

Kliring adalah proses penyampaian suatu surat berharga yang belum merupakan suatu kewajiban bagi Bank, dimana surat berharga tersebut disampaikan oleh Bank Penarik, hingga adanya pengesahan oleh Bank Tertarik melalui lembaga kliring, yang dinyatakan dalam mata uang rupiah.

c. Inkaso

Inkaso adalah penagihan oleh Bank yang bertindak untuk dan atas nama seseorang kepada seseorang atas dasar suatu hak tagihan dalam bentuk surat berharga. Surat berharga yang merupakan tagihan yang digolongkan sebagai warkat inkaso adalah Cek, Bilyet Giro (BG), Aksep/Promes, dan Kuitansi yang sudah ditandatangani serta sudah jatuh tempo.

58

d. CEPEBRI

CEPEBRI adalah surat berharga yang diterbitkan dalam nilai rupiah dengan ciri-ciri: terpercaya, aman, praktis dan fleksibel, dijamin dengan seluruh harta kekayaan BRI, jumlahnya sesuai nominal yang tercetak, baik dalam angka maupun huruf.

CEPEBRI merupakan jasa layanan kepada nasabah dalam bentuk cek berjalan dengan tanpa membuka rekening giro, seorang nasabah dapat membeli cek tersebut, sehingga seorang nasabah Iebih aman dalam perjalanan karena tanpa harus membawa terlalu banyak uang tunai. CEPEBRI berlaku tanpa batas, atau dengan kata lain sepanjang belum diuangkan tetap berlaku.

e. Western Union (WU)

Western Union (WU) adalah layanan tercepat untuk pengiriman uang dan penerimaan uang diseluruh dunia. Setiap pengiriman uang dilindungi oleh sistem keamanan kelas dunia dan dapat diverifikasi dengan Control Number maupun password yang dapat anda pilih sendiri. Western Union (WU) memberikan jaminan bahwa uang anda akan dibayarkan penuh dengan cepat dan pada orang yang tepat. Uang yang anda kirim dapat segera diterima setelah anda mengirimnya. Western Union (WU) menggunakan teknologi elektronik terbaru dan jaringan komputer kami akan melayani pengiriman uang anda

secara cepat di lebih dari 190 negara di dunia.

f. Safe Deposit Box (SDB)

Save Deposit Box (SDB) merupakan bentuk layanan BRI untuk penitipan atau tempat penyimpanan barang dan surat berharga, sehingga nasabah tidak perlu menyimpan barang dan surat berharga tersebut di rumah karena kekhawatiran akan keamanannya.

g. Payment Point

Payment Point merupakan jasa yang diberikan oleh BRI pada pihak ketiga (baik nasabah maupun bukan nasabah) untuk menyelesaikan tagihan-tagihan yang tidak berkaitan langsung dengan BRI. Sebagai contoh penerimaan setoran ONH, setoran pembayaran pajak dan telepon. Sedangkan untuk jasa-jasa pembayaran lain seperti phone banking dan internet banking untuk sementara masih digunakan untuk kegiatan intern bank fasilitas on line antar cabang dengan kantor pusat. Payment Point atau disebut juga Bill Payment adalah sarana pembayaran tagihan publik dengan memanfaatkan fasilitas ATM dan layanan di Teller BRI.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi, dari variabel tabungan, deposito, NPL dan kredit.

60

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Berdasarkan Variabel Tabungan, Deposito, NPL dan Kredit

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tabungan (X1) 36 25.00 35.63 30.7382 2.61546

Deposito (X2) 36 4.93 8.31 6.7929 .87017

NPL (X3) 36 1.50 14.58 3.9086 3.35417

Kredit (Y) 36 23.89 35.52 30.9757 2.70626

Valid N (listwise) 36

Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai minimum dari tabungan adalah 25 (dalam milyar), sementara nilai maksimum dari tabungan adalah 35,63 (dalam milyar). Rata-rata tabungan adalah 30,7382 (dalam milyar), dengan standar deviasi 2,61546 (dalam milyar). Diketahui nilai minimum dari deposito adalah 4,93 (dalam milyar), sementara nilai maksimum dari deposito adalah 8,31 (dalam milyar). Rata-rata deposito adalah 6,7929 (dalam milyar), dengan standar deviasi 0,87017 (dalam milyar). Diketahui nilai minimum dari NPL adalah 1,50, sementara nilai maksimum dari NPL adalah 14,58. Rata-rata NPL adalah 3,9086, dengan standar deviasi 3,35417. Diketahui nilai minimum dari kredit adalah 23,89 (dalam milyar), sementara nilai maksimum dari kredit adalah 35,52 (dalam milyar). Rata-rata kredit adalah 30,9757 (dalam milyar), dengan standar deviasi 2,70626 (dalam milyar).

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan 𝛼 = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat

Jika nilai probabilitas 𝑝 ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.

Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.

Tabel 4.2 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 36

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.29659318

Most Extreme Differences Absolute .147

Positive .071

Negative -.147

Kolmogorov-Smirnov Z .881

Asymp. Sig. (2-tailed) .419

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Lampiran 3

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.2, diketahui nilai probabilitas p atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,419. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,419, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05.

Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi.

Gambar 4.1

Uji Normalitas dengan Pendekatan Normal Probability Plot

62

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan normal probability plot (Gambar 4.1) titik-titik cenderung menyebar dekat dengan garis diagonal. Hal ini berarti data telah memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih

Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih

Dokumen terkait