• Tidak ada hasil yang ditemukan

Para Pengikut Madzhab Menentang Ijtihad dan Mewajibkan Taklid bagi Setiap Orang

Dalam dokumen Y v. r s\ J. Sebagai. Landasan (Halaman 114-122)

Sesungguhnyasikapdarikebanyakansyaikh pentaklid sejak sekiantahunyanglaluadalah suatu sikapyangsangat aneh.

Halininampakketikamereka mengakui

bahwa

merekaitutidak pantasuntukdijadikantempatrujukan(didalam

memahami hukum-hukum

Al Qur'an

maupun

As-Sunnah) dan bahwasanya wajibatasmerekauntukbertaklidkepadapara

imamnya kaum

muslimin.

Namun

padasaatyang bersamaan

kamu

akansaksikan ketidakrelaanmerekajika dikatakanbahwamerekaitutermasuk orang-orang yang bodoh. Inilah yang dapat dipahami dari perkataan ulama-ulamamereka, bahkan akan kitasaksikan sebagiandarimerekatelah

membuat

beberapa kaidah baruyang menyimpangdarikaidahyangtelahditetapkandalammadzhab yangmerekaanut.Padahal,jikasajamerekakonsistendengan madzhabyangdiyakininya,

maka

tidakdibenarkan bagimereka untukmelakukanhalitu.Terlebih jikakaidah-kaidah rancangan merekatersebutbertentangandengandalil-dalil dariAl Qur'an

maupun

As-Sunnah.Padadasarnyamerancangkaidah-kaidah

itudengantujuanagarmerekadapatberdalildengannyadidalam mewajibkantaklidkepadapara

imam kaum

muslimindanini sangatlahbertentangandenganajaranpara

imam-imam

tersebut sebagaimanayangtelahdisebutkansebelumnya.Merekaberkata,

“Sesungguhnyamujtahid mutlakitutelah tiada”4),dantelah

masyhurdikalanganmerekabahwasanyapintuijtihad telah tertutup setelahabad keempatHijriah.Halyang samatelahpula

disebutkanolehIbnuAbidindidalamHasyiah(1:55).Dengan

demikian,merekatelahmenutuppintuijtihadbagi

kaum

muslimin danmewajibkanatasmereka untukbertaklidkepadasalah satu dari

imam

yangempat,sebagaimanayangdisebutkandidalam AlJauharah:

4)

.LihatAd-DurAl Mukhtar(1:45-Hasyiah).

“Wajib untuk taklidkepada siapa yang luas ilmunya diantaramereka.Demikian yangdisampaikanoleh suatu

kaum

denganlafazhyangdimengerti.”

Mereka mengatakan bahwasanyailmuHaditsdanfikih

bagaikanbuah yangtelah

masak

danlayu.

Kemudian

mereka tegaskan perkataanmerekaitudenganpendapatAbuiHasan Al

Kurkhi.“Setiap ayat danHadits yangmenyelisihi pendapat

madzhab

kami

maka

ayat itu mesti ditakwil atau dinaskh (dihapus).”5>

Untukitumeskipunengkaumendatangkandalilapapun dariAlQur'an

maupun

As-Sunnah,merekaakansertamerta

menjawabmu

tanpaberpikirbenarkahdaliltersebutbertentangan

dengan

madzhab

merekaatautidak?Tetapimerekakatakan,

“Apakahengkaulebihtahu(cerdas)daripadamadzhabkami?”

ParaPentaklid MenyelisihiWasiatdariPara

Imam

yang Empat.

Dengan

kaidah-kaidah yang mereka ada-adakan itu,

merekatelahmengingkariwasiatdaripara

imam

merekadan para

imam kaum

muslimin.

Dengan

kaidah-kaidah tersebut

merekatelah

menanamkan

sifattaklidkedalamdadamereka

sendiridan juga dadapara penuntutilmu.Istilahfikihpuntelah

berubah (di kalangan mereka) menjadi,

“Pemahaman

akan perkataan-perkataan paraulama yangtercantumdidalam kitab-kitabmereka.”Denganperbuatantersebut, berartimerekatelah

menghalangi manusiauntukbelajardanmengambilmanfaatdari

AlQur'an

maupun

As-Sunnah.Bahkantidakitusaja,mereka jugamenyeru manusiauntukberlakufanatikkepadamadzhab

5)

. LihatAd-DurAlMukhtar(1:45).

mereka,sepertitatkalamerekaberkata,“Apabilakamiditanya tentang

madzhab kami

dan

madzhab

orang-orang yang menentangpendapatkami,

maka

kami menjawab, ‘Madzhab kamilahyangbenar,

namun mungkin

puladi dalamnyaada kesalahan.

Adapun Madzhab

yangmenentangpendapatkami,

maka

merekaitusalahtetapitidakmustahilmereka yangbenar’

.

Jikakamiditanyatentangakidahkamidanakidah orang-orang yangmenentangakidahkami,kami akanjawab,‘Kebenaranitu

adabersamakamidankebatilanitubersamamereka’.”

Kaidah-kaidahyang merekabuatitu,selainmerupakan kaidah-kaidahyangtidak

pemah

disebutkan olehsatupundari

imam-imam

kaum

muslimin(padahal paraulamaitulahyanglebih tahuakan

agama

daripadamereka) jugamerupakan kaidah-kaihdahyangbatilkarenaduahal,yaitu:

1. Kaidahtersebutadalahkaidahyangbertentangandengan AlQur'an danAs-Sunnahpada beberapa nashnyayang memerintahkan menusia agar tidak berbicara dalam masalahagamakecualidenganilmu,sepertiFirmanAllah Ta’ala,

Dan

janganlah engkaukatakan sesuatu

yang

tidak

kamu

ketahui. (Qs.AlIsraa' (17): 35).Telahdi ketahui

bahwa

ilmuyangbenar,hanyaterdapatdidalam Al Qur'andanAs-Sunnah.Jikadalilapayang mereka

pakaiuntukmenguatkankaidah-kaidahyang merekabuat,

dan yangdiambildariAlQur' an

maupun

As-Sunnah.

2. Mereka menyeru untuk bertaklid, padahal dalil para pentaklidituhanyaperkataandari

imam-imam

mereka.

Maka

kami bertanya,

“Mana

perkataan

imam-imam

kaum

musliminyangmenunjukkankebenaran kaidahyang kalian ada-adakan?” Niscaya

mereka

tidak akan mendapatkannya.

Perbedaan Pendapatitu

Banyak

TerjadidiKalangan Para PentaklidTetapiSangatSedikitHalituJarangTerjadidi

Kalangan ParaAhli Hadits.

Barangsiapayangtelah

memahami

uraiantadi,niscaya mereka akanpahamsebabdariperpecahan

kaum

muslimin yang telah berlangsung sejak kurun waktu yang lama, hingga kebanyakandariparapentaklidituberfatwaakanbatalnyaatau dimakruhkannyaseorangyangberimamkepadaorangyangtidak bermadzhabsamadengannya,bahkansebagiandarimerekatelah melarang seoranglelakibermadzhabHanafi untukmenikah dengan wanita

yang bermadzhab

Syafi’i atau

mereka

membolehkanhalitu

namun

melarangsebaliknya, yaituseorang wanita bermadzhab Hanafi dinikahi oleh seorang laki-laki

bermadzhabSyafi’idengandalilbahwa

hukum

masalahinisama dengan

hukum

yangditerapkanpadaorang-orang AhlulKitab!

Mereka

lupa akan firman Allah,

Dan

janganlah kalian menyerupaiorang-orang

yang

bercerai-beraidanberselisih setelah datangketerangan

yang

jelaskepadamereka. (Qs.

Aali Imraan (3): 105). Firman-Nya,

Kemudian

mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan

agama

mereka terpecah-belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa

yang

ada

pada

sisi

mereka.(Qs.

Mu'minuun

(23): 53). BerkataAl

Imam

Ibnu

Qayyim

(1:314), Az-Zubur(pecahan)yaitukitab-kitab.Setiap

kelompokdarimerekamengarangkitab-kitabmerekasendiri,

menjadikannyadalil,beramaldengannya dan mengajak manusia untuk mengikutinyasebagaimanakenyataansaatini.”

Saya mengatakan,“Mungkinyang dimaksud dengan Az-Zuburpadaayatituadalahapa yangdiisyaratkan olehAbdullah binAmru,didalamHaditsbeliau,‘Pemahsayakeluarbersama ayahkudalamsuaturombongan yanghendakmenemuiMuawiyah.

Padasaatitu,sayamendengarkanseorangberkata,‘Salah satu

tanda-tandakiamattatkalaorang-orangjahatdiagung-agungkan danorang-orang baikdirendahkan(kedudukan mereka)serta terkuburnyaamal danmerebaknyaperkataandantatkalamanusia

membacakan

Al Matsnatu kepada suatu

kaum

dan tidak seorangpun mengingkarinya. Ditanyakan kepadanya,Apakah,4/

Matsnatuitu?’Beliaumenjawab,‘Segala sesuatuyangditulis selainAlQur'an’.” (Dikeluarkan oleh

Hakim

4:554-555dan

beliauberkata,“Isnadnya shahih.Haditsinijugatelahdisepakati olehAdz-Dzahabi.

Dan

HaditsinimeskipunmerupakanHadits yangmauquf:namunmemiliki

hukum

yang marfu’,karena Hadits

ini menyangkutperkara-perkarayangghaib,terlebihkarena beberapa perawinya telahmenyatakan sebagai Hadits yang marfudanshahih).

Mungkin

karenaituataukarenakeinginanyangsangat besaruntuk menjadikan Al Qur'an dan As-Sunnah sebagai sumber yangutama,

maka Imam Ahmad

rahimahullahtidak menyukaiorang-orangyangmenulisbuku-bukuyangdidalamnya terdapatberbagai

macam

bagiandanpendapat.Hal itukarena dikhawatirkanjikamanusialebihmengutamakannya(buku-buku

itu) daripadaAl Qur'an danAs-Sunnah,sebagaimanayang dilakukan oleh parapentaklid.

Mereka

lebih

mengutamakan

madzhab-madzhabmerekaatasAl Qur'an dan As-Sunnah,jika teijadipertentangan,merekamenjadikan

madzhab-madzhab

merekaitusebagaistandar ataskeduanya,sebagaimanayang

telah disebutkandariperkataanAlKurkhi, padahal semestinya merekasenantiasataatterhadapAlQur'an dan As-Sunnah,

seperti yang ditunjukkan oleh dalil-dalil dari keduanya dan sebagaimanayangdisebutkanoleh

imam-imam

merekasendiri, sebagaimana juga diwajibkanbagimerekauntuk mengikutisiapa sajayangsesuaiperkataannyadenganAlQur'andan As-Sunnah, meskipun ia tidak semadzhab.

Namun sungguh

sangat disayangkanmerekatetapbertahan(kerashati)untukberselisih

danbertikai.Karenaitu,berkata

Imam

Ibnu

Qayyim

(2:333) mengomentariHadits RasulullahShallallahu ‘alaihiwasallam,

“Sesungguhnya barangsiapa di antara kalian

yang

hidup setelahku, niscaya ia akan menyaksiakanpertikaian

yang

banyak,untukituberpeganglah kepadaSunnahku...”,beliau

mengatakanbahwa,Hadits iniberisicelaan bagiorang-orang yangberselisihdanancamanbagiorang-orangyang mengikuti jalan-jalanmereka.

Sedangkan yangmenjadi sebabutamaperpecahantersebut adalahtaklidparapenganutnya. Merekatelah

memecah

belah

agama

dan menjadikannya berkelompok-kelompok. Setiap kelompok memenangkan kelompoknyasendiri,mengajakorang lainuntukmengikutikelompoknya, mencelaorang-orangyang menyelisihinyadanmerekatidak

memandang

pendapatyang benarselainpendapatyangdianutolehkelompoknya. Mereka seakan-akanmenjadikankelompok-kelompokyanglain seperti

agama-agama

lain,

mereka

senantiasa berupaya untuk menjatuhkan kelompok-kelompok itu dan merekaberkata,

“Kitab-kitabmerekaberbedadengankitab-kitabkami,demikian pula

imam-imam

mereka dengan

imam

kami,danmadzhab kami denganmadzhabmereka”, padahalnabimerekasatu,kitab suci

merekasatudansembahan merekaadalahsatu. Sebenarnya merupakan satu kewajiban bagi mereka untuk taat kepada kalimatyangsatudan agarseharusnya mereka hanyataatkepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam sertatidakmenjadikan perkataan-perkataanmerekaitusetarafdengansabda-sabda beliauShallallahu 'alaihiwasallam,demikianpulawajib bagi merekauntuktidakmenjadikansembahan-sembahanyanglain melainkanAllah.

Jikamerekatelahbersepakatakankalimatinidan mereka telahtunduk(patuh)terhadapajaran-ajaranAllahdan

Rasul-Nya

sertamenjadikankeduanyasebagaihakimdikalamereka

bertikai,

maka

akan berkurangpertikaianitumeskipunmasih

tetapada.Olehkarenaitu

kamu

akandapatibahwasanyaikhtilaf dikalangan para ahli Hadits sangat minim, karena mereka menjadikankeduanyasebagaiasal (standar)dalamberpijak.

Semakin jauh suatu kelompok dari As-Sunnah

maka

akan semakinbesar pertikaianyangterjadidikalanganmereka, karena barangsiapayangmenolakkebenaran,

maka

akan kacausemua urusannya dan akansamar kebenaranituatasnyahinggaiapun menjadi orang yang tersesat sebagaimana firman Allah,

Sebenarnya, merekatelahmendustakankebenaran, tatkala kebenaranitudatangkepadamereka,

maka

merekaberada dalam keadaankacaubalau. (Qs.

Qaaf

(50): 5).

Beliaumengatakanbahwa(2:347) diadanlain-laintidak

mengatakan bahwasanya Allah Ta'ala mewajibkan kepada

seluruhhambanyauntuk mengetahui kebenaranitudengandahinya dalamsetiappermasalahanagama.

Namun

yang kamipungkiri hanyalah apa-apayangdipungkirioleh para

imam kaum

muslimin danulama-ulama sebelum mereka,baikdarikalangansahabat

maupun

tabiindanapa-apayangterjadidalamagamainisetelah berlalunyatigakurunyangutamaberdasarkan sabda Rasulullah Shallalla.hu ‘alaihiwasallam.Padasaatitumanusiamengangkat

laki-lakidaniamenjadikanfatwa-fatwanyasamadenganfirman Allah.Bahkanmerekamendahulukanfatwa-fatwatersebutatas

AlQur'an,Sunnah danperkataan paraulama(setelahwafatnya Rasulullah Slmllallahu ‘alaihiwasallam).Mereka mencukupkan

diri denganbertaklid kepada seseorangdalam

memecahkan

(menentukan)

hukum-hukum

yang terkandung didalam Al Qur'an, As-Sunnah dan Atsar. (Hal tersebut

menambah

keingkarankamiterhadap perbuatanmerekaitu).

Bahwasanya

para

imam

yang mereka ikuti (bertaklid kepadanya) tidaklah berfatwa kecuali dengan sesuatu yang bersumberdariAlQur' andan As-Sunnah. Perbuatantaklidini.

selain

mengandung

sebuahpersaksian terhadapapa-apayang

tidak diketahuiolehorangyangbersaksidengan

memuat

suatu perkataanyangdisandarkankepadaAllah tanpadidasaridengan ilmu.Hlatersebutjugamengandungpengabaran,bahwasanya

siapa-siapasajayangmenentangmereka (meskipun merekaitu lebihberilmu) adalahsalahdidalam

memahami

Al Qur'an dan As-Sunnah.Ia(orang-orangyangbertakliditu)berkata,“Pengikut kami yangbenar”atauiaberkatakedua-duanya benardalam

memahami

AlQur'andan As-Sunnah,

namun

karena perkataan keduanyasaling bertolakbelakangpadasaatyangbersamaan,

maka

padasaatitumungkin merekatidakmenetapkan

hukum

pada masalahtersebutataumerekaakanmenyalahkansetiap orangyangmenyelisihimadzhabnya.Inilahhasilyangakandiraih oleh parapentaklid.

Jika halinitelahdiketahui,

maka

kamiberkatadan akan terus berkata,“SesungguhnyaAllah Ta'alatelahmewajibkan

atas

hamba-hamba-Nya

agarmerekabertakwakepada-Nya

sesuaidengan

kemampuan

mereka.Sumberdaripadaketakwaan

ituadalahmengetahuiapa-apayangdiperintahkankepadanya untuktakwakepadanyakemudianiamengamalkanhalitu.Oleh karenaitu,kewajibansemuahambaadalahmengerahkanseluruh

kemampuannya

untukmengetahuihal-halyang wajibyang menjadikannya bertakwadariapa-apayangAllah perintahkan danyangdilarang-Nya,kemudian hendaknyaiaberamal dan senantiasataatkepadaAllahdanRasul-Nya. Jikasuatumasalah samarbaginya,

maka

hendaknyaia mengembalikannya kepaada Allah dan Rasul-Nya. Hal inipunterjadi kepadaselainnya kecualiRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam.Setiaporang pastiakanmerasakanpermasalahanyang samarbaginya(tentang satu

hukum

dari beberapa masalah),

namun

hal itutidaklah menghilangkanpredikatnya sebagaiorangyangberilmudan Allah tidakmenyuruh hamba-Nyauntuk mengetahuisetiap

hukum

dari

suatupermasalahanyangiatidaksanggupuntukmengetahuidan beramal dengannya.”

Dalam dokumen Y v. r s\ J. Sebagai. Landasan (Halaman 114-122)