• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penuangan campuran aspal panas (hot mix) ke dalam dump truck

BAB IV TEKNIK MEMRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS (HOT MIX)

4.6. Penuangan campuran aspal panas (hot mix) ke dalam dump truck

(hot mix)

a. Teknik membuka panas (

Pencampuran agregat, berlan

aspal panas Pada dasar

mengeluarkan campuran aspal panas dari

dilakukan apabila waktu pencampuran telah selesai dan biasanya telah diset (dapat beroperasi secara otomatis, bila telah mencapai waktu yang ditetapkan) dan alat pengangkut (

menerima campuran aspal panas dari b. Pemantauan posisi

menampung

Campuran aspal panas yang diproduksi dalam dikeluarkan dari

sebelum campuran aspal panas tersebut dikeluarkan dari harus dapat dipastikan dahulu bahwa

menerima campuran aspal panas dari 1) Lakukan pema

dan pastikan telah selesai dan siap untuk dikeluarkan dari 2) Lakukan pemantauan posisi

yang tepat untuk menampung campuran aspal panas dari Gambar 14: Live zone

Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

Material dalam mixer pada live zone

Untuk mencegah terjadinya masa lah tersebut di

agar jumlah material di dalam mixer mendekati kapasitas

Pabrik pembuat mesin mereko mendasikan bahwa kapasitas batch merupakan persentasi dari kapasitas “live zone

Live zone ini adalah isi (volume) bersih dalam satuan meter atau feet kubik, yang berada di bawah garis yang memotong antara pusat poros dengan poros, liners dan

tips.

emperatur campuran harus dijaga agar selalu berada pada temperatur yang telah disyaratkan (misalnya + 150

Campuran Aspal Panas (Hot mix) ke dalam Dump Truck

Teknik membuka gate mixer untuk menuang campuran aspal panas

eknik membuka gate mixer untuk menuang campuran aspal panas (hot mix) ke dalam dump truck

Pencampuran agregat, filler dan aspal yang dilakukan dalam berlangsung singkat sekitar 45 detik, dan secepatnya campuran aspal panas hot mix harus dituangkan ke dalam dump truck

Pada dasar mixer terdapat gate pengeluaran (discharge mengeluarkan campuran aspal panas dari mixer

dilakukan apabila waktu pencampuran telah selesai dan biasanya telah diset (dapat beroperasi secara otomatis, bila telah mencapai waktu yang ditetapkan) dan alat pengangkut (dump truck

menerima campuran aspal panas dari mixer.

Pemantauan posisi dump truck tepat di bawah menampung hot mix

Campuran aspal panas yang diproduksi dalam mixer dikeluarkan dari mixer dan ditampung dalam dump truck sebelum campuran aspal panas tersebut dikeluarkan dari harus dapat dipastikan dahulu bahwa dump truck

menerima campuran aspal panas dari mixer.

Lakukan pemantauan pencampuran aspal panas dalam dan pastikan telah selesai dan siap untuk dikeluarkan dari

Lakukan pemantauan posisi dump truck, pastikan berada posisi yang tepat untuk menampung campuran aspal panas dari

Gambar 14: Live zone

Untuk mencegah terjadinya atas, harus dijaga agar jumlah material di dalam mendekati kapasitas batch.

Pabrik pembuat mesin mereko-mendasikan bahwa kapasitas

merupakan persentasi dari live zone”mixer.

) bersih dalam satuan meter kubik, yang berada di bawah garis yang memotong dan paddle dan paddle

campuran harus dijaga agar selalu berada pada 150oC).

Dump Truck

untuk menuang campuran aspal panas

untuk menuang campuran aspal

dan aspal yang dilakukan dalam mixer sung singkat sekitar 45 detik, dan secepatnya campuran

dump truck.

discharge gate) untuk mixer. Pembukaan gate dilakukan apabila waktu pencampuran telah selesai dan biasanya telah diset (dapat beroperasi secara otomatis, bila telah mencapai dump truck) telah siap

bawah mixer untuk

mixer harus segera dump truck, sehingga sebelum campuran aspal panas tersebut dikeluarkan dari mixer dump truck telah stand by

tauan pencampuran aspal panas dalam mixer dan pastikan telah selesai dan siap untuk dikeluarkan dari mixer;

, pastikan berada posisi yang tepat untuk menampung campuran aspal panas dari mixer;

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

3) Lakukan pemantauan temperatur campuran aspal panas dalam mixer, pastikan berada pada temperatur yang disyaratkan misalnya sekitar 150oC.

c. Teknik membuka gate mixer untuk menuang hot mix ke dalam dump truck

Penuangan campuran aspal panas dari mixer dilakukan setelah selesai proses pencampuran basah (wet mixing) selesai, dan alat angkut (dump truck) telah stand by di bawah mixer

1) Lakukan pemantauan posisi dump truck, dalam kondisi aman;

2) Buka gate pengeluaran mixer setelah dipastikan proses pencampuran basah telah selesai;

3) Lakukan pemantauan kondisi operasi gate pengeluaran mixer, pastikan berfungsi dengan baik, termasuk kinerja silinder udara yang menggerakan untuk membuka dan menutup gate.

d. Pemantauan penuangan hot mix dapat tertampung dalam dump truck dengan benar

Posisi dump truck telah ditentukan yaitu di bawah mixer dan dijamin dapat menampung campuran aspal panas (hot mix) yang dituangkan dari mixer.

Produksi campuran aspal panas setiap batch terbatas sesuai dengan kapasitasnya, sehingga untuk pengisian dump truck dengan kapasitas muat yang besar (misalnya 12 ton), harus diisi dengan membuka mixer sebanyak 12 kali untuk kapasitas campuran 1 ton.

Untuk pemuatan campuran aspal panas yang baik, harus dilakukan pemantauan penuangan campuran aspal panas, agar seluruh campuran aspal panas (hot mix) yang dikeluarkan dari mixer seluruhnya dapat tertampung dalam dump truck.

1) Lakukan pemantauan proses wet mixing, pastikan telah selesai;

2) Lakukan pemantauan penempatan dump truck, pastikan telah berada berada pada posisinya untuk menampung hot mix yang dikeluarkan dari mixer;

3) Lakukan pemantauan penuangan hot mix dari mixer, pastikan dump truck dapat menampung semua hot mix.

4.6.2 Pengaturan keseimbangan muatan dump truck a. Proses penuangan hot mix ke dalam dump truck

Penuangan hot mix ke dalam dump truck harus dilakukan dengan memperhatikan kapasitas dump truck (tidak diisi melebihi kapasitas) dan keseimbangan muatan agar dalam perjalanan pengangkutan ke lokasi pekerjaan dapat berlangsung dengan baik dan aman.

Pengeluaran hot mix dari mixer berlangsung beberapa kali untuk memuat hot mix ke dalam bak dump truck sampai penuh, sehingga dalam pengaturan keseimbangan muatan perlu dilakukan koordinasi dengan operator dump truck.

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

b. Koordinasi dengan operator dump truck untuk mengatur keseimbangan muatan dump truck

Pengeluaran hot mix dari mixer dan ditampung dalam bak (dump body) dump truck pada satu tempat, sehingga untuk mengatur pemuatan dalam dump body merata, perlu koordinasi dengan operator dump truck untuk memundurkan atau memajukan dump truck selama pemuatan hot mix dari mixer.

1) Lakukan koordinasi untuk pemuatan hot mix ke dalam dump truck;

2) Gunakan bahasa isyarat yang lazim dipakai (bunyi/klakson) pada tiap tahap kegiatan;

3) Menuang hot mix ke dalam dump truck diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.

c. Penuangan hot mix ke dalam dump truck secara teratur/merata Operator mesin pencampur aspal dan operator dump truck melakukan kerjasama dalam pelaksanaan pemuatan hot mix ke dalam bak dump truck, sehingga muatan dapat diatur dengan baik secara merata.

1) Lakukan kerjasama dengan operator dump truck untuk mengatur pemuatan hot mix dalam bak dump truck dapat teratur/merata;

2) Perhatikan setiap gerakan dump truck untuk mengatur penempatan hot mix secara teratur dalam bak dump truck;

3) Lakukan pemantauan kondisi keteraturan muatan pada dump truck selama penuangan hot mix berlangsung.

d. Pendeteksian bahwa proses produksi telah selesai sesuai dengan surat perintah kerja

Pengeluaran hot mix dari dalam mixer merupakan proses terakhir dalam produksi campuran aspal panas, sehingga bila semua material yang disalurkan ke dalam mixer telah diproses dan dikeluarkan dari mixer (berupa hot mix) maka kegiatan produksi campuran aspal panas telah diselesaikan,

1) Periksa kembali jumlah produksi yang harus diselesaikan dalam surat perintah kerja;

2) Periksa produksi yang telah dihasilkan;

3) Lakukan pemeriksaan kegiatan yang harus dilakukan terkait dengan produksi campuran aspal panas, pastikan telah dilakukan dengan baik

e. Teknik memberikan isyarat kepada operator dump truck bahwa pengisian muatan hot mix telah selesai

Pada kegiatan kerjasama untuk pemuatan hot mix yang dikeluarkan dari hot mix ke dalam dump truck, kemungkinan berlangsung dalam kondisi bising, sehingga komunikasi verbal (suara) sulit dilakukan.

Dalam kondisi ini bahasa isyarat adalah yang paling tepat untuk melakukan komunikasi antara operator mesin pencampur aspal dan operator dump truck.

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (

1) Berikan isyarat bahwa pengisian muatan telah selesai, misalnya dengan

2) Operator

pemuatan, misalnya dengan membunyikan klakson/

pendek pendek.

4.6.3 Siklus pencampuran aspal panas Siklus pencampuran aspal, agregat dan aspal panas (

a. Penyaluran agregat dari bin

kemudian diikuti dengan penyaluran dalam mixer

mixing) antara agregat dengan agregat dan dengan b. Aspal disemprotkan ke d

nozzles

bercampur dengan agregat dan c. Aspal, agregat dan

mengope kembar dalam biasanya sekitar 45 d

d. Setelah waktu pencampuran dilewati, dibuka untuk mengeluarkan campuran aspal dalam dump truck

e. Gate mixer

material dan melakukan pencampuran aspal panas untuk berikutnya.

Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

Berikan isyarat bahwa pengisian muatan telah selesai, misalnya dengan membunyikan klakson (horn) satu kali pendek;

Operator dump truck memberi isyarat untuk meninggalkan tempat pemuatan, misalnya dengan membunyikan klakson/

pendek pendek.

Siklus pencampuran aspal panas

Siklus pencampuran aspal, agregat dan filler untuk memroduksi campuran aspal panas (hot mix) di dalam mixer dapat diilustrasikan pada Gambar 16.

Penyaluran agregat dari bin penimbang agregat ke dalam kemudian diikuti dengan penyaluran filler dari bin penimbang

mixer, dan dilanjutkan dengan proses pencampuran kering ( ) antara agregat dengan agregat dan dengan filler

Aspal disemprotkan ke dalam mixer dengan pompa penyemprot dan pada batang penyemprot, sehingga dengan cepat aspal bercampur dengan agregat dan filler;

Aspal, agregat dan filler dicampur dalam

erasikan pedal-pedal (paddles) yang dipasang pada poros kembar dalam mixer. pencampuran berlangsung beberapa saat, biasanya sekitar 45 detik (proses pencampuran basah/

Setelah waktu pencampuran dilewati, gate pengeluaran dari dibuka untuk mengeluarkan campuran aspal panas dan dituangkan ke

dump truck;

mixer ditutup dan mixer dalam keadaan kosong siap menerima material dan melakukan pencampuran aspal panas untuk

berikutnya.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 16: Siklus Pencampuran Aspal Panas

Berikan isyarat bahwa pengisian muatan telah selesai, misalnya ) satu kali pendek;

isyarat untuk meninggalkan tempat pemuatan, misalnya dengan membunyikan klakson/horn 2 kali

untuk memroduksi campuran lustrasikan pada Gambar 16.

agregat ke dalam mixer yang dari bin penimbang hopper ke lanjutkan dengan proses pencampuran kering (dry

filler;

dengan pompa penyemprot dan pada batang penyemprot, sehingga dengan cepat aspal

dicampur dalam mixer dengan ) yang dipasang pada poros . pencampuran berlangsung beberapa saat, etik (proses pencampuran basah/wet mixing);

pengeluaran dari mixer panas dan dituangkan ke

dalam keadaan kosong siap menerima material dan melakukan pencampuran aspal panas untuk batch

(e)

Gambar 16: Siklus Pencampuran Aspal Panas

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

4.6.4 Siklus pengoperasian secara otomatis

a. Bila tombol “Start” ditekan, gate bin1 terbuka untuk menimbang agregat, rotary valve atau screw conveyor berputar untuk menyalurkan dan menimbang filler, dan katup tiga arah berubah posisi ke posisi penimbangan aspal;

b. Bila alat pengatur (potentiometers) mendeteksi nilai yang dimunculkan untuk timbangan agregat, filler, dan aspal, maka gate, rotary gate dan katup tiga arah menutup;

c. Bila rentang waktu yang ditetapkan telah dilewati setelah selesai penimbangan agregat dari bin 1, penyaluran dan penimbangan bin 2 dimulai, diikuti bin 3 dan bin 4 secara berurutan, dan semua bin menunggu untuk dikeluarkan;

d. Bila penimbangan kumulatif dust, proses penimbangan dihasilkan dari filler ke dust;

e. Bila penimbangan aspal selesai, katup tiga arak kembali ke posisi sirkulasi;

f. Bila penimbangan aspal dan filler selesai dan waktu yang ditetapkan telah dicapai, gate penimbang agregat terbuka. Pada saat bersamaan penghitung batch beroperasi;

g. Bila waktu yang telah ditentukan dilewati setelah agregat disalurkan, bin penimbang filler terbuka. Agregat dan filler dicampur di dalam mixer selama waktu tertentu. Proses ini disebut “Dry Mixing”;

h. Saklar pompa penyemprot aspal diposisikan ke ON bila agregat disalurkan (atau saat timer dry mixing mulai start), dan setelah beberapa saat saklar pompa penyemprot diposisikan ke OFF bila penyemprotan selesai saklar;

i. Apabila indikator penimbang agegat dan filler kembali ke posisi nol, gate bin penimbang material yang terkait menutup pada saat satu siklus penimbangan selesai;

j. Bila waktu dry mixing yang ditentukan terlewati, bukaan katup pompa berubah posisi atau dump valve terbuka untuk penyaluran ke pompa penyemprot, waktu wet mixing dimulai. Aspal, filler dan agregat dicampur untuk waktu tertentu. (Proses ini disebut “Wet Mixing”);

k. Setelah beberapa waktu dilalui, setelah jarum indikator penimbang aspal kembali ke posisi nol, siklus penimbangan otomatis dimulai lagi;

l. Bila waktu yang ditentukan untuk mixing dilewati, gate pengeluaran mixer terbuka dan mengeluarkan hot mix bila perhitungan jumlah batch mengindikasikan bilangan yang terintegrasi (gabungan);

m. Setelah beberapa saat gate mixer menutup lagi;

n. Batch kedua dimulai

o. Proses penimbangan dan pengeluaran berlanjut sampai selesai sesuai dengan jumlah batch yang diperlukan untuk mengisi satu dump truck (sesuai perhitungan batch); bel akan berbunyi bila gate terbuka untuk batch terakhir dan memberi peringatan operator dump truck.

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

p. Bila bel berhenti berbunyi dan setelah diinformasikan dump truck kosong berikutnya telah berada di bawah mixer, tekan tombol “Start”

untuk memulai siklus batch berikutnya.

Equipment to

operate process 1st bin weighing

 1st batch 2nd batch

2nd bin weighing 3rd bin weighing 4th bin weighing Filler weighing

1st batch 2nd batch 2nd batch

Dust weighing

1st batch 2nd batch

Asphalt weighing

1st batch 2nd batch

Aggregate discharge Filler and dust discharge Dry mixing

T1

Asphalt spraying

On off

Wet mixing

T2

Mixture discharge

T3

Asphalt spray pump

T2

4.6.5 Tata cara pembuatan laporan produksi a. Tata cara pembuatan laporan produksi

Laporan produksi dibuat dengan maksud untuk dapat mencatat semua kegiatan produksi setiap harinya untuk menginformasikan bahwa mesin pencampur aspal telah dioperasikan sesuai dengan perintah kerja untuk menghasilkan produksi campuran aspal panas dalam jumlah dan kualitas sesuai dengan yang ditentukan.

Laporan produksi mencakup laporan atau catatan penggunaan material produksi, material operasi, waktu yang diperlukan untuk setiap proses produksi dan produksi yang dihasilkan selama pengoperasian mesin pencampur aspal.

Time Time

1

4

4 4

5

6

5

9

9

7

11

12 8

8

10

Gambar 17: Rencana Siklus Pengoperasian Otomatis

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

Laporan produksi dibuat pada formulir yang telah disiapkan oleh perusahaan dan diisi sesuai dengan prosedur.

b. Pencatatan data penggunaan material produksi

Penggunaan material produksi dicatat dalam formulir yang telah disiapkan berdasarkan data penggunaan selama proses produksi berdasarkan rekaman data dari sistem operasi mesin pencampur aspal.

1) Periksa data penggunaan material untuk setiap proses produksi dan jenis produksi berdasarkan rekaman atau hasil pencatatan;

2) Isikan data penggunaan material ke dalam formulir yang telah disiapkan;

c. Pencatatan waktu yang diperlukan untuk proses produksi

Dalam pengoperasian secara otomatis, pengaturan waktu untuk setiap tahap dalam proses produksi telah diset periode waktunya, sehingga telah dapat diperhitungkan waktu yang diperlukan untuk setiap siklus produksi.

1) Periksa data waktu yang diperlukan untuk setiap proses produksi berdasarkan rekaman data pada mesin pencampur aspal;

2) Periksa data aktual waktu pengoperasian mesin pencampur aspal yang diperlukan untuk memroduksi setiap jenis produksi;

3) Isikan data waktu yang diperlukan untuk setiap proses produksi dan untuk memroduksi setiap jenis produksi pada formulir yang telah disediakan.

d. Pencatatan hasil produksi yang dicapai selama waktu produksi Dalam pelaksanaan pengoperasian mesin pencampur aspal dapat melayani untuk memroduksi dua atau lebih jenis produksi, sehingga dalam melaporkan hasil produksi ini kemungkinan terdiri dari beberapa jenis produksi yang diselesaikan sesuai waktu produksinya.

1) Periksa data hasil produksi untuk setiap jenis produksi berdasarkan rekaman atau hasil pencatatan;

2) Periksa data waktu yang digunakan untuk memroduksi setiap jenis produksi;

3) Isikan data hasil produksi untuk setiap jenis produksi pada formulir yang telah disediakan.

e. Teknik menghimpun laporan produksi untuk dijadikan bahan pembuatan laporan pekerjaan (laporan harian) sesuai dengan tatacara yang telah ditetapkan

Hasil pencatatan data/laporan produksi campuran aspal panas yang terdiri dari catatan penggunaan material produksi dan material operasi, catatan waktu produksi, dan hasil produksi dihimpun dan diperiksa kembali kebenaran datanya sebelum dipakai sebagai bahan pembuatan laporan pekerjaan (laporan harian).

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

1) Periksa hasil pencatatan data (laporan) produksi menyangkut kebenaran formulir yang dipakai, kebenaran data dan kelengkapan pengisiannya;

2) Simpan sementara hasil pencatatan tersebut untuk dipakai sebagai bahan pembuatan laporan pekerjaan (laporan harian) pada hari itu juga;

3) Koordinasikan dengan Pelaksana Produksi, bila ada kemungkinan tambahan data yang diperlukan.

f. Penyiapan catatan laporan produksi bila diperlukan setiap saat Laporan produksi tersebut kemungkinan diperlukan pihak manajemen diluar waktu penyampaian laporan, sehingga laporan tersebut harus dapat disajikan setiap waktu diperlukan.

1) Periksa kembali hasil pencatatan data (laporan) produksi menyangkut kebenaran formulir yang dipakai, kebenaran data dan kelengkapan pengisiannya;

2) Isikan pada formulir laporan produksi yang telah disediakan;

3) Bubuhkan tanda tangan operator yang diketahui Pelaksana Produksi sebelum formulir laporan tersebut diserahkan (bila diminta).

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia 5.1.1 Pelatih

Pelatih/instruktur dipilih karena dia telah berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Peran pelatih adalah untuk :

a. Membantu peserta untuk merencanakan proses belajar.

b. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.

c. Membantu peserta untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan peserta mengenai proses belajar.

d. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.

e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

5.1.2 Penilai

Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta.

b. Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta.

c. Mencatat pencapaian / perolehan peserta.

5.1.3 Teman kerja/sesama peserta pelatihan

Teman kerja/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Peserta juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta.

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan materi pelatihan ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :

1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis 2. Lembar kerja

Judul Modul: Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix)

3. Diagram-diagram, gambar 4. Contoh tugas kerja

5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam Pelatihan Berbasis Kompetensi mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternatif lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan : Judul

Pengarang Penerbit Tahun Terbit Judul

Pengarang Penerbit

Tahun terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit

: : : : :

: :

: : : : :

Asphalt Plant Service and Technical Manual Niigata

Niigata Engineering Co., Ltd - Japan 2004

Pemeriksaan Peralatan Unit Pencampur Aspal Panas (Asphalt Mixing Plant)

Direktorat Jenderal Bina Marga

Direktorat Jenderal Bina Marga – Departemen Pekerjaan Umum – Jakarta

2007

Asphalt Plant Manual, Asphalt Institute Manual Series 3 Asphlat Institute

Asphalt Institute – Maryland, USA 1986

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan 5.3.1 Peralatan yang digunakan:

a. Peralatan (mesin pencampur aspal);

b. APD;

c. Rambu-rambu operasi dan K3;

d. Standard tools.

5.3.2 Bahan yang dibutuhkan :

a. Buku pedoman pemeliharaan dan pengoperasian mesin pencampur aspal;

b. Standard Operating Prosedure (SOP);

c. Surat Perintah Kerja;

d. Form Laporan;

e. Bahan bakar;

f. Bahan pelumas.