• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Bahasa dalam Ranah Kekariban

Penggunaan bahasa antaretnis dalam surat-menyurat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.29

Penggunaan Bahasa Antaretnis dalam Surat-menyurat

No. Kegiatan BB BI BK BBg BB/BI

16. Bahasa yang dipakai dalam surat-surat pribadi kepada rekan yang berpenutur bahasa Kaili

- 100% - - -

17. Bahasa yang dipakai dalam surat-surat pribadi kepada rekan yang berpenutur bahasa Bugis

Tabel 5.29 menunjukkan bahwa pemakaian BI sangat dominan dibandingkan dengan pemakaian bahasa lainnya. Fenomena kebahasaan yang demikian membuktikan bahwa guyub tutur masyarakat Bali di Parigi tergolong masyarakat bilingual. Tampak sekali mereka tanpa mengalami kesulitan menggunakan BI ketika berkomunikasi dengan etnis Kaili dan Bugis. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban responden yang sebanyak 100% memilih menggunakan BI ketika berkomunikasi lewat surat-surat pribadi, baik kepada etnis Kaili maupun etnis Bugis.

Penggunaan bahasa antaretnis ketika aktivitas berlangsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.30

Penggunaan Bahasa Antaretnis ketika Aktivitas Berlangsung

No. Kegiatan BB BI BK BBg BB/BI

18. Anda berbicara dengan teman memakai bahasa Bali.

Kemudian datang teman yang berpenutur bahasa

Kaili/Bugis. Anda (a) tetap menggunakan bahasa Bali, (b) beralih ke bahasa Kaili/Bugis, dan (e) beralih ke bahasa Indonesia.

6% 94% - - -

Selain menggunakan BB, guyub tutur masyarakat Bali di Parigi juga menggunakan BI ketika berkomunikasi dengan etnis Kaili dan Bugis. Hal ini terbukti saat guyub tutur masyarakat Bali berbicara dengan sesamanya menggunakan BB. Namun, ketika datang etnis Kaili/Bugis, guyub tutur masyarakat Bali tersebut selain menggunakan BB juga menggunakan BI. Secara

lengkap hasil jawaban responden adalah sebanyak 94% memilih menggunakan BI dan sebanyak 6% memilih menggunakan BB.

Rekapitulasi penggunaan bahasa antaretnis pada ranah kekariban dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

98% 2%

BB BI

Diagram 5.11

Rekapitulasi Penggunaan Bahasa Antaretnis pada Ranah Kekariban

Penggunaan bahasa intraetnis Bali dalam surat-menyurat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.31

Penggunaan Bahasa Intraetnis Bali dalam Surat-menyurat

No. Kegiatan BB BI BK BBg BB/BI

19. Bahasa yang dipakai dalam surat-surat pribadi kepada rekan yang berpenutur bahasa Bali

59% 23% - - 18%

Tabel 5.31 menunjukkan bahwa penggunaan bahasa intraetnis Bali dalam surat-menyurat didominasi oleh penggunaan BB. Dominannya penggunaan BB oleh warga sesama etnis Bali menunjukkan bahwa mereka memiliki rasa bangga yang tinggi terhadap BB. Secara lengkap hasil jawaban responden adalah

sebanyak 59% memilih menggunakan BB, sebanyak 23% memilih menggunakan BI, dan sebanyak 18% memilih menggunakan BB yang dicampur dengan BI.

Rekapitulasi penggunaan bahasa intraetnis pada ranah kekariban dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

23% 59% 18% BB BI BB/BI Diagram 5.12

Rekapitulasi Penggunaan Bahasa Intraetnis pada Ranah Kekariban

5.8 Penggunaan Bahasa dalam Ranah Agama

Penggunaan bahasa dengan etnis Kaili dalam kegiatan keagamaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.32

Penggunaan Bahasa dengan Etnis Kaili dalam Kegiatan Keagamaan

No. Kegiatan BB BI BK BBg BB/BI

20. Bahasa yang dipakai jika bertanya kepada umat yang berpenutur bahasa Kaili

- 100% - - -

21. Bahasa yang dipakai jika memberi ceramah kepada umat yang berpenutur bahasa Kaili

Tabel 5.32 menunjukkan bahwa etnis Bali ketika bertanya kepada umat yang berpenutur BK sebanyak 100% menggunakan BI. Mereka sama sekali tidak menggunakan bahasa lain selain BI. Hal ini membuktikan bahwa BI telah menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu sebagai alat pemersatu berbagai suku di Indonesia.

Demikian pula ketika etnis Bali memberikan ceramah kepada umat yang berpenutur BK. Sebagian besar etnis Bali menggunakan BI dan hanya sebagian kecil menggunakan BK. Secara lengkap hasil jawaban responden adalah sebanyak 94% etnis Bali menggunakan BI dan sebanyak 6% etnis Bali menggunakan BK.

Penggunaan bahasa dengan etnis Bugis dalam kegiatan keagamaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.33

Penggunaan Bahasa dengan Etnis Bugis dalam Kegiatan Keagamaan

No. Kegiatan BB BI BK BBg BB/BI

22. Bahasa yang dipakai jika bertanya kepada umat yang berpenutur bahasa Bugis

- 94% - 6% -

23. Bahasa yang dipakai dalam memberikan ceramah

keagamaan kepada umat yang berpenutur bahasa Bugis

- 94% - 6% -

Tabel 5.33 menunjukkan bahwa sebagian besar etnis Bali menggunakan BI ketika bertanya kepada umat yang berpenutur BBg. Demikian pula ketika etnis Bali memberikan ceramah keagamaan kepada umat yang berpenutur BBg. Mereka sebagian besar menggunakan BI dan hanya sebagian kecil menggunakan bahasa Bugis. Secara lengkap hasilnya adalah sebanyak 94% etnis Bali menggunakan BI dan hanya 6% etnis Bali menggunakan BBg.

Rekapitulasi penggunaan bahasa antaretnis pada ranah agama dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

1,5% 95,5% 3% BI BK BBg Diagram 5.13

Rekapitulasi Penggunaan Bahasa Antaretnis pada Ranah Agama

Penggunaan bahasa intraetnis dalam kegiatan keagamaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.34

Penggunaan Bahasa Intraetnis dalam Kegiatan Keagamaan

No. Kegiatan BB BI BK BBg BB/BI BS

24.

25. 26.

Bahasa yang dipakai

penceramah agama Hindu jika berbicara dengan umat yang berpenutur bahasa Bali Bahasa yang dipakai bila melakukan Trisandhya Bahasa yang dipakai saat Dharma Wacana di pura

59% - 12% 6% - 23% - - - - - - 35% - 65% - 100% -

Tabel 5.34 menunjukkan bahwa bahasa yang dipergunakan oleh penceramah agama Hindu ketika berbicara dengan umat yang berpenutur BB adalah mayoritas BB. Hasil secara lengkap adalah sebanyak 59% etnis Bali menggunakan BB. Selebihnya, sebanyak 6% etnis Bali menggunakan BI dan sebanyak 35% etnis Bali menggunakan BB yang dicampur dengan BI.

Khususnya untuk pelaksanaan Trisandhya, etnis Bali mayoritas menggunakan BS. Hal ini tidak ada bedanya dengan pelaksanaan Trisandhya di Bali yang sebagian besar warganya menggunakan BS. Artinya, sebanyak 100% warga Bali di Parigi menggunakan BS pada saat melakukan Trisandhya.

Bahasa yang dipergunakan warga Bali di Parigi saat berdarma wacana sangat bervariasi, yaitu sebanyak 23% menggunakan BI, 12% menggunakan BI, dan 65% menggunakan BB yang dicampur dengan BI. Dengan perkataan lain, penggunaan BB yang dicampur dengan BI lebih dominan dibandingkan dengan penggunaan bahasa lainnya.

Penggunaan bahasa intraetnis Bali dalam kegiatan agama lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.35

Penggunaan Bahasa Intraetnis Bali dalam Kegiatan Agama Lainnya

No. Kegiatan BB BI BK BBg BB/BI

27. Bahasa yang dipakai bila mengumumkan berita

keagamaan kepada umat yang berpenutur bahasa Bali

65% 6% - - 29%

28. Bahasa yang dipakai bila berurusan dengan pengurus pura yang berpenutur bahasa Bali

71% 12% - - 17%

29. Bahasa yang dipakai penceramah agama Hindu kepada umat yang berpenutur bahasa Bali dan umat yang berpenutur bahasa non-Bali

17% 65% - - 18%

Bahasa yang digunakan oleh warga Bali ketika mengumumkan berita keagamaan kepada umat yang berpenutur BB sangat bervariasi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.35. Pada tabel tersebut warga Bali lebih dominan memilih

menggunakan BB dibandingkan dengan bahasa lainnya. Secara lengkap hasilnya adalah penggunaan BB sebanyak 65%, penggunaan BI sebanyak 6%, dan penggunaan BB yang dicampur dengan BI sebanyak 29%.

Demikian pula bahasa yang dipakai ketika berurusan dengan pengurus pura yang berpenutur BB. Sebagian besar umat memilih menggunakan BB dibandingkan dengan bahasa lainnya. Secara lengkap hasilnya adalah 71% warga Bali memilih menggunakan BB, 12% warga memilih menggunakan BI, dan 17% warga Bali memilih menggunakan BB yang dicampur dengan BI.

Pertanyaan 29 pada tabel 5.35 menunjukkan bahwa penggunaan BI lebih dominan dibandingkan dengan penggunaan bahasa lainnya. Secara lengkap hasilnya adalah penggunaan BI sebanyak 65%, penggunaan BB sebanyak 17%, dan penggunaan BB yang dicampur dengan BI sebanyak 18%. Dominannya penggunaan BI dibandingkan dengan bahasa lainnya sangat wajar sebab peserta ceramah selain umat Bali juga dihadiri oleh umat non-Bali.

Rekapitulasi penggunaan bahasa intraetnis pada ranah agama dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

19% 37% 27% 17% BB BI BS BB/BI Diagram 5.14

5.9 Penggunaan Bahasa dalam Ranah Kesenian

Penggunaan bahasa ketika etnis Bali latihan seni dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.36

Penggunaan Bahasa ketika Etnis Bali Latihan Seni

No. Kegiatan BB BI BK BBg BB/BI

30. Bahasa yang dipakai dalam

latihan menari 53% 29% - - 18%

31. Bahasa yang dipakai dalam

latihan matembang 76% 12% - - 12%

32. Bahasa yang dipakai dalam latihan magamel

70% 24% - - 6%

Tabel 5.36 menunjukkan bahwa pemakaian BB lebih dominan dibandingkan dengan pemakaian bahasa lainnya. Jawaban responden menggambarkan bahwa bahasa yang dipakai dalam latihan seni adalah 53% BB, 29% BI, dan 18% BB yang dicampur dengan BI. Dalam latihan matembang, warga Bali pun lebih dominan memilih menggunakan BB dibandingkan dengan bahasa lainnya. Hasilnya adalah 76% responden memilih menggunakan BB, 12% responden memilih menggunakan BI, dan 12% responden memilih menggunakan BB yang dicampur dengan BI. Bahasa yang dipakai dalam latihan matembang pun demikian. Sebanyak 70% responden menggunakan BB, sebanyak 24% responden menggunakan BI, dan sebanyak 6% responden menggunakan BB yang dicampur dengan BI.

Penggunaan bahasa ketika pentas seni dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.37

Penggunaan Bahasa ketika Pentas Seni

No. Kegiatan BB BI BK BBg BB/BI

33. Bahasa yang dipakai dalam pentas tari

64% 24% - - 12%

34. Bahasa yang dipakai dalam pentas matembang

76% 12% - - 12%

35. Bahasa yang dipakai dalam pentas magamel

70% 18% - - 12%

Bahasa yang dipergunakan dalam pentas tari, matembang, dan magamel sangat bervariasi. Sebagian besar warga Bali di Parigi menggunakan BB saat pentas seni. Hasil jawaban responden dapat dilihat pada tabel 5.37. Sebanyak 64% responden menggunakan BB dalam pentas tari, sebanyak 24% responden menggunakan BI, dan sebanyak 12% responden menggunakan BB yang dicampur dengan BI. Bahasa yang dipakai dalam matembang pun demikian. Sebanyak 76% responden menggunakan BB, sebanyak 12% responden menggunakan BI, dan sebanyak 12% menggunakan BB yang dicampur BI. Bahasa yang dipakai dalam pentas magamel bervariasi juga. Hasilnya, sebanyak 70% responden menggunakan BB, sebanyak 18% responden menggunakan BI, dan sebanyak 12% menggunakan BB yang dicampur dengan BI.

Rekapitulasi penggunaan bahasa intraetnis pada ranah kesenian dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

20% 68% 12% BB BI BB/BI Diagram 5.15

Rekapitulasi Penggunaan Bahasa Intraetnis pada Ranah Kesenian

5.10 Penggunaan Bahasa dalam Ranah Keluarga

Penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari di rumah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.38

Penggunaan Bahasa dalam Kehidupan Sehari-hari di Rumah

No. Kegiatan BB BI BK BBg BB/BI

36. Bahasa yang dipakai di rumah bila berbicara dengan istri tentang hal-hal biasa

- - - - -

37. Bahasa yang dipakai di rumah bila berbicara dengan suami tentang hal-hal yang biasa

- - - - -

38. Bahasa yang dipakai di rumah bila berbicara dengan bapak di rumah

47% 29% - - 24%

39. Bahasa yang dipakai di rumah bila berbicara dengan ibu di rumah

47% 29% - - 24%

Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari didominasi oleh pemakaian BB. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.38. Secara lengkap hasilnya adalah sebanyak 47% responden memilih menggunakan BB ketika berbicara

dengan bapak di rumah, sebanyak 29% responden memilih menggunakan BI, dan sebanyak 24% memilih menggunakan BB yang dicampur dengan BI.

Demikian juga saat berbicara dengan ibu di rumah. Sebagian besar responden memilih menggunakan BB, yaitu sebanyak 47%, selebihnya pemakaian BI sebanyak 29%, dan pemakaian BB yang dicampur dengan BI sebanyak 24%.

Penggunaan bahasa kepada bapak berdasarkan topik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.39

Penggunaan Bahasa kepada Bapak Berdasarkan Topik

No. Kegiatan BB BI BK BBq BB/BI

40. Bahasa yang dipakai bila berbicara dengan bapak saat membicarakan topik agama

59% 29% - - 12%

41. Bahasa yang dipakai bila berbicara dengan bapak saat membicarakan topik

pendidikan di rumah

53% 29% - - 18%

42. Bahasa yang dipakai bila berbicara dengan bapak saat membicarakan topik

kesehatan di rumah

52% 24% - - 24%

43. Bahasa yang dipakai bila berbicara dengan bapak saat membicarakan topik sehari-hari di rumah

59% 29% 12%

Penggunaan bahasa yang bervariasi masih mewarnai penggunaan bahasa berdasarkan topik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.39. Secara lengkap hasilnya adalah 59% responden memilih BB saat berbicara tentang topik agama, 29% responden memilih BI, dan 12% responden memilih BB yang dicampur dengan BI.

Pertanyaan 41 pun demikian. Sebanyak 53% responden memilih BB saat berbicara tentang topik pendidikan, sebanyak 29% responden memilih BI, dan sebanyak 18% responden memilih BB yang dicampur dengan BI.

Demikian juga ketika warga Bali berbicara tentang topik kesehatan. Sebanyak 52% responden memilih BB saat berbicara tentang topik kesehatan. Sebanyak 24% responden memilih BI, dan sebanyak 24% responden memilih BB yang dicampur dengan BI. Pertanyaan 43 juga menunjukkan pemakaian BB lebih dominan dibandingkan dengan pemakaian bahasa lainnya.

Rekapitulasi penggunaan bahasa intraetnis pada ranah keluarga dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

28% 53% 19% BB BI BB/BI Diagram 5.16

Rekapitulasi Penggunaan Bahasa Intraetnis pada Ranah Keluarga

Seperti diketahui jumlah instrumen, baik pada ranah pekerjaan, kekariban, maupun agama berbeda. Namun, jumlah responden yang menjawab pertanyaan tetap sama. Khusus, instrumen pada ranah kesenian dan keluarga tidak melibatkan etnis lain karena kegiatan yang dilakukan pada ranah tersebut untuk mengetahui penggunaan bahasa etnis Bali di luar daerah asalnya, yaitu Bali.

60 6.1 Alih Kode dalam Peristiwa Tutur

Pada hakikatnya tidak setiap individu mampu berkomunikasi hanya dengan satu ragam bahasa. Apalagi dalam masyarakat terdapat beraneka ragam masalah. Hal ini mengakibatkan setiap individu memerlukan ragam-ragam bahasa yang tepat mengenai sasaran. Artinya, ragam bahasa apa yang dipergunakan dalam berkomunikasi sangat bergantung pada konteks sosial yang melingkupi peristiwa tutur tersebut.

Sehubungan dengan itu, tidak menutup kemungkinan suatu saat seseorang menggunakan satu ragam tertentu, tetapi pada saat yang lain menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Misalnya, ketika seseorang bertemu dengan mitra wicara yang berkasta lebih tinggi, ragam bahasa yang dipergunakan adalah ragam bahasa Bali halus. Namun, ketika bertemu dengan seseorang yang berkasta lebih rendah, ragam bahasa yang dipergunakan adalah ragam BBL. Ada juga penutur ketika berkomunikasi tidak memperhatikan sistem kasta mitra wicaranya, tetapi cenderung melihatnya dari segi usia. Artinya, jika penutur berkomunikasi dengan mitra wicara yang lebih tua usianya, ragam bahasa yang dipergunakan adalah ragam BBH. Namun, ketika mitra wicaranya berusia lebih muda, ragam bahasa yang dipergunakan pun berubah dengan menggunakan bahasa Bali ragam lumrah. Artinya, di sini penutur/partisipan telah melakukan alih kode dari ragam BBL ke ragam BBH, atau sebaliknya, dari bahasa Bali ragam halus ke bahasa Bali ragam

lumrah. Terjadinya peristiwa alih kode tersebut tampaknya sangat berkaitan dengan konteks sosial.