• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENGATURAN KONTRAK OPERAS

A. Pengertian kontrak operasi bersama

Investasi minyak dan gas bumi tidak saja memerlukan dana yang sangat besar tetapi juga penuh resiko dan ketidakpastian. Tentunya tidak mengherankan apabila suatu proyek minyak dan gas bumi digarap oleh beberapa IOC (international oil company). Bagi IOC, turut serta dalam bentuk kemitraan juga dimaksudkan untuk mengoptimalkan portofolio mereka yang menyebar di mancanegara.26Kontrak minyak dan gas bumi seperti konsesi, PSC (production

sharing contract), service contract merupakan perjanjian yang mengatur hak dan

kewajiban pemerintah dengan perusahaan minyak dan gas bumi, sedangkan perjanjian kemitraan sesama perusahaan minyak dan gas bumi (joint venture

agreement) mengatur kesepakatan berupa hak dan kewajiban sesama perusahaan

minyak dan gas bumi.27

Perusahaan minyak dan gas bumi biasanya membuat perjanjian awal di antara sesama perusahaan minyak dan gas bumi sebelum memulai negosiasi dengan negara tujuan untuk suatu proyek minyak dan gas bumi.Perjanjian ini biasa disebut area of mutual interest (AMI).Perjanjian AMI merupakan instrument dimana perusahaan minyak dan gas bumi sepakat melakukan operasi tertentu atau usaha bersama dalam satu kelompok pada suatu wilayah yang

26

Benny Lubiantara, Ekonomi Migas, Tinjauan Aspek Komersial Kontrak Migas (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2012), hlm. 32.

27 Ibid.

ditetapkan sebagai wilayah kepentingan bersama. Kesepakatan yang tertuang dalam AMI ini merupakan komitmen para pihak untuk bekerja sama dalam memperoleh suatu proyek minyak dan gas bumi.28

Kontrak operasi bersama sering disebut juga sebagai perjanjian operasi bersama, yaitu kontrak dimana dua atau lebih pihak mengikatkan diri untuk mengerjakan kegiatan usaha untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi suatu wilayah untuk menemukan hidrokarbon.

Ketika konsorsium IOC mendapatkan suatu wilayah kerja, selanjutnya dibuat kontrak perjanjian operasi bersama atau joint operating agreement (JOA) yang tidak lain adalah perjanjian kesepakatan operasional sesama pihak-pihak yang terlibat.

29

Kontrak operasi bersama merupakan landasan penting sebagai titik awal dari perjanjian yang berkaitan dengan bisnis minyak mentah dan produksi gas alam, pengolahan, penjualan dan pengangkutannya.30

Kontrak operasi bersama merupakan kontrak jangka panjang. Perkembangan kolaboratif yang akan dilakukan bersama antara para pihak dalam perusahaan dan meliputi kepentingan pemerintah untuk berbagi biaya dan resiko tinggi yang tak terelakkan dalam eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi akan membutuhkan waktu yang sangat panjang. Para pihak dalam kontrak operasi bersama sering dilatarbelakangi hukum, budaya, dan politik yang berbeda-beda, oleh karena itu kontrak operasi bersama akan menentukan standar operasional 28 Ibid., hlm. 31. 30

umum berdasarkan jurisdiksi yang disepakati bersama, untuk diaplikasikan pada pelaksanaan kontrak operasi bersama.31

Kontrak operasi bersama dapat dilakukan dengan membentuk konsorsium oleh kontraktor, dapat juga terjadi dengan carafarm-out, dan unitisasi. Perbedaannya adalah32

1. Cara bergabungnya para pihak. dalamfarm-out salah satu pihak mendapatkan haknya karena adanya pengalihan sebagian hak dari pihak lainnya, dalam perjanjian operasi bersama para pihak sudah mempunyai hak dan kepentingan yang jelas dalam operasi, sedangkan dalam unitisasi terjadi karena kondisi tertentu misalnya kesamaan wilayah operasi sehingga oleh undang-undang diperintahkan untuk mengerjakan operasi bersama atau kemauan sendiri para pihak setelah memperoleh ijin badan pengawas pertambangan.

:

2. Cara pembiayaan. Dalam farm-out pihak yang memperoleh hak (farmee) membiayai seluruh atau sebagian biaya, dalam perjanjian operasi bersama biaya operasi ditanggung bersama sesuai dengan participating interest, sedangkan dalam unitisasi biaya ditanggung sesuai dengan garis batas dan unit-unit dalam perjanjian.

Ada beberapa model kontrak operasi bersama, diantaranya33

1. AAPL JOA (American Association of Professional Landmen), merupakan model form kontrak operasi bersama yang dikeluarkan oleh American

Association of Professional Landmen

:

31 Ibid. 32

Rudi M Simamora, Op.Cit., hlm. 114. 33

2. AIPN JOA (The Association of International Petroleum Negotiators), merupakan model form kontrak operasi bersama yang dikeluarkan oleh

Association of International Petroleum Negotiators

3. CAPL JOA (The Canadian Association Of Petroleum Landmen), merupakan model form kontrak operasi bersama yang dikeluarkan oleh The Canadian

Association Of Petroleum Landmen

4. OGUK JOA (The Oil And Gas UK Limited), merupakan model form kontrak operasi bersama yang dikeluarkan oleh The Oil And Gas UK Limited

5. NPD JOA (Norwegian Petroleum Directorate), merupakan model form kontrak operasi bersama yang dikeluarkan oleh Norwegian Petroleum

Directorate

6. RMMLF JOA (Rocky Mountain Mineral Law Foundation), merupakan model form kontrak operasi bersama yang dikeluarkan oleh Rocky Mountain Mineral

Law Foundation

Perjanjian operasi bersama pada kasus pengeboran yang lebih kecil atau saluran tunggal tanah pada umumnya tidak serumit atau sekompleks perjanjian bersama pada unitisasi lapangan (field-wide unitization). Namun, prinsip-prinsip umum, tujuan, dan ketentuan-ketentuan operasi pada semua situasi umumnya adalah sama. Kontrak operasi bersama umumnya mengatur hal-hal berikut ini, tergantung pada keadaan atau ukuran operasi:34

34

Dennis R. Jennings and Horace R. Brock, Petroleum Accounting, Principles, Procedures and Issues 5th Edition (Denton: Professional Develompment Institue, 1996), hlm. 231.

1. Definisi

Mendefinisikan dan memberikan batasan istilah-istilah yang digunakan dalam kontrak perjanjian operasi bersama. Termasuk juga menentukan dan mendefenisikan unit pooled atau unit field-wide, substansi unitisasi, formasi unitisasi, working interest owner, royalty interest owner, dan peraturan dasar lainnya.

2. Pembentukan dan akibat operasi bersama

Bagian single tract of land,35akan menggambarkan biaya-biaya dan hal- hal yang mendukung termasuk properti yang akan dibutuhkan. Dalam kasus

pooled unit or a field-wide unit 36

3. Kepentingan para pihak (participating interest)

,akan menggambarkan sewa mineral,

kepentingan, properti terpisah, wilayah produksi terlibat yang membentuk daerah unitisasi, dan hal-hal lainnya yang berhubungan.

Bagian ini menetapkan participating interest dari masing-masing pihak dalam biaya dan produksi.

4. Rencana operasi

Menggambarkan bagaimana operasi akan dijalankan dalam kontrak operasi bersama, termasuk kegiatan pengeboran, pengembangan program hingga penelantaran. Bagian ini akan menggambarkan secara detail termasuk saluran

35

Single tract of land merupakan kontrak operasi bersama dalam hal pihak yang terlibat dalam operasi bersama adalah pihak yang sedari awal merupakan bagian dari kontrak tersebut dan dalam hal ini hanya memiliki satu wilayah kerja tertentu. Selanjutnya lihat Dennis R. Jennings and Horace R. Brock, Op.Cit.,hlm. 244.

36

Pooled unit or a field-wide unit merupakan kontrak operasi bersama yang terjadi karena adanya penyatuan wilayah kerja ataupun dikenal juga dengan istilah unitisasi.Jadi dalam hal ini terdapat wilayah kerja yang berdekatan ataupun terdapat saluran minyak dan gas bumi yang berada di dalam tanah ternyata saling berhubungan sehingga oleh pemerintah diperintahkan untuk membuat suatu unitisasi ataupun pihak itu sendiri yang berinisiatif untuk mengajukan kontrak operasi bersama. Selanjutnya lihat Rudi M Simamora, Op.Cit.,hlm. 124.

atau unit pengeboran unit, pengeboran sumur pertama, hingga kesepakatan untuk pengeboran dari setiap sumur tambahan.

5. Operator

Bagian yang akan menentukan pihak yang berperan sebagai operator, yaitu pihak yang memiliki kontrol dan pengawasan operasi gabungan. Termasuk bagaimana tata cara pengangkatan atau penunjukan operator.

6. Tugas dan tanggung jawab operator

Bagian ini akan menetapkan tugas dan tanggung jawab operator untuk mengembangkan dan melaksanakan kegiatan operasi gabungan secara efisien. Menggambarkan laporan yang harus diberikan operator kepada non-operator dan otoritas pemerintah, prosedur pengunduran diri atau penghapusan operator, dan menetapkan persyaratan serupa lainnya.

7. Hubungan para pihak

Bagian ini akan memberikan penjelasan mengenai tugas dan kewajiban para pihak, apakah dimaksudkan sebagai tugas dan kewajiban terpisah dalam beberapa sendi atau dikerjakan secara kolektif. Bagian ini juga akan menegaskan bahwa masing-masing pihak bertanggungjawab terhadap setiap tugas dan kewajiban yang ada.

8. Tanggal efektif dan jangka waktu perjajian

Bagian ini menentukan waktu mulai dan masa berlaku kontrak operasi bersama.

9. Alokasi produksi

Bagian ini akan memberikan hak kepada masing-masing pihak untuk mengambil bagian dalam minyak dan gas bumi yang dihasilkan dari daerah operasi. Bagian yang dimaksud adalah berkaitan dengan royalti maupun tanggung jawab atas operasi tersebut.

10.Pajak

Menetapkan bahwa operator akan memayar pajak untuk tiap properti yang dimiliki secara bersama untuk kepentingan tiap-tiap pihak. Pajak dapat juga diberikan secara terpisah oleh para pihak. Bagian ini juga menentukan bahwa para pihak bertanggungjawab dalam pembayaran biaya produksi, cukai, dan pungutan lain berkaitan dengan produksi minyak dan gas bumi.

11.Asuransi

Memberikan penjelasan mengenai asuransi yang dibawa oleh operator, seperti: kompensasi pekerja, kewajiban majikan, kewajiban publik yang komprehensif, dan asuransi lainnya yang berkaitan. Menetapkan batasan jumlah jaminan asuransi, dan tata cara pembayaran premi. Bagian ini juga akan menyatakan bahwa jika operator tidak memenuhi ketentuan diatas, maka operator harus menanggung resiko dan bertanggungjawab atas resiko tersebut.

12.Pembangunan dan biaya operasi

Jika tidak diatur secara khusus, maka operator merupakan pihak yang akan bertanggungjawab membayarkan semua biaya dan beban dalam pengembangan dan pengoperasian pada daerah operasi bersama. Oleh karenanya operator diberikan hak untuk menuntut dan menerima pembayaran dari masing-

masing pihak sesuai dengan participating interest atas biaya yang diperkirakan akan terjadi. Operator tidak diperbolehkan untuk melakukan suatu prosedur atau proyek yang diperkirakan akan membutuhkan biaya yang melebihi perkiraan yang ditetapkan bersama tanpa persetujuan non-operator.

13.Klaim dan litigasi

Memberikan pengaturan bilamana salah satu pihak dalam kontrak digugat karena kegiatan operasi pada wilayah operasi ataupun wilayah saluran operasi yang terikat dalam suatu perjanjian, maka pihak tersebut harus memberikan laporan kepada operator dan semua pihak pada kontrak operasi bersama.Penyelesaian perkara tersebut hanya dapat dilakukan atas persetujuan semua pihak pada kontrak. Semua biaya sebagai akibat dari perkara tersebut akan dianggap sebagai biaya operasi dan ditanggung secara proporsional oleh semua pihak sesuai kepentingan dalam kontrak operasi bersama.

14.Force majeure (keadaan memaksa)

Mengatur bahwa semua kewajiban masing-masing pihak, (kecuali pembayaran uang) akan ditangguhkan sementara apabila ada kondisi tertentu yang tak terelakkan dan diluar kendali. Kondisi tersebut misalnya: kebakaran, perang sipil, bencana alam, peraturan dan hukum yang berlaku, dan hal lain diluar kendali wajar para pihak.

15.Pemberitahuan

Mengatur bagaimana prosedur pemberitahuan resmi yang diperlukan diantara para pihak. Pemberithauan mengenai ketentuan-ketentuan perjanjian

akandiberikan secara tertulis melalui surat kepada pihak sesuai alamat yang terdaftar atau cara lain yang ditetapkan.

16.Ketentuan lain

Selain hal-hal yang sudah disebutkan diatas, kontrak operasi bersama juga dapat mengatur hal-hal lain yang dianggap perlu untuk mengatur hak, tugas, kewajiban, dan tanggung jawab para pihak secara efisien.

B. Kontrak Operasi Bersama Tidak Diatur dalam Perundang-Undangan di