• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Pemberdayaan Zakat Produktif untuk Peningkatan Ekonomi

perubahan hidup mustahik ke arah yang lebih baik lagi. Tujuan dari program tersebut adalah agar membantu masyarakat dalam membangun lumbung perekonomiannya guna menompang stiap kebutuhan sehari-harinya atau juga pengalokasian zakat produktif dilakukan agar membantu meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Ini dilakukan agar supaya para mustahik bisa diberdayakan dan tidak diberi santunan atau secara terus menerus. Mengenai perubahan hidup mustahik setelah mendapatkan manafaat dana zakat untuk modal usaha.

C. Pemberdayaan Zakat Produktif Untuk Peningkatan Ekonomi Mustahiq Di BAZNAS Kota Kendari

1. Pemberdayaan Zakat Produktif

Pemberdayaan menurut bahasa berasal dari kata daya yang berarti tenaga atau kekuatan. Pemberdayaan adalah upaya yang membangun daya masyarakat dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki sert berupaya mengembangkannya.36

Secara konseptual pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata”power” (kekuasaan atau keberdayaan), pemberdayaan sering diartikan sebagai perolehan kekuatan dan akses terhadap sumber daya. Istilah pemberdayaan diartikan sebagai upaya memperluas horizon pilihan baik mustahiq dengan upaya pendayagunaan potensi, pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan hasil yang memuaskan ini berarti diberdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi diriya dapat dikatakan bahwa mustahiq yang diberdayakan adlah yang dapat memilih dan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pilihan-pilihannya.37

Pemberdayaan yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Kendari guna meningkatkan ekonomi mustahiq secara produktif sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan pendapatan yang lebih besar. Yaitu dengan berupaya meningkatan kemampuan untuk menghasilkan nilai tambah yang paling tidak harus ada perbaikan akses terhadap teknologi, akses terhadap pasar dan akses terhadap perminatan. Peningkatan ekonomi mustahiq adalah segal kegiatan ekonomi dan upaya mustahiq untuk memenuhi kebutuhannya yaitu sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan.

36Armiadi Musa, “Majalah Baitul Mal Provinsi Sultra”, Kendari: 2015.

37Muzakir Sulaiman, Zakat Produktif, (Banda Aceh: Lembaga Naskah Aceh NASA 2013). h. 23.

Zakat produktif untuk pemberdayaan ekonomi mustahiq yang dilakukan BAZNAS Kota Kendari adalah dengan program zakat produktif.

Program ini diarahkan untuk membantu mustahiq dalam membangun perekonomian guna menompang kebutuhan hidup sehari-hari dan juga meningkatkan taraf hidup. Ini dilakukan agar kaum dhu’afa bisa diberdayakan dan tidak diberi santunan atau zakat secara terus menerus.

Selain itu harapan ada peningkatan dari mustahiq menjadi muzakki.

Pemberdayaan ini dimaksudkan untuk berkuasa atau mampu atas dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.

Adapun Kegiatan pemberdayaan tersebut yaitu dilakukan dengan memberikan dana zakat untuk usaha produktif supaya dapat memberikan semangat kepada para mustaḥiq yang kekurangan modal usaha, sehingga dengan bantuan tersebut dapat memberikan motivasi serta dapat membangkitkan semangat mustahiq untuk berhasil. Dana zakat untuk kegiatan produktif akan lebih optimal bila dilaksanakan oleh lembaga amil sebagai organisasi yang terpercaya untuk pengalokasian, pendayagunaan, dan pendistribusian dana zakat, mereka tidak memberikan zakat begitu saja melainkan mereka mendampingi, memberikan pengarahan serta pelatihan agar dana zakat tersebut benar-benar dijadikan modal kerja sehingga penerima zakat tersebut memperoleh pendapatan yang layak dan mandiri.38

Kegiatan pemberdayaan berikutnya adalah pembinaan dan pendampingan. Pembinaan diarahkan pada aktivitas koordinasi dan

38Moh. Toriquddin, Pengelolaan Zakat Produktif di Rumah Zakat Kota Malang Perspektif Maqashid Al Syariah Ibnu ‘Asyur, di Kabupaten Malang, Vol. 16 No. 1 Maret 2015.

konsultasi. Koordinasi dan konsultasi difokuskan pada pengidentifikasian jenis usaha yang sesuai dengan potensi mustahiq, perumusan strategi bisnis, model pengelolaan usaha, managemen keuangan, managemen sumber daya manusia, hingga membangun akses kelembaga pembiayaan. Dengan demikian para mustahiq dapat mengambil keputusan yang lebih tepat terkait dengan rencana usaha yang akan dirintis. Ketika usaha yang dirintis dan dikelola mustahiq beroperasi dan menunjukkan perkembangan atau kemajuan usahanya. Pembinaan sendiri dilakukan satu kali pada waktu sosialisasi penyerahan dana produktif di BAZNAS Kota Kendari.

Seharusnya sosialisasi dilakukan setiap satu bulan sekali agar usaha mustahiq dapat berkembang.

Kegiatan berikutnya adalah pendampingan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan berbagai alternatif solusi berkenaan dengan pengoperasian dan penyelesaian kendala usaha yang dihadapi oleh kelompok usaha mustahiq.

Dan kegiatan pemberdayaan yang terakhir yaitu kegiatan pengawasan dan evaluasi kinerja mustahiq. Kegiatan pengawasan tidak dilakukan setiap sebulan sekali. Evaluasi yang dilakukan BAZNAS Kota Kendari tidak begitu efisien, dikarenakan tidak dilakukan evaluasi secara rutin.

Kegiatan pendataan, pembinaan, pendampingan dan pengawasan tersebut diperlukan dalam penyaluran zakat secara produktif juga dapat menghilangkan sifat bermalas- malasan dengan hanya mengharapkan

bantuan dari orang lain. Sehingga dapat menciptakan sebuah mata pencaharian yang akan mengangkat kondisi ekonomi para mustaḥiq, sehingga diharapkan lambat laun mereka akan dapat keluar dari jerat kemiskinan, lebih dari itu mereka dapat mengembangkan usaha sehingga dapat menjadi seorang muzakki.

Dengan berkembangnya usaha kecil menengah dengan modal berasal dari zakat akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti angka pengangguran bisa dikurangi, berkurangnya angka pengangguran akan berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat terhadap suatu produk barang ataupun jasa, meningkatnya daya beli masyarakat akan diikuti oleh pertumbuhan produksi, pertumbuhan sektor produksi inilah yang akan menjadi salah satu indikator adanya pertumbuhan ekonomi.

Dengan gambaran tersebut, maka peranan zakat sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Dimana zakat merupakan suatu penggerak atau motor yang berpotensi memberikan tunjangan kepada para pedagang ataupun profesi lain yang membutuhkan modal, yang tidak bisa didapatkan dari jalan lain. Pemberian dana zakat produktif yang ada di BAZNAS Kota Kendari memberikan kontribusi bagi usaha mustahiq, yaitu transformasi mustahiq menjadi muzakki, dibutuhkan rentan waktu dan proses yang panjang, dan biasanya bisa dikatakan muzakki jika penghasilanya sudah mencapai nishab. Untuk peningkatan usaha mustahiq setelah mendapatkan dana zakat produktif ini produksi lebih banyak dari sebelumnya. Selain itu kemandirian ekonomi yakni para mustahiq mampu memenuhi kebutuhan

pribadi dalam batas mensejahterakan diri, tidak membutuhkan dan tidak bergantung pada orang lain dalam menjalankan persoalan ekonomi.

Program pemberdayaan zakat produktif untuk peningkatan ekonomi mustahiq yang dilaksanakan oleh BAZNAS Kota Kendari dengan tujuan akhir mentransformasi mustahiq menjadi muzakki. Adapun sasaran pemberdayaan ekonomi yaitu sebagai berikut:

a. Musthiq yang tergolong sah sehat fisik, jasmani tetapi tidak memiliki keterampilan apapun, ataupun sering disebut masyarakat miskin yang kurang pendidikan dan keahlian.

b. Mustahiq yang memiliki keahlian atau usaha micro tetapi kesulitan mengakses modal usaha di bank atau lembaga keuangan lainnya yang disebabkan rumitnya prosedur dan butuhnya jaminan untuk mendapatkan modal usaha tersebut.

c. Memberdayakan pelajar yang kurang mampu dengan memberikan beasiswa kepada pelajar yang membutuhkan dan mempunyai keterampilan.

Zakat produktif merupakan pemberian zakat yang dapat penerimanya menghasilkan sesuatu secara terus menerus dengan harta yang telah diterimanya.

Pemberian dan yang bersifat produktif dapat berupa pemberian modal untuk memberdayakan ekonomi mustahiq supaya mereka dapat memutarkan dana tersebut dalam bentuk usaha yang nantinya mampu memberikan penghasiln konsisten untuk membiayai kehidupannya. Dengan dana tersebut fakir miskin

akan mendapatkan penghasilan tetap, meningkatkan usaha, mengembangkan usaha, serta bisa menyisihkan untuk menabung.39

Penyaluran zakat produktif berupa modal usaha diharapkan mampu meningkatkan pendapatan ekonomi mustahiq sehingga dapat mengembangkan usaha kecil akan menyerap tenaga kerja, dengan begitu adanya penyerapan tenaga kerja berarti akan mengurangi pengangguran, sehinga hal tersebut mampu dijadikan indikator adanya peningkatan ekonomi mustahiq dan pengembangan modal usaha.

Dengan ini membuktikan bahwa BAZNAS Kota Kendari dalam pemberdayaan dana zakat produktif untuk peningkatan ekonomi mustahiq melalui program zakat produktif, memiliki dampak posistif terhadap penurunan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yang ada di Kota Kendari. Sehingga mustahiq pun menjadi lebih berdaya dan lebih mandiri pada jangka panjang.

Tentu saja hal tersebut akan sangat membantu program pemerintah dalam memerangi kemiskinan di tanah air.

Peningkatan ekonomi mustahiq bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mustahiq, salah satu usaha yang dapat membantu peningkatan ekonomi adalah Usaha Kecil Menengah (UKM). Dalam peningkatan ekonomi di BAZNAS Kota Kendari UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunya peranan yang sangat penting, hal ini dikarenakan UKM dapat menyerap tenaga kerja yang berpendidikan rendah dan hidup dalam usaha kecil.

39Adi Muslih Saputro, Peran Dana Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Mustahiq, (Studi Kasus Yayasan Solo Peduli 2017). h. 7.

2. Tujuan Pemberdayaan Zakat Produktif

Tujuan pemberdayan zakat produktif untuk peningkatan ekonomi mustahiq yaitu membantu mustahiq memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Dan juga untuk mengembangkan usaha mustahiq agar dapat meningkatkan perekonomian dan pendidikan yang lebih baik guna kepentingan umat. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan percaya diri untuk menggunakan daya yang dimiliki antara lain mentransfer daya dari lingkungan sekitarnya.

Pemberdayaan untuk peningkatan ekonomi mustahiq bertujuan untuk menggerakkaan potensi atau daya yang dimiliki mustahiq, untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan mustahiq. Dengan cara mendorong, memotivasi, dan membangkitkan akan kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya untuk mengembangkan potensi itu menjadi sebuah tindakan yang nyata.40

Gagasan terbaru yang dibuat oleh Baznas yakni Zakatnomics adalah sebuah konsep untuk memajukan ekonomi masyarakat melalui zakat. Menurut Prof Ahmad Satori Ismail, Anggota Baznas “Konsep ini didefinisikan sebagai kesadaran untuk membangun tatanan ekonomi baru untuk mencapai kebahagiaan, keseimbangan kehidupan dan kemuliaan manusia yang didasari dari semangat dan nilai-nilai Islami melalui zakat” Zakat tidak hanya

40Bariadi, Lili dan Muhammad Zen, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CV. Pustaka Amri 2005). h. 18.

difungsikan sebagai pemenuhan konsumtif bagi para mustahik, zakat juga dapat mendorong ekonomi yang produktif.

Semua tujuan dari ekonomi Islam adalah kemaslahatan umat atau kesejahteraan manusia di dalamnya sehingga dapat terjaganya Maqashid Syariah, yakni hifdzu dien (agama), hifdzu nafs (jiwa), hifdzu aql (akal), hifdzu nasl (keturunan) dan hifdzu maal (harta). Dalam kaitannya dengan Zakatnomics, pemeliharaan terhadap Maqashid syariah merupakan tujuan yang dapat dicapai.

Dalam hal perlindungan terhadap aspek agama, perekonomian yang dibangun melalui Zakatnomics menempatkan zakat sebagai salah satu instrumen penting dan utama dalam perekonomian, mengingat zakat merupakan rukun Islam yang ketiga. Hal ini membuktikan bahwa di dalam agama besar kaitannya dengan perekonomian. Dalam perlindungan terhadap aspek Nafs atau jiwa, zakatnomics bertujuan untuk memenuhi kebutuhan primer dari setiap manusia, sehingga setelah terpenuhinya kebutuhan primer seperti pangan akan menimbulkan jiwa yang positif.

Dalam perlindungan terhadap aspek Aql atau Akal, mekanisme dari zakatnomics adalah dengan mengentaskan kemiskinan yang dicapai salah satunya adalah melalui pendidikan, apabila mustahik memiliki aksesibilitas untuk menempuh pendidikan akan dapat mendorong dirinya untuk memperbaiki kehidupan ekonominya. Dalam perlindungan terhadap aspek Nasl atau keturunan, zakat memiliki fungsi tidak langsung pada aspek ini, karena pada dasarnya zakat diberikan untuk rumah tangga dan keluarga saat ini.

Namun demikian, zakatnomics diharapkan dapat mendukung program-program yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat saat ini dan yang akan datang. Adapun zakat merupakan instrumen utama dalam perlindungan terhadap aspek Maal atau harta, yakni kebijakan ekonomi dengan mengutamakan economic welfare dapat diwujudkan melalui zakat. Dalam perspektif zakatnomics, indikator-indikator yang dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki perekonomian masyarakat adalah dengan memperhatikan harta yang kita dapat berasal dari mana dan harta yang kita keluarkan digunakan untuk apa.Pada perspektif zakatnomics, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diarahkan berfokus pada keadilan distribusi kekayaan yakni melalui zakat. Hal ini karena zakat memberikan kesempatan bagi semua orang untuk merasakan kesejahteraan melalui ekonomi dalam hidupnya. Konsep zakatnomics juga menekankan pada instrumen keuangan tanpa adanya salah satu.

Pada dasarnya pemberdayaan yang dilakukan pada BAZNAS Kota Kendari, memiliki tujuan sebagai upaya kehidupan musthiq dapat meningkatkan taraf hidup yang sejahtera. Sehingga dengan adanya peningkatan taraf hidup tersebut di harapkan juga masyarakat miskin dapat melanjutkan pada pencaharian untuk menunjang hidup sehari-hari. Sebagai sumber penghasilan untuk melengkapi segala kebutuhan mustahiq.

3. Bentuk-bentuk Pemberdayaan Ekonomi

Pemberdayaan ekonomi merupakan proses pembangunan dimana mustahiq memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Dengan adanya pemberdayaan ekonomi dapat menumbuh

kembangkan pendapatan ekonomi mustahiq guna meningkat kesejahteraan bagi mustahiq.41

Kegiatan pemberdayaan ekonomi terdiri dari dua aktivitas yaitu pengumpulan dan penyaluran zakat. Kegiatan penyaluran zakat produktif dikaitkan ke dalam bentuk-bentuk pemberdayaan ekonomi para mustahiq.

Bentuk-bentuk program pemberdayaan tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk penyaluran zakat. Dalam hal ini, penyaluran zakat dapat berbentuk zakat konsumtif (sembako) atau dirupakan dalam bentuk uang tunai. Zakat juga dapat disalurkan dalam bentuk beasiswa, pendidikan, pelatihan dan pembinaan, sarana dan prasarana serta modal usaha produktif.

Zakat yang diberikan kepada mustahiq akan berperan sebagai pendukung peningkatan ekonomi mereka apabila dikonsumsikan pada kegiatan yang produktif. Pendayagunaan zakat produktif sesungguhnya mempunya konsep perencanaan dan pelaksanaan yang cermat seprti mengkaji penyebab kemiskinan, ketidakadaan modal kerja, dan kekurangan lapangan pekerjaan.

Dengan adanya masalah tersebut maka perlu adanya perencanaan yang dapat mengembangkan zakat produktif tersebut.

Pengembangan zakat produktif yaitu dengan cara menjadikan dana zakat produktif sebagai modal usaha untuk peningkatan ekonomi mustahiq dan juga dengan dana zakat tersebut dapat membiayaai kehidupanya secara konsisten serta dapat mengembangkan usaha sehingga dapat menyisihkannya untuk menabung.

41Achmad Hidayat Syaiful Anwar, Model Pemberdayaan Ekonomi Mustahiq Melalui Zakat, Jurnal Jeam, Vol. XV, 2016.

Dana zakat produktif yang dikelola oleh BAZNAS Kota Kendari dalam melakukan kegiatan penyaluran zakat produktif tidak langsung memberikan zakat begitu saja melainkan mereka melakukan pendandampingan, memberikan pengarahan serta pelatihan agar dana zakat produktif benar-benar dijadikan modal usaha sehingga mustahiq dapat memperoleh pendapatan yang layak dan mandiri.

Adapun bentuk-bentuk pemberdayaan ekonomi mustahiq yang dilaksanakan oleh BAZNAS Kota Kota kendari yaitu sebagai berikut:

a. Pemberdayaan melalui ekonomi yaitu dengan memberikan modal usaha kepada pedagang kaki lima, modal usaha micro dan UMKM Kota Kendari.

b. Pemberdayaan melalui pendidikan yaitu dengan memberikan bantuan berupa beasiswa kepada pelajar yang berprestasi, dan memberikan santunan kepada pelajar yang melanjutkan studi ke Al-Azhar Cairo, Mesir.

c. Pemberdayaan melalui kesehatan yaitu memberikan santunan kepada lansia yang melakukan pengobatan dalam hal ini kekuraangan biaya pengobatan.

d. Pemberdayaan melalui dakwah yaitu dengan memberikan uang saku kepada guru-guru ngji dan juga para hafidz dan hafidzoh.

e. Pemberdayaan melalui keagamaan yaitu dengan membantu memberikan bantuan dana zakat kepada korban bencana alam dan

membantu mustahiq yang membutuhkan dana guna bedah rumah (lanjut usia).42

42http://baznaskota.kendari.go.id/bentukpemberdayaan. ( Kendari: 9 juni 2021).

61 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil peneltian dan analisis data yang dilakukan, maka penelitian terdapat beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Sistem penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Kendari dibagi menjadi tiga prioritas yaitu sebagai berikut:

a. Prioritas pertama yang terdiri atas fakir, miskin, amil, muallaf yang bentuk pemberiannya berupa uang dan bantuan pokok yang sangat dibutuhkan yang diserahkan langsung ke mustahiq.

b. Prioritas kedua fi sabilillah yang biasanya diberikan kepada anak sekolah atau pelajar yang kurang mampu berupa beasiswa, akan tetapi beasiswa tidak langsung diberikan seluruhnya kepada pelajar tersebut melainkan dipakai untuk membayar langsung kesekolah yang bersangkutan.

c. Prioritas ketiga yaitu berupa modal usaha yang diberikan kepada mustahiq guna meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan ekonomi.

2. Sasaran pemberdayaan zakat produktif untuk peningkatan ekonomi mustahiq yaitu sebagai berikut:

a. Musthiq yang tergolong sah sehat fisik, jasmani tetapi tidak memiliki keterampilan apapun, ataupun sering disebut masyarakat miskin yang kurang pendidikan dan keahlian.

b. Mustahiq yang memiliki keahlian atau usaha micro tetapi kesulitan mengakses modal usaha di bank atau lembaga keuangan lainnya yang disebabkan rumitnya prosedur dan butuhnya jaminan untuk mendapatkan modal usaha tersebut.

c. Memberdayakan pelajar yang kurang mampu dengan memberikan beasiswa kepada pelajar yang membutuhkan dan mempunyai keterampilan.

B. Implikasi Penelitian

1. Dalam hal penyaluran dana zakat produktif seharusnya BAZNAS Kota Kendari berkolaborasi dengan BAZNAS Provinsi Sultra guna pengembangan modal usaha micro dan pedagang kaki lima dalam hal memproduksi barang dagangan atau membuat produk khusus BAZNAS guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan mustahiq.

2. Dalam pemberdayan ekonomi mustahiq di BAZNAS Kota Kendari perlu adanya pengawasan kepada mustahiq yang menerima zakat produktif berupa modal usaha agar usaha yang dijalankan dan dapat perkembang sehingga tujuan dari pemberdayaan zakat produktif yaitu mustahiq menjadi muzakki dapat selalu terwujudkan.

63

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjamah.

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2003.

Adiyes Putra, P. Nurnasrina. kegiatan Usaha Bank syari’ah, Yogyakarta:

Kalimedia 2017.

Andriyanto, Irsyad, Pemberdayaan Zakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ummat, Jurnal Zakat dan Wakaf, Vol 1, No 2, Desember 2014

Asnaini. Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam, Cet. 1. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2008.

Arif, M. Mufriani. Akuntansi dan Manajemen zakat, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.

El-Madani, Fiqh Zakat Lengkap, Yogyakarta: Diva Press, 2013.

Faisal, Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: Grafika Jaya, 2016).

Hafidhuddin, Didin. Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1986.

Ilyas, Musyfikah. “Pendayagunaan Zakat Produktif Perspektif Hukum Islam”, jurnal Iqhtishaduna, vol. 2 no. 3 (2020).

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Sygma, 2016.

Katsir, Ibnu. Terjemahan Singkat Ibnu Katsir., Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1988.

Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Masdar, Farid Mas‟udi. Pajak dan Zakat Uang untuk Kemaslahatan Umat, Cet.

1: Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2005.

Musa Armiadi, “Majalah Baitul Mal Provinsi Sultra”, Kendari: 2015.

Muslih Adi Saputro, Peran Dana Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Mustahiq, (studi kasus yayasan solo peduli), 2017.

Nasib, M. Ar’Rifa’I. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Cet. 2: Jakarta: Gema Insani, 2007.

Nasrullah, “Regulasi Zakat dan Penerapan Zakat Produktif Sebagai Penunjang Pemberdayaan Masyarakat”. Jurnal Penelitian Sosiologi Keagamaan.

(Inferensi), vol. 9, No. 1.

Qardawi, Yusuf. Hukum Zakat, Cet. 12: Jakarta: Litera Antar Nusa, 2011.

Rofiq. Ahmad, Kompilasi Zakat, Semarang: Balai Penelitian dan Pengambangan Agama Semarang, 2010.

Shidiq, Sapiudin. Fikih Kontemporer, Jakarta: Kencana, 2016.

S. Nasution, Metode Research, Jakarta: bumi Aksara, 2003.

Sulaiman Muzakir, Zakat Produktif, (Banda Aceh: Lembaga Naskah Aceh NASA). 2013.

Sulistiyani, Ambar Teguh, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan.

Yogyakarta: Gava Media, 2004.

Syaikh, Sulaiman Ahmad Yahya Al-Fai‟fi. Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq, Cet.

1. Jakarta: Pustaka Al- Kausar, 2009.

Nur Taufiq Sanusi, “Pendayagunaan Zakat Produktif Dalam Perspektif Hukum Islam”, Jurnal Iqtishaduna, Vol. 2 no. 2 (2020).

Undang-undang Republik nomor 23 tahun 2011, pasal 1 ayat 2 tentang pengelolaan zakat.

Wijaya, Abdi. “Perubahan Hukum Dalam Pandangan Ibnu Qayyim”, Jurnal al-Daulah, vol. 6 No. 2 (2017).

Zuhri, Saifudin. Zakat di Era Reformasi, Cet. 1: Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2012.

65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1

Dokumentasi kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kendari yang beralamat pada Jalan Pasaneo No. 17.

Gambar 2

Dokumentasi data penyaluran dana Zakat, Infaq dan Shadaqah BAZNAS Kota Kendari.

Gambar 3

Dokumentasi SOP (Standar Operasional Prosedur) Pendistribusian dana Zakat, Infaq dan Shadaqah BZNAS Kota Kendari.

Gambar 4

Wawancara dengan ketua harian BAZNAS Kota Kendari (Drs. H.

Alimuddin K.

Gambar 5

Wawancara dengan sekretaris BAZNAS Kota Kendari (Rahmat, S. Pd.)

Gambar 6

Wawancara dengan wakil ketua 1 BAZNAS Kota Kendari (H. Amri Nasir)

Gambar 7

Wawancara dengan salah satu mustahiq penerima zakat produktif dalam hal kantin binaan BAZNAS Kota Kendari (Ibu Misira).

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana bentuk pengelolaan zakat produktif pada BAZNAS Kota Kendari?

2. Bagaimana sistem penyaluran zakat produktif pada BAZNAS Kota Kendari?

3. Bagaimana pemberdayaan zakat produktif untuk peningkatan ekonomi mustahik di BAZNAS Kota Kendari?

4. Dari mana sumber dana zakat produktif yang dikelolah oleh BAZNAS Kota Kendari?

5. Berapa jumlah kenaikan zakat produktif setiap tahunnya?

6. Apakah penyaluran zakat produktif terhadap pemberdayaan ekonomi dapat meningkatkan pedapatan mustahik?

7. Apa yang menjadi kendala dalam mengelola dan menyalurkan zakat produktif?

8. Kemana saja hasil zakat produktif didistribusikan?

9. Dalam bentuk apakah zakat produktif disalurkan?

10. Apa saja yang menjadi binaan BAZNAS dalam menyalurkan zakat produkktif?

11. Apakah dengan adanya zakat produktif sangat berpengaruh terhadap pemberdayaan ekonomi?

12. Usaha apa saja yang dikelolah BAZNAS melalui zakat produktif?

13. Apakah pemberdayaan yang dilakukan BAZNAS terhadap mustahik dapat meningkatkan mustahik menjadi muzakki?

14. Berapa jumlah pendapatan mustahik setiap tahunnya?

15. Apa kendala mustahik dalam mengelolah dana zakat produktif yang disalurkan oleh BAZNAS?

RIWAYAT HIDUP

Ramadan, Lahir pada tanggal 10 Januari 1999 di Dobo Maluku Tenggara. Merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara dari pasangan Bapak H. Ladawa dan Ibu Hj.

Aida, peneliti menempuh pendidikan dimulai Sekolah Dasar (SD) Inpres Mulele di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya. Melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pondok Pesantren Modern Darussalam, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pondok Pesantren Darussalam. Tidak sampai disitu penulis melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Aida, peneliti menempuh pendidikan dimulai Sekolah Dasar (SD) Inpres Mulele di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya. Melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pondok Pesantren Modern Darussalam, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pondok Pesantren Darussalam. Tidak sampai disitu penulis melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Dokumen terkait