• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.4. Pengertian-pengertian / Istilah

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

1.4.2 Standarisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

1.4.4 Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

1.4.5 Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.

1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

1.4.7 Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.4.9 Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

1.4.10 Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Operator Mesin Pencampur Aspal yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi

“Melakukan pencampuran agregat, filler dan aspal dalam mixer untuk memroduksi campuran aspal panas (hot mix)” - Kode Unit FKK.MP.02.005.02, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:

• Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja;

• Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L);

• Pemeliharaan Harian Mesin Pencampur Aspal;

• Teknik Menghidupkan Komponen Mesin Pencampur Aspal;

• Teknik Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal untuk Menyalurkan Aspal

• Teknik Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal untuk Menyalurkan Agregat dan Filler

• Kegiatan Akhir Produksi.

2.2. Pengertian Standar Kompetensi 2.2.1. Unit Kompetensi

Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.

2.2.2. Unit kompetensi yang akan dipelajari

Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah “Melakukan pencampuran agregat, filler dan aspal dalam mixer untuk memroduksi campuran aspal panas (hot mix)”.

2.2.3. Durasi/waktu pelatihan

Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.

2.2.4. Kesempatan untuk menjadi kompeten

Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

• Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

• Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

• Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

• Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Kemampuan Awal

Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal teknik mengoperasikan mesin pencampur aspal untul menyalurkan agregat dan filler.

2.3.2 Judul Unit : Melakukan pencampuran agregat, filler dan aspal dalam mixer untuk memroduksi campuran aspal panas (hot mix).

2.3.3 Kode Unit : FKK.MP.02.005.02 2.3.4 Deskripsi Unit

Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan pencampuran agregat, filler dan aspal dalam mixer untuk memroduksi campuran aspal panas (hot mix).

2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1. Melakukan

penimbangan agregat sesuai dengan

prosedur

1.1 Gate hot bin dibuka sesuai urutan dimulai dari ukuran agregat kasar.

1.2 Penimbangan dilakukan sesuai proporsi job mix formula dari masing-masing bin.

1.3 Masing-masing gate ditutup setelah takaran mencapai proporsi job mix formula.

2. Melakukan

penimbangan filler sesuai dengan prosedur

2.1 Screw conveyor filler hoper dihidupkan sesuai dengan prosedur.

2.2 Penimbangan filler dilakukan sesuai proporsi job mix formula.

2.3 Screw conveyor dimatikan setelah takaran mencapai proporsi job mix formula.

3. Melakukan

penimbangan aspal sesuai dengan prosedur

3.1 Katup aspal panas dibuka untuk penuangan ke bak penimbang.

3.2 Penimbangan aspal dilakukan sesuai proporsi job mix formula.

3.3 Katup aspal panas ditutup setelah takaran mencapai proporsi job mix formula.

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 4. Melakukan

pencampuran aspal panas dalam mixer

4.1 Bin penimbang agregat dibuka ke dalam mixer.

4.2 Bin penimbang filler dibuka ke dalam mixer (optional)

4.3 Gate penimbang agregat dan filler ditutup setelah angka timbangan menunjuk angka nol.

4.4 Pencampuran kering (dry mix) dilakukan selama 3-5 detik.

4.5 Aspal panas disemprotkan dari bin penimbang ke dalam mixer.

4.6 Pencampuran basah (wet mix) dilakukan selama 45 detik.

5. Menuangkan

campuran aspal panas (hot mix) ke dalam dump truck

5.1 Gate mixer dibuka untuk menuang campuran aspal panas (hot mix) ke dalam dump truck.

5.2 Koordinasi dilakukan dengan operator dump truck untuk mengatur keseimbangan muatan dump truck.

5.3 Laporan produksi campuran aspal panas (hot mix) dibuat sesuai dengan prosedur.

2.3.6 Batasan Variabel a. Kontek Variabel

1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja pengoperasian mesin pencampur aspal untuk memroduksi campuran aspal panas (hot mix);

2) Unit kompetensi ini diterapkan di tempat kerja dengan dukungan ketersediaan mesin pencampur aspal dalam kondisi baik dan material untuk produksi dan bahan untuk operasi yang telah disiapkan sebelumnya;

3) Unit kompetensi ini diterapkan untuk mesin pencampur aspal tipe batch dalam kondisi lingkungan yang mendukung.

b. Perlengkapan yang diperlukan 1) Alat:

a) Mesin pencampur aspal;

b) Dump truck;

c) Alat Pelindung Diri (APD);

d) Alat Pengaman Kerja (APK).

2) Bahan:

a) Surat Perintah Kerja dan Job Mix Formula;

b) Material produksi;

c) Bahan bakar;

d) Buku pedoman pemeliharaan dan pengoperasian mesin pencampur aspal;

e) Daftar simak (check list) kondisi alat.

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

c. Tugas-tugas yang harus dilakukan :

1) Melakukan penimbangan agregat sesuai dengan prosedur;

2) Melakukan penimbangan filler sesuai dengan prosedur;

3) Melakukan penimbangan aspal sesuai dengan prosedur;

4) Melakukan pencampuran aspal panas dalam mixer;

5) Menuangkan campuran aspal panas (hot mix) ke dalam dump truck.

d. Peraturan-peraturan yang diperlukan

1) Undang-undang tentang Keselamatan Kerja dan peraturan lainnya terkait dengan keselamatan kerja;

2) Undang-undang tentang Lingkungan Hidup dan peraturan lainnya terkait dengan pencegahan pencemaran lingkungan;

3) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Mesin Pencampur Aspal;

4) Manual Pemeriksaan Unit Pencampur Aspal Panas (Asphal Mixing Plant) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga – Depertemen Pekerjaan Umum.

2.3.7 Panduan Penilaian a. Penjelasan Pengujian

1) Prosedur penilaian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji yang tepat untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

2) Tempat

Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground) yang memenuhi syarat.

3) Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :

• FKK.MP.01.001.02 : Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja;

• FKK.MP.01.002.02 : Menerapkan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja;

• FKK.MP.02.001.02 : Melakukan pemeliharaan mesin pencampur aspal;

• FKK.MP.02.002.02 : Menghidupkan komponen mesin pencampur aspal sesuai dengan prosedur.

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

• FKK.MP.02.003.02 : Mengoperasikan mesin mesin pencampur aspal untuk menyalurkan aspal sesuai dengan prosedur.

• FKK.MP.02.004.02 : Mengoperasikan mesin pencampur aspal untuk menyalurkan agregat dan filler sesuai dengan prosedur.

4) Keterkaitan dengan kompetensi lain:

• FKK.MP.02.006.02 : Melakukan kegiatan akhir produksi.

b. Kondisi Pengujian

1) Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan kegiatan melakukan penimbangan agregat, penimbangan filler dan penimbangan aspal sesuai dengan prosedur serta pelakukan pencampuran aspal panas dalam mixer sesuai dengan prosedur, yang merupakan bagian dari pekerjaan pengoperasian mesin pencampur aspal dalam memroduksi campuran aspal panas (hot mix);

2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis dan demonstrasi/praktek;

3) Penilaian dapat dilaksanakan secara simulasi di tempat pelatihan (training ground) dan atau di tempat kerja.

c. Pengetahuan yang diperlukan:

1) Komunikasi;

2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L);

3) Struktur dan fungsi komponen utama mesin pencampur aspal;

4) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Mesin Pencampur Aspal;

5) Pengetahuan material campuran aspal panas;

6) Pengoperasian komputer;

7) Matematika;

8) Sistem pelaporan.

d. Keterampilan yang dibutuhkan :

1) Melakukan komunikasi dengan benar di tempat kerja;

2) Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan selama mengoperasikan mesin pencampur aspal;

3) Melakukan penimbangan agregat sesuai dengan prosedur;

4) Melakukan penimbangan filler sesuai dengan prosedur;

5) Melakukan penimbangan aspal sesuai dengan prosedur;

6) Melakukan pencampuran aspal panas dalam mixer;

7) Menuangkan campuran aspal panas (hot mix) ke dalam dump truck.

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

e. Aspek Kritis

1) Ketelitian dalam melakukan penimbangan agregat sesuai dengan prosedur;

2) Ketelitian dalam melakukan penimbangan filler sesuai dengan prosedur;

3) Kecermatan dalam melakukan pencampuran kering sesuai dengan waktu yang ditentukan;

4) Ketelitian dalam melakukan penimbangan aspal sesuai dengan prosedur;

5) Kecermatan dalam melakukan pencampuran aspal panas dalam mixer;

6) Ketelitian dalam kegiatan menuangkan campuran aspal panas (hot mix) ke dalam dump truck.

7) Kedisiplinan dalam membuat bahan laporan.

2.3.8 Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi

2

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1 Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

3.1.1 Persiapan/perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti.

b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan.

3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran

a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.

b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki.

3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktik

a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

b. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan.

3.1.4 Implementasi

a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktik.

c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.

3.1.5 Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

3.2 Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

3.2.1 Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

3.2.2 Belajar berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok.

Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

3.2.3 Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

3.3 Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan

Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan penjelasan tentang penyusunan strategi pembelajaran, termasuk di dalamnya metode pelatihan yang disarankan, media yang digunakan, session plan, dan strategi penilaian dari setiap penugasan yang diberikan kepada seorang peserta pelatihan.

Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi.

Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan:

Unit Kompetensi Melakukan pencampuran agregat, filler dan aspal dalam mixer untuk memroduksi campuran aspal panas (hot mix)

Elemen Kompetensi 1 Melakukan penimbangan agregat sesuai dengan prosedur

No

Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan Pembelajaran

Metode Pelatihan

yang Disarankan

Tahapan Pembelajaran

Sumber/

Referensi yang Disarankan

Jam Pelajaran

Indikatif

1 2 3 4 5 6 7

1.1 Gate hotbin dibuka sesuai urutan dimulai dari ukuran agregat kasar

1) Dapat menjelaskan prosedur pembukaan gate

Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu membuka gate hot bin sesuai

1. Ceramah 2. Diskusi/

diskusi kelompok 3. Praktik

membuka gate hotbin

1. Menjelaskan prose-dur pembukaan gate hot bin.

2. Menjelaskan prose-dur dan menunjukan langkah pelaksanaan untuk menentukan urutan penimbangan

1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengope-rasian Mesin Pencampur Aspal

10

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix) gate hot bin telah dilakukan dengan prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk mengatur bukaan gate hot bin sesuai dengan

prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan pengidentifikasian bukaan gate hot bin telah dilakukan dengan benar 5. Diskusi kelompok :

- Prosedur pembuka-an gate hot bin.

- Prosedur penimba-ngan agregat - Prosedur

pengatur-an bukapengatur-an gate hot bin

- Prosedur pengiden-tifikasian bukaan gate hot bin telah dilakukan dengan benar

6. Mendemonstrasikan:

- Menentukan urutan penimbangan agregat

- Mengatur bukaan gate hot bin sesuai dengan prosedur, dimulai dengan agregat berukuran kasar

- Pengidentifikasian bukaan gate hot bin telah dilakukan

1.2 Penimbangan dilakukan sesuai proporsi job mix formula dari inputing data job mix formula bin dengan benar sesuai job mix formula prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan pemeriksaan ulang kebenaran inputing data job mix formula 3. Menjelaskan

prose-dur danmenunjukkan langkah pelaksanaan penimbangan agregat dari masing-masing bin dengan benar sesuai job mix formula

4. Menjelaskan prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan

5. Diskusi kelompok : - Prosedur

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

- Prosedur pemerik-saan ulang kebe-naran inputing data job mix formula - Prosedur

- Pemeriksaan ulang kebenaran inputing data job mix formula

- Penimbangan agre gat dari masing-masing bin dengan benar sesuai job mix formula - Pemeriksaan

kinerja indikator timbangan untuk memastikan ber-fungsi dengan baik

30***

1.3 Masing-masing gate ditutup setelah takaran mencapai proporsi job mix formula proporsi job mix formula 2) Harus mampu

menentukan takaran tiap gradasi agregat telah ditimbang sesuai dengan proporsi job mix formula prose-dur penutupan gate setelah takaran mencapai proporsi job mix formula 2. Menjelaskan

prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk menentukan takaran tiap gradasi agregat telah ditimbang

3. Menjelaskan prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan penutupan gate sesuai prosedur setelah takaran mencapai proporsi job mix formula 4. Diskusi kelompok :

- Prosedur penutupan gate setelah takaran mencapai proporsi job mix formula - Prosedur job mix formula 5. Mendemonstrasikan:

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

1 2 3 4 5 6 7

sesuai prosedur setelah takaran mencapai proporsi job mix formula Diskusi kelompok:

- Prosedur pembukaan gate hot bin sesuai urutan ;

- Prosedur penimbangan agregat sesuai proporsi job mix formula;

- Prosedur penutupan gate setelah takaran mencapai proporsi job mix formula.

Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d 1.3, sebelum melaksankan kegiatan praktik

60

Pelaksanaan praktik ”Melakukan penimbangan agregat sesuai dengan prosedur” yang terdiri dari kegiatan praktik:

- Membuka gate hot bin sesuai urutan dimulai dari ukuran agregat kasar;

- Melakukan penimbangan sesuai proporsi job mix formula dari masing-masing bin;

- Menutup masing-masing gate setelah takaran mencapai proporsi job mix formula.

Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.3 dengan didahuli penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur

90

Elemen Kompetensi 2 : Melakukan penimbangan filler sesuai dengan prosedur

No

2.1 Screw conveyor filler hoper dihidupkan filler hoper sesuai dengan prosedur prose-dur untuk menghidup kan screw conveyor filler hoper

2. Menjelaskan prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan pemeriksaan kesia-pan operasi screw conveyor filler hoper 3. Menjelaskan

prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan menghidupkan screw conveyor filler hoper 4. Menjelaskan

prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan pemeriksaan kondisi operasi screw conveyor filler hoper 5. Diskusi kelompok :

- Prosedur

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

1 2 3 4 5 6 7

filler hoper - Menghidupkan

screw conveyor 2.2 Penimbangan filler

dilakukan sesuai proporsi job mix formula inputing data job mix formula 3) Harus mampu

melakukan penimbangan filler sesuai dengan proporsi job mix formula prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan pemeriksaan ulang kebenaran inputing data job mix formula 3. Menjelaskan

prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan penimbangan filler sesuai dengan pro-porsi job mix formula 4. Menjelaskan

prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan

5. Diskusi kelompok : - Prosedur

penimbangan filler - Prosedur

pemerik-saan ulang

- Pemeriksaan ulang kebenaran inputing data job mix formula

- Penimbangan filler sesuai dengan pro-porsi job mix formula - Pemeriksaan

kinerja indikator timbangan untuk memastikan ber-fungsi dengan baik

1. Buku

2.3 Screw conveyor dimatikan setelah takaran mencapai proporsi job mix formula prose-dur mematikan screw conveyor

2. Menjelaskan prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk menentukan takaran filler yang

1. Buku

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix) takaran filler yang ditimbang telah sesuai dengan prosedur 3) Mampu

mendeteksi takaran filler telah sesuai dengan proporsi job mix formula cermat dan teliti

conveyor

prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk mendeteksi takaran filler telah se-suai dengan proporsi job mix formula 4. Menjelaskan

prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan mematikan screw conveyor untuk menghentikan pasokan filler yang akan ditimbang 5. Diskusi kelompk :

- Prosedur takaran filler yang ditimbang - Prosedur

pelaksanaan untuk mendeteksi takaran filler telah sesuai dengan proporsi job mix formula - Prosedur

mematikan screw conveyor untuk menghentikan pasokan filler yang akan ditimbang 6. Mendemonstrasikan:

- Menentukan takaran filler yang ditimbang - Mendeteksi

taka-ran filler telah sesuai dengan proporsi job mix formula - Mematikan screw

conveyor untuk menghentikan pasokan filler yang akan ditimbang

- Prosedur untuk menghidupkan screw conveyor filler hoper;

- Prosedur penimbangan filler;

- Prosedur mematikan screw conveyor.

Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d 2.3, sebelum melaksankan kegiatan praktik

45

Pelaksanaan praktik ”Melakukan penimbangan filler sesuai dengan prosedur” yang terdiri dari kegiatan prakik:

- Menghidupkan screw conveyor filler hoper;

- Melakukan penimbangan filler sesuai proporsi job mix formula;

- Mematikan screw conveyor setelah takaran mencapai proporsi job mix formula.

Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.3, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur.

75

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

Elemen Kompetensi 3 : Melakukan penimbangan aspal sesuai dengan prosedur

No penuangan ke bak penimbang 1) Dapat

menjelaskan teknik pembukaan katup aspal panas 2) Mampu

menentukan posisi bukaan katup aspal untuk mengalirkan aspal panas ke dalam bak penimbang 3) Harus mampu

membuka katup aspal panas untuk menuangkan as-pal panas ke da-lam bak penimbang dengan benar 4) Mampu

mendeteksi kelancaran aliran aspal ke dalam bak penimbang

1. Menjelaskan teknik pembukaan katup aspal panas 2. Menjelaskan

prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk menentukan posisi bukaan katup aspal untuk menga-lirkan aspal panas ke dalam bak penimbang

prose-dur dan menunjukkan langkah pelaksanaan untuk menentukan posisi bukaan katup aspal untuk menga-lirkan aspal panas ke dalam bak penimbang