• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Bahasa Melayu Di Ranah Transaks

4.5 Penggunaan Bahasa Melayu pada Domain/Ranah

4.5.6 Penggunaan Bahasa Melayu Di Ranah Transaks

Untuk mengetahui pemertahanan bahasa di ranah transaksi maka dalam kuesioner sudah dipersiapkan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan pemertahana bahasa Melayu responden di ranah transaksi, pertanyaan yang ada di dalam kuesioner hanya ditujukan kepada keolompok dewasa dan kelompok orang tua, untuk pertanyaan pada kelompok dewasa dan orang tua di dalam kuesioner terdapat pada pertanyaan nomor : 36, 37, 38, 39, 40.

Untuk lebih jelas hasil dari jawaban responden mengenai pemertahanan bahasa di ranah transaksi sudah disajikan pada table di bawah ini

Tabel 4.44 Penggunaan Bahasa Pada Kelompok Dewasa

No Jenis Responden Berdasarkan Kelompok Persentase (%)* 1 Kelompok Dewasa

Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Bahasa Batak Bahasa daerah lain

76,96% 23,03%

0% 0%

* Persentase dihitung dari jumlah frekuensi pada tiap kategori dibagi jumlah seluruh frekuensi pada tiap kategori dan hubungan peran

Tabel 4.44 menunjukkan pemaparan tentang penggunaan bahasa Melayu di ranah transaksi pada kelompok dewasa, penggunaan bahasa melayu pada kelopmpok dewasa di ranah transaksi cenderung tinggi dan di nyatakan bertahan karena menurut hasil persentase yang didapatkan ternyata pada tabel 4.44 tersebut di atas tampak

bahwa persentase bahasa Melayu tetap lebih mendominasi dibanding bahasa yang lain sebanyak 76,96%, dan persentase bahasa Indonesia 23,03%, sedangkan persentase bahasa Batak dan bahasa daerah lain nya hanya 0%.

Penggunaan bahasa melayu di ranah transaksi oleh kelompok dewasa terjadi dikarenakan kebiasaan mereka melakukan transaksi dengan orang orang sekitar mereka yang mengguakan bahasa Melayu pula dalam bertransaksi, maka dapat disimpulkan bahwa pada kelompok Dewasa hampir seluruhnya menggunakan bahasa Melayu di ranah transaksi, dan bahasa Melayu dinyatakan bertahan di ranah transaksi untuk kelompok dewasa.

Melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan, bahasa Melayu pada kelompok dewasa memang bertahan di ranah transaksi, berikut contoh tuturan yang di peroleh di lapangan.

Data 33

A : Wak.. Boli Uwak, membeli B : Apo di kau ?

Apa sama kau ?

A : Sampurna Togap Sabungkus Sampurna besar sebungkus B : Nah..

Percakapan di atas merupakan percakapan antar suku di ranah transaksi pada kelompok dewasa, percakapan di atas terjadi saat seorang remaja membeli rokok satu

bungkus di atas tampak bahwa kedua komunikan menggunakan bahasa Melayu dalam berkomunikasi.

Data 34

A : Rokok suria berapa ? B : Lapan bolas

A : Berapa B : Lapan bolas A : Sampurna B : Sama

A : Yang kocik bosar itu ? B : Kocik tiga bolas

A : Itulah, sampurna bosar satu, suria bosar satu, jadi berapa kak ? B : Tiga anam

A : Makasih ya

Percakapan di atas merupakan percakapan antar suku di ranah transaksi, di atas tampak bahwa si A cenderung menggunakan bahasa campur kode, antara bahasa Melayu dan bahasa Indonesia, ini dikarenakan si A adalah responden yang sudah terbiasa berbahasa Indonesia saat di Kota Medan karna si A dalah alumni Universitas Sumatera Utara.

Data 35

A : Yang Mahal lah ini jang

B : Tak Ado kini nang mura do dek C : Udah beli aja

Data 36

A : Apa tak hondak lagi kau memegang celana ku ini biar ku tutup B : Biar di tutup biar tau mambungkus nyo

A : Iyo biar tau aku mambungkuskan barang ku ini C : Bungkus

B : Calanolah

Percakapan di atas merupakan tuturan antar suku yang terjadi di ranah transaksi menggunakan bahasa Melayu dalam berkomunikasi, di atas tampak bahwa ada komunikasi tawar menawar antara si pembeli dan si penjual kemudian data berikutnya tampak bahwa si penjual atau pedagang sedang menjajahkan barang dagangannya dengan nada bercanda.

Tabel 4.45 Penggunaan Bahasa Pada Kelompok Orang Tua

No Jenis Responden Berdasarkan Kelompok Persentase (%)* 1 Kelompok Orang Tua

Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Bahasa Batak Bahasa daerah lain

80,76% 23,63%

0% 0%

* Persentase dihitung dari jumlah frekuensi pada tiap kategori dibagi jumlah seluruh frekuensi pada tiap kategori dan hubungan peran

Tabel 4.45 memaparkan tentang penggunaan bahasa Melayu pada ranah transaksi pada kelompok orang tua, pada tabel tersebut di atas tampak bahwa persentase bahasa Melayu juga mendominasi dalam hal pemakaian bahasa oleh responden kelompok orang tua, pada tabel 4.45 persentase bahasa Melayu sebanyak 80,76%, persentase bahasa Indonesia 23,63% sedangkan persentase bahasa Batak dan persentase

bahasa daerah lain hanya 0%. Maka dapat disimpulkan bahwa pada kelompok orang tua hampir seluruhnya menggunakan bahasa Melayu di ranah transaksi dan bahasa Melayu dinyatakan bertahan di ranah transaksi untuk kelompok orang tua.

Melalui observasi yang dilakkukan oleh peneliti di lapangan, bahasa Melayu di kelompok orang tua memang bertahan di ranah transaksi, berikut contoh tuturan yang di peroleh di lapangan.

Data 37

A : Biru Nampak nya ini iyo ? Ini kelihatannya warna biru ya ? B : Biru

Biru A : Bra satu

Berpa (harganya) satu B : Sappulu Bu itu

Seppuluh ribu itu Bu (harganya)

Percakapan di atas merupakan percakapan antar sesuku yang ada di ranah transaksi menggunakan bahasa Melayu, pada percakapan tersebut si A menanyakan harga barang yang ia ingin kan kepada si B.

Data 38

A : Tak dapat sappulu

Tidak bisa (harganya) seppuluh ribu B : Jangan lah kak aku pun tak dapat sappulu

A : Kayak gitu tapi yang di rumo Seperti itu juga yang di rumah C : Kakak satulah, mana pula seppulu

Kakak satulah, mana lah (mungkin kakak) seppuluh A : Hargonyo tak dapat sappulu

Harganya tidak dapat seppuluh ribu

Percakapan di atas merupakan tuturan antar suku yang terjadi di ranah transaksi mereka menggunakan bahasa Melayu dalam berkomunikasi, di atas tampak bahwa terjadi tawar menawar harga antara pedagang dengan pembeli, namun disela sela penawaran si A atau di pedagang menolak dengan secara halus harga yang di tawarkan oleh pembeli.

Data 39

A : Berapo botul nya ini pak Berapa harga pas nya ini pak ? B : Udah kalu hondak kau tujuh ribu saja

Udah kalau kau mau tujuh ribu saja A : Lima ribu ku ambek lah pak

(Jika harganaya) Lima ribu (akan) aku ambil pak

Percakapan di atas merupakan percakapan antar suku yang ada di ranah transaksi mereka menggunakan bahasa Melayu dalam berkomunikasi, pada percakapan di atas tampak bahwa si A sedang menawar harga damai antara si pedang dan si pembeli, kemudian si B selaku si pedagang menawarkan harga terahir yang ia inginkan, namun si A selaku sebagai pembeli tetap menawar harga yang di tawarkan oleh si pedagang.

Data 40

A : Lima bolas ribu ya, tadi duap uluh limo rubu ya, kenapo murah ? Lima belas ribu ya, tadi duapuluh lima ribu ya, kenapa murah ? B : Kenapo murah

Kenapa murah A : Kenapo murah desi ?

Kenapa murah desi ? B : Karna muntah

Karna muntah C : Karna terpaksa

Karna terpaksa

A : Karna bukan ondak operasi diet toke kau ? Karna bukan hendak operasi diet toke kau ?

Percakapan di atas merupakan percakapan antar suku di ranah transaksi dengan menggunakan bahasa Melayu, komunikasi di atas merupakan komunikasi saat bergurau sesama pedagang dan pembeli di ranah transaksi.