• Tidak ada hasil yang ditemukan

Y v. r s\ J. Sebagai. Landasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Y v. r s\ J. Sebagai. Landasan"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

Sebagai

Landasan

r A

'

Y v

r s\ J.

(2)

JudulBuku

Pengarang Penulis Terbitan Penerbit

Judul Indonesia

Peneijemah Editor

DesainSampul Terbitan Penerbit

Alamat

Telp Fax

:Al HaditsHujjatunbiNafsihifil ‘Aqaidu walAhkami

:MuhammadNashiruddinAl Albani

:MuhammadTdAl Abbasi

:Pertama,1406 H/l987M.

:Darus-SalafiyahKuwait

:HaditsSebagaiLandasanAkidah dan

Hukum

:MohammadIrfanZein

:AbuFahmiHuaidiLc.

:MediaGrafika

:Pertama,September 2002

:

PUSTAKA AZZAM

AnggotaIKAPIDKIJakarta

:JLKamp.MelayuKecilIIINo. 1

5

JAK-SEL12840

:8309105,831 1510

:8309105

E-Mail:pustaka azzam@telkom net

(3)

DAFTAR ISI

DaftarIsi 7

Mukaddimah

9

PengertianBeberapaIstilahDi

dalam

IlmuHadits 19 As-sunnahTerlindungiHingga Akhir

Zaman

29 PasalI

Keharusan

Untuk

Kembali pada

As-Sunnah

dan

Larangan Untuk Menentangnya

39 AsingnyaAs-sunnahDi kalangan

Ulama

Kontemporer...61 PasalII

Mendahulukan

Qiyasdan

Yang

LainnyaAtas Hadits

Ahad

Adalah

Kaidah

yangBatil 65 PasalIII

Hadits

Ahad

sebagaiHujjahdi

Dalam Masalah

Akidah

Maupun Hukum

(Fikih) 79

Pasal

IV

At-Taqlid 109

(4)

MUKADDIMAH

SegalapujibagiAllah

SWT,

kepada-Nya kamimemuji,

memohon

pertolongansertaampunan-Nya.

Kami

berlindung kepadaAllahdarikejahatanjiwakami dan keburukanperbuatan kami.Barangsiapa yangdiberipetunjuk oleh-Nya,

maka

tiada yang

mampu

menyesatkannya,danbarangsiapayangdisesatkan- Nya,

maka

tiadayang

mampu

memberikannyapetunjuk.

Aku

bersaksibahwatiadatuhanselainAllahyang Esa dan tiadasekutubagi-Nya.

Aku

bersaksi

bahwa Muhammad

itu

hamba

danutusanAllah.

Amma B

a’du.

Allah Ta'alaberfirman;

1 Sl

H

J Ajlif Js>- 1yL>\

'

JjAi'

^ J .0 A O

O

1 *j

“.

Hai

orang-orang

yang

beriman,bertakwalahkepada Allah

sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan

janganlahsekali-kali

kamu

mati melainkan

kamu

dalam

keadaanberagamaIslam”. (Qs.AaliImraan(3):102)

(5)

iJ^aJ JJt IyLI (j-ll)' l

^

jIL"

*' ~°J ^~>J '-Prjj QIf

jL

i' aIji jt ^U- 4j jj]ft£j ^jJ| jjj| tyli

^

llij

‘7/azsekalianmanusia, bertakwalahkepadatuhanmu

yang

telahmenciptakan

kamu

daridiri

yang

satudan daripadanyaAllahmenciptakanistrinya;dandaripada keduanyaAllahmemperkembangbiakkanlaki-lakidan

perempuan yang

banyak.

Dan

bertakwalah kepada Allahyang dengan (mempergunakan)

nama-Nya kamu

saling meminta satu

sama

lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu

menjaga dan mengawasikamu”.(Qs.An-Nisaa' (4): 1)

^y

I

y

>

yj

aJJI \jij\

'y»U

j*jJ'

«J» j-tJ y'; j&af

lljip ijy jli Al»

“Haiorang-orang

yang

beriman, bertakwalah

kamu

kepada Allah dan katakanlah perkataan

yang

benar, niscaya Allah akan memperbaiki bagimu amalan-

amalanmu

dan

mengampuni

bagimu dosa-dosamu.

Dan

barangsiapamenaatiAllahdanRasul-Nva,

maka

sesungguhnya ia telah mendapat

kemenangan yang

besar”. (Qs.AlAhzaab(33):70-71)

(6)

Sesungguhnyasebenar-benarnya perkataan adalahkitab Allah dansebaik-baikpetunjukadalahpetunjukRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam.

Adapun

sejelek-jeleknyaurusan adalah sesuatuyangdiada-adakandansegalayangdiada-adakan adalahbid’ah,dansetiapbid’ah adalah kesesatandansetiap kesesatantempatnyadineraka.

Padasaaatinibanyakterdapataliran-alirankekafirandan kesesatanyangberusaha untukmemalingkanumatIslamdengan tongkatnyasertaberupaya untukmenjerumuskan merekake dalamnihilismedan kebingungan. Selainituditengah-tengah gencarnya

upaya

dari

budak-budak

Jahiliyah

dalam

mengumpulkansegenap

kemampuan

mereka danmengumpulkan

tentara-tentaranyaguna

memutuskan

uratnadiakidah

kaum

muslimin,mereka denganberushamenguburIslamdarikehidupan mereka.

Namun

di sana masih terdapat setitik cahaya dan sekepingcita-citadarisekumpulanorang-orangshalih(yangterus

mengamati situasi ini).

Mereka

berupaya untuk merangkak, bergerak dan mencari celah untuk menghadapi dahsyatnya gempurantersebut,gunamenyelamatkanumatdan bangsaini daripengaruh danbahayayangditimbulkannya.

Tidaklahkekuatanitumelainkanibarattunaspepohonan yangsedangtumbuhsertabunga-bungayangsedangmerekahdi sana-sini.Mereka sekelompok

pemuda-pemuda

muslim yang mulai

membuka

matamerekaakan kenyataan hidupyang mereka hadapiyangterbangun atasteriakanparada'i sertapenyeru kebaikan

yang

tidak henti-hentinya

berupaya

untuk membangkitkanrasacemburuagamadan mempertahankannya, menanamkanketeguhanberagamadanjiwayangtidakingin dihina.

Parapemuda-pemudaituberupayauntukmembangkitkan umat yangtelahlamaberadadalamketerpurukan.Merekaberusaha untukmenyelamatkan

ummat

darikekejian

musuh

dan bahaya yangmengancamnya,merekaberusahadengankeseriusanserta

penuhkeikhlasan

.

(7)

Namun

merekatiba-tibadisentakkanolehkenyataanyang sangat sukar untuk diterima

bahwa

ternyata mereka tidak bergemingdariposisimereka(setelahperjuanganpanjangdan melelahkanyangmerekatempuh),merekakembali ke tempat ketikamerekamemulaiperjalanan.Mereka pun kecewadan bersedih,bahkansebagiandarimerekaputusasa,

namun

sebagian lagiterusmencobadanmencoba,meskipun merekayakinbahwa upaya merekaitutidaklahsebagusupayayangsebelumnya.Hal

iniberulangterusmenerus.

BeginilahkeadaankebanyakandariparadaidijalanAllah

SWT

pada

zaman

ini. Kebingungan, keruwetan dan ketidak teraturan serta usahayang tidak

membawa

hasil senantiasa menghantuimereka.Merekatidak

menemukan

jalanyangbenar;

merekatidakmendapatkanseorangyangpandai,yang

mampu

membebaskanmerekadarikebingungan,menyelamatkanmereka

darikesesatandan menjadikan usaha-usahamerekasebagaiusaha yang

membuahkan

hasilyang didambakan-dambakan.

Ketahuilah, tidakadajalanyangbenarmelainkandengan jalanAl Qur'an danAs-Sunnah yangsesuaidengan

pemahaman

para Salafus-Shalih tentangkeduanya,berdakwah(menyeru) kepada keduanyasertakonsistenataskeduanya.Merekamencari paraulamayang berpegangteguh terhadapAlQur'an

maupun

As-Sunnah yaitu mereka yang senantiasa beramal dengan keduanya,yangikhlasdansenantiasamenjadikan AlQur' andan Sunnahsebagaipedomanmereka.

Sungguhsia-siasegalaupaya yangdikerahkanolehseorang

pemuda

muslimuntukmenyelamatkanhargadiri

kaum

muslimin

bilatanpaberlandaskandenganjalanyangbenartersebut,tanpa tuntunandariparaulamasejati.

Untukitu,merupakansebuahkaruniayangbesartatkala Allah Ta’alaberkenanmenganugerahkankepadakamiseorang

(8)

ulamasejatiyangtersisadariulama-ulamaterdahulu.Beliautelah

membimbing

kami denganilmuyang bersumberdariAlQur'an dan As-Sunnah,Allah Ta'alatelahmenunjukan kamitentang kebenaranyangdiperselisihkanolehumat-umatsebelumnya, denganperantaraannya.Beliautelahmenunjukkan kepada kami sebuahhartakarunyangsangatmahal danberharga,yang

mana

hartakaruntersebutterpendamdidalamlembaran-lembarankitab suciAlQur'an dansentuhan-sentuhandarisabdaRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam.

Akhirnyakami merasakansebuah kesejukandan kedamaian yangmenyelimutikami setelahsekianlamakami dirundung kepayahan dankesusahan.

Kami

mendapatkankepuasan yang sempurna dan

pemahaman

yangbenar,setelahsekianlama kami bergelutdidalamkebingungandanketidaktentuan.

Untukitu,kami

memandang bahwa

secara

umum

halitu

merupakankewajibankamikepadaumatIslamdan khususnya kepadaparapemuda.Sudahseharusnyauntuk

membimbing

mereka kepadacahayayangtelahAllah tunjukkankepadakami, agarkami padaakhirnyaberjalanbersama,salingbergandengan tangan, tolongmenolong untukmenujujalan keselamatan, menjauhdarijurang kehancurandan hanya kepadaAllahlahkami berharaptaufikdanpertolongan-Nya.

Olehkarenaitupulakamisenantiasaberkeinginanuntuk

terus

menambah

wawasan

kaum

muslimindengansegala

macam

ilmu

yang

bermanfaat bagi mereka, sehingga

mampu

menampakkanIslamyangbenar,gamblang danbersihdarisegala

macam

kotoran.Jugadilengkapidengandalil-dalildari setiap permasalahan, sehingga

mampu

memberikan merekapemahaman

(daribuku-bukuyangbanyaksebagaireferensinya),menjauhkan merekadaripeliknyaperselisihanpendapat para ulama,

mampu

menyatukan visi dan misi yang berahir pada terciptanya persamaanrasa,kekompakandalamberamaldanberjihaduntuk

(9)

menyerukan

agama

ini,sertamenjadikannya langgengdialam semesta.

Kami

berharapbuku-bukusertarisalah-risalahinidapat menjadibatu pijakandalammenitiilmuyangbenardanmenjadi metodeberpikiryangkuat bagi parada'i.Olehkarenaitu,kami menyuguhkannyakepadaparapemikirIslam,ulamamaupunpara da'i agar

mereka

turut berpartisipasi serta

menanamkan

sahamnya.

Kami

akansenantiasa

menyambut

dengan penuh kelapangansegalakritikan

maupun

saranyang

membangun

dan memenuhitigakriteria:

1. Hendaklahkritikanitudisampaikandenganikhlasdan senantiasadidasariolehkenginansalingmenasehati untuk meraihkebenaran.

2.

Hendaknya

kritikan

maupun

saran itu senantiasa berlandaskankepada duaasasutama,yaitu AlQur'an

maupun

As-Sunnah.

3. Hendaklnya dalam penyampaiankritik

maupun

saranitu

dilakukandengan memperhatikanadab-adabIslamiyang luhur;disampaikandenganmetodeyangilmiahdengan tidakdisertaiolehsikapsombong,

membanggakan

diri,

danmerendahkanseseorang, terkecualiterhadapseorang yangzhalim,berlakuburuk danpendusta.

Risalahyang kamiketengahkaniniadalahrisalahyang disusunoleh ustadzkami,yaituSyaikh

Muhammad

Nashiruddin Al AlbanidenganjudulAlHaditsHujjatunBinafsihifilAqaid wal

Ahkam

yang merupakan materi ceramah yang beliau sampaikan, dalamacara

muktamar

mahasiswa muslim yang berlangsungdikotaGranada-Spanyol,padabulanRajabtahun

1392 H.yaitutahun 1972

M.

Didalamrisalahinipenulis telahberbicara tentang sikap seorangmuslimyangbenarterhadapSunnah,kedudukannyadan

(10)

hujjah-nya(keabsahannyasebagaidalil).Penulistelah

membagi

risalahinimenjadiempatpasal,yaitusebagaiberikut:

Pertama,penulismengulastentangkedudukan As-Sunnah

didalamIslam,kewajiban

kaum

musliminuntukmenjadikannya

sumber dalam berhukum, dan

peringatan bagi

yang

melanggarnya

Kedua,

membahas

tentang

pemahaman

yangbatil,dari usaha

kaum

khalaf (ulama yang datang belakangan) dalam mengingkarinya.Juga menjelaskanketidakautentikannyadalil mereka yang mendahulukan qiyas dan beberapa qaidah ushuliyyah yangmerekapakai danusaha untuk

membuang

Sunnahkarenadengannya.

Ketiga,pengkhususan dengan menguraikan bantahan terhadapkaidahyangdipopulerkan oleh beberapada'ipadasaat

ini,yangmenukilperkataanbeberapaulamaahlikalam yang

terdahulu,yangdisebarkan oleh paraulamasekarangini,yaitu kaidahtentang(tidaksahnyaHaditsahadyangdijadikansumber

didalam masalahakidah).Juga menjelaskantentangkesalahan orangyangmempunyaigagasankaidahtersebut,sebabhalyang demikianitu,mereka menjadikanHadits-haditsterbagimenjadi duabagian, Hadits tentangakidahdanHadits tentang

hukum

tanpadidukungdalilyangbenardanjelas,halituhanyasangkaan danhayalan mereka.

Halyangharus diperhatikandalammasalahini,yaitupenulis tidakmengulasnyasecarapanjanglebar,karenatelahditerangkan sebelumnya(olehpenulis secaragamblang)dengan menyebutkan banyak dalil yang

mungkin

dapat

mematahkan

kebatilan pemikiranmerekatersebut.Penulistelahmengkhususkansebuah risalah tersendiri denganjudul Haditsul

Ahad

walAqidah.

Risalahinimerupakanmatericeramahbeliaudihadapanpara

pemuda

diDamaskus, padalimabelastahunyanglalu.Ceramah

(11)

tersebutmendapatkan sambutanyangsangatpositif,danberhasil

melemahkanperkembanganpemikirantersebut sertamematahkan segala dalih

pendukung-pendukungnya

di tengah para cendekiawan muslim di negara itu.

Semoga

Allah Ta’ala

memberikan kemudahanbagikamiuntukmemperbanyakrisalah tersebutdalam waktudekat.InsyaAllah.

Keempat,pasalyangterakhirdidalamrisalahini,beliau menjelaskansuatumasalahyang amatberbahaya,yangakan

memudarkan

cahayaSunnahdikalanganumatmanusia.Hal tersebutakanberakibatterhadappenghapusanSunnahdidalam tingkahlakusehari-harimereka.Masalah yang dimaksudadalah masalahtaklid,yangtelah

mewabah

disetiappelosokkehidupan

kaum

musliminpadasetiapzaman. Halitutelahmerasukkedalam jiwa dan pemikiran

kaum

musliminyangtelahmematikansemangat berpikirumat,selainitujugamengharamkanmerekadaripetunjuk Allahdan menghalangimerekauntukmengambilmanfaatyang baikdaripetunjukRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam.

Semua

itusemata-matabersumberdaritaklidyangdilakukan kepadaparaulama,yangmereka puntidakpernahridhaakan halitu.Paraulamaitu,tidak

pemah

mengajarkanpada murid- muridnyauntuktaklidkepadamereka, tanpadidasarioleh ilmu.

Bahkan, merekaitusenantiasamenasihati paramuridnya untuk

tidakmendahulukansesuatuatasAlKitabmaupunSunnahRasul- Nya,baikituberupaperkataan,pendapat,

maupun

ijtihaddari

ulama manapun.Merekatelah

mengumumkan

keterlepasandiri

merekadan kelapanganhati mereka, untuk kembalikepada kebenaran(baikdi

masa

merekahidup

maupun

setelahwafat mereka)dari segalaperkataan, ijtihad,

maupun

fatwa-fatwa mereka,yangberseberangandenganAlQur'an

maupun

As- Sunnah.

Akhirdaririsalahnya,beliaumenyerukepada segenap

pemuda

muslimuntuksenantiasakembalikepadaAlQur'andan

(12)

As-Sunnah dalamsetiapurusanmereka,supayamerekaterus

berupaya untuk beramalgunamembuktikankesetianmereka.

Dengan

halituberarti merekatelahmengesakanRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam di

dalami/

Ittiba' (panutan), sebagaimanamerekatelahmengesakanAllahdidalamberibadah.

Dengandemikianmerekatelahmembuktikandenganperbuatan mereka, danbukansekedardenganperkataan syahadatyang diucapkanolehlisan-lisanmereka.Merekatelahmembuktikan syahadat

La

IlahaIllallah

Muhammadur

Rasulullah dengan amal dan bukandengansekedar slogan TauhidAlHakimiyyah.

Denganhalinipula,merekatelahmewujudkangenerasiQur'ani yangakan

mewujudkan

eksisnyasebuah negaraIslam.Insya Allah.

Ceramahbeliauinitelahmendapatkansambutanhangat darisegenap penuntut ilmuyang mendengarkannya dengan seksama.Merekajugamengirimkanpermintaankepadabeliau agarmemperbanyaknaskah ceramahnya,agar dapat dirasakan manfaatnyaolehsegenap

kaum

muslimin yang bepegangteguh padakebenaran.

Pada kesempataninipula,kamisampaikanbahwaustadz kami(Syaikh NashiruddinAlAlbani) jugatelahmenyampaikan sebuah ceramah di Qathar tentang pentingnya sunnah dan kedudukannyadidalamsyariatIslamsertafungsinyayangsangat urgendidalam

memahami

AlQur'an.

Semoga

risalahinidapat dicetakdalam waktudekat.InsyaAllah.

Kami

juga telah meminta kepada ustadz kami untuk mengabulkanpermintaanparapenuntut ilmuuntukmencetak dan

memperbanyak

naskah ceramah beliau dan beliau telah menyetujuihal tersebut.Olehkarenaitukamimembacakanulang naskah tersebut kepada beliau, memperbaikinya dengan pengawasanbeliaudanmemberikanjudul-judulkecilpadasetiap

(13)

pembacadalam

memahami

isidaribukuini.

Demikianlahdandiawalpembahasanini.Kami memandang perlu untuk menjelaskan musthalahat (istilah-istilah)yang

berkaitandenganpembahasanHadits-haditsdidalambukuini.

Padaakhirnyakamiberharapsemogarisalahinidapat memberikanmanfaat kepadaumat,dansemogaAllahTaala memberikan pahala yang banyak kepadapenulis dan yang menyebalkanrisalahini.Hanyakepada-Nya kami mengharapkan

taufikdanpertolongan.

18 HaditsSebagai

Landasan Akidah dan Hukum

(14)

PENGERTIAN BEBERAPA ISTILAH

DI DALAM ILMU HADITS

PengertianAs-sunnah.

As-Sunnah secara etimologi yaitu berarti,jalan yang ditempuh seseorangdan yangterbiasadilakukannyadalam kehidupan,dalilnyayaitu,sabdaRasulullah Shallallahualaihi wasallam,

Jt Cr*

...

“Barangsiapa

yang

mencontohkan di dalam Islam sebuah sunnah (jalan)

yang

baik... danbarangsiapa

yang

mencontohkan di dalam Islam sebuah sunnah

(jalan)

yang

buruk.

Sedangkansecaraterminologi(istilah),As-sunnahadalah segala sesuatuyang bersumberdariNabiShallallahu ‘alaihi

wasallam,baikberupaperkataan,perbuatanataupernyataan

(15)

didalammasalah-masalahyangberhubungandengan

hukum

syariat.Berdasarkanhaltersebuttidaktermasukdalampengertian ini sesuatu yang bersumber dari Nabi Shallallahu ‘alaihi

wasallam yangmenyangkuturusan-urusan duniadansifat-sifat pribadibeliauyangtidakadakaitannyadenganurusankeagamaan dan wahyu.

Oleh karena itu pengertian Sunnah secara

umum

di

kalangan paraAhlul Hadits

mencakup

perkara yang wajib

maupun

sunah, sedangkan di kalangan Ahlul Fikh

maka

pengertianSunnahinihanyaterbataspadahal-halyangbersifat dianjurkan(

mandub

)dantidaktermasukdidalamnyahal-hal yangbersifatwajib.

PengertianHadits

Hadits secarabahasa(etimologi)adalah segala sesuatu yangdiperbincangkanyangdisampaikan baikdengansuara

maupun

dengantulisan.

Secaraistilah(terminologi),olehjumhur ulamadikatakan bahwasanyaHaditsmerupakansinonimdariSunnah.

Namun

sebagianulamamembatasipengertianHadits terhadap apa-apa yang merupakanperkataan beliau semata,dandidalamnyatiadak tercakupperbuatan

maupun

takrir(pernyataan)beliau.

Tetapiyangbenarbahwasanyasunnah itusecarabahasa hanyamencakupduahal;perbuatandanpernyataan,sedangkan

asaldariHadits adalahperkataan.

Namun

mengingat keduanya merupakansesuatuyangdisandarkankepada NabiShallallahu

‘alaihiwasallam,

maka

kebanyakanulamahadits lebihcondong menjadikankeduanyasebagaisuatuyangmemiliki pengertian yang samatanpamenghiraukanpengertiankeduanyasecara bahasa.Merekalebihcondonguntukmengkhususkanpengertian Hadits marfu sebagai Hadits yang bersumber dari Nabi

(16)

Shallallahu ‘alaihiwasallam dantidakmenetapkannyaterhadap Haditsyangberasaldariselainbeliau kecualidenganmentaqyid- nya(sepertidenganmengatakanhaditsinimarfii

kepadasahabat fulan-peneij).

PengertianAl

Khabar

Al

Khabar

secarabahasa

mempunyai

pengertianyang sama dengan Hadits.

Namun

kebanyakan dari para ulama mengkhususkanHaditspadasesuatuyang hanya bersumberdari

NabiShallallahu ‘alaihiwasallamsemata. Padahal sebenarnya khabarmemiliki cakupan yanglebih luas dari hal tersebut;

mungkinyang bersumberdariNabiShallallahu ‘alahiwasallam mungkinpuladariyanglainnya.Diantarakeduanyaterdapat

keumuman

dan kekhususan, di

mana

setiap Hadits adalah khabar,

namun

tidak setiapkhabartercakupdalampengertian Hadits.Untukitulah

maka

seorangyangbeigelutdenganSunnah dinamakan Muhaditssedangkanseorangyang berkecimpung dengan sejarah perjalanan

ummat manusia dinamakan

Akhbariyyan (Sejarawan). Tetapi sebagian

ulama

lagi

berpendapat

bahwasanya

Hadits,

khabar dan Sunnah

mempunyaipengertianyangsama.

Akan

tetapi,pendapat yang

lebihtepatadalahyangpertama.

PengertianAl Atsar

AlAtsaradalahsesuatuyangdinukil (diambil)dariorang- orangterdahulu,untukitu

maka

pengertiannyamencakupsegala sesuatuyang bersumberdariNabiShallallahu ‘alaihiwasallam ataupundariyanglainnya.

Sebagiandariulamaadayangmengkhususkannyakepada apa-apayangdinukildarishahabat(generasipertama),tabi’in (generasikedua)

maupun

atba’ut-tabi’in(generasi ketiga)setelah

(17)

RasulullahShallallahu ‘alaihiwasallam.

Dan

pengertianinilah

yanglebih tepatagar dapatdibedakanantaraHadits

mauquf

(HaditsyangterhentijalanperiwayatannyakepadasahabatNabi Shallallahu ‘alaihiwasalam)denganHaditsmarfu(Hadits yangterhentijalanperiwayatannyakepadaNabiShallallahu

‘alaihiwasallam).

As-Sanad dan

Al

Matan

SebuahHaditsterdiriatasduabahagian utama,yaitusanad dan matan.Sanadadalahjalanmenujumatan,yaituparaperawi Haditsyangmeriwayatkanmatan dan menyampaikannya,dimulai dariperawiyangterakhiryangmengarangkitabsampaikepada RasulullahSallallahu ‘alaihiwasallam.

Adapun

yangdimaksud denganmatanadalahlafazhdari

sebuahHaditsyangtersusunmenjadisuatu pengertian.

Paraulamasangatberhati-hatidalammeriwayatkan sebuah Hadits.

Mereka

akan

menolak

setiap Hadits yang tidak mempunyaisanad.Haltersebutdisebabkan karenamerebaknya kebohongan{AlKidzbu)yangmengatasnamakanRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam. Untuk ituseorang ulamadari golongantabi’in,

Muhammad

binsirin,berkata,“Dahulupara ulamatidaklahpernahmenanyakanakansanadsuatuHadits.

Namun

tatkala fitnah telahmerebak,merekapunberkata(tatkala

seseorang datang

membawa

hadits -penerj), ‘Sebutkan sanadmu’.Setelahitumerekamenimbang,jikaorang-orangyang adadalam sanadtersebuttergolongkedalamAhlus-Sunnah,

maka

mereka menerimaHaditsnya.

Namun,

jikamerekaitu

tergolong ke dalam Ahlul Bid’ah,

maka mereka

tolak haditsnya”.0

Muqaddimatushahihmuslim1:84dan87,dengansyarahAn-Nawawi

(18)

Demikianlah, paraulamamempelajarisetiapsanadyang

dinukilkepadamereka;apabilaorang-orangyang meriwayatkan suatuHaditsmasukdalamkriteriabenarnya(shahih-nya) sebuah Hadits,merekaterima Haditsitu.Kriteriaditerimanyasanad sebuahHadits,adalahsebagaiberikut:

1. Sanadnya bersambung.

2. PeriwayatHadits adalahseorangyangbersifatDhabth

(kuathafalannyalagicermat)

3. Perawi Hadits adalah orang yangbersifatAl ‘Adalah (bagus akhlakdan agamanya).

4. Perawi Hadits terbebas dari sifat Syudzudz (tidak menyalahi perawiyanglebih kuat) dan///a/i (cacatyang menyebabkanlemahnyasuatu Hadits).

Berkata

Imam

Abdullah IbnuAl Mubarak, “Al Isnad adalahbagiandariagama.Jikaseandainyabukankarenaisnad, niscaya seorangakanberkata sesukahatinya.”2*

Dikarenakanhalitu,

maka

paraulamatelahmenetapkan kaidahdanpokok-pokokpikirandalam menentukanshahih tidaknyasebuahHadits,baikdari segisanad

maupun

matan Haditsitu.Kaidah danpokok-pokokpikirantersebutmereka khususkandalamsebuah ilmutersendiriyang dinamakanIlmu MusthalahulHadits.Olehkarenaitu

maka

barangsiapayang hendak

menambah wawasan

keilmuannya, bolehia

membaca

buku-bukuyangberkenaandengan masalahtersebut.Diantara kitabterbaikyang

membahas

masalahiniadalahkitab Ikhtishar

UlumulHadits olehAlHafizhIbnuKatsirrahimahullah,yang

telahditahkikolehSyaikh

Ahmad Muhammad

Syakir,yangbeliau

2)Lihatsumber yangsama

(19)

beri judul Al Ba’itsul Hatsitsu Syarhu Ikhtishari Ulumil Haditsf'.CetakanMesir.

Pembagian As-Sunnah

As-Sunnahditinjau darijalanperiwayatannya,

maka

ketika sampaikepadakitaterbagi atasdua

macam,

Hadits

ahad

dan mutawatir.

Kemudian

olehulama-ulamabermadzhabHanafi ditambahkanlagisatubahagian hingga keseluruhannya menjadi 3bahagian,yaituHaditsmustafadhataumasyhur.

Adapun

Haditsmutawatir,secarabahasaberarti sesuatu

yang datang secara berturut-turut, diambil dari asal kataAl Watru.Sedangkansecaraistilah,Haditsmutawatiradalah,kabar atau beritatentangsebuahperkarayangkonkrit(dapatterlihat

danterdengar). Kabaritubersumberdari sekumpulanorang terpercayayang jumlahnya banyakdan mustahil secaraadat

maupun

akal mereka berkumpul untuk sebuah kabardusta.

Tentangperkarayangdapatditerima olehpancaindra,ataudari

sekumpulanorangyangsepertimereka, sehinggapadaakhirnya sampaikepadakesaksianataupendengaran kabartersebut,

maka

disinikabartersebutberhulupadaRasulullah Shallallahu ‘alaihi

wasallam, baik berupa kabaryangdidengaratauyangdisaksikan atautentang perbuatandanpernyataandaribeliauShallallahu

‘alaihiwasallam.

Dari uraianinidapatditarikkesimpulan

bahwa

Hadits mutawatir

mempunyai

empat syarat yang harus terwujud padanya,yaitu:

a. HendaklahperawiHadits (orang-orangyang meriwayatkan Hadits)tersebutmeyakinisecarabenarakan keabsahan Haditsyangdiriwayatkannya (bukanhanyakira-kiraatau prasangka).

(20)

b. Hendaklah keyakinan mereka bersandarkan kepada sesuatu yang dapat diterima oleh panca indra(dapat disaksikandandidengarkan).

c. HendaklahHaditsitubersumberdarisekumpulanorang yangberjumlahbanyak,yangtidakmemungkinkanmereka bersepakatatassuatukedustaan.

Adapun

jumlahmereka

tidakharus ditentukanmenurutpendapatyangshahih, tetapiberbeda-beda,sesuaidengantsiqah-nya(yakin), dhabth-nya(jelas)danltqan-nya(pasti)dariperawi.

d. Hendaklah jumlahperawi Haditstersebut konstant(tetap)

dalamsetiaprentetanperiwayatan.3)

SebuahHaditsmenjadi mutawatiritu

mungkin

karena terwujudpadalafadznyadanmungkinpulapada maknanya, tetapi seluruhulamatelahsepakatakan keabsahankeduanya.

Adapun

pengertiandariHaditsahad,yaituHaditsyang

tidak

mencakup

syarat-syarat Hadits mutawatir yang telah disebutkansebelumnya,diantaranya”

a. Apabila Haditstersebuthanyadiriwayatkanolehseorang perawi,

maka

HaditsitudinamakanHaditsgharib.

b. Jika diriwayatkan oleh dua orang perawi dinamakan Haditsaziz.

c. Jikadiriwayatkanolehtigaorangperawiataulebih, tetapi

jumlah perawi Hadits itu tidak mencapai derajat mutawatir,

maka

dinamakan denganHaditsmustafidh ataumasyhur.Dengandemikian

maka

Haditsahadtidak selamanyahanyadiriwayatkan olehseorang perawisaja.

Untukitu,jikaditeliti lebihseksama

maka

Haditsmasyhur ataumustafidhpadahakikatnya adalahmerupakansalah satu

3) LihatIrsyadulFuhulolehAsy-Syawkani,hal41-43.

(21)

bagiandariHadits

Ahad

dan (bukanHaditsyangberdiri sendiri

danmemiliki

hukum

yangberbedadaribagianHaditsahadyang lainnya), sebagaimana yang dikatakan oleh ulama-ulama bermadzhabHanafi.MerekaberpendapatbahwasannyaHadits masyhurmemilikitingkatkeabsahanyanglebihjikadibandingkan denganHaditsahad.Karenaitumereka menyatakanbolehnya

men

-taqyid(menguatkan)

hukum

yangtermuatdidalamAl Qur'an denganmenggunakanHadits masyhur,sebagaimanahal ini boleh dilakukan dengan

menggunakan

Hadits yang mutawatirH

Benar,bahwasanyakemasyhuran dan banyaknyaorang- orangyangmeriwayatkanHaditstersebutadalahmerupakan sesuatuyangperludipertimbangkan.

Namun

yanglebih tepat adalah apayangdikemukakanolehjumhurulama,bahwasanya

halyangtelahdisebutkantidaklahmelencengkannyadarisifat

ahad yangtelah lekatpadaHaditsitudanbahwasanyadengan jumlah orang-orangyangmeriwayatkanHaditstersebut tidak menjadikanderajatnyamencapaistandaryangdipersyaratkan pada sebuah Hadits mutawatir.

Maka

Hadits tersebut tetap

merupakanHaditsahad,apapun namanya.

Kemudianketiga

macam

Haditsyangtelahdisebutkandi atas terbagi lagimenjaditigabagian, yaituHaditsShahih,Hadits

Hasan

dan HaditsDhaif.

Selanjutnya,ulamajuga berbeda

paham

akanfaidah(nilai

keabsahan)yangdihasilkandarisebuahHaditsahadyangshahih.

Sebagian ulama, seperti,

Imam An-Nawawi

rahimahullah berpendapat di dalam kitab At-Taqrib,

bahwa

Hadits ini

memberikanpengertiandengan Adz-Dzhannur-Rajih(sesuatu

yang diyakini keabsahannya dengan keyakinanyang kuat).

Sebagian lagi mengatakan

bahwa

Hadits-hadits

ahad

yang

4)

.Lihat Ushululfikhi;oleh Al-Khudhari,hal212.

(22)

diriwayatkanolehBukharidanMuslim memberikanpengertian dengan dalil yang qath’i (bahwa Hadits telah dipastikan keshahihannya).

Adapun Imam

Ibnu

Hazm

rahimahullah di

dalam

bukunya yang

berjudul Al

Ahkam

(1/119-137) mengatakan,“Haditsahad yangdinukildariorang-orangyang dapat dipercaya secara beruntut hinggakepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam,sehinggaHaditsiniwajibuntuk diyakinikeabsahannyadandiamalkanisinya.”

Sementarayangbenarmenurutpandangan kamiadalah Haditsahad,jika telahshahihjalanperiwayatannyadanditerima olehumattanpapengingkarannya(baik cacatmaupuncela),

maka

Haditsituyangharus diyakini kebenarannya,baik Haditsitu

diriwayatkanoleh

Imam

Bukharidanmuslimataudiriwayatkan oleh

imam

yanglainnya.

Adapunterhadap Hadits-haditsahadyangdipertentangkan akan keshahihannya, karena ulama menshahihkannya dan sebagianlagimelemahkannya,

maka

Haditstersebutdiambil menurut yanglebihbanyak menshahihkannya. Wallahu

A

’lam.

CO. NR

(23)

AS-SUNNAH

TERLINDUNGI HINGGA AKHIR ZAMAN

Saya memilihjudulini,karenahalinimerupakansesuatu

yang sangat penting, walaupun sebagian dari umat tidak mengetahuinya.Sesungguhnya As-Sunnahtermasuk ke dalam Adz-Dzikruyangdisebutkan olehAlQur'anbahwasanyaakan terjagasepanjang

zaman

darikepunahan danterlindungi dari

bercampur denganperkataan lainnya yang mengakibatkan sukarnyamembedakanAs-Sunnahdengannya. Permasalahanini

berseberangandengansangkaandantuduhan sebagiankelompok

sesat, seperti AlQadianiyah dan kelompok-kelompoklain,

kelompokterswebutberanggapanbahwasanyaHaditstelah ternodaioleh Hadits-hadits palsudantidaklagidapat dibedakan denganHaditsshahihdiantaraHadits-haditstersebut setelah wafatnyaRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam.

Merekatelah

mencampakkan

As-Sunnahsedangkan As- Sunnahadalahkunciuntuk

memahami

AlQur'an.Halinilahyang

(24)

sebenarnyamerupakankeinginandancita-citaterbesarmereka.

Merekakerahkanseluruh

kemampuan

merekauntukmenjauhkan umatdariAs-Sunnah.

Sebagian dari

kelompok

sesat itu ada pula

yang

beranggapan,

bahwa

telah menjadi suatu kenyataan akan terjadinyapenyamaranantara Hadits-haditsshahihdanHadits- hadits palsu, tetapi halinimungkindapatdiatasidengankembali rujuk pada sebuah Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi

wasallam,

' o * * . . * i' \

^_JLP oj-U? LJajOl

r

^

j i Uli cAiii Uli Aiil

J U*i

cjT>

%o

.4

“Padasuatusaat,kebohongandenganmengatasnamakan

diriku akan merebak.

Maka

jika engkau mendengar sebuahHaditsdariku,kembalikanlah

pada

Al

Qur

'an.

Jika sesuai

dengannya maka

itu datangnya dari perkataankudanbilabertentangandengannya,

maka

akuterlepasdarinya.”

Namun

dikalanganulamaHadits,Haditsinisebenarnya adalah Haditsyangpalsu.BahkansalahseorangdariulamaHadits

ada

yang

berkata,

“Sungguh kami

telah benar-benar

mengamalkan

Hadits (palsu) tersebut,

maka

tatkala kami

membaca

firman AllahTa’ala,

(25)

i aIp

Uj

o

jiki J

C.

j

“Apa yang

diberikanRasul

kepadamu maka

terimalah dia

dan apa yang dilarangnya bagimu maka

tinggalkanlah” (Qs.Al Hasyr(59):7).

Setelah

membaca

ayat inikami

membuang

Haditsitu,

karenaternyatabertentangandenganfirman Allah Ta’aladalam ayattersebut,dankamitetapkanbahwaRasulullahterbebasdari perkataanitu.5)Diantaradalilyangmenegaskanakanterjaganya As-Sunnah, firmanAllah Ta’ala,Sesungguhnya Kami-lah

yang menurunkan

Al Qur'an, dan sesungguhnya

Kami

benar-benarmemeliharanya"(Qs.AlHijr(15):9). Didalam

ayatini,AllahTa’alaberjanjiakan memeliharaAdz-Dzikra,tetapi

apakahyangdimaksuddenganAdz-DzikralTidakdiragukan,

bahwa

yang dimaksud denganAdz-DzikraadalahAlQur'an,

namun

jikaditelititernyatakatatersebutmencakupAs-Sunnah Nabi

SAW.

Telahbanyakulamayangberpandapat demikian,di antaranya

Imam Abu Muhammad

AliIbnu

Hazm

rahimahullah.

Beliautelahmengulas sebuahpasalyangpanjangdidalamkitab beliau(

Allhkam

JiUshulil

Ahkam

1: 109-122),didalamnya

beliaumenyebutkanbeberapadalil-daliltegasyang menunjukkan bahwasanya As-SunnahadalahbagiandariAdz-Dzikrayang

senantiasaterlindungisebagaimanaterlindunginyaAlQur'andan Haditsahadadalahmerupakansesuatuyangotentik.

Diantaraperkataan beliau(didalambukunyatersebut, hal: 109-1 10),AllahTa’alaberfimanmensifatiNabi-Nya,

Dan

tidaklah

yang

diucapkannya itu menurut

kemauan hawa

nafsunya,

Ucapan

itu tiada lain hanyalah

wahyu yang

diwahyukan)(Qs.

An-Najm

(53):3-4),AllahTa’alaberfirman

5) Lihat Irsyadulfuhul,hal:29.

(26)

memerintahkanNabi-NyaShallallahu ‘alaihiwasallam untuk mengatakankepadakaumnya, “Akutidakmengikutikecuali apa

yang

diwahyukankepadaku." (Qs.

Al-An’aam

(6); 50).

Kemudian,Allah Ta'alaberfirman,

Sesungguhnya

Kami

yang menurunkan Al

Qur

'andansesungguhnya

Kami

benar-benar memeliharanya."(Qs.AlHijr(15):9)

Juga firman-Nya,“

Dan Kami

turunkan

kepadamu

ad- dzikra, agar

kamu

menerangkankepada umat manusia apa

yang

telah diturunkankepada mereka." (Qs. An-Nahl(16):

44).

Dengandemikian, benarlahsabdaRasulullah Shallallahu

‘alaihiwasallamyang menyangkuturusan

agama

merupakan

wahyu

dari Allah Ta’ala. Paraahlibahasa danahlifikihtidak berselisih

bahwa

setiap

wahyu

yang diturunkan oleh Allah merupakanAdz-Dzikra(peringatan).Oleh karenaitu, setiap

wahyu

adalahsesuatuyangpastidipeliharaOlehAllah Ta’ala.

Semuayangdijamin oleh Allah

SWT

dalammenjaganya,teijamin puladarikepunahandantidakakan berubah satupundarinya yang menerangkantentang kebatilannya.Jika halitu terjadi, niscaya firman Allah Ta’aladanjanji-Nya adalahsesuatuyang dustadanhalinitidalahsedikitpunakanterlintasdidalam benak seseorangyangpandai.Kalaudemikian, segala sesuatuyang disampaikanoleh Rasululllah Shallallahu ‘alaihiwasallam yang berkaitan dengan

agama

adalah merupakan sesuatu yang terpelihara (dengan pemeliharaan dari Allah

SWT)

dan disampaikan seperti apa adanya kepada

mereka

yang mempelajarinya hinggaakhirzaman.AllahTa'alaberfirman,

^

iSl jUyi!' 'A* iJl lsTJ'j

(27)

Dan

Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannyaakumemberikanperingatankepadamu dan kepada orang-orang

yang sampai

Al

Qur'an

ini

kepadanya.(Qs.Al

An‘aam

(6): 19)

Dengan

demikian,

maka

kitadapatmengetahui

bahwa

semuasabdaRasulullahShallallahu ‘alaihiwasallamadalah sesuatuyang akanteijagasepanjang waktu,dantidakmungkin

tersamar antara Haditsyangpalsudanyangshahihdi

mana

tidak

mungkinuntukdibedakanantarakeduanya.Jikahalini teijadi,

maka

Adz-Dzikratersebutberartitidak terlindungidanfirman Allah Ta’ala, Sesungguhnya

Kami yang

menurunkan ad- dzikradan

Kami

akan benar-benar memeliharanya”,adalah perkataanyangbohongdanjanjipalsu.

Jikaseseorangmengatakan

bahwa

yang hanyadipelihara Allah adalahAl Qur'an sajadan bukan semua

wahyu

yang

diturunkan,

maka

kamimenjawabperkataanmereka

-memohon

taufik dariAllah

SWT.

Tuduhanituadalahperasangkabohong semata tanpadalildan pengkhususannyaterhadap kata-kataAdz- dzikrayang dimaksudadalahAl Qur'an jugatanpadalil,

maka

semuaperkataannyaadalahbatildengandalil firmanAllahTa’ala,

‘'''Katakanlah, ‘Tunjukanlah bukti-bukti kebenaranmujika

kamu

adalahorang

yang benar”

(Qs.Al Baqarah(2): 111), Olehkarenaitujelas,bahwabarangsiapayangtidakmempunyai

dalilatastuduhannya,

maka

dia tidaktermasuk orangyangdapat dipercayatuduhannya.

Kalimat Adz-Dzikru

mencakup

semua yangditurunkan oleh Allah Ta’ala kepada

Nabi-Nya

Sallallahu ‘alaihi wasallam,baikyangberupaAlQur'an

maupun

As-Sunnahyaitu sebagaiwahyuyangtelahdijelaskan olehAlQur'an.AllahTa’ala telahberfirman,

Dan Kami

turunkan

kepadamu

Al

Qur

'an, agar

kamu menerangkan kepada umat manusia yang

diturunkankepadamereka.”(Qs. An-Nahl(16):44).

Dalam

(28)

ayat ini, dijelaskan bahwasa Allah

menyuruh

beliauuntuk menjelaskanisikandungan AlQur'ankepadamanusia.Didalam AlQur'anbanyakayat-ayatyangbersifatglobal,sepertiayat- ayatshalat,zakat,haji,danlain-lainyangtidakakanmungkin dipahami secara mendetail bila hanya sekedar

membaca

konteksnyatanpa penjelasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.Jikaseandainya penjelasanRasulullah

SAW

terhadap

ayat-ayatyangglobal tersebut tidak terjagadanterpelihara, niscaya ayat-ayatAlQur'an jugabukan merupakansesuatuyang berfaidah dan akan batal sebagian besar dari kewajiban- kewajiban

agama

yang dibebankan kepada manusia. Jika demikian,

maka

kitatidak

mampu membedakan

antarayang benardarifirman Allahantarayangsalahdalammenafsirkannya danyangmendustakannya,mustahilsemuaini terjadipadaAllah..

.

)

Aku

berkata,“Perkataan

Imam

Ibnu

Hazm

initelahdinukil pulaoleh

Imam

Ibnu

Qayyim

didalamkitab beliau(Mukhtashar As-ShawaiqulMursalah,hal487-493)danbeliaumembenarkan perkataan tersebut dan mengomentarinya dengan berkata,

‘Perkataan

Abu Muhammad

(IbnuHazm)iniadalah sesuatuyang benardanberlaku padaseluruhkhabar yangtelah disetujui

keabsahannyaolehumat,bukanpadakhabar(Hadits)yang diragukan keotientikannyadariRasulullah Shallallahu 'alaihi

wasallam

Diantaraulamayang

mempunyai

pandangan yangsama denganbeliauadalah

Imam

AbdullahbinAlMubarak,beliau

pemah

ditanya,“Bagaimana denganHadits-haditspalsuini?”

Beliauberkata,“Ituadalahtugasparaulama, karena Allah

SWT

telahberfirman,Sesungguhnya

Kami yang

menurunkan Al

Qur

'andansesungguhnya

Kami

benar-benar memeliharanya. ” (Qs.AlHijr(15):9)6)

6>

. LihatkitabTadribur-Rawi olehImamAs-Suyuthi,hal102 dankitabAlBa’its

AlHatsits oleh IbnuKatsirhal:59.

(29)

Perkataanyangsenadajugadinukil dari

Imam

Abdurahman

bin

Mahdi

rahimahullah. Di antara

mereka

juga

Imam Muhammad

binIbrahimAlWazir, beliaumengomentariayatdi atas,“DariayatinidisimpulkanbahwassyariatRasulullahakan senantiasa terjaga dan juga sunnah-nya akan senantiasa terlindungi...”

Kemudian,

di antara dalil lain yang

menegaskan

keautentikan dahiAs-Sunnahsebagaisumber hukum, bahwasanya AllahTa’alatelahmenjadikanRasulullah Shallallahu 'alaihi wasallamsebagaipenutupbagi seluruh nabidanrasulsebelumnya, sebagaimanatelahmenjadikansyariatnyasebagaipenutupsyariat- syariatyanglainnya.

Maka

AllahSubhanahu

wa

Ta’alatelah mewajibkankepadamanusiauntukberiman dan mengikutisegala ajaranyang dibawaoleh beliau Sallallahu ‘alaihi wasallam hinggaharikiamat,AllahTa’alatelahmenghapussegalasyariat

yangbertentangandenganajaranRasulullahShallallahu ‘alaihi

wasallam.

Semua

ini

menandakan bahwa

Allah Ta’alatelah berkehendak untuk menjadikansyariat(yangdibawaolehbeliau) sebagaisyariatyangabadidanterpelihara,karena merupakan

sesuatuyangmustahil,jikaAllah Ta’alamemerintahkan hamba- hamba-Nyauntuk mengikutisuatusyariatyang akanhilangdan terhapus.Sudahmenjaditradisi bagisetiapmuslimbahwadasar pijakanutamadidalamsyariatIslamyaituAlQur'an dan As- Sunnahsebagimanafirman AllahSubhanallahu

wa

Ta’ala,

4

Ul LS

Jl ejij

i s.

^

J*

Kemudian

jika

kamu

berlainan pendapat tentang sesuatu,

maka

kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an)dan Rasul(As-Sunnah).”(Qs.An-Nisa'(4):59)

(30)

Juga sabdabeliauShallallahu ‘alaihiwasalam,

>"

'

'f

iu * t

*'

t

A*» (jlydl O-jjl ^Jl

“SungguhsayatelahdianugerahiAl

Quran

dan

yang

sepertinya(As-Sunnah).”

TelahdiketahuibahwasanyaAl Qur'anadalahkitab suci

yangsenantiasaterpeliharakarenatelahdisampaikan kepada umatsecaramutawatir(benar),

maka

As-Sunnahituberfungsi sebagai penjelasbagiAlQur'an,mengkhususkanayat-ayatnya yangbersifat

umum

dan jugamenguatkan

hukum

ayat-ayatyang

bersifatmutlak(global).Telahdiketahui

bahwa

tidakmungkin untuk

memahami

AlQur'andanmempraktikkanisikandungannya kecualidenganpenjelasandariAs-Sunnah sebagaimanafirman AllahSubhanahu

wa

Ta'ala,

Dan Kami

turunkankepadamu Al

Qur

'an agar

kamu

menerangkan kepada umat manusia

yang

telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka

berfikir (Qs. An-Nahl (16): 44).

Dengan

demikian Nabi Shallallahu ‘alaihiwasallammerupakanorangyangdipercaya AllahTa’alauntuk menjelaskantentangartidantujuandarifirma- Nya.

Olehkarenaitu,telahmenjadisatukeharusanyangmutlak bagiAllahTa’alauntukmenjaga dan memeliharakeabsahandan keabadiannya As-Sunnah.

Dengan

demikian,permasalahan tersebut sesuai denganqaidah ushuliahyang shahih,yaitu,

“Perbuatanyangtidakdapatsempurnakewajibannya melainkan dengannya,

maka

iahukumnyawajib.”

Maka

dariitu,agamainitidakakaneksis kecualidengan terjaganya risalah dan syariatnya dan hal ini tidak akan

terealisasikan kecualidenganmenjaga As-Sunnah.

Para

pembaca

yangbudiman,inilahbeberapahalyang hendaksayapaparkanpada

mukaddimah

risalahinidan

(31)

selanjutnya saya persilahkan kepada anda untuk menelaah pemaparan yang sungguhsangatmenarikyangdisertaidengan metodeilmiah olehSyaikh

Muhammad

NashiruddinAlAlbani.

(32)

PASAL

I

KEHARUSAN UNTUK KEMBALI PADA AS-SUNNAH DAN LARANGAN

UNTUK MENENTANGNYA

Wahaisaudarakuyangterhomat,sesungguhnyasesuatu yangtelahmenjadi kesepakatan

kaum

musliminbahwaAs-Sunnah adalahsumber

hukum

yangkedua danterakhirdalamsyariat Islamdidalamseluruh sendikehidupan, baikdalammasalah- masalah yangghaib,

hukum-hukum

amaliyah, politik, atau pendidikan.Tidakboleh bagi seseoranguntukmenentanggnya denganmenggunakanrasio,qiyas,atauijtihadsepertihalnya yangdikatakan oleh

Imam

Asy-Syafi’irahimahullahdidalam kitabnya(.Ar-Risalah),“Tidakdibolehkanmenggunakanqiyas jika terdapatkhabar(Hadits)dalamsuatumasalah.”Jugadi sebutkan olehulama-ulamamutakhkhirindalamsuatuqaidah ushul, “Apabila terdapat atsardalam suatu masalah,

maka

batallah qiyas’\sebagaimanadisebutkanpula,“Tidakadaijtihad terhadapmasalahyangtelahada nash(dalil)padanya.” Seluruh

(33)

kaidah-kaidahyangtelahdisebutkansemata-matabersumber

dariAlQur'anmaupunAs-SunnahRasulullah Shallallahu ‘alaihi

wasallam.

Dalil-dalil

Dari

Al

Qur'an Memerintahkan Untuk Menjadikan Sunnah

Sebagai

Landasan Hukum.

Adapun

dalil-dalildariAlQur'anyang

memuat

masalah

inisangat banyakjumlahnya,tetapisayasebutkan sebagiannya sajasebagaihalyangperlu diperhatikanoleh saudarakusesama muslim,Allah

SWT

berfirman, “Sesungguhnyaperingatanitu

bermanfaat bagi orang -orang

yang

beriman. (Qs. Adz- Dzaariyaat (51):55)

1. Allah

SWT

berfirman,

“Dan

tidaklahpatutbagilaki- laki

yang mukmin

dan tidak (pula) bagiperempuan

yang mukmin

, apabila Allah dan Rasul-Nya telah

menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan(yanglain)tentangurusanmereka.

Dan

barang siapa

mendurhakai

Allah

dan Rasul-Nya maka

sungguhlahdia telahsesat, sesat

yang

nyata)(Qs. Al Ahzaab(33); 36).

2. Allah

SWT

berfirman;

<d

j jj aJJI (_£Jj 1

V

^ ^ A

oi

ii

i

Hai

orang-orang

yang

beriman, janganlah

kamu

mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah

(34)

kepadaAllah. SesungguhnyaAllah

Maha Mendengar

lagi

Maha

Mengetahui.”(Qs.AlHujuraat:(49): 1 )

3. Alllah

SWT

berfirman, Katakanlah, 'TaatilahAllahdan Rasul-Nya;jika

kamu

berpaling,

maka

sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (Qs. Aali

Imraan(3); 32)

4. Allah

SWT

berfirman, “

Kami

mengutusmumenjadirasul

kepadasegenapmanusia.

Dan

cukuplahAllahmenjadi saksi.

Barangsiapa yang

mentaati

Rasul

itu,

sesungguhnyaiatelahmenaatiAllah.

Dan

barangsiapa

yang

berpaling,

maka

kami tidak

mengutusmu

untuk

menjadipemelihara bagi mereka.”(Qs.An-Nisaa' (4):

79, 80)

5. Allah

SWT

berfirman,

i

^ J y' ^

-

f I,

* ** ' °

't * * .i" ’• r *f1

1

A

UI

l5

SI ajiJ

i 1*-^

* & *

s'

' / /

*

. '

r

jU

J-O-I_}

“//fl/ orang-orang

yng

beriman, taatilah Allah dan

taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu.

Kemudian

jika

kamu

berlainan

pendapat

tentang sesuatu

maka

kembalikanlah ia kepada Allah (Al- Qur'an) dan Rasul (As-Sunnah), jika

kamu

benar- benarberimankepadaAllahdanharikemudian. Yang

Referensi

Dokumen terkait

Sebaiknya para pengendara selalu berhati-hati berhati-hati agar tidak mengalami kecelakaan oleh karena faktor pengemudi khususnya tidak membawa kendaraan melebihi batas kecepatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa diketahui penyelenggaraan usahatani ubi kayu di Cindai Alus Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar mendapatkan hasil yang baik

JAKARTA PUSAT JAKARTA JAKARTA TIMUR JAKARTA SELATAN BOGOR JAKARTA SELATAN JAKARTA SELATAN JAKARTA SELATAN JAKARTA SELATAN JAKARTA PUSAT JAKARTA PUSAT JAKARTA PUSAT JAKARTA

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada atau tidak perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis kelas delapan SMP 02 Trangkil Pati pada tahun akademik

Namun, meningkatnya ekspektasi pasar terhadap masih dipertahankannya kebijakan suku bunga rendah oleh bank sentral AS hingga September tahun ini, dan seiring

Dalam penelitiannya Adham (2005) mengungkapkan bahwa klien hemodialisa yang telah lama menjalani hemodialisa cenderung memiliki kepatuhan cairan yang lebih tinggi

Dari hasil simulasi, dianalisa nilai bilangan Froude aliran serta waktu tinggal efektif dan luas efektif kolam fakultatif untuk melihat kehadiran daerah mati.. Hasil

Desa Adat Cipang Kiri Hulu berasal dari seluruh wilayah Desa Cipang Kiri Hulu Kecamatan Rokan IV Koto;.