• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEKNIK MEMRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS (HOT MIX)

4.3. Teknik penimbangan filler

4.3.1 Teknik menghidupkan screw conveyor filler hopper a. Prosedur menghidupkan screw conveyor filler hoper

Fungsi konveyor ulir (screw conveyor) untuk mengisi hopper penimbang filler (filler weighing hopper) pada saat yang tepat, yaitu bila mixer telah siap untuk melakukan pencampuran aspal panas dan filler hopper telah terisi filler dalam jumlah yang mencukupi untuk proses pencampuran yang rencanakan.

Konveyor ulir dihidupkan untuk mengalirkan filler dari filler hopper ke dalam kotak penimbang filler dan dimatikan bila proporsi filler dalam kotak penimbang telah dicapai.

Penggunaan konveyor ulir dipilih untuk mengalirkan filler untuk mengatasi sifat filler yang dapat menggumpal dalam udara luar, dan dengan konveyor ulir kondisi tersebut dapat diatasi.

Pada penimbangan secara otomatis, menghidupkan dan mematikan konveyor ulir diatur dengan sinyal listrik dari Panel Kendali Penimbang (weighing control panel).

b. Pemeriksaan kesiapan operasi screw conveyor filler hoper

Untuk memastikan konveyor ulir (screw conveyor) pengisi hopper penimbang filler dalam kondisi baik, pemeriksaan secara teratur perlu dilakukan, terutama kesiapan operasinya, agar tidak terjadi hambatan ketika dioperasikan untuk menyalurkan filler.

1) Periksa kondisi fisik konveyor ulir dari kemungkinan adanya filler yang menggumpal dan menempel pada konveyor;

2) Periksa leveler berfungsi dengan baik untuk mendeteksi kecukupan filler dalam filler hopper;

3) Periksa kerapatan gate dari kemungkinan adanya kebocoran filler melalui gate.

c. Teknik menghidupkan screw conveyor filler hoper sesuai dengan prosedur

Ketepatan jumlah filler yang masuk ke dalam kotak penimbang, salah satunya ditentukan dengan ketepatan waktu menghidupkan dan mematikan konveyor ulir (screw conveyor).

Disamping itu kesiapan mixer menerima filler untuk segera dicampur dengan agregat dalam proses produksi campuran aspal panas, merupakan kondisi yang mempengaruhi untuk memulai menghidupkan konveyor ulir (screw conveyor).

1) Periksa kondisi kotak penimbang filler, pastikan telah kosong (kecuali untuk sistem produksi yang menggunakan tambahan abu /dust sebagai filler);

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

2) Periksa kondisi mixer, pastikan telah siap menerima filler;

3) Hidupkan konveyor ulir (screw conveyor) dan jalankan untuk menyalurkan filler dari filler hopper ke dalam kotak penimbang filler (filler weighing hopper).

d. Pemeriksaan kondisi operasi screw conveyor filler hoper

Fungsi konveyor ulir (screw conveyor) adalah untuk mengisi hopper penimbang filler (filler weighing hopper) pada saat yang tepat, sehingga setiap diperlukan maka konveyor ini harus dapat dioperasikan dengan baik.

Kondisi operasi konveyor harus dalam kondisi baik, ditandai dengan selalu tepat dalam penyaluran filler ke dalam kotak penimbang dalam siklus pengisian dan penimbangan filler.

Dengan siklus penimbangan dan pengisian filler yang baik, akan terjaga jumlah filler dalam filler hopper selalu stabil dan hal ini akan membantu menghindarkan terjadinya kesalahan penimbangan (error)

4.3.2 Penimbangan filler

a. Prosedur penimbangan filler

Penimbangan filler terpisah dari penimbangan agregat, dan diatur melalui komponen penyalur filler. Bila dalam Job Mix Formula (JMF) untuk material filler ini, selain mineral filler juga digunakan abu (dust) hasil penyaringan bag filter yang dialirkan ke dalam elevator penyalur filler dan dimasukan ke dalam dust hopper.

Pada model mesin pencampur aspal yang standar, tidak disediakan dust hopper, tapi abu tersebut dimasukan ke dalam filler hopper.

Penimbangan abu (dust) dan filler adalah penimbangan kumulatif, yang pertama ditimbang adalah abu kemudian diikuti dengan penimbangan filler dengan berat kumulatif dari abu dan filler.

b. Pemeriksaan ulang kebenaran inputing data job mix formula Berdasarkan Job Mix Formula (JMF), komposisi dari masing-masing material telah ditentukan, dan untuk itu berat masing-masing material

Terdeteksi naik

Terdeteksi turun

Start alat pengisi filler

Stop alat pengisi filler Check

penurunan filler dalam filler hopper

Start Pengukur

permukaan filler

Stop alat pengisi filler

Screw conveyor dioperasikan, filler berkurang

Gambar 6: Siklus pengisian dan penimbangan filler

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

dapat distel/diset pada indikator (meteran/skala) penimbang sehingga dapat ditentukan waktu bukaannya dari masing-masing bin.

Inputing data dapat diperiksa melalui penentuan berat material pada masing-masing bin atau hopper yang akan dituang ke dalam kotak penimbang.

Sebagai contoh berat material yang ditimbang dari masing-masing bin atau hopper untuk abu yang ditambahkan ke dalam material filler dan untuk material filler tanpa tambahan abu (dust).

Bin No.1

Bin No.2

Bin No.3

Bin No.4

Filler

Aspal 1 Batch (Total) Dust Filler

Proporsi campuran

(%) 21 +23 +19 +20 +0,6 +9,7 +6,7 = 100

Jumlah kumulatif

(%) 21 44 63 83 0,6 9,7 6,7 = 100

Setelan timbangan 210 440 630 830 103 0 67 = 1000 atau 1000 kg

Bin No.1

Bin No.2

Bin No.3

Bin No.4

Filler

Aspal 1 Batch (Total) Dust Filler

Proporsi campuran

(%) 34 0 29 20,6 0 9,9 6,5 = 100

Jumlah kumulatif

(%) 34 Skip 63 83,6 0 9,9 6,5 = 100

Setelan timbangan 340 0 630 836 0 99 65 = 1000 atau 1000 kg

Langkah pemeriksaan:

1) Periksa proporsi berat timbangan sesuai JMF telah diinput dengan benar.

2) Periksa setelan meteran timbangan telah sesuai dengan jumlah berat kumulatif dari dust dan filler, atau filler sendiri yang ditimbang yang telah diset sesuai dengan sistem penimbangan pada Panel Kendali Penimbang.

Penyetelan filler kumulatif ke dalam proporsi dust, bila dust ditambahkan ke dalam campuran aspal panas (hot mix)

Bila dust tidak ditimbang kumulatif, set/stel jumlah filler seperti ini

Bila dust tidak ditimbang, atur saklar (switch) ON-OFF dust ke posisi OFF Tabel 2: Contoh proporsi material dengan penambahan abu (dust)

Tabel 3: Contoh proporsi material tanpa penambahan abu (dust)

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

c. Penimbangan filler sesuai dengan proporsi job mix formula

Penimbangan material filler dimulai dari penimbangan dust yang disalurkan dari dust hopper dimana konveyor ulir dimatikan setelah timbangan mendekati berat yang ditentukan (misalnya 6 kg), dilanjutkan dengan penimbangan mineral filler yang disalurkan dari filler hopper, dan setelah timbangan mendekati berat kumulatif yang ditentukan (misalnya 103 kg) maka konveyor ulir dimatikan.

1) Periksa kecukupan filler/dust dalam filler/dust hopper;

2) Periksa kesiapan mixer untuk menerima material filler yang telah ditimbang;

3) Hidupkan konveyor ulir untuk menyalurkan dust dari dust hopper ke dalam kotak penimbang filler, perhatikan indikator penimbang dan matikan konveyor ulir setelah timbangan menunjukan berat yang ditentukan;

4) Hidupkan konveyor ulir untuk menyalurkan mineral filler dari filler hopper ke dalam kotak penimbang filler, perhatikan indikator penimbang dan matikan konveyor ulir setelah timbangan menunjukan berat yang ditentukan.

d. Pemeriksaan kinerja indikator timbangan (weigh scale) untuk memastikan berfungsi dengan baik

Ketepatan berat filler (dust dan mineral filler) yang ditimbang dalam kotak penimbang ditentukan oleh kondisi indikator timbangan (weigh scale), dimana kinerja dari alat pengukur tersebut dipengaruhi oleh kondisi operasi atau berfungsinya dengan baik semua komponennya.

Berfungsinya dengan baik indikator timbangan tersebut antara lain ditandai dengan adanya kesamaan antara berat yang ditunjukan oleh indikator dan berat fisik material yang ditimbangnya.

1) Periksa indikator timbangan pada posisi (menunjukan) bacaan nol, dan perhatikan isi kotak penimbang filler dan pastikan dalam kondisi kosong, yang menunjukan indikator timbangan berfungsi;

2) Perhatikan perubahan indikator timbangan pada saat abu (dust) dan filler disalurkan ke dalam kotak penimbang, maka indikator harus menunjukan bacaan timbangan yang naik, dan sesuaikan dengan berat filler dan dust yang telah distel. Bila dibaca dalam posisi yang sama, maka indikator berfungsi dengan baik.

4.3.3 Teknik mematikan screw conveyor a. Prosedur mematikan screw conveyor

Penyaluran filler ke dalam kotak penimbang agregat telah distel beratnya dalam jumlah kumulatif, sehingga harus ada pembatasan jumlah filler yang disalurkan melalui konveyor ulir (screw conveyor), baik secara manual atau secara otomatis yang mengatur penghentian penyaluran setelah jumlah (berat) filler mencapai proporsi job mix formula.

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

b. Penentuan takaran filler yang ditimbang telah sesuai dengan prosedur

Takaran filler ditentukan berdasarkan data job mix formula dalam satuan berat (kg) yang ditransformasikan dari proporsi campuran (dalam %).

Misalnya dalam proporsi campuran (lihat tabel 2):

 filler ditentukan 9,7% dan dust 0,6%;

 dan bila kapasitas tiap batch adalah ditentukan 1000 kg,

 maka takaran filler diperhitungkan 9,7% x 1000 kg = 97 kg dan takaran dust 0,6% x 1000 kg = 6 kg, sehingga timbangan kumulatif filler dan adu (dust) adalah 103 kg.

1) Periksa data job mix formula, dan amati proporsi campuran untuk masing-masing material;

2) Persiapkan data perhitungan takaran untuk filler dan abu (dust);

3) Lakukan penyetelan timbangan sesuai dengan takaran filler dan abu (dust), dengan urutan penimbangan yang benar dalam satuan berat (kg) dan jumlah berat dust dan filler kumulatif.

c. Pendeteksian takaran filler telah sesuai dengan proporsi job mix formula

Proses penyaluran filler dan abu (dust) ke dalam kotak penimbang filler (filler weighing hopper) dihentikan bila jumlah filler dan abu (dust) yang tersalurkan telah mencapai takaran sesuai dengan proporsi job mix formula.

1) Perhatikan indikator penimbang filler, dapat terdeteksi bahwa penunjukan skala timbangan abu (dust) telah mencapai berat sesuai dengan proporsi job mix formula;

2) Perhatikan indikator penimbang filler, dapat terdeteksi bahwa penunjukan skala timbangan filler telah mencapai berat sesuai dengan proporsi job mix formula.

d. Teknik mematikan screw conveyor untuk menghentikan pasokan filler yang akan ditimbang

Penyaluran filler (dan abu/dust) dari filler atau dust hopper ke dalam kotak penimbang filler dengan menggunakan konveyor ulir (screw conveyor) dan bila telah tercapai berat filler (dan abu/dust) sesuai dengan proporsi job mix formula penyaluran dihentikan dengan mematikan konveyor ulir.

Penghentian penyaluran filler dan abu (dust) dilakukan dengan mematikan konveyor ulir (screw conveyor).

1) Perhatikan indikator penimbang filler, matikan konveyor ulir untuk menghentikan penyaluran abu (dust) bila telah mencapai berat sesuai dengan proporsi job mix formula;

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (

2) Perhatikan

menghentikan penyaluran dengan proporsi

4.4 Teknik Penimbangan Aspal Panas