• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINAJAUAN TEORITIS

F. Tehnik Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data, penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai keadaan-keadaan nyata sekarang dan fenomena atau hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan metode berfikir yang penulis gunakan dalam menganalisis data adalah dengan metode berfikir induktif, yaitu berangkat dari faktor-faktor yang khusus dan peristiwa-peristiwa kongkrit, kemudian ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum untuk ditarik kesimpulan. Proses penelitian ini berangkat dari data empirik menuju kepada suatu teori konkrit dari hasil penelitian tersebut. Jadi, metode ini menggambarkan, menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian.

Sedangkan caranya setelah data terkumpul kemudian diklasifikasikan sesuai

dengan kerangka penelitian.30

30Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1986), h. 172.

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah dan Profil BAZNAS Kota Kendari

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Kendari di bentuk berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2011 dengan tugas pokoknya adalah menyelenggarakan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan dana Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) sesuai dengan ketentuan syariah dan perundang-undangan yang berlaku. Sejak BAZDA berubah menjadi BAZNAS walikota mengangkat pengurus BAZNAS yaitu Bapak Ir. Musaddar Mapasomba sejak tahun 2013, sesuai perintah dari UU bahwa harus orang yang bukan PNS maka di usullah kembali pengurusan BAZNAS, yang terpilih menjadi pengurus adalah Drs. H. Alimuddin K pada tahun 2015 sampai sekarang.31

Kota Kendari sebagai salah satu kota dikawasan Tengah Indonesia yang pesat perkembangannya dihadapkan pada persoalan kemiskinan dan ketidakberdayaan masyarakat kecil. Untuk itu diperlukan suatu tindakan nyata untuk mengentaskan kemiskinan. Maka BAZNAS Kota Kendari ikut serta dalam melakukan hal tersebut dengan turun langsung ke lapangan yang membutuhkan.

Dana ZIS yang terkumpul pada BAZNAS Kota Kendari dari masyarakat mampu (muzakki) pendayagunaannya akan dititik beratkan pada program pendidikan, program pemberdayaan ekonomi, program kesehatan, program social keagamaan, serta bantuan kepada Fakir miskin, Amil, Muallaf, dan Fii Sabilillah.

31http://baznaskota.kendari.go.id/profil/sejarah.(Kendari : 6 juni 2021).

Sebagai lembaga pemerintah non struktural yang bersifat mandiri dalam mengelolah dana umat, BAZNAS Kota Kendari berusaha secara konsisten memegang teguh amanah secara akuntabel, kredibel, tranparan serta didukung oleh tata kelola manajemen yang profesional dan dukungan system informasi/teknologi yang baik melalui informasi manajemen Baznas (SIMBA).

2. Visi Misi BAZNAS Kota Kendari

Adapun visi dan misi BAZNAS Kota Kendari yaitu:

VISI:

“Masyarakat Islam Kota Kendari Sadar dan Taat Menunaikan Zakat”

MISI:

1) Meningkatkan kesadaran umat Islam untuk berzakat melalui amil zakat resmi (BAZNAS dan LAS).

2) Meningkatkan penghimpunan dan pendayagunaan zakat sesuai dengan ketentuan syariah dan prinsip manajemen modern.

3) Menumbuh kembangkan pengelola/amil zakat yang amanah, transparan, professional, dan terintegrasi; mewujudkan pusat data zakat Kota Kendari.

4) Memaksimalkan peran zakat dalam menanggulangi kemiskinan melalui sinergi dan koordinasi dengan lembaga terkait.32

32http://baznaskota.kendari.go.id/visimisi.(Kendari: 6 juni 2021).

3. Sturuktur Organisasi BAZNAS Kota Kendari Gambar I Struktur Organisasi

Berdasarkan keputusan Ketua BAZNAS No. 24 Tahun 2018

KETUA

4. Program Kerja BAZNAS Kota Kendari

a. Melakukan sosialisasi dan edukasi tentang berkewajiban berzakat.

b. Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah BUMN/BUMD, perbankan, organisasi social/keagamaan, serta masyarakat Islam secara umum di Kota Kendari;

c. Pemberdayaan yang terencana dan berkesinambungan dalam meningkatkan taraf hidup mestahik menjadi muzaki;

d. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi muzakki dan mustahik Baznas;

e. Menerapkan system tata kelola yang professional dan akuntabel yang fokus terhadap pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.

5. Program Penyaluran Zakat Infak Sedekah (ZIS) BAZNAS Kota Kendari a. Program Pendidikan

1) Bantuan beasiswa anak mustahiq yang berprestasi (bantuan berkelanjutan)

2) Pembentukan/bantuan rumah singgah bagi anak terlantar/terabaikan:

3) Bantuan pembinaan hafidz/hafidzah;

4) Bantuan pembinaan qari/qariah.

b. Program Ekonomi

1) Bantuan modal usaha kepada kelompok pedagang kaki lima/bakulan (per kecamatan/kelurahan);

2) Bantuan ternak sapi/kambing/ayam kepada petani miskin (per- kecamatan/kelurahan);

c. Program Kesehatan

1) Bantuan biaya pengobatan kesehatan kepada keluarga miskin usia lanjut;

2) Bantuan pengobatan gratis/khitanan massal pada masyarakat saat momen-momen tertentu;

3) Pengadaan klinik kesehatan/pengobatan.

d. Program Dakwah

1) Bantuan untuk guru BTQ 2) Bantuan untuk imam masjid e. Program social kemanusiaan

1) Bantuan bencana alam;

2) Bantuan perbaikan rumah tinggal bagi keluarga miskin usia lanjut.

BAZNAS Kota Kendari mengharapkan pada semua lapisan masyarakat Kota Kendari untuk mendukung program-program tersebut dalam rangka mewujudkan “Kendari Sebagai Kota Bertakwa” dan masyarakat yang “Taat Beragama, Cerdas, Mandiri dan Sejahtera Lahir Batin”.

B. Sistem Penyaluran Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Mustahiq Di BAZNAS Kota Kendari

Penyaluran Zakat Produktif adalah pendistribusian harta dari orang-orang kelebihan kepada orang-orang yang kekurangan harta (mustahiq) dalam bentuk barang-barang produktif atau bentuk pemberian modal bergilir, baik untuk permodalan proyek sosial, maupun sebagai modal usaha untuk menjalankan usaha, untuk membantu atau bagi pembangunan usaha para

pedagang atau pengusaha kecil.

Penyaluran juga merupakan sesuatu yang disalurkan atau sebuah pemberian baik dalam bentuk material maupun nonmaterial, dan juga berarti sebuah ulur tangan yang disalurkan kepada beberapa orang atau beberapa tempat. Oleh karena itu, kata menyalurkan mengandung makna pemberian harta zakat kepada para mustahiq secara konsumtif dan produktif.

Penyaluran dana zakat ini sesuai dengan delapan ashnaf (golongan) yang berdasarkan QS. At-Taubah/9:60 yang terjemahnya:.

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang- orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”.

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah swt telah menyebutkan orang-orang yang wajib menerima zakat, yang disebut sebagai 8 ashnaf yang terdiri atas: fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, ghorimin, fisabilillah dan ibnu sabil. Akan tetapi dengan melihat kondisi saat ini, riqab atau memerdekakan budak sudh tidak ada lagi sehingga penyaluran hanya menjadi tujuh golongan.

Adapun sistem penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kota Kendari dibagi menjadi tiga prioritas yaitu sebagai berikut:

a. Prioritas pertama yang terdiri atas fakir, miskin, amil, muallaf yang bentuk pemberiannya berupa uang dan bantuan pokok yang sangat dibutuhkan yang diserahkan langsung ke mustahiq.

b. Prioritas kedua fi sabilillah yang biasanya diberikan kepada anak sekolah atau pelajar yang kurang mampu berupa beasiswa, akan

tetapi beasiswa tidak langsung diberikan seluruhnya kepada pelajar tersebut melainkan dipakai untuk membayar langsung kesekolah yang bersangkutan.

c. Prioritas ketiga yaitu berupa modal usaha yang diberikan kepada mustahiq guna meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan ekonomi.

Pengelolaan zakat bisa ditempuh dengan dua jalan diantaranya: pertama, menyantuni masyarakat dengan pemberian dana (zakat) yang bersifat konsumtif atau dengan cara yang kedua, pemberian modal yang bersifat produktif, agar diolah serta dikembangkan. Pengelolaan zakat secara konsumtif adalah pengumpulan serta pendistribusian yang dilakukan dengan maksud dapat memenuhi kebutuhan dasar ekonomi oleh para mustahik dengan pemberian bahan makanan dan sebagainya serta bersifat pemberian untuk dikonsumsi secara langsung, tetapi masih sangat kurang membantu didalam jangka panjang, oleh karena itu diberdayakan pengelolaan zakat secara produktif merupakan pengelolaan zakat dengan maksud pendayagunaan atau dilakukan dengan cara memberikan bantuan berupa modal kepada pengusaha yang lemah, pembinaan dengan memberikan keterampilan untuk usaha, memenuhi kebutuhan untuk produksi kepada mereka yang memiliki keahlian dan skil, pendidikan gratis, dan sebagaainya, supaya bisa dapat membantu kemampuan ekonomi mustahiq.33 1. Penyaluran Zakat di BAZNAS Kota Kendari

Adapun jumlah mustahiq penerima zakat menurut delapan ashnaf

33(Musyifikah Ilyas, 2020: 72)

(golongan) yang berhak menerima zakat di Kota Kendari sebagai berikut:

Tabel I

Data: Penyaluran Zakat Menurut Ashnaf (dalam orang) BAZNAS Kota Kendari Tahun Fakir

Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui bahwa penyaluran zakat menurut ashnf di BAZNAS Kota Kendari mulai tahun 2017 sampai 2019 mereka hanya memprioritaskan penyaluran zakat kepada 5 golongan karena menurut hasil wawancara yang dilkukan dengan bapak H. Alimuddn K. Yang mengatakan:

Dalam penyaluran zakat ini kami proritaskan kepada Fakir miskin, amil, muallaf dan fii sabilillah karena kalau riqab sekarangkan sudah tidak ada perbudakan jadi kami tidak memberikan zakat, kalau gharimin sampai sekarang juga belum ada orang yang datang kepada kami mengatakan dia dililit utang”.34

Pemberian zakat pada mustahiq,secara konsumtif dan produktif perlu dilakukan sesuai kondisi mustahiq, amil harus memastikan kelayakan para mustahiq, apakah mereka dapat dikategorikan mustahiq konsumtif atau produktif.

34Alimuddin, Ketua Harian BAZNAS, Wawancara, Kendari, 27 Mei 2021.

Adapun di BAZNAS Kota Kendari menentukan beberapa kriteria menjadi mustahiq di antaranya: Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, tempat tinggal yang kurang memadai dan tidak mampu membayar biaya sekolah anak-anaknya.

Pemberian dana zakat yang diberikan kepada diproduktifkan pada setiap hal yang dapat membantu dalam meningkatan produktifitas para mustahik, dibandingkan dengan pemberian dana zakat yang ditujukan hanya sebagai dikonsumsi, diharapkan juga dana zakat produktif yang diberikan oleh baznas akan dikelola dengan baik untuk menghasilkan suatu produksi secara berkelanjutan yang nantinya apabila produktifitas terus meningkat akan meningkatkan pendapatan ekonomi mustahik.

Namun seleksi BAZNAS terhadap mustahiq tidak hanya sampai disini, bukan berararti BAZNAS langsung memberi bantuan tanpa ada tindakan selanjutnya, akan tetapi pengurus BAZNAS juga melakukan survey lagsung kerumah mustahiq yang sudah didata dan juga berdasarkan data yang ada dikelurahan dan kemudian dicocokkan dengan data yang ada di tingkat RT dan RW. Berdasarkan hasil wawan cara yang dilakukan dengan bapak Rahmat S.Pd.

mengatakan bahwa:

Sebelum memberikan bantuan kepada mustahiq kami mengadakan survey ke

rumahnya, disamping itu kita pakai data kelurahan dipakai turun ke RT dan RW”.35 Dengan demikian BAZNAS dalam menyalurkan dana zakat produktif mempunyai langkah-langkah diantaranya yaitu:

a. Pendataan yang akurat sehingga penerima yang menerima zakat

35Rahmat, Sekretaris Harian BAZNAS, Wawancara, Kendari, 3 Juni 2021.

benar orang tepat.

b. Pemberian pelatihan dasar, pada pendidikan dalam pelatihan harus berfokus untuk melahirkan pembuatan usaha produktif, manajemen usaha, pengelolaan keuangan usaha dan lain-lain.

c. Memberikan pendampingan dalam meningkatkan modal usaha d. Mempunyai target agar pendapatan ekonomi mustahiq berkambang.

Adapun jumlah mustahiq yang memperoleh zakat produktif menurut bidangnya sebagai berikut:

Tabel II

Data: Penyaluran Menurut Bidang (Dalam Orang) BAZNAS Kota Kendari

Tahun Ekonomi Pendidikan Kesehatan Dakwah Sosial Jumlah

2017 46 172 212 30 53 513

2018 28 80 140 53 4 305

2019 46 176 142 138 3 505

Jumlah 120 428 494 221 60 1.323

Sumber: BAZNAS Kota Kendari

Dapat disimpulkan bahwa dari tabel I dan II, jumlah mustahiq yang memperoleh dana zakat dari BAZNAS Kota Kendari terhitung dari 2017-2019 dilihat menurut ashnaf (golongan) yaitu 7.125 orang dan menurut bidang yaitu 1.323 orang. Jadi jumlah keseluruhan mustahiq (penerima zakat) di Kota Kendari sebanyak 8.448 orang.

2. Jumlah Nominal Zakat Yang Disalurkan

Adapun penyaluran zakat menurut 8 ashnaf (golongan) yang berhak menerima zakat dilihat dari nominal jumlah dana zakat yang disalurkan BAZNAS Kota Kendari sebagai berikut:

Tabel III

Data: Penyaluran Zakat Menurut Ashnaf (dalam rupiah) BAZNAS Kota Kendari

Tah

Adapun penyaluran zakat produktif menurut bidang dilihat dari jumlah nominal dana zakat yang disalurkan BAZNAS Kota Kendari kepada mustahiq sebagai berikut:

Tabel IV

Data: Penyaluran Zakat Menurut Bidang (dalam rupiah) BAZNAS Kota Kendari 2018 63.000.00 40.000.00 26.260.00 36.500.00 74.500.00 240.260.0

0 0 0 0 0 00

Berdasarkan tabel III dan IV dapat disimpulkan bahwa jumlah dana zakat yang telah disalurkan BAZNAS Kota Kendari terhitung dari tahun 2017-2019 dilihat menurut ashnaf (golongan) yaitu sebesar Rp.1.536.511.040 dan menurut bidang yaitu sebesar Rp.918.428.125. jadi jumlah keseluruhan dana yang telah disalurkan BAZNAS Kota Kendari terhitung dari tahun 2017-2019 dilihat menurut ashnaf dan bidang sebesar Rp.2.454.939.165.

Dana zakat produktif yang diberikan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Kendari diharapkan juga dapat memberikan manfaat serta perubahan hidup mustahik ke arah yang lebih baik lagi. Tujuan dari program tersebut adalah agar membantu masyarakat dalam membangun lumbung perekonomiannya guna menompang stiap kebutuhan sehari-harinya atau juga pengalokasian zakat produktif dilakukan agar membantu meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Ini dilakukan agar supaya para mustahik bisa diberdayakan dan tidak diberi santunan atau secara terus menerus. Mengenai perubahan hidup mustahik setelah mendapatkan manafaat dana zakat untuk modal usaha.

C. Pemberdayaan Zakat Produktif Untuk Peningkatan Ekonomi Mustahiq Di BAZNAS Kota Kendari

1. Pemberdayaan Zakat Produktif

Pemberdayaan menurut bahasa berasal dari kata daya yang berarti tenaga atau kekuatan. Pemberdayaan adalah upaya yang membangun daya masyarakat dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki sert berupaya mengembangkannya.36

Secara konseptual pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata”power” (kekuasaan atau keberdayaan), pemberdayaan sering diartikan sebagai perolehan kekuatan dan akses terhadap sumber daya. Istilah pemberdayaan diartikan sebagai upaya memperluas horizon pilihan baik mustahiq dengan upaya pendayagunaan potensi, pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan hasil yang memuaskan ini berarti diberdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi diriya dapat dikatakan bahwa mustahiq yang diberdayakan adlah yang dapat memilih dan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pilihan-pilihannya.37

Pemberdayaan yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Kendari guna meningkatkan ekonomi mustahiq secara produktif sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan pendapatan yang lebih besar. Yaitu dengan berupaya meningkatan kemampuan untuk menghasilkan nilai tambah yang paling tidak harus ada perbaikan akses terhadap teknologi, akses terhadap pasar dan akses terhadap perminatan. Peningkatan ekonomi mustahiq adalah segal kegiatan ekonomi dan upaya mustahiq untuk memenuhi kebutuhannya yaitu sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan.

36Armiadi Musa, “Majalah Baitul Mal Provinsi Sultra”, Kendari: 2015.

37Muzakir Sulaiman, Zakat Produktif, (Banda Aceh: Lembaga Naskah Aceh NASA 2013). h. 23.

Zakat produktif untuk pemberdayaan ekonomi mustahiq yang dilakukan BAZNAS Kota Kendari adalah dengan program zakat produktif.

Program ini diarahkan untuk membantu mustahiq dalam membangun perekonomian guna menompang kebutuhan hidup sehari-hari dan juga meningkatkan taraf hidup. Ini dilakukan agar kaum dhu’afa bisa diberdayakan dan tidak diberi santunan atau zakat secara terus menerus.

Selain itu harapan ada peningkatan dari mustahiq menjadi muzakki.

Pemberdayaan ini dimaksudkan untuk berkuasa atau mampu atas dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.

Adapun Kegiatan pemberdayaan tersebut yaitu dilakukan dengan memberikan dana zakat untuk usaha produktif supaya dapat memberikan semangat kepada para mustaḥiq yang kekurangan modal usaha, sehingga dengan bantuan tersebut dapat memberikan motivasi serta dapat membangkitkan semangat mustahiq untuk berhasil. Dana zakat untuk kegiatan produktif akan lebih optimal bila dilaksanakan oleh lembaga amil sebagai organisasi yang terpercaya untuk pengalokasian, pendayagunaan, dan pendistribusian dana zakat, mereka tidak memberikan zakat begitu saja melainkan mereka mendampingi, memberikan pengarahan serta pelatihan agar dana zakat tersebut benar-benar dijadikan modal kerja sehingga penerima zakat tersebut memperoleh pendapatan yang layak dan mandiri.38

Kegiatan pemberdayaan berikutnya adalah pembinaan dan pendampingan. Pembinaan diarahkan pada aktivitas koordinasi dan

38Moh. Toriquddin, Pengelolaan Zakat Produktif di Rumah Zakat Kota Malang Perspektif Maqashid Al Syariah Ibnu ‘Asyur, di Kabupaten Malang, Vol. 16 No. 1 Maret 2015.

konsultasi. Koordinasi dan konsultasi difokuskan pada pengidentifikasian jenis usaha yang sesuai dengan potensi mustahiq, perumusan strategi bisnis, model pengelolaan usaha, managemen keuangan, managemen sumber daya manusia, hingga membangun akses kelembaga pembiayaan. Dengan demikian para mustahiq dapat mengambil keputusan yang lebih tepat terkait dengan rencana usaha yang akan dirintis. Ketika usaha yang dirintis dan dikelola mustahiq beroperasi dan menunjukkan perkembangan atau kemajuan usahanya. Pembinaan sendiri dilakukan satu kali pada waktu sosialisasi penyerahan dana produktif di BAZNAS Kota Kendari.

Seharusnya sosialisasi dilakukan setiap satu bulan sekali agar usaha mustahiq dapat berkembang.

Kegiatan berikutnya adalah pendampingan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan berbagai alternatif solusi berkenaan dengan pengoperasian dan penyelesaian kendala usaha yang dihadapi oleh kelompok usaha mustahiq.

Dan kegiatan pemberdayaan yang terakhir yaitu kegiatan pengawasan dan evaluasi kinerja mustahiq. Kegiatan pengawasan tidak dilakukan setiap sebulan sekali. Evaluasi yang dilakukan BAZNAS Kota Kendari tidak begitu efisien, dikarenakan tidak dilakukan evaluasi secara rutin.

Kegiatan pendataan, pembinaan, pendampingan dan pengawasan tersebut diperlukan dalam penyaluran zakat secara produktif juga dapat menghilangkan sifat bermalas- malasan dengan hanya mengharapkan

bantuan dari orang lain. Sehingga dapat menciptakan sebuah mata pencaharian yang akan mengangkat kondisi ekonomi para mustaḥiq, sehingga diharapkan lambat laun mereka akan dapat keluar dari jerat kemiskinan, lebih dari itu mereka dapat mengembangkan usaha sehingga dapat menjadi seorang muzakki.

Dengan berkembangnya usaha kecil menengah dengan modal berasal dari zakat akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti angka pengangguran bisa dikurangi, berkurangnya angka pengangguran akan berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat terhadap suatu produk barang ataupun jasa, meningkatnya daya beli masyarakat akan diikuti oleh pertumbuhan produksi, pertumbuhan sektor produksi inilah yang akan menjadi salah satu indikator adanya pertumbuhan ekonomi.

Dengan gambaran tersebut, maka peranan zakat sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Dimana zakat merupakan suatu penggerak atau motor yang berpotensi memberikan tunjangan kepada para pedagang ataupun profesi lain yang membutuhkan modal, yang tidak bisa didapatkan dari jalan lain. Pemberian dana zakat produktif yang ada di BAZNAS Kota Kendari memberikan kontribusi bagi usaha mustahiq, yaitu transformasi mustahiq menjadi muzakki, dibutuhkan rentan waktu dan proses yang panjang, dan biasanya bisa dikatakan muzakki jika penghasilanya sudah mencapai nishab. Untuk peningkatan usaha mustahiq setelah mendapatkan dana zakat produktif ini produksi lebih banyak dari sebelumnya. Selain itu kemandirian ekonomi yakni para mustahiq mampu memenuhi kebutuhan

pribadi dalam batas mensejahterakan diri, tidak membutuhkan dan tidak bergantung pada orang lain dalam menjalankan persoalan ekonomi.

Program pemberdayaan zakat produktif untuk peningkatan ekonomi mustahiq yang dilaksanakan oleh BAZNAS Kota Kendari dengan tujuan akhir mentransformasi mustahiq menjadi muzakki. Adapun sasaran pemberdayaan ekonomi yaitu sebagai berikut:

a. Musthiq yang tergolong sah sehat fisik, jasmani tetapi tidak memiliki keterampilan apapun, ataupun sering disebut masyarakat miskin yang kurang pendidikan dan keahlian.

b. Mustahiq yang memiliki keahlian atau usaha micro tetapi kesulitan mengakses modal usaha di bank atau lembaga keuangan lainnya yang disebabkan rumitnya prosedur dan butuhnya jaminan untuk mendapatkan modal usaha tersebut.

c. Memberdayakan pelajar yang kurang mampu dengan memberikan beasiswa kepada pelajar yang membutuhkan dan mempunyai keterampilan.

Zakat produktif merupakan pemberian zakat yang dapat penerimanya menghasilkan sesuatu secara terus menerus dengan harta yang telah diterimanya.

Pemberian dan yang bersifat produktif dapat berupa pemberian modal untuk memberdayakan ekonomi mustahiq supaya mereka dapat memutarkan dana tersebut dalam bentuk usaha yang nantinya mampu memberikan penghasiln konsisten untuk membiayai kehidupannya. Dengan dana tersebut fakir miskin

akan mendapatkan penghasilan tetap, meningkatkan usaha, mengembangkan usaha, serta bisa menyisihkan untuk menabung.39

Penyaluran zakat produktif berupa modal usaha diharapkan mampu meningkatkan pendapatan ekonomi mustahiq sehingga dapat mengembangkan usaha kecil akan menyerap tenaga kerja, dengan begitu adanya penyerapan tenaga kerja berarti akan mengurangi pengangguran, sehinga hal tersebut mampu dijadikan indikator adanya peningkatan ekonomi mustahiq dan pengembangan modal usaha.

Dengan ini membuktikan bahwa BAZNAS Kota Kendari dalam pemberdayaan dana zakat produktif untuk peningkatan ekonomi mustahiq melalui program zakat produktif, memiliki dampak posistif terhadap penurunan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yang ada di Kota Kendari. Sehingga mustahiq pun menjadi lebih berdaya dan lebih mandiri pada jangka panjang.

Tentu saja hal tersebut akan sangat membantu program pemerintah dalam memerangi kemiskinan di tanah air.

Peningkatan ekonomi mustahiq bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mustahiq, salah satu usaha yang dapat membantu peningkatan ekonomi adalah Usaha Kecil Menengah (UKM). Dalam peningkatan ekonomi di BAZNAS Kota Kendari UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunya peranan yang sangat penting, hal ini dikarenakan UKM dapat menyerap tenaga kerja yang berpendidikan rendah dan hidup dalam usaha kecil.

39Adi Muslih Saputro, Peran Dana Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Mustahiq, (Studi Kasus Yayasan Solo Peduli 2017). h. 7.

2. Tujuan Pemberdayaan Zakat Produktif

Tujuan pemberdayan zakat produktif untuk peningkatan ekonomi mustahiq yaitu membantu mustahiq memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Dan juga untuk mengembangkan usaha mustahiq agar dapat meningkatkan perekonomian dan pendidikan yang lebih baik guna kepentingan umat. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan percaya diri untuk menggunakan daya yang dimiliki antara lain mentransfer daya dari lingkungan sekitarnya.

Pemberdayaan untuk peningkatan ekonomi mustahiq bertujuan untuk menggerakkaan potensi atau daya yang dimiliki mustahiq, untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan mustahiq. Dengan cara mendorong, memotivasi, dan membangkitkan akan kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya untuk mengembangkan potensi itu menjadi sebuah tindakan yang nyata.40

Pemberdayaan untuk peningkatan ekonomi mustahiq bertujuan untuk menggerakkaan potensi atau daya yang dimiliki mustahiq, untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan mustahiq. Dengan cara mendorong, memotivasi, dan membangkitkan akan kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya untuk mengembangkan potensi itu menjadi sebuah tindakan yang nyata.40

Dokumen terkait