• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.9 Uji AsumsiKlasik

3.9.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dari model penelitian. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2007:92).

3.9.3 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan pada data time series. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi, dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson(DW).

Menurut Santoso (2012:242), Keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah :

1) Bila nilai DW dibawah -2, maka ada autokorelasipositif.

2) Bila nilai DW diantara -2 dan 2, maka tidak terjadiautokorelasi.

3) Bila nilai DW diatas 2, maka ada autokorelasinegatif.

46

3.10 Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji-F dan uji-t 3.10.1 Uji Signifikan Simultan(Uji-F)

Uji–F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya:

Ho : b1, b2 = 0, artinya semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ho : b1,b2 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultanberpengaruh terhadap variabeldependen.

Kriteria pengambilankeputusan:

Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α5%

Ha diterima jika Fhitung ≥ Ftabel pada α5%

3.10.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji–t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing–masing variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dengan katalain untuk menguji pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial. Bentuk pengujiannya:

Ho : b1, b2 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ho : b1, b2 ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika thitung< ttabel pada α5%

Ha diterima jika thitung> ttabel pada α 3.10.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisieb determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Sedangkan nilai R2 yang besar atau mendekati satu nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel-variabel dependen.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan gabungan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No.

7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang(Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.

4.1.2 Visi dan Misi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

a. Visi

Visi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. adalah menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

b. Misi

Misi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. adalah:

Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia

50

yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.

Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak - pihak yang berkepentingan.

4.1.3 Bidang Usaha yang dijalankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Bidang usaha yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. berkaitan dengan fungsi intermediary yaitu menghimpun dan menyalurkan dana. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyediakan berbagai macam produk perbankan dari produk penghimpunan dana, penyaluran dana, dan pelayanan bank.

 Produk Penghimpunan Dana

a. Giro

Giro merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Giro pada Bank Rakyat Indonesia terdiri dari:

o GiroBRI Rupiah

GiroBRI adalah Giro Bank Rakyat Indonesia berupa simpanan dalam bentuk mata uang rupiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat untuk pemenuhan kebutuhan perbankan anda.

o Giro BRI Valas

GiroBRI adalah Giro Bank Rakyat Indonesia berupa

simpanan dalam bentuk mata uang US Dollar yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat untuk pemenuhan kebutuhan perbankan anda. Spesifikasi khusus dan giro dalam valuta asing ini tidak diberikannya buku cek atau bilyet giro untuk nasabah. Bila nasabah ingin melakukan penarikan maka dapat dilakukan dengan cara mengajukan permohonan tertulis dengan mengisi formulir penarikan.

b. Tabungan

Tabungan merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau bilyet giro dan atau alat lain yang dipersamakan dengan itu. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyediakan bermacam-macam produk tabungan yang telah disesuaikan dengan tuntutan jaman atau teknologi serta kebutuhan masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut:

o BritAma

BRITAMA merupakan jenis tabungan yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dan menurut kesepakatan antara kedua belah pihak. Produk tabungan BRITAMA ini telah dilengkapi dengan fasilitas ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sehingga nasabah dapat dengan

52

mudah melakukan penarikan disetiap mesin ATM BR1 tanpa dibatasi oleh waktu, antrian panjang dan bersifat online. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan nasabah dengan cepat melakukan transaksi.

o SIMPEDES

Tabungan Simpedes atau simpanan masyarakat pedesaan Bank Rakyat Indonesia adalah simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan dengan mata uang rupiah yang dapat dilayani di Kantor Cabang Khusus / Kanca / KCP / BRI Unit, yang penyetoran dan pengambilannya tidak dibatasi baik frekuensi maupun jumlahnya sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.

o Tabungan Haji

Tabungan Haji atau ONHBRI merupakan sarana untuk melunasi atau melakukan penyetoran ongkos naik haji dalam jangka waktu yang tidak terbatas melalui sarana hubungan terlebih dahulu.

c. Deposito

Deposito Bank Rakyat Indonesia merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank BRI menyediakan berbagai macam Deposito, diantaranya adalah:

o DEPOBRI Rupiah

DEPOBRI Rupiah adalah Deposito Bank Rakyat Indonesia dalam bentuk mata uang rupiah. DEPOBRI Rupiah Memberikan kenyamanan dalam investasi dana Anda. Anda dapat leluasa memilih jangka waktu DepoBRI Anda, mulai dari 1,2,3,6,12,18 dan 24 bulan. Saat jatuh tempo, Anda dapat leluasa untuk menikmati bunga secara tunai atau diinvestasikan kembali kedalam pokok deposito atau ditransfer ke rekening yang anda kehendaki.

o DEPOBRI Valas

DEPOBRI Valas adalah Deposito Bank Rakyat Indonesia dalam bentuk mata uang US Dollar. DEPOBRI Rupiah Memberikan kenyamanan dalam investasi dana Anda.

Anda dapat leluasa memilih jangka waktu DepoBRI Anda, mulai dari 1,2,3,6,12,18 dan 24 bulan. Saat jatuh tempo, Anda dapat leluasa untuk menikmati bunga secara tunai atau diinvestasikan kembali kedalam pokok Deposito atau ditransfer kerekening yang anda kehendaki.

o Deposito On Call (DOC)

Deposit On Call (DOC) adalah simpanan (deposito) atas nama pihak ketiga (perorangan, perusahaan, yayasan/ dana pensiun, dan lain-lain) atau bank yang penarikannya dapat dilaksanakan dengan syarat pemberitahuan sebelumnya.

54

Pemberitahuan tersebut dapat dilakukan nasabah secara lisan (via telepon) atau secara tertulis (via faks) kepada Kantor Cabang BRI.

 Produk Penyaluran Dana

a. Mikro

Penyaluran dana khusus untuk mikro yaitu berupa Kredit Umum Pedesaan (Kupedes). Kupedes adalah suatu fasilitas kredit yang disediakan oleh BRI Unit (bukan oleh Kantor Cabang BRI atau Bank lain), untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha kecil yang layak.

b. Retail

o Kredit Agunan Kas

Kredit Agunan Kas adalah kredit yang jaminannya dapat berupa surat-surat berharga untuk mencukupi besaran plafon kredit yang diajukan. Persyaratan utama pengajuan kredit dengan agunan kas adalah Nasabah mempunyai Asli Surat Berharga berikut: Setoran Kas (rekening simpanan di BRI) baik Rupiah ataupun Valas atau Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, dan jenis simpanan lainnya yang diterbitkan BRI, atau Sertifikat Bank Indonesia yang pembeliannya diageni BRI.

o Kredit Express

Kredit Express adalah kredit yang diberikan bagi para

professional khususnya dokter, notaris, akuntan dan bidan, yang berminat mengembangkan usaha dengan memanfaatkan fasilitas Kredit Express. Hal-hal penting yang perlu dicermati adalah jangka waktu kredit yang disesuaikan dengan jenis kredit yaitu: Kredit investasi jangka waktu maksimal 5 tahun; dengan sharing dana sendiri minimum sebesar 35%. Kredit modal kerja maksimal 3 tahun; dengan sharing dana sendiri minimum sebesar 30%.

o Kredit Investasi

Kredit Investasi merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada para nasabahnya untuk keperluan modal. Kredit tersebut tidak dimaksudkan untuk keperluan penanaman modal melainkan untuk keperluan perbaikan atau penambahan barang modal beserta fasilitas-fasilitas lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, misalnya untuk membangun pabrik gudang atau mengganti mesin produksi.

o Kredit Modal Kerja

Kredit Modal Kerja merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha dengan persyaratan dan prosedur khusus, guna pembiayaan modal yang dipergunakan untuk kelancaran suatu usaha.

56

o Kredit Modal Kerja Ekspor

Layanan Kredit Modal Kerja Ekspor (KMK Ekspor) yaitu fasilitas kredit untuk tujuan pembiayaan pre-export (Pembiayaan untuk produksi atau pembelian barang-barang untuk diekspor) dan pembiayaan post-export (pembiayaan untuk melakukan negosiasi wesel ekspor).

o Kredit Modal Kerja Impor

Kredit Modal Kerja Impor (KMK – Impor) adalah fasilitas kredit yang disediakan bagi pembiayaan aktivitas pembiayaan seluruh/sebagian kegiatan transaksi impor, khususnya yang berhubungan dengan L/C impor.

o Kredit Modal Kerja Konstruksi

Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMK Konstruksi) merupakan fasilitas pembiayaan modal kerja bagi kontraktor yang memperoleh kontrak kerja/surat perintah kerja/penyelesaian suatu proyek. Selain fasilitas KMK Konstruksi, untuk pengerjaan suatu proyek, kepada kontraktor dapat diberikan fasilitas Bank Garansi.

o Kretap

Kredit Kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (Kretap) merupakan salah satu pelayanan perbankan yang ditawarkan Bank BRI, untuk para karyawan berpenghasilan tetap. Anda dapat memanfaatkan fasilitas Kretap untuk memenuhi

berbagai keperluan apapun sesuai kebutuhan produktif maupun kebutuhan konsumtif Anda.

 Produk Jasa Layanan

a. Transfer

Layanan transfer adalah layanan pengiriman uang baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun valas melalui Bank Rakyat Indonesia. Transfer di BRI dapat dilakukan melalui Teller di Kantor Cabang BRI atau BRI Unit ATM BRI.

b. Kliring

Kliring adalah proses penyampaian suatu surat berharga yang belum merupakan suatu kewajiban bagi Bank, dimana surat berharga tersebut disampaikan oleh Bank Penarik, hingga adanya pengesahan oleh Bank Tertarik melalui lembaga kliring, yang dinyatakan dalam mata uang rupiah.

c. Inkaso

Inkaso adalah penagihan oleh Bank yang bertindak untuk dan atas nama seseorang kepada seseorang atas dasar suatu hak tagihan dalam bentuk surat berharga. Surat berharga yang merupakan tagihan yang digolongkan sebagai warkat inkaso adalah Cek, Bilyet Giro (BG), Aksep/Promes, dan Kuitansi yang sudah ditandatangani serta sudah jatuh tempo.

58

d. CEPEBRI

CEPEBRI adalah surat berharga yang diterbitkan dalam nilai rupiah dengan ciri-ciri: terpercaya, aman, praktis dan fleksibel, dijamin dengan seluruh harta kekayaan BRI, jumlahnya sesuai nominal yang tercetak, baik dalam angka maupun huruf.

CEPEBRI merupakan jasa layanan kepada nasabah dalam bentuk cek berjalan dengan tanpa membuka rekening giro, seorang nasabah dapat membeli cek tersebut, sehingga seorang nasabah Iebih aman dalam perjalanan karena tanpa harus membawa terlalu banyak uang tunai. CEPEBRI berlaku tanpa batas, atau dengan kata lain sepanjang belum diuangkan tetap berlaku.

e. Western Union (WU)

Western Union (WU) adalah layanan tercepat untuk pengiriman uang dan penerimaan uang diseluruh dunia. Setiap pengiriman uang dilindungi oleh sistem keamanan kelas dunia dan dapat diverifikasi dengan Control Number maupun password yang dapat anda pilih sendiri. Western Union (WU) memberikan jaminan bahwa uang anda akan dibayarkan penuh dengan cepat dan pada orang yang tepat. Uang yang anda kirim dapat segera diterima setelah anda mengirimnya. Western Union (WU) menggunakan teknologi elektronik terbaru dan jaringan komputer kami akan melayani pengiriman uang anda

secara cepat di lebih dari 190 negara di dunia.

f. Safe Deposit Box (SDB)

Save Deposit Box (SDB) merupakan bentuk layanan BRI untuk penitipan atau tempat penyimpanan barang dan surat berharga, sehingga nasabah tidak perlu menyimpan barang dan surat berharga tersebut di rumah karena kekhawatiran akan keamanannya.

g. Payment Point

Payment Point merupakan jasa yang diberikan oleh BRI pada pihak ketiga (baik nasabah maupun bukan nasabah) untuk menyelesaikan tagihan-tagihan yang tidak berkaitan langsung dengan BRI. Sebagai contoh penerimaan setoran ONH, setoran pembayaran pajak dan telepon. Sedangkan untuk jasa-jasa pembayaran lain seperti phone banking dan internet banking untuk sementara masih digunakan untuk kegiatan intern bank fasilitas on line antar cabang dengan kantor pusat. Payment Point atau disebut juga Bill Payment adalah sarana pembayaran tagihan publik dengan memanfaatkan fasilitas ATM dan layanan di Teller BRI.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi, dari variabel tabungan, deposito, NPL dan kredit.

60

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Berdasarkan Variabel Tabungan, Deposito, NPL dan Kredit

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tabungan (X1) 36 25.00 35.63 30.7382 2.61546

Deposito (X2) 36 4.93 8.31 6.7929 .87017

NPL (X3) 36 1.50 14.58 3.9086 3.35417

Kredit (Y) 36 23.89 35.52 30.9757 2.70626

Valid N (listwise) 36

Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai minimum dari tabungan adalah 25 (dalam milyar), sementara nilai maksimum dari tabungan adalah 35,63 (dalam milyar). Rata-rata tabungan adalah 30,7382 (dalam milyar), dengan standar deviasi 2,61546 (dalam milyar). Diketahui nilai minimum dari deposito adalah 4,93 (dalam milyar), sementara nilai maksimum dari deposito adalah 8,31 (dalam milyar). Rata-rata deposito adalah 6,7929 (dalam milyar), dengan standar deviasi 0,87017 (dalam milyar). Diketahui nilai minimum dari NPL adalah 1,50, sementara nilai maksimum dari NPL adalah 14,58. Rata-rata NPL adalah 3,9086, dengan standar deviasi 3,35417. Diketahui nilai minimum dari kredit adalah 23,89 (dalam milyar), sementara nilai maksimum dari kredit adalah 35,52 (dalam milyar). Rata-rata kredit adalah 30,9757 (dalam milyar), dengan standar deviasi 2,70626 (dalam milyar).

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan 𝛼 = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat

Jika nilai probabilitas 𝑝 ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.

Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.

Tabel 4.2 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 36

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.29659318

Most Extreme Differences Absolute .147

Positive .071

Negative -.147

Kolmogorov-Smirnov Z .881

Asymp. Sig. (2-tailed) .419

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Lampiran 3

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.2, diketahui nilai probabilitas p atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,419. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,419, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05.

Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi.

Gambar 4.1

Uji Normalitas dengan Pendekatan Normal Probability Plot

62

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan normal probability plot (Gambar 4.1) titik-titik cenderung menyebar dekat dengan garis diagonal. Hal ini berarti data telah memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.3

Berdasarkan Tabel 4.3, nilai VIF dari tabungan adalah 1,841, nilai VIF dari deposito adalah 1,850 dan nilai VIF dari NPL adalah 1,024.

Diketahui seluruh nilai VIF < 10, maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

4.3.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dalam penelitian ini digunakan uji Durbin-Watson. Berikut hasil berdasarkan uji Durbin-Durbin-Watson.

Tabel 4.4

Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson

Model Durbin-Watson

1 1.503

Sumber: Lampiran 5

Nilai statistik dari uji Durbin-Watson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 diindikasi terjadi autokorelasi. Berdasarkan Tabel 4.4, nilai dari statistik Durbin-Watson adalah 1,503. Perhatikan bahwa karena nilai statistik Durbin-Watson terletak di antara 1 dan 3, yakni 1 < 1,503 < 3, maka asumsi non-autokorelasi terpenuhi. Dengan kata lain, tidak terjadi gejala autokorelasi.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda (multiple linear regression).

Analisis regresi linear berganda digunakan bila jumlah variabel independennya minimal berjumlah sebanyak 2 variabel independen.

Penggunakan analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk menentukan pengaruh variabel bebas yang biasa disebut dengan 𝑋 terhadap variabel tak bebas yang biasa disebut dengan 𝑌. Tabel 4.5 merupakan hasil analisis regresi linear berganda.

64

a. Dependent Variable: Kredit (Y)

Sumber: Lampiran 6

Berdasarkan Tabel 4.5, diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut.

𝑌 = 14,561 − 0,028𝑋1+ 2,712𝑋2− 0,293𝑋3+ 𝑒

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diinterpretasi sebagai berikut:

 Diketahui nilai konstanta adalah 14,561. Nilai tersebut dapat diartikan apabila tabungan, deposito, NPL tidak berpengaruh, maka nilai variabel dependen kredit adalah 14,561.

 Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel tabungan bernilai negatif, yakni -0,028. Nilai tersebut dapat diartikan ketika variabel tabungan naik sebesar 1 satuan, variabel kredit cenderung menurun sebesar -0,028.

 Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel deposito bernilai positif, yakni 2,712. Nilai tersebut dapat diartikan ketika variabel deposito naik sebesar 1 satuan, variabel kredit cenderung meningkat sebesar 2,712.

 Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel NPL bernilai negatif, yakni -0,293. Nilai tersebut dapat diartikan ketika variabel NPL naik sebesar 1 satuan, variabel kredit cenderung menurun sebesar -0,293.

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji 𝑭)

Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel tak bebas kredit.

Tabel 4.6

Uji Pengaruh Simultan dengan Uji 𝑭

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 197.495 3 65.832 35.802 .000a

Residual 58.840 32 1.839

Total 256.335 35

a. Predictors: (Constant), NPL (X3), Tabungan (X1), Deposito (X2) b. Dependent Variable: Kredit (Y)

Sumber: Lampiran 7

Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai F hitung 35,802 dan nilai Sig.

adalah 0,000. Diketahui F hitung 35,802 > nilai F tabel 2,90 (F tabel tersaji di lampiran) dan nilai Sig. 0,000 < 0,05, maka tabungan, deposito, NPL secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kredit.

4.5.2 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)

Tabel 4.7 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian pengaruh secara parsial.

66

Tabel 4.7

Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji 𝒕)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kredit (Y)

Sumber: Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 4.7, diperoleh hasil:

1. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel tabungan adalah -0,028, yakni bernilai negatif. Hal ini berarti variabel tabungan berpengaruh negatif terhadap kredit. Diketahui nilai t hitung adlah |-0,236| < t tabel |2,036| dan Sig. 0,815 > 0,05, maka disimpulkan tabungan berpengaruh negatif terhadap kredit, namun tidak signifikan.

2. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel deposito adalah 2,712, yakni bernilai positif. Hal ini berarti variabel deposito berpengaruh positif terhadap kredit. Diketahui nilai t hitung adlah |7,568| > t tabel

|2,036| dan Sig. 0,000 < 0,05, maka disimpulkan deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit

3. Diketahui nilai koefisien regresi dari variabel NPL adalah -4,232, yakni bernilai negatif. Hal ini berarti variabel NPL berpengaruh negatif terhadap kredit. Diketahui nilai t hitung adlah |-4,232| > t

tabel |2,036| dan Sig. 0,000 < 0,05, maka disimpulkan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit.

4.5.3 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (𝑅2) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas.

Tabel 4.8

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .878a .770 .749 1.35601 1.503

a. Predictors: (Constant), NPL (X3), Tabungan (X1), Deposito (X2) b. Dependent Variable: Kredit (Y)

Sumber: Lampiran 9

Berdasarkan Tabel 4.8, diketahui nilai koefisien determinasi (Adjusted R-Square) adalah 0,749. Nilai tersebut dapat diartikan variabel tabungan, deposito, dan NPL secara bersama-sama atau simultan mampu mempengaruhi kredit sebesar 74,9%, sisanya sebesar 25,1%

dijelaskan oleh variabel atau factor lainnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan berbagai pengujian hasil penelitian dan analisis data, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Tabungan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kredit yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Halat Cabang Medan Thamrin.

2. Deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Halat Cabang Medan Thamrin.

3. NPL (Non Performing Loan) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Halat Cabang Medan Thamrin.

4. Berdasarkan hasil uji simultan dengan uji F, F tabungan, deposito, NPL (Non Performing Loan) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kredit yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia

4. Berdasarkan hasil uji simultan dengan uji F, F tabungan, deposito, NPL (Non Performing Loan) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kredit yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia

Dokumen terkait