• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.8. Sistematika Penulisan

Dalam suatu Penelitian, perlu dicamtumkan sistematika penulisan, yang pada dasarnya sistematika penulisan merupakan sebuah penjabaran secara deskriptif tentang hal – hal yang akan di tulis. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah dan untuk mendapatkan suatu gambaran penulisan yang lebih jelas, teperinci dan terarah dalam suatu karya ilmiah. Dalam penelitian ini, penulis membagi sistematika penulisan terdiri dari 4 (empat) bab yaitu :

74 Sudarso Dalam Bagong dan Satinah. 2 005. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta : Kencana Prenada Group. Hlm.55

75 Lexy J. Meleong. Op.cit. Hlm. 108

34

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latarbelakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, manfaat penelitia, kerangka teori, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang profil Desa yang akan jadi objek penelitian, seperti sejarah, keadaan geografis, keadaan social, ekonomi penduduk, sarana dan prasarana apa saja yang ada di dalam desa yang akan menjadi objek penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini akan menyajikan secara garis besar hasil dari penelitian sekaligus menganalisis data yang diperoleh untuk menjawab permasalahan dalam penelitian.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian.

35 BAB II

GAMBARAN UMUM DESA PAYA BAGAS

2.1. Gambaran Umum Desa Paya Bagas

2..1.1. Sejarah Desa Paya Bagas

Desa Paya Bagas merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tebing Tinggi; Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, Sebelum bernama Desa Paya Bagas desa ini bemama Desa Rantau Laban. Pada mulanya Rantau Laban merupakan desa yang termasuk dalam kecamatan Tebing Tinggi yang masuk dalam wilayah Tebing Tinggi yang mana belum terjadi nya pemekaran wilayah.

Sebelum menjadi Desa Paya Bagas pemerintah Desa Rantau Laban di pimpin oleh kepala Pemerintah desa sebagai berikut :

1. Bajuri : dari tahun 1956 s/d 1972 2. Miji Nur : dari tahun 1972 s/d 1986

Sejak Awal dibentuk tahun 1986 dari Desa Paya Bagas dipimpin 0leh :

1. Syamsuddin : dari tahun 1986 s/1988

2. Wahlid Wardi : dari tahun 1988 s/d 1992

3. Hasan Basri : dari tahun 1992 s/d 2002

4. Nelson Pa njai ta n : dari tahun 2002 s/d 2008

5. Ramli : dan tah u n 2008 s/d 201 5

6. Pj. Jasmir Batu Bara : dari tah u n 20 1 5 s/ d Mei 201 6

7. Imam Mahy uzar : dari Mei 201 6 s/d 2021

36 2.1.2 Keadaan Geografis Desa

Desa Paya Bagas terbentuk dari 12 dusun, memiliki luar wilayah 2.01 0 Ha dengan perincian sebagai berikut : Desa Paya Bagas masuk dalam wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai . Dengan jarak ke Provin si ± 85 Km, jarak dengan Kabupaten Serdang Bedagai ± 25 Km, jarak dengan kantor Camat ± 5 Km dengan batas -batas sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Sei Bamban, Desa Paya Lombang

Sebelah Selatan berbatas dengan Kota Tebing Tinggi Sebelah Timur berbatas dengan Desa Kuta Baru Sebelah Barat berbatas dengan Dolok masihul

Desa Paya Bagas berada pada ketinggian antara ± 300 M - ± 400 M diatas permukaan laut terletak di jalur lalu lintas antara Kecamatan Sei Bamban , Kota Tebing Tinggi dan Kecamatan Tebing Syahbandar. Di Kecamatan Tebing Tinggi Desa Paya Bagas adalah Desa terluas dan Desa Paya Bagas merupakan desa campuran yang mana letak wilayah nya terbagi – bagi dan Desa Paya Bagas adalah desa yang wilayah nya paling luas dari 13 desa lainnya di Kecamatan Tebing Tinggi dengan luas wilayah ± 27.1 Km2.

Desa Paya Bagas merupakan desa yang dikelilingi oleh lahan perkebunan sawit dan memiliki 7 dusun yang merupakan wilayah HGU dari PT PN III rambutan dan memiliki 5 dusun asli

37 Gambar 2.1.

Peta Wilayah Desa Paya Bagas

Sumber · Profil Desa Paya Bagas Tahun 2018

38

2.2. Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk Desa Paya Bagas

2.2.1. Keadaan Penduduk Desa Paya Bagas

Keadaan penduduk Desa Paya Bagas di Kecamatan Tebing Tinggi pada tahun 2018 tercatat berjumlah 3580 jiwa atau 1004 KK . J u mlah laki – laki di Desa Paya Bagas lebih besar dari jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan, Jenis kelamin laki-laki berumlah 1877 Jiwa sedangkan jumlah penduduk yang berjenis perempuan berjumlah 1697 jiwa. Sedangkan untuk jumlah penduduk berdasarkan umurnya, tingkat Pendidikan dan suku bangsa dapat dilihat pada tabel – tabel berikut ini :

Tabel 2.1.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

NO Kelompok JUMLAH

1 Dibawah 1 Tahun 120

2 2 s/d 4 Tahun 178

3 5 s/d 9 Tahun 154

4 10 s/d 14 Tahun 216

5 15 s/d 19 Tahun 684

6 20 s/d 24 Tahun 260

7 25 s/d 29 Tahun 358

8 30 s/d 34 Tahun 159

9 35 s/d 39 Tahun 198

10 40 s/d 44 Tahun 252

11 45 s/d 49 Tahun 171

12 50 s/d 54 Tahun 256

13 55 s/d 59 Tahun 228

14 60 s/d 64 Tahun 104

39

15 65 s/d 69 Tahun 147

16 70 s/d 74 Tahun 69

17 Diatas 75 Tahun 26

TOTAL 3580

Sumber : Profil Desa Paya Bagas Tahun 2018

Tabel 2.2.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan N

O TINGKAT PENDIDIKAN TERAKHIR JUMLA

H

1 Belum Sekolah 280

2 Usia 7 45 tahun tidak pernah sekolah 156 3 Pernah sekolah SD tetapi tidak tamat 135

4 Tamat SD/sederajat 765

5 SLTP/sederajat

875

6 SLTA/sederajat

2765

7 D-1 4

8 D-2 0

9 D-3 18

10 S-1 22

11 S-2 0

12 S-3 1

Sumber : Profil Desa Paya Bagas Tahun 2018

40

2.2.2. Kehidupan Beragama dan Sosial Budaya

Desa Paya Bagas adalah satu desa yang masyarakat nya sangat majemuk,baik dari segi sosial budaya maupun agama. Adapun komposisi suku atau etnis dan umat beragama di Desa Paya Bagas di jelaskan dalam tabel – tabel berikut ini:

Tabel 2.3.

Penduduk Berdasarkan suku / etnis

NO ETNIS / SUKU JUMLAH

1 Melayu 65

2 Karo 85

3 Nias 4

4 Mandailing 87

5 Batak 831

6 Minang 38

7 Banjar 44

8 Jawa 2248

9 Simalungun 106

10 Aceh 11

11 Sunda 15

12 Dan Lain-lain 46

JUMLAH 3580

Sumber : Profil Desa Paya Bagas Tahun 2018

41 Tabel 2.4.

Penduduk Berdasarkan Agama

NO DUSUN

JUMLAH PENDUDUK AGAMA

Islam Protestan Katolik Hindu Budha

1 DUSUN I - 278 34 - -

Sumber : Profil Desa Paya Bagas Tahun 2018

Dari tabel di atas dapat diambil sebuah kesimpulan di Desa Paya Bagas memiliki bermacam suku yang berasal dari beberapa macam suku. Dan di Desa Paya Bagas di dominasi oleh umat beragama Islam dan ada juga yang beragama protestan yang tersebar di wilayah Desa Paya Bagas. Dengan beragam suku , agama di Desa Paya Bagas namun seluruh masyarakat masih memegang teguh tradisi – tradisi peninggalan leluhur seperti :

 Upacara – upacara adat yang berhubungan dengan siklus hidup manusia baik dari lahir menuju dewasa dan sampai dengan kematian.

 suku Jawa seperti sedekah bumi, bersih desa, perwiritan dan semacam nya juga masih dilakukan setiap minggu / tahun.

42

Rasa gotong royong masyarakat masih sangat melekat, kebiasaan menjenguk orang yang lagi sakit bukan hanya makanan saja yang di bawa melainkan juga masyarakat mengumpulkan dana Bersama-sama untuk kemudian di sumbangkan oleh orang yang lagi sakit. Kebiasaan tolong menolong , kerja sama dalam keperluan Bersama itu merupakan sebuah gambaran bahwa hubungan bertetangga dan bermasyarakat di Desa Paya Bagas ini masih terjaga dan saling harmonis satu sama lainnya.

2.2.3. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Paya Bagas

Penduduk di Desa Paya Bagas memiliki beragam mata pencaharian,namun mayoritas dari penduduk adalah petani padi dan karyawan perkebunan sawit di PT PN III Rambutan. Hal ini sesuai dengan keadaan geografis daerah yang berupa daerah pertanian. Perkebunan sawit, sawah dan buruh menjadi kegiatan utama bagi masyarakat dalam mengisi kebutuhan pokok sehari – hari dan beberapa masyarakat lain nya bekerja dibidang lain, karena wilayah Desa Paya Bagas terletak di pinggir kota yaitu kota madya Tebing Tinggi maka sebahagian masyarakat bekerja di kota tersebut.

Tabel 2.5.

Penduduk Berdasarkan Pekerjaan / Mata pencahaarian

NO MATA PENCAHARIAN JUMLAH

1 Petani 560

2 Buruh Tani 125

3 Buruh Pabrik 1320

4 Pegawai Negeri 55

5 Pengrajin 5

6 Pedagang 235

7 Peternak 45

43

8 Montir 10

9 TNI / POLRI 5

10 Pensiunan 560

11 Perangkat Desa 15

12 Pembuat Batu Bata 3

13 Dan Lain – lain 135

Sumber : Profil Desa Paya Bagas Tahun 2018

2.3. Sarana dan Prasarana

Gambaran umum sarana dan pra sarana yang terdapat di wilayah Desa Paya Bagas saat ini dibedakan berdasarkan fungsinya, antara lain; sarana keagamaan, sarana Pendidikan,Sarana Kesehatan dan sarana transportasi.

2.3.1. Sarana Keagamaan

Di Desa Paya Bagas Terdapat 8 unit sarana keagamaan atau tempat ibadah yaitu 5 unit diantaranya adalah Masjid dan 1 unit Mushola, dimana Mushola dan Mesjid ini merupakan tempat beribadah bagi umat islam dan terdapat 2 unit Gereja untuk peribadatan agama Kristen.

Tabel 2.6.

Sarana Peribatan

NO Sarana Peribadatan Jumlah

1 Mushola 1

2 Masjid 5

3 Gereja 2

4 Vihara -

5 Kuil -

Sumber : Profil Desa Paya Bagas Tahun 2018

44 2.3.2. Sarana Pendidikan

Di Desa Paya Bagas terdapat beberapa sarana Pendidikan yaitu : 3 unit PAUD, 3 unit TK / RA, 3 unit Sekolah Dasar, TPQ ( Tempat Pembelajaran Quran ) 4 unit dan 1 unit Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) yaitu SMK Negeri 1 Desa Paya Bagas. Sarana dan Prasarana di Desa Paya Bagas masih belum lengkap sehingga beberapa masyarakat memilih menyekolahkan anak – anak nya ke daerah lain seperti di Kabupaten dan Kota Madya yang terdekat dengan Desa Paya Bagas.

Tabel 2.7. :

Sarana Dan Prasarana Pendidikan NO Sarana Pendidikan Formal

dan Non Formal JUMLAH

1 Unit PAUD 3 unit

2 Unit TK / RA 3 unit

3 Unit Sekolah Dasar ( SD ) 3 unit

4 TPQ 4 unit

5 Sekolah Menengah Kejuruan 1 unit

Sumber : Profil Desa Paya Bagas Tahun 2018

2.3.3. Sarana Kesehatan

Sarana Kesehatan yang ada di Desa Paya Bagas adalah Puskesmas Pembantu 1 unit, Puskesbun 1 unit, dan Balai Desa 1 unit. Untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan yang lebih memadai, masyarakat harus pergi ke kota madya Tebing Tinggi yang jarak tempuhnya tidak terlalu jauh dari desa Paya Bagas karena di kota terdapat rumah sakit daerah maupun swasta.

45 2.4. Pemerintahan Desa Paya Bagas

Dalam setiap proses perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah kabupaten ataupun pemerintah provinsi, pemerintah desa merupakan pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat. Semenjak ditetapkan Undang-Undang Desa No 6 Tahun 2014, pemerintah desa dan masyarakat desa dapat ikut serta secara langsung dan berpartisipasi dalam penyusunan rencana pembanguan. Desa mempunyai peran yang berkaitan dengan pembangunan desa, memenuhi setiap kebutuhan masyarakat desa, dan melibatkan semua golongan masyarakat, sehingga dengan begitu desa akan dapat jauh lebih mandiri dalam mensejahterakan masyarakat.

Oleh sebab itu, pemerintah Desa Paya Bagas memiliki pandangan tentang rencana pembangunan desa kedepan. Setiap urusan perencanaan pembangunan harus sesuai dengan visi mis yang telah ditetapkan oleh desa Paya Bagas, adapun visi misi Desa Paya Bagas anatara lain :

1. Visi

Visi dalam hal ini adalah visi pemerintahan desa, yaitu visi Kepala Desa.

Visi pemeritahan desa pada dasarnya merupakan gambaran masa depan yang akan diwujudkan oleh pemerintah desa dalam periode 2016 - 2022 fungsi visi pemerintah desa, terutama sebagai arah bagi perjalanan pemerintah desa dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Visi bukan mimpi dan bukan slogan tetapi visi harus diwujudkan dan dapat diarahkan ketercapaiannya.

Berdasarkan masalah potensi dan harapan masa depan maka pemerintah desa Paya Bagas dalam periode 2016-2022 menetapkan visi sebagai berikut:

“Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Desa Paya Bagas yang didukung layanan pemerintahan y ang baik serta pengembangan kualitas sumber daya manusia dan sumber daya alam secara berkelanjutan sesuai dengan visi dan misi pembangunan kabupaten Serdang Bedagai unggul, inovatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.”

46 2 Misi

Misi dalam hal ini adalah misi Kepala Desa. Misi pada dasarnya merupakan penjabaran atau operasionalisasi dari visi. Misi merupakan bidang bidang yang akan diarungi untuk menuju tercapainya visi yang telah ditetapkan. Misi juga berapa output output yang pernah diciptakan terlebih dahulu untuk mewujudkan visi. Misi pada dasarnya merupakan beban yang akan dipikul dan diselesaikan agar visi dapat terwujud.

Untuk mewujudkan visi Kepala Desa sebagaimana rumusan dimuka, maka dirumuskan misi (beban kinerja yang harus dilaksanakan) sebagai berikut : 1. mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang baik

2. meningkatkan pelayanan pemenuhan hak-hak dasar 3. pembangunan infrastruktur dasar

Susunan pemerintah desa terdiri dari kepala desa sebagi pemimpin yang dipilih oleh masyarakat melalui pemilihan secara langsung dan perangkat desa sebagai pembantu kepala desa dalam menjalankan tugasnya. Perangkat desa sebagai anggota pembantu kepala desa dalam menjalankan tugasnya dapat diangkat dan diberhentikan oleh kepala desa sesuai dengan peraturan yang berlaku dan harus melalui persetujaun camat. Struktur organisasi pemerintah Desa Paya Bagas sebagai berikut :

47 Gambar 2.2

Struktur Pemerintahan Desa Paya Bagas

Sumber : Profil Desa Paya Bagas Tahun 2018 KEPALA DESA

48

Kerja sama antara kepala desa dengan perangkat desa tentunya sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Terwujudnya tujuan atau keinginan masyarakat berada pada bahu kepala desa. Tugas dan tanggung jawab kepala desa harus dibagi rata oleh aparatur desa ssuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Sehingga dengan memungkinkan kepala desa untuk lebih bisa memberikan sumbangsih pada tingkatan kebijakan, pencapaian sasaran strategis desa dan hal lain yang tidak dapat dilakukan oleh kepala desa. Selain dibantu oleh perangkat desa dan jajarannya, kepala desa juga dibantu perangkat desa yang berada diwilayah dusun yaitu kepala dusun.

Desa Paya Bagas ini terdiri dari 12 dusun yang di pimpin kepala dusun, kepala dusunu dipilih langsung oleh masyarakat sesuai dengan dusun nya dan pengangkatannya ditepkan oleh keputusan kepala desa dengan masa jabatan 6 tahun. Pemerintah desa yang di atur dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan pemerintahan desa diselenggarakan oleh pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa. Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa lainnya. Yang di maksud “ perangkat desa lainnya “ adalah perangkat pembantu kepala desa yang teridiri dari sekretaris desa,pelaksana teknis lapangan seperti kepala urusan dan unsur kewilayahan tertentu seperti kepala dusun atau sebutan yang lain.

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pasal 1 Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelaksanaan pemerintahan Desa terdiri dari berbagai perangkat-perangkat sesuai dengan fungsi dan tugas masingmasing antara laian sebagai berikut :76

76 Abdullah Rozali.2010. Pelaksanaan Otonomi Luas ”Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada: Hlm. 168-173.

49 1. Kepala Desa

Kepala Desa atau Kepala Lurah dipilih oleh dan dari penduduk Desa, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Kepala Desa atau Kepala Lurah dalam pemilihannya dilakukan serentak se-Kabupaten dan akan dilantik langsung oleh Bupati atau Walikota. Syarat dari pencalonan menjadi Kepala Desa atau Kepala Lurah harus merupakan warga negara Republik Indonesia, selanjutnya akan ditentukan dalam Peraturan Daerah (PERDA) tentang tata cara pemilihan kepala Desa atau lurah. Penetapan kepala Desa atau lurah terpilih ialah dengan perolehan suara terbanyak. Untuk Desa yang memiliki hak tradisional yang masih hidup diakui keberadaannya, pemilihan kepala Desa atau lurah dilakukan berdasarkan ketentuan adat setempat, yang ditetapkan dalam PERDA dengan berpedoman pada peraturan pemerintah.

Adapun masa jabatan kepala Desa atau kepala lurah adalah enam tahun dan dapat dipilih kembali untuk dua kali (masa jabatan tiga kali periode) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

2. Perangkat Desa

Perangkat Desa terdiri dari, ssekertaris Desa dan perangkat Desa lainnya.

Sekertaris Desa diisi dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan.

Selain sekertaris Desa perangkat Desa yang menjadi jajaran pemerintahan eksekutif antara laian: Bendahara Desa, Kaur Umum, Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, Kepala Dusun, Ketua RW dan Ketua RT.

3. Badan Permusyawaratan Desa

Badan permusyawaratan Desa, selanjutnya disebut BPD, BPD adalah badan yang mempunyai fungsi dan tugas menetapkan peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa, ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Wakil yang dimaksud dalam hal ini adalah penduduk Desa yang memangku jabatan

50

seperti kepala dusun warga, pemangku adat dan tokoh masyarakat lainnya.

Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD. 77Masa jabatan BPD enam tahun sama dengan masa jabatan kepala Desa. Fungsi BPD pada intinya adalah mengayomi adat istiadat, membuat peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyaraka serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan Desa.78

4. Keuangan Desa

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dasar yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu, baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik Desa, berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban.

Hak dan kewajiban dimaksud menimbulkan pendapatan, belanja dan pengelolaan keuangan Desa. Sumber pendapatan Desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 terdiri dari : 79

a. Pendapatan Asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset swadaya dan partisipasi, gotong royong dan lain-lain pendapatan asli Desa

b. Alokasi Bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten atau kota;

c. Bagian dari Dana perimbangan keuanagan pusat dan daerah, yang diterima oleh Kabupaten atau Kota

d. Bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintah Kabupaten atau kota;

Keuangan Desa menurut Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 adalah

77 Rushandajani, “Desain Implementasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa di Kabupaten Semarang”, dalam Jurnal Politika (Vol. 6 No.2 Oktober 2015), Hlm. 63

78 Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014. Pasal 56. Ayat 1 sampai 3.

79 Buku Panduan Petunjuk Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa, Kementrian Keuangan Republik Indonesia, 2017 Hlm. 6.

51

semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa Pengelolaan keuangan Desa adalah seluruh rangkaian kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan hingga pertanggungjawaban yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran, yang terhitung mulai 1 Januari hingga 31 Desember, demi tercapainya sistem pengelolaan keuangan Desa yang baik pemerintah Desa harus membuat dan merancang tahapan pengelolaan keuangan Desa.80

80 Waluyo, 2007. Manajemen Publik, Konsep, Aplikasi Dan Implementasi Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.. Bandung:Mandar Maju. Hlm. 18

52 BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Partisipasi Masyarakat Dalam Mengawasi Pengelolaan Anggaran Dana Desa Di Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebing Tinggi

3.1.1. Pengawasan Masyarakat Dalam Pengelolaan Anggaran Dana Desa

Pengawasan merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menjamin pelaksanaan pembangunan yang direncanakan sesuai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dan memastikan dana yang digunakan tepat sasaran.

Pengawasan pengelolaan Anggaran dana desa sangat penting untuk memperlancar proses pembangunan supaya terhindar dari penyelewengan. Pengawasan dapat dilakukan masyarakat secara tidak langsung, yakni dengan terlibat dalam perencanaan untuk memberi saran, kritik maupun protes. Pemberian sumbangan pemikiran dalam perencanaan pembangunan dilakukan supaya mencapai tujuannya, yaitu kesejahteraan masyarakat. Untuk itu masyarakat harus aktif d alam mengawasi pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh aparat pemerintahan desa, untuk mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi permasalahan yang timbul, semua steckholder berkewajiban untuk memantau kegiatan mereka dan memastikan bahwa pelaksanaan telah dicapai sesuai target, rencana dan jadwal.

Setiap steckholder yaitu pemerintah Kecamatan dan pemerintah Desa maupun masyarakat harus memperhatikan beberapa poin – poin yang dapat menjadi sebuah keberhasilan dalam sebuah proses pembangunan, dalam hasil akhir dari sebuah pembangunan yaitu diharapkan masyarakat dapat menerima hasil pembangunan seolah-olah milik sendiri, sehingga pada akhirnya masyarakat akan menjaga dan memelihara serta memanfaatkan hasil pembangunan demi kelancaran dan

53

kemajuan bersama dan partisipasi masyarakat dapat dilihat dari manfaat yang dapat diambil dari pembangunan tersebut.

Pemeritahan desa dalam proses pelaksanaan pengeloaan dana desa harus memenuhi prinsip pengelolaan dana desa, supaya masyarakat mau dan antusias untuk ikut serta dalam mengawasi jalannya sebuah pembangunan yang dilaksanakan oleh desa. Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 5 Tahun 2018 tentang Tata Cara Perhitungan dan Pembagian Rincian Dana Desa,Alokasi Dana Desa Serta Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah untuk Desa Di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2018 yang harus di kelola secara berikut ini :

1. Tertib dan disiplin anggaran yaitu pengelolaan keuangan desa harus mengacu pada aturan atau pedoman yang melandasinya.

2. Efektif dan Efesien yaitu kemampuan dalam mencapai hasil dan tujuan harus lah maksimal dengan tidak ada nya penyelewengan dan tidak terjadi nya keterlambatan sehingga masyarakat dapat dengan mudah menikmati hasil dari sebuah pembangunan.

3. Akuntabel yaitu perwujudan sebuah kewajiban untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

4. Transparan yaitu prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapat akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan desa.

5. Partisipatif yaitu penyelenggaraan pemerintahan desa yang mengikutsertakan kelembagaan desa dan seluruh unsur masyarakat desa.

Sesuai dengan ketentuan – ketentuan di atas, maka sangat jelas menyebutkan bahwa pengelolaan dana desa harus tertib dan disiplin anggaran, juga harus untuk mengikutsertakan kelembagaan dan unsur masyarakat desa. Ketentuan tesebut menuntut komitmen dan kesungguhan dari peyelenggara pemerintahan desa

54

untuk berusaha melibatkan seluruh masyarakat secara aktif agar tidak terjadi nya sebuah kecurigaan dari masyarakat. Dana Desa adalah dana yang diperuntukkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, oleh karenanya keikutsertaan masyarakat dalam pengimplementasian nya sangat penting guna terwujudnya pembangunan yang sesuai dengan kehendak serta kebutuhan bersama masyarakat itu sendiri.

Semua unsur yang berada di Desa merupakan orang-orangyang harus ikut serta dalam pengelolaanya. Sehingga pembangunan dapat dinikmati semua kalangan yang berada di kampung tersebut. Berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa yang terdapat dalam pasal 54 ayat 1 menyebutkan bahwasanya yang dimaksud dengan unsur masyarakat adalah sendiri adalah antara tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, perwakilan kelompok tani,

Semua unsur yang berada di Desa merupakan orang-orangyang harus ikut serta dalam pengelolaanya. Sehingga pembangunan dapat dinikmati semua kalangan yang berada di kampung tersebut. Berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa yang terdapat dalam pasal 54 ayat 1 menyebutkan bahwasanya yang dimaksud dengan unsur masyarakat adalah sendiri adalah antara tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, perwakilan kelompok tani,

Dokumen terkait