• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.5 Ilmu Pengetahuan Sosial

3. 4. 0 ≤ N ≤ 5 6 ≤ N ≤ 15 16 ≤ N ≤ 20 21 ≤ N ≤ 30 -

Tim yang baik (Good Team) Tim yang sangat baik (Great Tim)

Tim yang istimewa (Super Tim)

Setelah melakukan perhitungan skor tim, maka tiap-tiap tim menerima piagam penghargaan atau hadiah berdasarkan sistem poin tersebut.

2.1.5 Ilmu Pengetahuan Sosial 2.1.5.1 Hakikat IPS

Istilah IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam Kurikulum 1975 (Sapriya, 2008:7). Dan mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama dari mata pelajaran

yang terintegrasi yaitu Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Ciri khas IPS sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah bersifat terpadu (integrated). Tujuan IPS bersifat terpadu agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi siswa sehingga pengorganisasian materi/bahan pelajaran disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan siswa (Sapriya, 2008:8). Pengertian lain Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menurut National for Sosial Studies (NCSS) dalam Supardi (2011:182) adalah:

“Sosial studies ate the integrated study of the sosial sciences and humanities to promote civic competence. Within the school program, social studies provides coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as antrophology, archeology, economics, geography, history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well as appropriate content from the humanities, matemathics, and the natural sciences.”

Hal senada juga dikemukakan oleh Nurman Sumantri dalam Supardi (2011:182) bahwa pendidikan IPS di sekolah adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, psikologi, filsafat, ideologi negara dan agama yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.

Sejak diperkenalkan mata pelajaran IPS di sekolah, IPS memiliki perbedaan makna yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik di tingkat Sekolah Dasar (SD), tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk itu pengertian IPS di tingkat sekolah tersebut dapat berarti gabungan dari sejumlah disiplin ilmu atau dapat pula berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri berdasarkan pendekatan yang diterapkan. Istilah IPS untuk

Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi atau gabungan dari beberapa konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan isu dan masalah sosial. Materi IPS di SD didasarkan pada aspek disiplin ilmu karena mementingkan dimensi pedagogik dan psikologis serta karaktereistik peserta didik yang kemampuan berfikirnya bersifat holistik (Sapriya, 2009:20).

Dari beberapa pengertian IPS dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). Menurut Susanto & Ekawati & Suntari & Widarwati (2009) IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Untuk itu, sangat jelas bahwa pendidikan IPS di sekolah terutama di sekolah dasar (SD) harus menekankan pada ketrampilan siswa dalam memecahkan masalah mulai dari lingkup diri sampai pada masalah yang kompleks. Karena masalah manusia selalu berkaiatan dengan berbagai aspek yang tidak hanya lingkup sosial tapi juga diluar lingkungan sosial. Dan melalui pembelajaran IPS yang terpadu mampu mengembangkan pembelajaran yang bermakna, efektif, dan efisien.

2.1.5.2 Tujuan Pembelajaran IPS Sekolah Dasar

Melalui pembelajaran IPS di SD dimaksudkan untuk meningkatkan beberapa kemampuan siswa yaitu (Sapriya, 2009:194):

“1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial, 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.”

Tujuan pembelajaran IPS juga untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik agar lebih peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap dan mental yang positif pada segala ketimpangan, dan terampil dalam mengatasi permasalahan yang ada pada kehidupan sehari-hari baik yang menimpa pada dirinya serta masyarakat. Beberapa tujuan tersebut dapat tercapai apabila program pelajaran IPS dilaksanakan secara baik dan terorganisasi (Susanto & Ekawati & Suntari & Widarwati, 2009:3). Hal lain dikemukakan oleh Sapriya (2009:194), bahwa IPS dilatarbelakangi oleh masa yang akan datang dari para peserta didik yang akan mengahadapi tantangan berat karena dalam kehidupan masyarakat global selalui mengalami perubahan. Untuk itu, IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis sosial masyarakat yang dinamis.

Hal lain juga dikemukakan oleh Supardi (2011:186) bahwa IPS memiliki beberapa tujuan. Pertama, memberikan pengetahuan untuk menjadikan siswa sebagai warga negara yang baik, sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, demokratis dan bertanggung jawab,

memiliki identitas dan kebanggan nasional. Untuk itu siswa perlu dibekali pengetahuan dan nilai yang bersumber dari ilmu sosial dan humaniora, serta masalah sosial kemasyarakatan dan kebangsaan. Kedua, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan inkuiri untuk dapat memahami, mengidentifikasi, menganalisis, dan memiliki ketrampilan sosial untuk berpartisipasi dalam memecahkan masalah sosial. Ketiga, bertujuan untuk melatih belajar mandiri, disamping berlatih untuk membangun kebersamaan melalui program pembelajaran yang lebih kreatif inovatif. Keempat, mengembangkan kecerdasan, kebiasaan, dan ketrampilan sosial. Dengan pembelajaran IPS, siswa juga diharapkan memiliki kecerdasan dan ketrampilan dalam berbagai hal terkait dengan kehidupan sosial masyarakat sehingga melahirkan kebiasaan sosial. Kelima, pembelajaran IPS diharapkan melatih siswa untuk mengahyati nilai-nilai hidup yang baik dan terpuji termasuk moral, kejujuran, keadilan. Keenam, IPS bertujuan mengembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

Dengan adanya beberapa pendapat dari para ahli tersebut, mata pelajaran IPS di sekolah dasar diharapkan dapat membantu siswa untuk mengembangkan kekampuan dalam membuat sebuah keputusan yang bersifat reflektif. Sehingga, siswa dapar memecahkan masalah-masalah pribadi dan membentuk kebijakan umum dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Dan disisi lain IPS juga diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis sosial dalam suatu masyarakat.

2.1.5.3 Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Dalam Sapriya (2009:194), pengorganisasian materi mata pelajaran IPS untuk jenjang SD/MI menggunakan pendekatan terpadu (integreated), yang berarti materi pelajaran IPS dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah namun mengacu pada aspek kehidupan nyata yang disesuaikan dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berpikir, kebiasaan bersikap dan berperilaku peserta didik. IPS juga mengkaji seperangkat peristiwa, konsep, fakta, dan generalisasi berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI, IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Untuk itu IPS di SD belum mancakup dan mengakomodasi seluruh disiplin ilmu sosial.

Pendidikan di SD juga telah mengintegrasikan bahan pelajaran dalam satu bidang studi (Supardi, 2011:184). Hingga sekarang buku-buku IPS untuk SD telah memasukkan setidaknya lima sub bidang studi, yakni sejarah, geografi, politik, hukum, dan ekonomi. Guru-guru mata pelajaran di sekolah dasar juga telah disiapkan secara khusus, seperti Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Maka, dengan adanya pembelajaran IPS di sekolah dasar, pada masa mendatang para siswa diharapkan mampu menghadapi tantangan berat dalam kehidupan masyarakat global yang selalu mengalami perubahan.

2.1.5.4 Kompetensi Dasar IPS di Sekolah Dasar

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat sekolah dasar (SD), meliputi bahan kajian: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi. Bahan kajian itu menjadi mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS).Standar kompetensi mata pelajaran IPS kelas V yaitu 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kompetensi dasar yang akan diteliti adalah 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Materi yang akan dibahas adalah usaha para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Menurut Rosdijati & Aqib & Trimo (2010:58-58) yang mengacu pada tujuan pembelajaran IPS, maka pembelajaran IPS dilakukan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi-kompetesi, yaitu mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan sosial; memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial serta kemanusiaan; dan memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, serta global.

2.2 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw II pada Mata

Dokumen terkait