• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAYA BAGAS

2.3. Sarana dan Prasarana

2.3.1. Sarana Keagamaan

Di Desa Paya Bagas Terdapat 8 unit sarana keagamaan atau tempat ibadah yaitu 5 unit diantaranya adalah Masjid dan 1 unit Mushola, dimana Mushola dan Mesjid ini merupakan tempat beribadah bagi umat islam dan terdapat 2 unit Gereja untuk peribadatan agama Kristen.

Tabel 2.6.

Sarana Peribatan

NO Sarana Peribadatan Jumlah

1 Mushola 1

2 Masjid 5

3 Gereja 2

4 Vihara -

5 Kuil -

Sumber : Profil Desa Paya Bagas Tahun 2018

44 2.3.2. Sarana Pendidikan

Di Desa Paya Bagas terdapat beberapa sarana Pendidikan yaitu : 3 unit PAUD, 3 unit TK / RA, 3 unit Sekolah Dasar, TPQ ( Tempat Pembelajaran Quran ) 4 unit dan 1 unit Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) yaitu SMK Negeri 1 Desa Paya Bagas. Sarana dan Prasarana di Desa Paya Bagas masih belum lengkap sehingga beberapa masyarakat memilih menyekolahkan anak – anak nya ke daerah lain seperti di Kabupaten dan Kota Madya yang terdekat dengan Desa Paya Bagas.

Tabel 2.7. :

Sarana Dan Prasarana Pendidikan NO Sarana Pendidikan Formal

dan Non Formal JUMLAH

1 Unit PAUD 3 unit

2 Unit TK / RA 3 unit

3 Unit Sekolah Dasar ( SD ) 3 unit

4 TPQ 4 unit

5 Sekolah Menengah Kejuruan 1 unit

Sumber : Profil Desa Paya Bagas Tahun 2018

2.3.3. Sarana Kesehatan

Sarana Kesehatan yang ada di Desa Paya Bagas adalah Puskesmas Pembantu 1 unit, Puskesbun 1 unit, dan Balai Desa 1 unit. Untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan yang lebih memadai, masyarakat harus pergi ke kota madya Tebing Tinggi yang jarak tempuhnya tidak terlalu jauh dari desa Paya Bagas karena di kota terdapat rumah sakit daerah maupun swasta.

45 2.4. Pemerintahan Desa Paya Bagas

Dalam setiap proses perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah kabupaten ataupun pemerintah provinsi, pemerintah desa merupakan pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat. Semenjak ditetapkan Undang-Undang Desa No 6 Tahun 2014, pemerintah desa dan masyarakat desa dapat ikut serta secara langsung dan berpartisipasi dalam penyusunan rencana pembanguan. Desa mempunyai peran yang berkaitan dengan pembangunan desa, memenuhi setiap kebutuhan masyarakat desa, dan melibatkan semua golongan masyarakat, sehingga dengan begitu desa akan dapat jauh lebih mandiri dalam mensejahterakan masyarakat.

Oleh sebab itu, pemerintah Desa Paya Bagas memiliki pandangan tentang rencana pembangunan desa kedepan. Setiap urusan perencanaan pembangunan harus sesuai dengan visi mis yang telah ditetapkan oleh desa Paya Bagas, adapun visi misi Desa Paya Bagas anatara lain :

1. Visi

Visi dalam hal ini adalah visi pemerintahan desa, yaitu visi Kepala Desa.

Visi pemeritahan desa pada dasarnya merupakan gambaran masa depan yang akan diwujudkan oleh pemerintah desa dalam periode 2016 - 2022 fungsi visi pemerintah desa, terutama sebagai arah bagi perjalanan pemerintah desa dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Visi bukan mimpi dan bukan slogan tetapi visi harus diwujudkan dan dapat diarahkan ketercapaiannya.

Berdasarkan masalah potensi dan harapan masa depan maka pemerintah desa Paya Bagas dalam periode 2016-2022 menetapkan visi sebagai berikut:

“Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Desa Paya Bagas yang didukung layanan pemerintahan y ang baik serta pengembangan kualitas sumber daya manusia dan sumber daya alam secara berkelanjutan sesuai dengan visi dan misi pembangunan kabupaten Serdang Bedagai unggul, inovatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.”

46 2 Misi

Misi dalam hal ini adalah misi Kepala Desa. Misi pada dasarnya merupakan penjabaran atau operasionalisasi dari visi. Misi merupakan bidang bidang yang akan diarungi untuk menuju tercapainya visi yang telah ditetapkan. Misi juga berapa output output yang pernah diciptakan terlebih dahulu untuk mewujudkan visi. Misi pada dasarnya merupakan beban yang akan dipikul dan diselesaikan agar visi dapat terwujud.

Untuk mewujudkan visi Kepala Desa sebagaimana rumusan dimuka, maka dirumuskan misi (beban kinerja yang harus dilaksanakan) sebagai berikut : 1. mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang baik

2. meningkatkan pelayanan pemenuhan hak-hak dasar 3. pembangunan infrastruktur dasar

Susunan pemerintah desa terdiri dari kepala desa sebagi pemimpin yang dipilih oleh masyarakat melalui pemilihan secara langsung dan perangkat desa sebagai pembantu kepala desa dalam menjalankan tugasnya. Perangkat desa sebagai anggota pembantu kepala desa dalam menjalankan tugasnya dapat diangkat dan diberhentikan oleh kepala desa sesuai dengan peraturan yang berlaku dan harus melalui persetujaun camat. Struktur organisasi pemerintah Desa Paya Bagas sebagai berikut :

47 Gambar 2.2

Struktur Pemerintahan Desa Paya Bagas

Sumber : Profil Desa Paya Bagas Tahun 2018 KEPALA DESA

48

Kerja sama antara kepala desa dengan perangkat desa tentunya sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Terwujudnya tujuan atau keinginan masyarakat berada pada bahu kepala desa. Tugas dan tanggung jawab kepala desa harus dibagi rata oleh aparatur desa ssuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Sehingga dengan memungkinkan kepala desa untuk lebih bisa memberikan sumbangsih pada tingkatan kebijakan, pencapaian sasaran strategis desa dan hal lain yang tidak dapat dilakukan oleh kepala desa. Selain dibantu oleh perangkat desa dan jajarannya, kepala desa juga dibantu perangkat desa yang berada diwilayah dusun yaitu kepala dusun.

Desa Paya Bagas ini terdiri dari 12 dusun yang di pimpin kepala dusun, kepala dusunu dipilih langsung oleh masyarakat sesuai dengan dusun nya dan pengangkatannya ditepkan oleh keputusan kepala desa dengan masa jabatan 6 tahun. Pemerintah desa yang di atur dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan pemerintahan desa diselenggarakan oleh pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa. Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa lainnya. Yang di maksud “ perangkat desa lainnya “ adalah perangkat pembantu kepala desa yang teridiri dari sekretaris desa,pelaksana teknis lapangan seperti kepala urusan dan unsur kewilayahan tertentu seperti kepala dusun atau sebutan yang lain.

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pasal 1 Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelaksanaan pemerintahan Desa terdiri dari berbagai perangkat-perangkat sesuai dengan fungsi dan tugas masingmasing antara laian sebagai berikut :76

76 Abdullah Rozali.2010. Pelaksanaan Otonomi Luas ”Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada: Hlm. 168-173.

49 1. Kepala Desa

Kepala Desa atau Kepala Lurah dipilih oleh dan dari penduduk Desa, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Kepala Desa atau Kepala Lurah dalam pemilihannya dilakukan serentak se-Kabupaten dan akan dilantik langsung oleh Bupati atau Walikota. Syarat dari pencalonan menjadi Kepala Desa atau Kepala Lurah harus merupakan warga negara Republik Indonesia, selanjutnya akan ditentukan dalam Peraturan Daerah (PERDA) tentang tata cara pemilihan kepala Desa atau lurah. Penetapan kepala Desa atau lurah terpilih ialah dengan perolehan suara terbanyak. Untuk Desa yang memiliki hak tradisional yang masih hidup diakui keberadaannya, pemilihan kepala Desa atau lurah dilakukan berdasarkan ketentuan adat setempat, yang ditetapkan dalam PERDA dengan berpedoman pada peraturan pemerintah.

Adapun masa jabatan kepala Desa atau kepala lurah adalah enam tahun dan dapat dipilih kembali untuk dua kali (masa jabatan tiga kali periode) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

2. Perangkat Desa

Perangkat Desa terdiri dari, ssekertaris Desa dan perangkat Desa lainnya.

Sekertaris Desa diisi dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan.

Selain sekertaris Desa perangkat Desa yang menjadi jajaran pemerintahan eksekutif antara laian: Bendahara Desa, Kaur Umum, Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kepala Dusun, Ketua RW dan Ketua RT.

3. Badan Permusyawaratan Desa

Badan permusyawaratan Desa, selanjutnya disebut BPD, BPD adalah badan yang mempunyai fungsi dan tugas menetapkan peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa, ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Wakil yang dimaksud dalam hal ini adalah penduduk Desa yang memangku jabatan

50

seperti kepala dusun warga, pemangku adat dan tokoh masyarakat lainnya.

Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD. 77Masa jabatan BPD enam tahun sama dengan masa jabatan kepala Desa. Fungsi BPD pada intinya adalah mengayomi adat istiadat, membuat peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyaraka serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan Desa.78

4. Keuangan Desa

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dasar yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu, baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik Desa, berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban.

Hak dan kewajiban dimaksud menimbulkan pendapatan, belanja dan pengelolaan keuangan Desa. Sumber pendapatan Desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 terdiri dari : 79

a. Pendapatan Asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset swadaya dan partisipasi, gotong royong dan lain-lain pendapatan asli Desa

b. Alokasi Bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten atau kota;

c. Bagian dari Dana perimbangan keuanagan pusat dan daerah, yang diterima oleh Kabupaten atau Kota

d. Bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintah Kabupaten atau kota;

Keuangan Desa menurut Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 adalah

77 Rushandajani, “Desain Implementasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa di Kabupaten Semarang”, dalam Jurnal Politika (Vol. 6 No.2 Oktober 2015), Hlm. 63

78 Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014. Pasal 56. Ayat 1 sampai 3.

79 Buku Panduan Petunjuk Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa, Kementrian Keuangan Republik Indonesia, 2017 Hlm. 6.

51

semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa Pengelolaan keuangan Desa adalah seluruh rangkaian kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan hingga pertanggungjawaban yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran, yang terhitung mulai 1 Januari hingga 31 Desember, demi tercapainya sistem pengelolaan keuangan Desa yang baik pemerintah Desa harus membuat dan merancang tahapan pengelolaan keuangan Desa.80

80 Waluyo, 2007. Manajemen Publik, Konsep, Aplikasi Dan Implementasi Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.. Bandung:Mandar Maju. Hlm. 18

52 BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Partisipasi Masyarakat Dalam Mengawasi Pengelolaan Anggaran Dana Desa Di Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebing Tinggi

3.1.1. Pengawasan Masyarakat Dalam Pengelolaan Anggaran Dana Desa

Pengawasan merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menjamin pelaksanaan pembangunan yang direncanakan sesuai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dan memastikan dana yang digunakan tepat sasaran.

Pengawasan pengelolaan Anggaran dana desa sangat penting untuk memperlancar proses pembangunan supaya terhindar dari penyelewengan. Pengawasan dapat dilakukan masyarakat secara tidak langsung, yakni dengan terlibat dalam perencanaan untuk memberi saran, kritik maupun protes. Pemberian sumbangan pemikiran dalam perencanaan pembangunan dilakukan supaya mencapai tujuannya, yaitu kesejahteraan masyarakat. Untuk itu masyarakat harus aktif d alam mengawasi pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh aparat pemerintahan desa, untuk mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi permasalahan yang timbul, semua steckholder berkewajiban untuk memantau kegiatan mereka dan memastikan bahwa pelaksanaan telah dicapai sesuai target, rencana dan jadwal.

Setiap steckholder yaitu pemerintah Kecamatan dan pemerintah Desa maupun masyarakat harus memperhatikan beberapa poin – poin yang dapat menjadi sebuah keberhasilan dalam sebuah proses pembangunan, dalam hasil akhir dari sebuah pembangunan yaitu diharapkan masyarakat dapat menerima hasil pembangunan seolah-olah milik sendiri, sehingga pada akhirnya masyarakat akan menjaga dan memelihara serta memanfaatkan hasil pembangunan demi kelancaran dan

53

kemajuan bersama dan partisipasi masyarakat dapat dilihat dari manfaat yang dapat diambil dari pembangunan tersebut.

Pemeritahan desa dalam proses pelaksanaan pengeloaan dana desa harus memenuhi prinsip pengelolaan dana desa, supaya masyarakat mau dan antusias untuk ikut serta dalam mengawasi jalannya sebuah pembangunan yang dilaksanakan oleh desa. Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 5 Tahun 2018 tentang Tata Cara Perhitungan dan Pembagian Rincian Dana Desa,Alokasi Dana Desa Serta Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah untuk Desa Di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2018 yang harus di kelola secara berikut ini :

1. Tertib dan disiplin anggaran yaitu pengelolaan keuangan desa harus mengacu pada aturan atau pedoman yang melandasinya.

2. Efektif dan Efesien yaitu kemampuan dalam mencapai hasil dan tujuan harus lah maksimal dengan tidak ada nya penyelewengan dan tidak terjadi nya keterlambatan sehingga masyarakat dapat dengan mudah menikmati hasil dari sebuah pembangunan.

3. Akuntabel yaitu perwujudan sebuah kewajiban untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

4. Transparan yaitu prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapat akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan desa.

5. Partisipatif yaitu penyelenggaraan pemerintahan desa yang mengikutsertakan kelembagaan desa dan seluruh unsur masyarakat desa.

Sesuai dengan ketentuan – ketentuan di atas, maka sangat jelas menyebutkan bahwa pengelolaan dana desa harus tertib dan disiplin anggaran, juga harus untuk mengikutsertakan kelembagaan dan unsur masyarakat desa. Ketentuan tesebut menuntut komitmen dan kesungguhan dari peyelenggara pemerintahan desa

54

untuk berusaha melibatkan seluruh masyarakat secara aktif agar tidak terjadi nya sebuah kecurigaan dari masyarakat. Dana Desa adalah dana yang diperuntukkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, oleh karenanya keikutsertaan masyarakat dalam pengimplementasian nya sangat penting guna terwujudnya pembangunan yang sesuai dengan kehendak serta kebutuhan bersama masyarakat itu sendiri.

Semua unsur yang berada di Desa merupakan orang-orangyang harus ikut serta dalam pengelolaanya. Sehingga pembangunan dapat dinikmati semua kalangan yang berada di kampung tersebut. Berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa yang terdapat dalam pasal 54 ayat 1 menyebutkan bahwasanya yang dimaksud dengan unsur masyarakat adalah sendiri adalah antara tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, perwakilan kelompok tani, kelompok pengrajin, kelompok perempuan dan kelompok masyarakat miskin.

Berdasarkan Permendagri (Peraturan menteri Dalam Negeri) No .113 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan desa. Untuk itu pengelolaan dana desa harus benar-benar dilaksanakan dan partisipasi masyarakat harus baik. Dalam pengelolaan pembangunan yang bersumber dari anggaran dana desa, Cohen dan Uphoff membagi partisipasi menjadi beberapa tahapan diantaranya adalah tahap pengambilan keputusan dalam hal ini menyangkut proses perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

3.2. Partisipasi Masyarakat Dalam Mengawasi Pengelolaan Anggaran Dana Desa di Desa Paya Bagas Dalam Tahap Proses Perencanaan

Anggaran Dana Desa yang disalurkan dari pemerintah pusat kepada kabupaten hingga sampai ke desa yang tercantum dalam UU No.6 tahun 2014 Tentang Desa, merupakan suatu upaya dari pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dan merupakan sebuah upaya yang digunakan

55

untuk membangun negara ini menjadi lebih maju. Dengan Dana yang disediakan pemerintah, tentunya segala kebutuhan masyarat yang hidup di era masa kini akan sangat mudah untuk diperoleh.

Pada saat perencanaan masyarakat menjadi aktor penentu dalam penggunaan anggaran dana desa. Pembangunan yang dilaksanakan di Desa Paya bagas merupakan harapan dari setiap masyarakat. Disamping memberikan kemudahan bagi masyarakat, anggaran ini sendiri, merupakan dana milik negara yang mana dalam penggunaannya perlu melibatkan seluruh masyarakat untuk kepentingan bersama, jadi dalam pengolahannya, dana desa yang sudah disediakan pemerintah. Tahap pertama yang dilakukan oleh masyarakat sebagai proses tahap pengawasan Dana Desa ini adalah rapat untuk mengumpulkan aspirasi-aspirasi masyarakat dan merencanakan tentang apa-apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat, Dalam proses pelaksanaan pengumpulan usulan yang dilakukan oleh setiap kepala dusun. Kepala dusun akan mengajak masyarakat didusunnya masing-masing untuk mengungkapkan pembangunan seperti apa yang diharapkan masyarakat. Hal ini berkesinambungan dengan pernyataan Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa Ibu Susi Susanto, yaitu sebagai berikut :

“Ketika ada agenda untuk musyawarah desa, sebelum proses musyawarah tersebut kepala desa menyuruh kepala dusun untuk mengumpulkan aspirasi ataupun usulan dari setiap dusun. Setelah seluruh usulan itu terkumpul, selanjutnya usulan ini akan disusun dalam RPJM-DESA. Dalam periode satu tahun akan diambil usulan dari RPJM- DESA ini yang akan disusun dalam RKPD.”81

Pernyataan ini juga didukung oleh narasumber lainnya yaitu bapak kepala dusun III Bapak Heru S.E yang berkomentar sebagai berikut:

“Setelah adanya pemberitahuan tentang dana desa. Saya dan kepala dusun lainnya diminta oleh kepala desa untuk mengumpulkan pendapat

81 Hasil Wawancara Dengan Sekretaris Desa Paya Bagas Pada 25 November 2018 Pukul 09.14 WIB.

56

- pendapat dari setiap dusun yang kami pimpin. Usulan ini merupakan sebuah agenda pembangunan yang diharapkan oleh masyarakat.

Nantinya aspirasi masyakarat dipilih yang mana yang lebih diprioritaskan dahulu yang lebih memenuhi kebutuhan masyarakat banyak..” 82

Pendapat tambahan di utarakan oleh masyarakat desa Paya Bagas yaitu Bapak Suhedi yang mengatakan bahwa:

“Pada waktu itu katanya mau ada penyusunan untuk pembangunan desa, kami sedang kumpul di warung kopi di dusun ini dan pak kadus berbicara tentang hal tersebut. Saat itu kepala dusun membicarakan tentang penggunaan dana desa. Mau kemana dan dibuat apa anggaran dana desa itu untuk dusun kami. Setiap orang dari dusun kami yang berada di kedai itu mengungkapkan pendapat / usulanya, dan kepala dusun menulis semuanya. Katanya usulan itu akan diberikan kepada kepala desa dan akan di bicarakan saat musyawarah desa nantinya.”83 Dalam tahap perencanaan pertama sekali masyarakat melaksanakan Musyawarah di dusun masing-masing, dan musyawarah ini hanya melibatkan beberapa masyarakat yang berada di setiap warung kopi tersebut. Setelah itu, hasil dari usulan dan pendapat dari masyarakat di catat oleh setiap kepala dusun tersebut dan dibawa ke tahap selanjutnya yakni Musrembangdes. Penentuan program apa saja yang akan menjadi produk utama dalam proses pembangunan dilaksanakan disaat musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes) nantinya.

Pada saat musrembang desa dilakukan, seluruh elemen masyarakat harus dilibatkan secara partisipatif dimulai dari lembaga masyarakat, tokoh

82 Hasil Wawancara Dengan Kepala Dusun III Desa Paya Bagas Pada 25 November 2018 Pukul 13.26 WIB.

83 Hasil Wawancara Dengan Masyarakat Desa Paya Bagas Pada 07 Desember 2018 Pukul 16.40 WIB.

57

masyarakat dan seluruh masyarakat desa. Musrembang des ini bertujuan untuk mendorong masyarakat supaya terlibat aktif untuk berpartisipasi dalam menyusun kegiatan pembangunan pemerintahan desa selama masa periode jabatan kepala desa dan penentuan rencana kegiatan dalam masa kerja setahun.

Perencanaan agenda pembangunan desa nantinya termuat dalam RPJM- DESA. Ini merupakan hasil dari kumpulan aspirasi dan usulan masyarakat desa setempat. Hasil dari RPJM-DESA ini nantinya disusun menjadi agenda pembangunan berskala tahunan yang ditentukan disaat musrembangdes. Dan beberapa rencana kegiatan tahunan desa dapat termuat dalam Rencana Kerja Pemerintahan Desa per tahun proses penganggaran.

Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam musrenbang di Desa Paya Bagas serta seperti apa proses sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintahan desa, penulis melakukan wawancara kepada narasumber untuk melihat bagaimana partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan di saat musyawarah.

Dari hasil wawancara peneliti kepada narasumber dari Sekretaris Desa Paya Bagas Ibu Wika Yunara S.Sos tentang partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pengelolaan Anggaran Dana Desa di saat musyawarah desa, yaitu sebagai berikut:

“Pada saat Musrenbang desa dilaksanakan, partisipasi masyarakat masih sangat rendah. Masyarakat hanya melihat dari segi pembangunan saja. Dari beberapa kali dilaksanakannya musrenbang, jika dilihat dari daftar hadir masyarakat yang datang hanya sedikit. Hal ini dipengaruhi karena masyarakat mempunyai kesibukan sendiri, juga kepedulian masyarakat terhadap desa dapat dikatakan cukup rendah atau tidak peduli sama sekali.” 84

84 Hasil Wawancara Dengan Sekretaris Desa Paya Bagas Pada 25 Oktober 2018 Pukul 09 : 26 WIB.

58

Pernyataan ini didukung oleh pernyataan Bapak Suhedi sebagai masyarakat desa Paya Bagas,yaitu sebagai berikut :

“Saya sendiri tidak pernah ikut musrembang desa. Bahkan dari satu dusun ini jarang ada yang ikut paling hanya orang orang yang dekat dengan kepala desa. Itu disebabkan karena dusun kami adalah kelompok yang kalah disaat pemilihan kepala desa dulu. Jadi rasanya kami ragu dan belum bisa menerima dengan kepala desa saat ini.” 85

Menurut hasil Pengamatan dan dari beberapa informasi yang di dapat, menunjukkan bahwa kegiatan musrenbang di Desa Paya Bagas belum sepenuhnya berjalan sebagaimana mestinya yang dimaksud dalam sebuah kegiatan musrenbang desa. Dari hasil wawancara dengan masyarakat desa Paya Bagas diatas mengungkapkan bahwa adanya sentiment politik yang terjadi menyebabkan masyarakat menjadi tidak memiliki kemauan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan musrenbang desa, adanya proses politik sebelumnya membuat rasa malu karena kekalahan dalam pemilihan kepala desa.

85 Hasil Wawancara Dengan Masyarakat Desa Paya Bagas Pada 07 Desember 2018 Pukul 16.52 WIB.

59 Gambar 3.1.

Daftar Hadir Peserta Musrenbang Tahun 2017

Jika di lihat dari gambar di atas, terlihat bahwa partisipasi masyarakat dalam mengawasi proses perencanaan yaitu dalam kegiatan musrenbang sama sekali tidak terlihat. Pada gambar diatas musrenbang desa dalam perencanaan pembangunan desa Paya Bagas hanya dihadiri oleh perangkat desa saja tanpa dihadiri oleh masyarakat maupun unsur – unsur lainnya seperti organisasi pertanian, tokoh masyarakat, organisasi perempuan, perwakilan pemuda dan lainnya. Dalam kegiatan musrenbang desa ini seharusnya pemerintah

Jika di lihat dari gambar di atas, terlihat bahwa partisipasi masyarakat dalam mengawasi proses perencanaan yaitu dalam kegiatan musrenbang sama sekali tidak terlihat. Pada gambar diatas musrenbang desa dalam perencanaan pembangunan desa Paya Bagas hanya dihadiri oleh perangkat desa saja tanpa dihadiri oleh masyarakat maupun unsur – unsur lainnya seperti organisasi pertanian, tokoh masyarakat, organisasi perempuan, perwakilan pemuda dan lainnya. Dalam kegiatan musrenbang desa ini seharusnya pemerintah

Dokumen terkait