• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penghimpunan, Pendistribusian, dan Pendayagunaan Dana Zakat,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Penghimpunan, Pendistribusian, dan Pendayagunaan Dana Zakat,

53

1) Penyiapan audit

2) Pelaksanaaan audir untuk tujuan tertentu atas pengugasan ketua BAZNAS kota.

3) Penyusun laporan hasil audit.

f. Tata Usaha Pimpinan

Tata usaha pimpinan dipimpin oleh seorang kepala tata usaha yang bertanggung jawab langsung dengan ketua yang mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Menyelenggarkan pelayanan admistrasi umum BAZNAS kota.

2) Pelaksanaan pengelolaan kuangan BAZNAS kota.

3) Pelaksanaan sistem akuntasi BAZNAS kota.

B. Penghimpunan, Pendistribusian, dan Pendayagunaan Dana Zakat, Infaq, Sedekah BAZNAS Kota Makassar.

1. Penghimpunan Dana ZIS pada BAZNAS Kota Makassar

Penghimpunan dana (fundraising) dapat diartikan sebagai kegiatan menghimpun dana dan sumber daya lainnya dari masyarakat (baik dari individu, kelompok, organisasi, perusahaan, ataupun pemerintah) selanjutnya akan di gunakan untuk membiayai program kegiatan operasional lembaga. Proses penghimpunan dan pengelolaan zakat, infak dan sedekah, dana yang terhimpun berasal dari warga masyarakat Makassar, berbagai instansi, dan perusahaan-perusahaan. Dimana dalam pengelolaan zakat modern, amil memiliki posisi yang sangat penting dalam mengemas program-program atau produk yang berdayaguna bagi mustahiq (Endahwati, 2014). Program pemberdayaan zakat tidak hanya bermanfaat bagi mustahiq, tetapi juga bermanfaat bagi

54

muzakki, karena selain dapat menyalurkan zakat, infaq dan sedekahnya, muzakki juga akan dapat mengikuti pembinaan agama, baik melalui pengajian rutin yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat maupun melalui media majalah yang diberikan untuk donatur.

Berbagai strategi disiapkan untuk mendongkrak penghimpunan zakat. Beberapa program itu adalah sosialisasi ke kantor pemerintahan, masjid dan sekolah dengan menyebarkan spanduk dan baliho. Selain itu pula dilakukan penguatan lembaga zakat agar menjadi lembaga yang bersih sehingga dapat dipercaya oleh umat muslim, pemberdayaan dan sinergisitas.

Penghimpunan dana pada Badan Amil Zakat Naional Kota Makassar baik itu dana zakat, infaq, sedekah dan dana lainnya dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain para muzakki dapat menyalurkannya dengan mendatangi lansung Badan Amil Zakat Naional Kota makassar, atau dengan layanan jemput zakat dimana pengurus lembaga pengelola zakat dapat menjemput lansung zakat dari muzakki baik atas permintaan muzakki yang bersangkutan maupun inisiatif amil sendiri. Sebagaimana dijelsakan oleh Pak H. Katjong Tahir bahwa:

Cara proses penghimpunan dana zakat di BAZNAS Kota Makassar melalui dua cara yakni (1) penghimpunan zakat perorangan yaitu amil zakat tanpa perantara langsung menghimpun dana zakat ke muzakki dan (2) penghimpunan zakat badan yaitu itu melalui UPZ kepanjangan dari UPZ (Unit Pengumpul Zakat) yaitu BAZNAS Kota Makassar melakukan kerjasama dengan amil di setiap masjid, khususnya masjid-masjid yang ada di Kota Makassar. (wawancara tanggal 29 Agustus 2019).

55

Tabel 4.1

Rincian Penerimaan ZIS dan DSKL BAZNAS Kota Makassar

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA MAKASSAR RINCIAN PENERIMAAN ZIS DAN DSKL

PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2018

NO URAIAN NILAI (dalam Rupiah)

1 ZAKAT 1,661,819,843.00

Perorangan 411,398,846.00

Badan / UPZ 1,003,995,997.00

Zakat Pusat 237,340,000.00

Pertanian 9,085,000.00

Jumlah Penerimaan Zakat 1,661,819,843.00

2 INFAK 1,909,769,057.00

Perorangan 9,667,500.00

Badan / UPZ 1,414,975,657.00

Kupon 51,025,900.00

Haji 434,100,000.00

Jumlah Penerimaan Infak 1,909,769,057.00

3 SUMBANGAN 2,077,481,924.00

Bantuan Hibah 2,077,481,924.00

Jumlah Penerimaan Sumbangan 2,077,481,924.00

TOTAL PENERIMAAN 5,649,070,824.00

Sumber: Laporan Keuangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar 2018. (Data diambil tanggal 13 Januari 2020)

Wujud dari pengumpulan zakat ini mampu memberikan gambaran hubungan antar Badan Amil Zakat Kota Makassar dengan muzakki salah satunya adalah dengan adanya akuntabilitas layanan dan akuntabilitas program (Endahwati, 2014). Sejatinya, akuntabilitas program ini merupakan fenomena pertanggungjawaban Badan Amil Zakat khususnya Badan Amil Zakat Kota Makassar kepada mustahiq dalam bentuk program dakwah, sosial, pendidikan, dan ekonomi. Sedangkan bentuk akuntabilitas layanan yaitu dengan pengumpulan dana ZIS melalui layanan jemput zakat muzakki, silaturahim karyawan Badan Amil Zakat kepada muzakki untuk memberikan majalah dan memberikan informasi mengenai program-program Badan Amil Zakat yang belum diketahui muzakki. Akuntabilitas layanan terwujud dalam pemberian layanan sesuai undang-undang yang berlaku. Akuntabilitas program terwujud dalam pembuatan program distribusi dana ZIS yang efektif dan efisien untuk meningkatkan taraf hidup mustahiq.

56

Syariah Enterprise Theory memandang bahwa pengumpulan dana ZIS yang dilakukan tidak serta merta dilihat dari aspek fisiknya melainkan niat dalam hati, dan rasa ikhlas dalam memberikan pelayanan.

Sehingga dapat dikatakan Badan Amil Zakat Kota Makassar ini sudah mempraktikkan akuntabilitas (amanah) secara menyeluruh baik dalam konteks habluminallah maupun habluminannas. Di sinilah sikap amanah dipupuk, sebab seorang muslim dituntut menyampaikan amanah kepada ahlinya. Sikap amanah, tidak hanya tumbuh dalam diri orang yang berzakat, tetapi juga pada para petugas atau amil zakat. Yakni dalam membagi dan menyalurkan seluruh harta zakat kepada yang berhak. Hal ini dilakukan sebagai sesuatu yang transenden sebagai hubungan pribadi antara Tuhan dengan manusia secara perorangan maupun dalam komunitas, sehingga individu atau komunitas dapat bertindak sesuai dengan nilai-nilai spiritual yang diyakininya. Memandang bahwa optimalisasi penghimpunan zakat akan bisa tercapai bila Badan Amil Zakat Kota Makassar mampu menepis keraguan para muzakki. Caranya adalah dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangannya.

Bahwa ada tiga nilai kejujuran yang dapat diterapkan Badan Amil Zakat Kota Makassar agar bisa berhasil dalam menjalankan amanah, yaitu kejujuran berniat, kejujuran lahiriah, serta kejujuran batiniah (Salle, 2015). Setiap hamba berkewajiban menjaga lisannya, yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata sindiran karena hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu. Seorang hamba wajib jujur ketika

57

dia bermunajat kepada Tuhannya. Senada dengan hal itu Jujur dalam bertindak berupa kejujuran dalam bertindak berarti tidak ada perbedaan antara niat dan perbuatan.

2. Pendistribusian dan pemberdayaan Dana ZIS pada BAZNAS Kota Makassar

Dalam pelaksanaan tugas sebagai pengelola dana zakat, infak dan sedekah secara nasioanal BAZNAS Kota Makassar setelah proses penghimpunan ada yang namanya proses pendistribusian dan pndayagunaan zakat ini ditalani oleh Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan yang memiki tugas:

a. Melayani mustahik sesuai dengan program BAZNAS yang telah ditetapkan.

b. Melakukan pendataan mustahik.

c. Membuat kajian kelayakan pendistribusian sesuai dengan program.

d. Mengadakan survey (apabila dibutuhkan) terhadap mustahik agar pendistribusian zakat tepat sasaran.

e. Membuat kalender kegiatan pendistribusian dan pendayagunaan ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya.

Berkaitan dengan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat BAZNAS Kota Makassar menurut Pak H. Katjong Tahir bahwa:

“Baznas Kota Makassar memiliki sumber penerimaan dari zakat, infak dan sedekah. Pendistribusianya akan didistribusikan ke 8 asnaf yaitu fakir, miskin, amil zakat, muallaf, dana untuk memerdekakan budak, orang yang berhutang (gharimin), dijalan Allah (fi sabilillah), dan ibnusabil. Hanya saja zaman sekarang kepada gharimin atau orang yang terlilit hutang itu harus benar- benar dikalrifikasi dia berutang untuk kebutuhan hiudp keluarga atau hanya sekedar

58

keinginan si gharimin tersebut. Kemudian untuk pendayagunaannya dibagi menjadi 5 bidang yakni (1) Bidang Keagamaan, (2) Bidang Ekonomi, (3) Bidang Pendidikan, (4) Bidang Sosial, (5) Bidang Kesehatan.” (wawancara tanggal 29 Agustus 2019).

Tabel 4.2

Rincian Pendistribusian ZIS dan DSKL

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA MAKASSAR RINCIAN PENDISTRIBUSIAN ZIS DAN DSKL

PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2018

N0 URAIAN Rp Rp

Jumlah Pendistribusian Zakat 6,947,251,799.00

5.5.2 INFAK 1,885,088,958.00

Jumlah Pendistribusian Infak 1,885,088,958.00 5.5.3 DANA SOSIAL KEAGAMAAN LAINNYA 5.5.3.8 Pengadaan barang/inventaris ktr 57,588,200.00

5.5.3.9 Bagian amil/pot.bank 5,451,376.94

Jumlah pendistribusian dana sosial keagamaan 2,108,413,859.94

TOTAL PENGELUARAN BADAN AMIL ZAKAT

NASIONAL 2018 10,940,754,598.94

Sumber: Laporan Keuangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar 2018. (Data diambil tanggal 13 Januari 2020)

Atas dasar ini, BAZNAS Kota Makassar tidak di perkenankan mendistribusikan zakat kepada pihak lain selain dari yang telah di tentukan (8 Asnaf). Disini terdapat nilai keadilan yang sama diantara semua golongan mustahiq. Maksud dari adil disini sebagaimana yang dikatakan Imam Syafi’i adalah dengan menjaga kepentingan masing-masing mustahiq dan juga kemaslahatan umat islam semampunya. Semua itu

59

didasari semangat ingin mendekatkan hubungan manusia dengan Tuhan sebagai cita-cita setiap orang untuk mencapai keimanan yang lebih kompleks.

Kebijakan distribusi zakat telah mengacu aspek legalitas mustahiq. Aspek penting yang perlu dipahami dan diperhatikan terkait dengan kebijakan distribusi zakat yaitu ketepatan dalam menentukan mustahiq, terutama dalam mendefinisikan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai mustahiq, perlu di perhatikan untuk mencapai ketepatan sasaran dan ketepatan penggunaan zakat. Hal ini tentunya bertujuan untuk menyelaraskan program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui zakat. Diharapkan dapat digunakan untuk kegiatan yang produktif sehingga dapat menaikkan kesejahteraan masyarakat khususnya mustahiq secara umum.

Dari hasil wawancara tersebut memberikan penjelasan bahwasanya pemberdayaan zakat melalui dana yang dihimpun merupakan bentuk tanggung jawab terbesar khususnya kepada Allah dan sesama. (Triyuwono 2006:207) Amanah merupakan sesuatu yang dipercayakan kepada orang lain untuk digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan keinginan yang mengamanahkan. Artinya bahwa pihak yang mendapat amanah yaitu pihak Badan Amil Zakat Kota Makassar tidak memiliki hak penguasaan (pemilikan) mutlak atas apa yang diamanahkan. Namun, memiliki kewajiban untuk memelihara amanah tersebut dengan baik dan memanfaatkannya sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemberi amanah (muzakki).

60

3. Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat BAZNAS Kota Makassar.

Pengelolaan zakat harus dikelola secara profesional dengan mengedepankan administrasi yang akuntabel. Administrasi yang akuntabel memiliki beberapa unsur, namun yang paling utama adalah kualitas sumber daya manusia lembaga zakat dan kesinambungan dalam administrasi keuangan. Hal ini akan memberikan keuntungan kepada lembaga tersebut diantaranya:

a. Menjamin kepastian dan disiplin pembayar zakat.

b. Menjaga perasaan rendah diri para mustahik apabila berhadapan langsung dengan para muzakki untuk menerima zakat.

c. Mencapai efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan harta zakat menurut skala prioritas yang ada pada suatu tempat.

d. Memperlihatkan syiar Islam dalam semangat penyelenggaraan pemerintahan yang Islami.

Pada fungsi pengendalian BAZNAS Kota Makassar ini dijalankan oleh Bidang Administrasi, SDM, dan Umum dimana mulai dari tertib adminstrasi penentuan dan rekruitmen amil dan umum semua yang berhubungan dalam pelaksanaan tugas BAZNAS sebagai pengelola zakat secara nasional sebagaimana yang dikatakan oleh Sekretasris BAZNAS Kota Makassar Pak H. Katjong Tahir bahwa:

“sebelum kami mendistribusikan zakat terlebih dahulu mendata para mustahik melalui kelurahan yang mencatat berapa jumlah mustahik yang berhak menerima di kelurahannya masing- masing, selanjutnya menklarifikasi orang- orang tersebut juga melalui lurah”. (wawancara tanggal 29 Agustus 2019).

61

C. Zakat, Infaq, dan Sedekah menurut UU No 23 Tahun 2011 tentang