• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Sistem Penyaluran Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan

Penyaluran Zakat Produktif adalah pendistribusian harta dari orang-orang kelebihan kepada orang-orang yang kekurangan harta (mustahiq) dalam bentuk barang-barang produktif atau bentuk pemberian modal bergilir, baik untuk permodalan proyek sosial, maupun sebagai modal usaha untuk menjalankan usaha, untuk membantu atau bagi pembangunan usaha para

pedagang atau pengusaha kecil.

Penyaluran juga merupakan sesuatu yang disalurkan atau sebuah pemberian baik dalam bentuk material maupun nonmaterial, dan juga berarti sebuah ulur tangan yang disalurkan kepada beberapa orang atau beberapa tempat. Oleh karena itu, kata menyalurkan mengandung makna pemberian harta zakat kepada para mustahiq secara konsumtif dan produktif.

Penyaluran dana zakat ini sesuai dengan delapan ashnaf (golongan) yang berdasarkan QS. At-Taubah/9:60 yang terjemahnya:.

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang- orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”.

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah swt telah menyebutkan orang-orang yang wajib menerima zakat, yang disebut sebagai 8 ashnaf yang terdiri atas: fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, ghorimin, fisabilillah dan ibnu sabil. Akan tetapi dengan melihat kondisi saat ini, riqab atau memerdekakan budak sudh tidak ada lagi sehingga penyaluran hanya menjadi tujuh golongan.

Adapun sistem penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Kendari dibagi menjadi tiga prioritas yaitu sebagai berikut:

a. Prioritas pertama yang terdiri atas fakir, miskin, amil, muallaf yang bentuk pemberiannya berupa uang dan bantuan pokok yang sangat dibutuhkan yang diserahkan langsung ke mustahiq.

b. Prioritas kedua fi sabilillah yang biasanya diberikan kepada anak sekolah atau pelajar yang kurang mampu berupa beasiswa, akan

tetapi beasiswa tidak langsung diberikan seluruhnya kepada pelajar tersebut melainkan dipakai untuk membayar langsung kesekolah yang bersangkutan.

c. Prioritas ketiga yaitu berupa modal usaha yang diberikan kepada mustahiq guna meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan ekonomi.

Pengelolaan zakat bisa ditempuh dengan dua jalan diantaranya: pertama, menyantuni masyarakat dengan pemberian dana (zakat) yang bersifat konsumtif atau dengan cara yang kedua, pemberian modal yang bersifat produktif, agar diolah serta dikembangkan. Pengelolaan zakat secara konsumtif adalah pengumpulan serta pendistribusian yang dilakukan dengan maksud dapat memenuhi kebutuhan dasar ekonomi oleh para mustahik dengan pemberian bahan makanan dan sebagainya serta bersifat pemberian untuk dikonsumsi secara langsung, tetapi masih sangat kurang membantu didalam jangka panjang, oleh karena itu diberdayakan pengelolaan zakat secara produktif merupakan pengelolaan zakat dengan maksud pendayagunaan atau dilakukan dengan cara memberikan bantuan berupa modal kepada pengusaha yang lemah, pembinaan dengan memberikan keterampilan untuk usaha, memenuhi kebutuhan untuk produksi kepada mereka yang memiliki keahlian dan skil, pendidikan gratis, dan sebagaainya, supaya bisa dapat membantu kemampuan ekonomi mustahiq.33 1. Penyaluran Zakat di BAZNAS Kota Kendari

Adapun jumlah mustahiq penerima zakat menurut delapan ashnaf

33(Musyifikah Ilyas, 2020: 72)

(golongan) yang berhak menerima zakat di Kota Kendari sebagai berikut:

Tabel I

Data: Penyaluran Zakat Menurut Ashnaf (dalam orang) BAZNAS Kota Kendari Tahun Fakir

Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui bahwa penyaluran zakat menurut ashnf di BAZNAS Kota Kendari mulai tahun 2017 sampai 2019 mereka hanya memprioritaskan penyaluran zakat kepada 5 golongan karena menurut hasil wawancara yang dilkukan dengan bapak H. Alimuddn K. Yang mengatakan:

Dalam penyaluran zakat ini kami proritaskan kepada Fakir miskin, amil, muallaf dan fii sabilillah karena kalau riqab sekarangkan sudah tidak ada perbudakan jadi kami tidak memberikan zakat, kalau gharimin sampai sekarang juga belum ada orang yang datang kepada kami mengatakan dia dililit utang”.34

Pemberian zakat pada mustahiq,secara konsumtif dan produktif perlu dilakukan sesuai kondisi mustahiq, amil harus memastikan kelayakan para mustahiq, apakah mereka dapat dikategorikan mustahiq konsumtif atau produktif.

34Alimuddin, Ketua Harian BAZNAS, Wawancara, Kendari, 27 Mei 2021.

Adapun di BAZNAS Kota Kendari menentukan beberapa kriteria menjadi mustahiq di antaranya: Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, tempat tinggal yang kurang memadai dan tidak mampu membayar biaya sekolah anak-anaknya.

Pemberian dana zakat yang diberikan kepada diproduktifkan pada setiap hal yang dapat membantu dalam meningkatan produktifitas para mustahik, dibandingkan dengan pemberian dana zakat yang ditujukan hanya sebagai dikonsumsi, diharapkan juga dana zakat produktif yang diberikan oleh baznas akan dikelola dengan baik untuk menghasilkan suatu produksi secara berkelanjutan yang nantinya apabila produktifitas terus meningkat akan meningkatkan pendapatan ekonomi mustahik.

Namun seleksi BAZNAS terhadap mustahiq tidak hanya sampai disini, bukan berararti BAZNAS langsung memberi bantuan tanpa ada tindakan selanjutnya, akan tetapi pengurus BAZNAS juga melakukan survey lagsung kerumah mustahiq yang sudah didata dan juga berdasarkan data yang ada dikelurahan dan kemudian dicocokkan dengan data yang ada di tingkat RT dan RW. Berdasarkan hasil wawan cara yang dilakukan dengan bapak Rahmat S.Pd.

mengatakan bahwa:

Sebelum memberikan bantuan kepada mustahiq kami mengadakan survey ke

rumahnya, disamping itu kita pakai data kelurahan dipakai turun ke RT dan RW”.35 Dengan demikian BAZNAS dalam menyalurkan dana zakat produktif mempunyai langkah-langkah diantaranya yaitu:

a. Pendataan yang akurat sehingga penerima yang menerima zakat

35Rahmat, Sekretaris Harian BAZNAS, Wawancara, Kendari, 3 Juni 2021.

benar orang tepat.

b. Pemberian pelatihan dasar, pada pendidikan dalam pelatihan harus berfokus untuk melahirkan pembuatan usaha produktif, manajemen usaha, pengelolaan keuangan usaha dan lain-lain.

c. Memberikan pendampingan dalam meningkatkan modal usaha d. Mempunyai target agar pendapatan ekonomi mustahiq berkambang.

Adapun jumlah mustahiq yang memperoleh zakat produktif menurut bidangnya sebagai berikut:

Tabel II

Data: Penyaluran Menurut Bidang (Dalam Orang) BAZNAS Kota Kendari

Tahun Ekonomi Pendidikan Kesehatan Dakwah Sosial Jumlah

2017 46 172 212 30 53 513

2018 28 80 140 53 4 305

2019 46 176 142 138 3 505

Jumlah 120 428 494 221 60 1.323

Sumber: BAZNAS Kota Kendari

Dapat disimpulkan bahwa dari tabel I dan II, jumlah mustahiq yang memperoleh dana zakat dari BAZNAS Kota Kendari terhitung dari 2017-2019 dilihat menurut ashnaf (golongan) yaitu 7.125 orang dan menurut bidang yaitu 1.323 orang. Jadi jumlah keseluruhan mustahiq (penerima zakat) di Kota Kendari sebanyak 8.448 orang.

2. Jumlah Nominal Zakat Yang Disalurkan

Adapun penyaluran zakat menurut 8 ashnaf (golongan) yang berhak menerima zakat dilihat dari nominal jumlah dana zakat yang disalurkan BAZNAS Kota Kendari sebagai berikut:

Tabel III

Data: Penyaluran Zakat Menurut Ashnaf (dalam rupiah) BAZNAS Kota Kendari

Tah

Adapun penyaluran zakat produktif menurut bidang dilihat dari jumlah nominal dana zakat yang disalurkan BAZNAS Kota Kendari kepada mustahiq sebagai berikut:

Tabel IV

Data: Penyaluran Zakat Menurut Bidang (dalam rupiah) BAZNAS Kota Kendari 2018 63.000.00 40.000.00 26.260.00 36.500.00 74.500.00 240.260.0

0 0 0 0 0 00

Berdasarkan tabel III dan IV dapat disimpulkan bahwa jumlah dana zakat yang telah disalurkan BAZNAS Kota Kendari terhitung dari tahun 2017-2019 dilihat menurut ashnaf (golongan) yaitu sebesar Rp.1.536.511.040 dan menurut bidang yaitu sebesar Rp.918.428.125. jadi jumlah keseluruhan dana yang telah disalurkan BAZNAS Kota Kendari terhitung dari tahun 2017-2019 dilihat menurut ashnaf dan bidang sebesar Rp.2.454.939.165.

Dana zakat produktif yang diberikan oleh Badan Amil Zakat Nasional

Dokumen terkait