• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.6. Gerakan Sosial

2.6.1. Pengertian Gerakan Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gerakan sosial adalah tindakan atau agitasi terencana yang dilakukan sekelompok masyarakat yang disertai program terencana dan ditujukan pada suatu perubahan atau sebagai gerakan perlawanan untuk melestarikan pola-pola dan lembaga masyarakat yang ada.

Gerakan sosial lahir dari situasi dalam masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap masyarakat. Jadi ada sekelompok besar rakyat yang terlibat secara sadar untuk menuntaskan sebuah proses perubahan sosial. Dalam prakteknya suatu gerakan sosial dapat diketahui terutama lewat banyak organisasi baru yang terbentuk, dan bertambahnya anggota dalam suatu organisasi gerakan.

Dengan demikian gerakan sosial dapat dikategorikan sebagai sebuah manifestasi kepentingan orang-orang yang tidak mendapatkan jaminan dari adanya kekuasaan secara struktural negara. Sehingga mengambil jalan untuk mewujudkan tuntutan dengan berbagai macam metode perlawanan yang disajikan, mulai dari yang bersifat taat asas hukum sampai kepada sebuah usaha yang radikal progresif dalm payung hukum yang abnormal dalam implementasinya. Walaupun nantinya konsekuensinya yang terjadi harus melibatkan semua potensi material yang dimiliki oleh para pelaku gerakan sosial itu sendiri. Baik harta, tenaga maupun nyawa sekalipun untuk mewujudkan harapan keadilan bagi semua orang.

Beberapa ciri yang terdapat pada gerakan sosial adalah:

1. Sesuai dengan istilahnya yaitu gerakan sosial, maka pelaku gerakan adalah rakyat atau kalangan masyarakat tertentu, termasuk dalam hal ini yang lebih khusus yaitu petani. Jadi ada sekelompok besar rakyat yang terlibat secara sadar untuk menuntaskan atau untuk menghalangi, sebuah proses perubahan sosial. Selanjutnya gerakan sosial ini gelombang pergerakan dari individu-individu, kelompok, dan berbagai organisasi, yang mempunyai tujuan yang sama yaitu suatu perubahan sosial.Gerakan tersebut dapat bersifat terorganisir secara ketat atau hanya sebagai perkumpulan yang longgar, dengan berbagai variasinya. Gerakan sosial pada varian yang lain adakalanya untuk pertama sekali dijalankan oleh penyelenggara negara lalu dalam prosesnya menjadi gerakan sosial di masyarakat. Varian lain mengatakan bahwa bisa saja pada awalnya dilakukan oleh rakyat kemudian diadopsi dan dijalankan oleh penyelenggara negara. Proses adopsi oleh penyelenggara negara ini di satu sisi juga dapat bersifat kooptasi sehingga menyimpang dari tujuan dan maksud semula. Namun bagaimanapun bentuk variasinya maka yang utama adalah masyarakat atau petani lah dalam hal ini yang menjadi subyek atau pelakunya.

2. Memiliki tafsir dan analisa sosial tersendiri dalam melihat dan menilai realitas (baik realitas ide maupun material). Tafsir dan analisa sosial ini selalu digunakan dalam melihat segala aspek kehidupan (baik politik,sosial,ekonomi,budaya,bahkan agama,dan lain-lain). Gerakan sosial semakin kuat jika semakin banyak komunitas pendukungnya yang

mempunyai kesadaran, analisa, tujuan ,keterampilan,serta pengetahuan praktis melakukan analisa yang sama. Jika semakin praktis penggunaan analisa sosial maka semaking banyak pendukung yang mampu menggunakannya. Berdasarkan pisau analisa sosial yang digunakan SPI misalnya masalah kaum tani peyebab utamanya atau akar masalahnya adalah penerapan paham neoliberalisme disektor pertanian dan seluruh bidang kehidupan. Analisa sosial merupakan alat kaum tani untuk dapat memeriksa, mengkritisi, dan menelanjangi motif-motif, maksud-maksud, tipu muslihat dan idiologi tersembunyi dari kaum neoliberal yang sangat membuai dan membius. Lihatlah pada apa yang mereka maksudkan dengan Bantuan Pangan (Food aid Programme) yang seolah-olah membantu membuat mereka bak dewa penolong. Padahal maksudnya untuk menghancurkan kedaulatan petani dan bangsa ini. Lihatlah yang

mereka maksud dengan ―bantuan‖ yang sebutulnya adalah menyediakan

jerat bagi leher kita dengan hutang. Dengan analisa sosial yang sama akan ditemukan musuh bersama,dapat di identifikasi siapa pendukung musuh-musuh itu, serta strategi dan taktik apa yang mereka gunakan, termasuk

kemungkinan lahirnya ―gerakan sosial tandingan‖ dari kaum neoliberalis

itu. Analisa sosial juga berguna untuk melihat siapa kawan taktis dan strategis kaum tani.

3. Berdasarkan analisa sosial yang telah dimiliki itu, jika kita melihat sifat dari penindasan saat ini, maka gerakan sosial, khususnya gerakan kaum tani semestinya memiliki gagasan-gagasan, identitas, prinsip, nilai-nilai, dan tujuan-tujuan yang radikal semenjak dari awal kemunculannya

hingga tercapainya tujuan itu sendiri. Gerakan sosial berusaha menghilangkan akar struktural dari penindasan itu secara lansung maupun tidak langsung dan menggantinya dengan gagasan yang sesuai dengan pelaku gerakan sosial itu. Jika akar struktural masalah kaum tani adalah neoliberalisme, maka lakukanlah perlawanan semesta (menyeluruh) terhadap neoliberalisme itu! Lawanlah kebijakannya, teori-teorinya, organisasinya, budayanya, gaya hidupnya, komprador-kompradornya, hingga produk-produknya.

4. Mempunyai gagasan-gagasan (basis ide) dan alternatif praktis (basis material) sebagai penjabaran kongkrit dunia baru yang dicita-citakan, sehingga tidak terjebak dengan angan-angan semata. harus mempunyai gagasan yang mampu secara konseptual mengganti konsepsi dunia pertanian yang dipaksakan oleh kalangan neoliberalisme. Contoh sederhana adalah kalangan neoliberalisme menggunakan konsep

Ketahanan Pangan (food security), maka konsep perlawanannya adalah

Kedaulatan Pangan (food Sovereignty), atau misalnya kalangan neoliberalisme menggunakan standar baku konsep Pengelolaan dan Pengembangan Sumberdaya Alam (Natural Resources Management) maka kita kaum tani menggunakan konsep Reforma Agraria yang Sejati (Genuine Agrarian Reform). Jika kalangan neoliberalisme mengkampanyekan Rekayasa Genetika mereka petani melawannya dengan konsep pertanian mereka sendiri. Jika kita menolak pasar bebas (Free Trade) misalnya, maka harus ada dilakukan contoh perlawanannya di tingkat praktis.Tidak menggunakan pestisida dan bibit buatan Monsanto

merupakan contoh aksi. Lebih baik lagi jika aksi itu jaga ditambah dengan kemampuan petani memproduksi benih,membuat pestisida alami dan pupuknya sendiri.Tidak menggantungkan diri pada bank komersial,uluran dana dari perusahaan dan lembaga donor pendukung neoliberalisme, tapi memobilisasi kemampuan diri sendiri. Memang berat untuk melawan neoliberalisme karena sudah merasuk dam menimbulkan ketergantungan misalnya dalam hal ketergantungan terhadap produknya.

5. Mempunyai komunitas atau massa pengusung utama gagasan-gagasan tersebut dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Massa pengusung ini harus bertambah jumlahnya dan kualitasnya serta senantiasa berusaha untuk memperbesar pendukung gagasannya. Jika disatu sisi, saat ini para pendukung Neoliberalisme berada baik di struktur negara (eksekutif,yudikatif,dan legislati,bahkan militer), dimasyarakat sipil sendiri, apalagi pengusaha. Organisasi akan cepat hancur jika dipaksa bergerak kearah yang belum mampu dia lakukan. Masa juga harus bergerak jika dibutuhkan oleh organisasi, mau mematuhi aturan dan seruan yang dikeluarkan secara resmi oleh organisasi. Serta yang tak kalah pentingnya adalah mempunyai kesetiaan secara keorganisasian terhadap organisasi, yang nampak dari sikap lebih mementingkan seruan atau sikap organisasinya daripada organisasi. Pendukung-pendukung gagasan tersebut melaksanakan kegiatan atas inisiatifnya sendiri sesuai garis yang telah ditetapkan atau yang telah dipahaminya walaupun dimanapun ia berada. Inisiatif ini dilakukan bukan atas perintah, tetapi atas kesadarannya sendiri bahwa menyebarkan gagasan gerakan petani merupakan tugas suci

dan tugas sejarah baginya(..).Mulailah dengan satuan terkecil dari dunia pertanian, petani dan anggota keluarganya! Karena keluarga petani merupakan sel-sel tempur dalam melawan Neoliberalisme.

6. Unsur Berkesinambungan, Artinya semakin radikal atau mendasar atau semakin tinggi tingkat perubahan yang diperjuangkan maka semakin panjang rentang waktu yang dipergunakan. Maka harus ada strategi agar berkesinambungan.

7. Mempunyai dua strategi utama untuk menhancurkan tatanan yang tidak adil; pertempuran didunia ide, dan pertempuran dibasis material.

Pengertian strategi adalah cara dan panduan umum tentang bagaimana mencapai tujuan jangka menengah dan jangka panjang.Strategi tidak boleh berubah-ubah. Hanya karena adanya situasi dan keadaan politik dan ekonomi yang besar dan dasyatlah yang boleh diperhitungkan untuk merubah strategi. Sedangkan secara taktis biasanya terbagi tiga yaitu : kooperatif, kooperatif dalam rangka non kooperatif, dan non kooperatif. Semakin bersifat kooperatif semakin mudah terkooptasi.

8. Mempunyai sikap dan pandangan yang jelas dalam memandang negara khususnya pemerintahan.

9. Terorganisir.

10.Secara umum gerakan sosial muncul dalam rangka memperkuat massa itu sendiri

Dokumen terkait