Sebagai
Landasan
r A
'
Y v
r s\ J.
JudulBuku
Pengarang Penulis Terbitan Penerbit
Judul Indonesia
Peneijemah Editor
DesainSampul Terbitan Penerbit
Alamat
Telp Fax
:Al HaditsHujjatunbiNafsihifil ‘Aqaidu walAhkami
:MuhammadNashiruddinAl Albani
:MuhammadTdAl Abbasi
:Pertama,1406 H/l987M.
:Darus-SalafiyahKuwait
:HaditsSebagaiLandasanAkidah dan
Hukum
:MohammadIrfanZein
:AbuFahmiHuaidiLc.
:MediaGrafika
:Pertama,September 2002
:
PUSTAKA AZZAM
AnggotaIKAPIDKIJakarta
:JLKamp.MelayuKecilIIINo. 1
5
JAK-SEL12840
:8309105,831 1510
:8309105
E-Mail:pustaka azzam@telkom net
DAFTAR ISI
DaftarIsi 7
Mukaddimah
9PengertianBeberapaIstilahDi
dalam
IlmuHadits 19 As-sunnahTerlindungiHingga AkhirZaman
29 PasalIKeharusan
Untuk
Kembali padaAs-Sunnah
danLarangan Untuk Menentangnya
39 AsingnyaAs-sunnahDi kalanganUlama
Kontemporer...61 PasalIIMendahulukan
QiyasdanYang
LainnyaAtas HaditsAhad
AdalahKaidah
yangBatil 65 PasalIIIHadits
Ahad
sebagaiHujjahdiDalam Masalah
Akidah
Maupun Hukum
(Fikih) 79Pasal
IV
At-Taqlid 109
MUKADDIMAH
SegalapujibagiAllah
SWT,
kepada-Nya kamimemuji,memohon
pertolongansertaampunan-Nya.Kami
berlindung kepadaAllahdarikejahatanjiwakami dan keburukanperbuatan kami.Barangsiapa yangdiberipetunjuk oleh-Nya,maka
tiada yangmampu
menyesatkannya,danbarangsiapayangdisesatkan- Nya,maka
tiadayangmampu
memberikannyapetunjuk.Aku
bersaksibahwatiadatuhanselainAllahyang Esa dan tiadasekutubagi-Nya.Aku
bersaksibahwa Muhammad
ituhamba
danutusanAllah.Amma B
a’du.Allah Ta'alaberfirman;
1 Sl
H
J Ajlif Js>- 1yL>\'
JjAi'
^ J .0 A O
O
1 *j“.
Hai
orang-orangyang
beriman,bertakwalahkepada Allahsebenar-benar takwa kepada-Nya; dan
janganlahsekali-kalikamu
mati melainkankamu
dalamkeadaanberagamaIslam”. (Qs.AaliImraan(3):102)
iJ^aJ JJt IyLI (j-ll)' l
^
jIL"
*' ~°J ^~>J '-Prjj QIf
jL
i' aIji jt ^U- 4j jj]ft£j ^jJ| jjj| tyli^
llij
‘7/azsekalianmanusia, bertakwalahkepadatuhanmu
yang
telahmenciptakankamu
daridiriyang
satudan daripadanyaAllahmenciptakanistrinya;dandaripada keduanyaAllahmemperkembangbiakkanlaki-lakidanperempuan yang
banyak.Dan
bertakwalah kepada Allahyang dengan (mempergunakan)nama-Nya kamu
saling meminta satu
sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalumenjaga dan mengawasikamu”.(Qs.An-Nisaa' (4): 1)
^y
Iy
>yj
aJJI \jij\'y»U
j*jJ'«J» j-tJ y'; j&af
lljip ijy jli Al»
“Haiorang-orang
yang
beriman, bertakwalahkamu
kepada Allah dan katakanlah perkataanyang
benar, niscaya Allah akan memperbaiki bagimu amalan-amalanmu
danmengampuni
bagimu dosa-dosamu.Dan
barangsiapamenaatiAllahdanRasul-Nva,maka
sesungguhnya ia telah mendapatkemenangan yang
besar”. (Qs.AlAhzaab(33):70-71)
Sesungguhnyasebenar-benarnya perkataan adalahkitab Allah dansebaik-baikpetunjukadalahpetunjukRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam.
Adapun
sejelek-jeleknyaurusan adalah sesuatuyangdiada-adakandansegalayangdiada-adakan adalahbid’ah,dansetiapbid’ah adalah kesesatandansetiap kesesatantempatnyadineraka.Padasaaatinibanyakterdapataliran-alirankekafirandan kesesatanyangberusaha untukmemalingkanumatIslamdengan tongkatnyasertaberupaya untukmenjerumuskan merekake dalamnihilismedan kebingungan. Selainituditengah-tengah gencarnya
upaya
daribudak-budak
Jahiliyahdalam
mengumpulkansegenapkemampuan
mereka danmengumpulkantentara-tentaranyaguna
memutuskan
uratnadiakidahkaum
muslimin,mereka denganberushamenguburIslamdarikehidupan mereka.
Namun
di sana masih terdapat setitik cahaya dan sekepingcita-citadarisekumpulanorang-orangshalih(yangterusmengamati situasi ini).
Mereka
berupaya untuk merangkak, bergerak dan mencari celah untuk menghadapi dahsyatnya gempurantersebut,gunamenyelamatkanumatdan bangsaini daripengaruh danbahayayangditimbulkannya.Tidaklahkekuatanitumelainkanibarattunaspepohonan yangsedangtumbuhsertabunga-bungayangsedangmerekahdi sana-sini.Mereka sekelompok
pemuda-pemuda
muslim yang mulaimembuka
matamerekaakan kenyataan hidupyang mereka hadapiyangterbangun atasteriakanparada'i sertapenyeru kebaikanyang
tidak henti-hentinyaberupaya
untuk membangkitkanrasacemburuagamadan mempertahankannya, menanamkanketeguhanberagamadanjiwayangtidakingin dihina.Parapemuda-pemudaituberupayauntukmembangkitkan umat yangtelahlamaberadadalamketerpurukan.Merekaberusaha untukmenyelamatkan
ummat
darikekejianmusuh
dan bahaya yangmengancamnya,merekaberusahadengankeseriusansertapenuhkeikhlasan
.
Namun
merekatiba-tibadisentakkanolehkenyataanyang sangat sukar untuk diterimabahwa
ternyata mereka tidak bergemingdariposisimereka(setelahperjuanganpanjangdan melelahkanyangmerekatempuh),merekakembali ke tempat ketikamerekamemulaiperjalanan.Mereka pun kecewadan bersedih,bahkansebagiandarimerekaputusasa,namun
sebagian lagiterusmencobadanmencoba,meskipun merekayakinbahwa upaya merekaitutidaklahsebagusupayayangsebelumnya.Haliniberulangterusmenerus.
BeginilahkeadaankebanyakandariparadaidijalanAllah
SWT
padazaman
ini. Kebingungan, keruwetan dan ketidak teraturan serta usahayang tidakmembawa
hasil senantiasa menghantuimereka.Merekatidakmenemukan
jalanyangbenar;merekatidakmendapatkanseorangyangpandai,yang
mampu
membebaskanmerekadarikebingungan,menyelamatkanmereka
darikesesatandan menjadikan usaha-usahamerekasebagaiusaha yang
membuahkan
hasilyang didambakan-dambakan.Ketahuilah, tidakadajalanyangbenarmelainkandengan jalanAl Qur'an danAs-Sunnah yangsesuaidengan
pemahaman
para Salafus-Shalih tentangkeduanya,berdakwah(menyeru) kepada keduanyasertakonsistenataskeduanya.Merekamencari paraulamayang berpegangteguh terhadapAlQur'an
maupun
As-Sunnah yaitu mereka yang senantiasa beramal dengan keduanya,yangikhlasdansenantiasamenjadikan AlQur' andan Sunnahsebagaipedomanmereka.Sungguhsia-siasegalaupaya yangdikerahkanolehseorang
pemuda
muslimuntukmenyelamatkanhargadirikaum
musliminbilatanpaberlandaskandenganjalanyangbenartersebut,tanpa tuntunandariparaulamasejati.
Untukitu,merupakansebuahkaruniayangbesartatkala Allah Ta’alaberkenanmenganugerahkankepadakamiseorang
ulamasejatiyangtersisadariulama-ulamaterdahulu.Beliautelah
membimbing
kami denganilmuyang bersumberdariAlQur'an dan As-Sunnah,Allah Ta'alatelahmenunjukan kamitentang kebenaranyangdiperselisihkanolehumat-umatsebelumnya, denganperantaraannya.Beliautelahmenunjukkan kepada kami sebuahhartakarunyangsangatmahal danberharga,yangmana
hartakaruntersebutterpendamdidalamlembaran-lembarankitab suciAlQur'an dansentuhan-sentuhandarisabdaRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam.
Akhirnyakami merasakansebuah kesejukandan kedamaian yangmenyelimutikami setelahsekianlamakami dirundung kepayahan dankesusahan.
Kami
mendapatkankepuasan yang sempurna danpemahaman
yangbenar,setelahsekianlama kami bergelutdidalamkebingungandanketidaktentuan.Untukitu,kami
memandang bahwa
secaraumum
halitumerupakankewajibankamikepadaumatIslamdan khususnya kepadaparapemuda.Sudahseharusnyauntuk
membimbing
mereka kepadacahayayangtelahAllah tunjukkankepadakami, agarkami padaakhirnyaberjalanbersama,salingbergandengan tangan, tolongmenolong untukmenujujalan keselamatan, menjauhdarijurang kehancurandan hanya kepadaAllahlahkami berharaptaufikdanpertolongan-Nya.Olehkarenaitupulakamisenantiasaberkeinginanuntuk
terus
menambah
wawasankaum
muslimindengansegalamacam
ilmu
yang
bermanfaat bagi mereka, sehinggamampu
menampakkanIslamyangbenar,gamblang danbersihdarisegala
macam
kotoran.Jugadilengkapidengandalil-dalildari setiap permasalahan, sehinggamampu
memberikan merekapemahaman(daribuku-bukuyangbanyaksebagaireferensinya),menjauhkan merekadaripeliknyaperselisihanpendapat para ulama,
mampu
menyatukan visi dan misi yang berahir pada terciptanya persamaanrasa,kekompakandalamberamaldanberjihaduntuk
menyerukan
agama
ini,sertamenjadikannya langgengdialam semesta.Kami
berharapbuku-bukusertarisalah-risalahinidapat menjadibatu pijakandalammenitiilmuyangbenardanmenjadi metodeberpikiryangkuat bagi parada'i.Olehkarenaitu,kami menyuguhkannyakepadaparapemikirIslam,ulamamaupunpara da'i agarmereka
turut berpartisipasi sertamenanamkan
sahamnya.
Kami
akansenantiasamenyambut
dengan penuh kelapangansegalakritikanmaupun
saranyangmembangun
dan memenuhitigakriteria:1. Hendaklahkritikanitudisampaikandenganikhlasdan senantiasadidasariolehkenginansalingmenasehati untuk meraihkebenaran.
2.
Hendaknya
kritikanmaupun
saran itu senantiasa berlandaskankepada duaasasutama,yaitu AlQur'anmaupun
As-Sunnah.3. Hendaklnya dalam penyampaiankritik
maupun
saranitudilakukandengan memperhatikanadab-adabIslamiyang luhur;disampaikandenganmetodeyangilmiahdengan tidakdisertaiolehsikapsombong,
membanggakan
diri,danmerendahkanseseorang, terkecualiterhadapseorang yangzhalim,berlakuburuk danpendusta.
Risalahyang kamiketengahkaniniadalahrisalahyang disusunoleh ustadzkami,yaituSyaikh
Muhammad
Nashiruddin Al AlbanidenganjudulAlHaditsHujjatunBinafsihifilAqaid walAhkam
yang merupakan materi ceramah yang beliau sampaikan, dalamacaramuktamar
mahasiswa muslim yang berlangsungdikotaGranada-Spanyol,padabulanRajabtahun1392 H.yaitutahun 1972
M.
Didalamrisalahinipenulis telahberbicara tentang sikap seorangmuslimyangbenarterhadapSunnah,kedudukannyadan
hujjah-nya(keabsahannyasebagaidalil).Penulistelah
membagi
risalahinimenjadiempatpasal,yaitusebagaiberikut:
Pertama,penulismengulastentangkedudukan As-Sunnah
didalamIslam,kewajiban
kaum
musliminuntukmenjadikannyasumber dalam berhukum, dan
peringatan bagiyang
melanggarnyaKedua,
membahas
tentangpemahaman
yangbatil,dari usahakaum
khalaf (ulama yang datang belakangan) dalam mengingkarinya.Juga menjelaskanketidakautentikannyadalil mereka yang mendahulukan qiyas dan beberapa qaidah ushuliyyah yangmerekapakai danusaha untukmembuang
Sunnahkarenadengannya.Ketiga,pengkhususan dengan menguraikan bantahan terhadapkaidahyangdipopulerkan oleh beberapada'ipadasaat
ini,yangmenukilperkataanbeberapaulamaahlikalam yang
terdahulu,yangdisebarkan oleh paraulamasekarangini,yaitu kaidahtentang(tidaksahnyaHaditsahadyangdijadikansumber
didalam masalahakidah).Juga menjelaskantentangkesalahan orangyangmempunyaigagasankaidahtersebut,sebabhalyang demikianitu,mereka menjadikanHadits-haditsterbagimenjadi duabagian, Hadits tentangakidahdanHadits tentang
hukum
tanpadidukungdalilyangbenardanjelas,halituhanyasangkaan danhayalan mereka.
Halyangharus diperhatikandalammasalahini,yaitupenulis tidakmengulasnyasecarapanjanglebar,karenatelahditerangkan sebelumnya(olehpenulis secaragamblang)dengan menyebutkan banyak dalil yang
mungkin
dapatmematahkan
kebatilan pemikiranmerekatersebut.Penulistelahmengkhususkansebuah risalah tersendiri denganjudul HaditsulAhad
walAqidah.Risalahinimerupakanmatericeramahbeliaudihadapanpara
pemuda
diDamaskus, padalimabelastahunyanglalu.Ceramahtersebutmendapatkan sambutanyangsangatpositif,danberhasil
melemahkanperkembanganpemikirantersebut sertamematahkan segala dalih
pendukung-pendukungnya
di tengah para cendekiawan muslim di negara itu.Semoga
Allah Ta’alamemberikan kemudahanbagikamiuntukmemperbanyakrisalah tersebutdalam waktudekat.InsyaAllah.
Keempat,pasalyangterakhirdidalamrisalahini,beliau menjelaskansuatumasalahyang amatberbahaya,yangakan
memudarkan
cahayaSunnahdikalanganumatmanusia.Hal tersebutakanberakibatterhadappenghapusanSunnahdidalam tingkahlakusehari-harimereka.Masalah yang dimaksudadalah masalahtaklid,yangtelahmewabah
disetiappelosokkehidupankaum
musliminpadasetiapzaman. Halitutelahmerasukkedalam jiwa dan pemikirankaum
musliminyangtelahmematikansemangat berpikirumat,selainitujugamengharamkanmerekadaripetunjuk Allahdan menghalangimerekauntukmengambilmanfaatyang baikdaripetunjukRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam.Semua
itusemata-matabersumberdaritaklidyangdilakukan kepadaparaulama,yangmereka puntidakpernahridhaakan halitu.Paraulamaitu,tidakpemah
mengajarkanpada murid- muridnyauntuktaklidkepadamereka, tanpadidasarioleh ilmu.Bahkan, merekaitusenantiasamenasihati paramuridnya untuk
tidakmendahulukansesuatuatasAlKitabmaupunSunnahRasul- Nya,baikituberupaperkataan,pendapat,
maupun
ijtihaddariulama manapun.Merekatelah
mengumumkan
keterlepasandirimerekadan kelapanganhati mereka, untuk kembalikepada kebenaran(baikdi
masa
merekahidupmaupun
setelahwafat mereka)dari segalaperkataan, ijtihad,maupun
fatwa-fatwa mereka,yangberseberangandenganAlQur'anmaupun
As- Sunnah.Akhirdaririsalahnya,beliaumenyerukepada segenap
pemuda
muslimuntuksenantiasakembalikepadaAlQur'andanAs-Sunnah dalamsetiapurusanmereka,supayamerekaterus
berupaya untuk beramalgunamembuktikankesetianmereka.
Dengan
halituberarti merekatelahmengesakanRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam didalami/
Ittiba' (panutan), sebagaimanamerekatelahmengesakanAllahdidalamberibadah.Dengandemikianmerekatelahmembuktikandenganperbuatan mereka, danbukansekedardenganperkataan syahadatyang diucapkanolehlisan-lisanmereka.Merekatelahmembuktikan syahadat
La
IlahaIllallahMuhammadur
Rasulullah dengan amal dan bukandengansekedar slogan TauhidAlHakimiyyah.Denganhalinipula,merekatelahmewujudkangenerasiQur'ani yangakan
mewujudkan
eksisnyasebuah negaraIslam.Insya Allah.Ceramahbeliauinitelahmendapatkansambutanhangat darisegenap penuntut ilmuyang mendengarkannya dengan seksama.Merekajugamengirimkanpermintaankepadabeliau agarmemperbanyaknaskah ceramahnya,agar dapat dirasakan manfaatnyaolehsegenap
kaum
muslimin yang bepegangteguh padakebenaran.Pada kesempataninipula,kamisampaikanbahwaustadz kami(Syaikh NashiruddinAlAlbani) jugatelahmenyampaikan sebuah ceramah di Qathar tentang pentingnya sunnah dan kedudukannyadidalamsyariatIslamsertafungsinyayangsangat urgendidalam
memahami
AlQur'an.Semoga
risalahinidapat dicetakdalam waktudekat.InsyaAllah.Kami
juga telah meminta kepada ustadz kami untuk mengabulkanpermintaanparapenuntut ilmuuntukmencetak danmemperbanyak
naskah ceramah beliau dan beliau telah menyetujuihal tersebut.Olehkarenaitukamimembacakanulang naskah tersebut kepada beliau, memperbaikinya dengan pengawasanbeliaudanmemberikanjudul-judulkecilpadasetiappembacadalam
memahami
isidaribukuini.Demikianlahdandiawalpembahasanini.Kami memandang perlu untuk menjelaskan musthalahat (istilah-istilah)yang
berkaitandenganpembahasanHadits-haditsdidalambukuini.
Padaakhirnyakamiberharapsemogarisalahinidapat memberikanmanfaat kepadaumat,dansemogaAllahTa’ala memberikan pahala yang banyak kepadapenulis dan yang menyebalkanrisalahini.Hanyakepada-Nya kami mengharapkan
taufikdanpertolongan.
18 HaditsSebagai
Landasan Akidah dan Hukum
PENGERTIAN BEBERAPA ISTILAH
DI DALAM ILMU HADITS
PengertianAs-sunnah.
As-Sunnah secara etimologi yaitu berarti,jalan yang ditempuh seseorangdan yangterbiasadilakukannyadalam kehidupan,dalilnyayaitu,sabdaRasulullah Shallallahu‘alaihi wasallam,
Jt Cr*
...
“Barangsiapa
yang
mencontohkan di dalam Islam sebuah sunnah (jalan)yang
baik... danbarangsiapayang
mencontohkan di dalam Islam sebuah sunnah(jalan)
yang
buruk.Sedangkansecaraterminologi(istilah),As-sunnahadalah segala sesuatuyang bersumberdariNabiShallallahu ‘alaihi
wasallam,baikberupaperkataan,perbuatanataupernyataan
didalammasalah-masalahyangberhubungandengan
hukum
syariat.Berdasarkanhaltersebuttidaktermasukdalampengertian ini sesuatu yang bersumber dari Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam yangmenyangkuturusan-urusan duniadansifat-sifat pribadibeliauyangtidakadakaitannyadenganurusankeagamaan dan wahyu.
Oleh karena itu pengertian Sunnah secara
umum
dikalangan paraAhlul Hadits
mencakup
perkara yang wajibmaupun
sunah, sedangkan di kalangan Ahlul Fikhmaka
pengertianSunnahinihanyaterbataspadahal-halyangbersifat dianjurkan(
mandub
)dantidaktermasukdidalamnyahal-hal yangbersifatwajib.PengertianHadits
Hadits secarabahasa(etimologi)adalah segala sesuatu yangdiperbincangkanyangdisampaikan baikdengansuara
maupun
dengantulisan.Secaraistilah(terminologi),olehjumhur ulamadikatakan bahwasanyaHaditsmerupakansinonimdariSunnah.
Namun
sebagianulamamembatasipengertianHadits terhadap apa-apa yang merupakanperkataan beliau semata,dandidalamnyatiadak tercakupperbuatan
maupun
takrir(pernyataan)beliau.Tetapiyangbenarbahwasanyasunnah itusecarabahasa hanyamencakupduahal;perbuatandanpernyataan,sedangkan
asaldariHadits adalahperkataan.
Namun
mengingat keduanya merupakansesuatuyangdisandarkankepada NabiShallallahu‘alaihiwasallam,
maka
kebanyakanulamahadits lebihcondong menjadikankeduanyasebagaisuatuyangmemiliki pengertian yang samatanpamenghiraukanpengertiankeduanyasecara bahasa.Merekalebihcondonguntukmengkhususkanpengertian Hadits marfu’ sebagai Hadits yang bersumber dari NabiShallallahu ‘alaihiwasallam dantidakmenetapkannyaterhadap Haditsyangberasaldariselainbeliau kecualidenganmentaqyid- nya(sepertidenganmengatakanhaditsinimarfii
’
kepadasahabat fulan-peneij).
PengertianAl
Khabar
Al
Khabar
secarabahasamempunyai
pengertianyang sama dengan Hadits.Namun
kebanyakan dari para ulama mengkhususkanHaditspadasesuatuyang hanya bersumberdariNabiShallallahu ‘alaihiwasallamsemata. Padahal sebenarnya khabarmemiliki cakupan yanglebih luas dari hal tersebut;
mungkinyang bersumberdariNabiShallallahu ‘alahiwasallam mungkinpuladariyanglainnya.Diantarakeduanyaterdapat
keumuman
dan kekhususan, dimana
setiap Hadits adalah khabar,namun
tidak setiapkhabartercakupdalampengertian Hadits.Untukitulahmaka
seorangyangbeigelutdenganSunnah dinamakan Muhaditssedangkanseorangyang berkecimpung dengan sejarah perjalananummat manusia dinamakan
Akhbariyyan (Sejarawan). Tetapi sebagianulama
lagiberpendapat
bahwasanya
Hadits,khabar dan Sunnah
mempunyaipengertianyangsama.Akan
tetapi,pendapat yanglebihtepatadalahyangpertama.
PengertianAl Atsar
AlAtsaradalahsesuatuyangdinukil (diambil)dariorang- orangterdahulu,untukitu
maka
pengertiannyamencakupsegala sesuatuyang bersumberdariNabiShallallahu ‘alaihiwasallam ataupundariyanglainnya.Sebagiandariulamaadayangmengkhususkannyakepada apa-apayangdinukildarishahabat(generasipertama),tabi’in (generasikedua)
maupun
atba’ut-tabi’in(generasi ketiga)setelahRasulullahShallallahu ‘alaihiwasallam.
Dan
pengertianinilahyanglebih tepatagar dapatdibedakanantaraHadits
mauquf
(HaditsyangterhentijalanperiwayatannyakepadasahabatNabi Shallallahu ‘alaihiwasalam)denganHaditsmarfu’(Hadits yangterhentijalanperiwayatannyakepadaNabiShallallahu
‘alaihiwasallam).
As-Sanad dan
AlMatan
SebuahHaditsterdiriatasduabahagian utama,yaitusanad dan matan.Sanadadalahjalanmenujumatan,yaituparaperawi Haditsyangmeriwayatkanmatan dan menyampaikannya,dimulai dariperawiyangterakhiryangmengarangkitabsampaikepada RasulullahSallallahu ‘alaihiwasallam.
Adapun
yangdimaksud denganmatanadalahlafazhdarisebuahHaditsyangtersusunmenjadisuatu pengertian.
Paraulamasangatberhati-hatidalammeriwayatkan sebuah Hadits.
Mereka
akanmenolak
setiap Hadits yang tidak mempunyaisanad.Haltersebutdisebabkan karenamerebaknya kebohongan{AlKidzbu)yangmengatasnamakanRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam. Untuk ituseorang ulamadari golongantabi’in,Muhammad
binsirin,berkata,“Dahulupara ulamatidaklahpernahmenanyakanakansanadsuatuHadits.Namun
tatkala fitnah telahmerebak,merekapunberkata(tatkalaseseorang datang
membawa
hadits -penerj), ‘Sebutkan sanadmu’.Setelahitumerekamenimbang,jikaorang-orangyang adadalam sanadtersebuttergolongkedalamAhlus-Sunnah,maka
mereka menerimaHaditsnya.Namun,
jikamerekaitutergolong ke dalam Ahlul Bid’ah,
maka mereka
tolak haditsnya”.0Muqaddimatushahihmuslim1:84dan87,dengansyarahAn-Nawawi
Demikianlah, paraulamamempelajarisetiapsanadyang
dinukilkepadamereka;apabilaorang-orangyang meriwayatkan suatuHaditsmasukdalamkriteriabenarnya(shahih-nya) sebuah Hadits,merekaterima Haditsitu.Kriteriaditerimanyasanad sebuahHadits,adalahsebagaiberikut:
1. Sanadnya bersambung.
2. PeriwayatHadits adalahseorangyangbersifatDhabth
(kuathafalannyalagicermat)
3. Perawi Hadits adalah orang yangbersifatAl ‘Adalah (bagus akhlakdan agamanya).
4. Perawi Hadits terbebas dari sifat Syudzudz (tidak menyalahi perawiyanglebih kuat) dan///a/i (cacatyang menyebabkanlemahnyasuatu Hadits).
Berkata
Imam
Abdullah IbnuAl Mubarak, “Al Isnad adalahbagiandariagama.Jikaseandainyabukankarenaisnad, niscaya seorangakanberkata sesukahatinya.”2*Dikarenakanhalitu,
maka
paraulamatelahmenetapkan kaidahdanpokok-pokokpikirandalam menentukanshahih tidaknyasebuahHadits,baikdari segisanadmaupun
matan Haditsitu.Kaidah danpokok-pokokpikirantersebutmereka khususkandalamsebuah ilmutersendiriyang dinamakanIlmu MusthalahulHadits.Olehkarenaitumaka
barangsiapayang hendakmenambah wawasan
keilmuannya, bolehiamembaca
buku-bukuyangberkenaandengan masalahtersebut.Diantara kitabterbaikyang
membahas
masalahiniadalahkitab IkhtisharUlumulHadits olehAlHafizhIbnuKatsirrahimahullah,yang
telahditahkikolehSyaikh
Ahmad Muhammad
Syakir,yangbeliau2)Lihatsumber yangsama
beri judul Al Ba’itsul Hatsitsu Syarhu Ikhtishari Ulumil Haditsf'.CetakanMesir.
Pembagian As-Sunnah
As-Sunnahditinjau darijalanperiwayatannya,
maka
ketika sampaikepadakitaterbagi atasduamacam,
Haditsahad
dan mutawatir.Kemudian
olehulama-ulamabermadzhabHanafi ditambahkanlagisatubahagian hingga keseluruhannya menjadi 3bahagian,yaituHaditsmustafadhataumasyhur.Adapun
Haditsmutawatir,secarabahasaberarti sesuatuyang datang secara berturut-turut, diambil dari asal kataAl Watru.Sedangkansecaraistilah,Haditsmutawatiradalah,kabar atau beritatentangsebuahperkarayangkonkrit(dapatterlihat
danterdengar). Kabaritubersumberdari sekumpulanorang terpercayayang jumlahnya banyakdan mustahil secaraadat
maupun
akal mereka berkumpul untuk sebuah kabardusta.Tentangperkarayangdapatditerima olehpancaindra,ataudari
sekumpulanorangyangsepertimereka, sehinggapadaakhirnya sampaikepadakesaksianataupendengaran kabartersebut,
maka
disinikabartersebutberhulupadaRasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam, baik berupa kabaryangdidengaratauyangdisaksikan atautentang perbuatandanpernyataandaribeliauShallallahu
‘alaihiwasallam.
Dari uraianinidapatditarikkesimpulan
bahwa
Hadits mutawatirmempunyai
empat syarat yang harus terwujud padanya,yaitu:a. HendaklahperawiHadits (orang-orangyang meriwayatkan Hadits)tersebutmeyakinisecarabenarakan keabsahan Haditsyangdiriwayatkannya (bukanhanyakira-kiraatau prasangka).
b. Hendaklah keyakinan mereka bersandarkan kepada sesuatu yang dapat diterima oleh panca indra(dapat disaksikandandidengarkan).
c. HendaklahHaditsitubersumberdarisekumpulanorang yangberjumlahbanyak,yangtidakmemungkinkanmereka bersepakatatassuatukedustaan.
Adapun
jumlahmerekatidakharus ditentukanmenurutpendapatyangshahih, tetapiberbeda-beda,sesuaidengantsiqah-nya(yakin), dhabth-nya(jelas)danltqan-nya(pasti)dariperawi.
d. Hendaklah jumlahperawi Haditstersebut konstant(tetap)
dalamsetiaprentetanperiwayatan.3)
SebuahHaditsmenjadi mutawatiritu
mungkin
karena terwujudpadalafadznyadanmungkinpulapada maknanya, tetapi seluruhulamatelahsepakatakan keabsahankeduanya.Adapun
pengertiandariHaditsahad,yaituHaditsyangtidak
mencakup
syarat-syarat Hadits mutawatir yang telah disebutkansebelumnya,diantaranya”a. Apabila Haditstersebuthanyadiriwayatkanolehseorang perawi,
maka
HaditsitudinamakanHaditsgharib.b. Jika diriwayatkan oleh dua orang perawi dinamakan Haditsaziz.
c. Jikadiriwayatkanolehtigaorangperawiataulebih, tetapi
jumlah perawi Hadits itu tidak mencapai derajat mutawatir,
maka
dinamakan denganHaditsmustafidh ataumasyhur.Dengandemikianmaka
Haditsahadtidak selamanyahanyadiriwayatkan olehseorang perawisaja.Untukitu,jikaditeliti lebihseksama
maka
Haditsmasyhur ataumustafidhpadahakikatnya adalahmerupakansalah satu3) LihatIrsyadulFuhulolehAsy-Syawkani,hal41-43.
bagiandariHadits
Ahad
dan (bukanHaditsyangberdiri sendiridanmemiliki
hukum
yangberbedadaribagianHaditsahadyang lainnya), sebagaimana yang dikatakan oleh ulama-ulama bermadzhabHanafi.MerekaberpendapatbahwasannyaHadits masyhurmemilikitingkatkeabsahanyanglebihjikadibandingkan denganHaditsahad.Karenaitumereka menyatakanbolehnyamen
-taqyid(menguatkan)hukum
yangtermuatdidalamAl Qur'an denganmenggunakanHadits masyhur,sebagaimanahal ini boleh dilakukan denganmenggunakan
Hadits yang mutawatirHBenar,bahwasanyakemasyhuran dan banyaknyaorang- orangyangmeriwayatkanHaditstersebutadalahmerupakan sesuatuyangperludipertimbangkan.
Namun
yanglebih tepat adalah apayangdikemukakanolehjumhurulama,bahwasanyahalyangtelahdisebutkantidaklahmelencengkannyadarisifat
ahad yangtelah lekatpadaHaditsitudanbahwasanyadengan jumlah orang-orangyangmeriwayatkanHaditstersebut tidak menjadikanderajatnyamencapaistandaryangdipersyaratkan pada sebuah Hadits mutawatir.
Maka
Hadits tersebut tetapmerupakanHaditsahad,apapun namanya.
Kemudianketiga
macam
Haditsyangtelahdisebutkandi atas terbagi lagimenjaditigabagian, yaituHaditsShahih,HaditsHasan
dan HaditsDhaif.Selanjutnya,ulamajuga berbeda
paham
akanfaidah(nilaikeabsahan)yangdihasilkandarisebuahHaditsahadyangshahih.
Sebagian ulama, seperti,
Imam An-Nawawi
rahimahullah berpendapat di dalam kitab At-Taqrib,bahwa
Hadits inimemberikanpengertiandengan Adz-Dzhannur-Rajih(sesuatu
yang diyakini keabsahannya dengan keyakinanyang kuat).
Sebagian lagi mengatakan
bahwa
Hadits-haditsahad
yang4)
.Lihat Ushululfikhi;oleh Al-Khudhari,hal212.
diriwayatkanolehBukharidanMuslim memberikanpengertian dengan dalil yang qath’i (bahwa Hadits telah dipastikan keshahihannya).
Adapun Imam
IbnuHazm
rahimahullah didalam
bukunya yang
berjudul AlAhkam
(1/119-137) mengatakan,“Haditsahad yangdinukildariorang-orangyang dapat dipercaya secara beruntut hinggakepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam,sehinggaHaditsiniwajibuntuk diyakinikeabsahannyadandiamalkanisinya.”Sementarayangbenarmenurutpandangan kamiadalah Haditsahad,jika telahshahihjalanperiwayatannyadanditerima olehumattanpapengingkarannya(baik cacatmaupuncela),
maka
Haditsituyangharus diyakini kebenarannya,baik Haditsitu
diriwayatkanoleh
Imam
Bukharidanmuslimataudiriwayatkan olehimam
yanglainnya.Adapunterhadap Hadits-haditsahadyangdipertentangkan akan keshahihannya, karena ulama menshahihkannya dan sebagianlagimelemahkannya,
maka
Haditstersebutdiambil menurut yanglebihbanyak menshahihkannya. WallahuA
’lam.CO. NR
AS-SUNNAH
TERLINDUNGI HINGGA AKHIR ZAMAN
Saya memilihjudulini,karenahalinimerupakansesuatu
yang sangat penting, walaupun sebagian dari umat tidak mengetahuinya.Sesungguhnya As-Sunnahtermasuk ke dalam Adz-Dzikruyangdisebutkan olehAlQur'anbahwasanyaakan terjagasepanjang
zaman
darikepunahan danterlindungi daribercampur denganperkataan lainnya yang mengakibatkan sukarnyamembedakanAs-Sunnahdengannya. Permasalahanini
berseberangandengansangkaandantuduhan sebagiankelompok
sesat, seperti AlQadianiyah dan kelompok-kelompoklain,
kelompokterswebutberanggapanbahwasanyaHaditstelah ternodaioleh Hadits-hadits palsudantidaklagidapat dibedakan denganHaditsshahihdiantaraHadits-haditstersebut setelah wafatnyaRasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam.
Merekatelah
mencampakkan
As-Sunnahsedangkan As- Sunnahadalahkunciuntukmemahami
AlQur'an.Halinilahyangsebenarnyamerupakankeinginandancita-citaterbesarmereka.
Merekakerahkanseluruh
kemampuan
merekauntukmenjauhkan umatdariAs-Sunnah.Sebagian dari
kelompok
sesat itu ada pulayang
beranggapan,bahwa
telah menjadi suatu kenyataan akan terjadinyapenyamaranantara Hadits-haditsshahihdanHadits- hadits palsu, tetapi halinimungkindapatdiatasidengankembali rujuk pada sebuah Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam,
' o * * . . * i' • \
^_JLP oj-U? LJajOl
r
^
j i Uli cAiii Uli Aiil
J U*i
cjT>
%o
.4
“Padasuatusaat,kebohongandenganmengatasnamakan
diriku akan merebak.
Maka
jika engkau mendengar sebuahHaditsdariku,kembalikanlahpada
AlQur
'an.Jika sesuai
dengannya maka
itu datangnya dari perkataankudanbilabertentangandengannya,maka
akuterlepasdarinya.”
Namun
dikalanganulamaHadits,Haditsinisebenarnya adalah Haditsyangpalsu.BahkansalahseorangdariulamaHaditsada
yang
berkata,“Sungguh kami
telah benar-benarmengamalkan
Hadits (palsu) tersebut,maka
tatkala kamimembaca
firman AllahTa’ala,i aIp
Uj
ojiki J
C.j
“Apa yang
diberikanRasulkepadamu maka
terimalah diadan apa yang dilarangnya bagimu maka
tinggalkanlah” (Qs.Al Hasyr(59):7).
Setelah
membaca
ayat inikamimembuang
Haditsitu,karenaternyatabertentangandenganfirman Allah Ta’aladalam ayattersebut,dankamitetapkanbahwaRasulullahterbebasdari perkataanitu.5)Diantaradalilyangmenegaskanakanterjaganya As-Sunnah, firmanAllah Ta’ala,“Sesungguhnya Kami-lah
yang menurunkan
Al Qur'an, dan sesungguhnyaKami
benar-benarmemeliharanya"(Qs.AlHijr(15):9). Didalam
ayatini,AllahTa’alaberjanjiakan memeliharaAdz-Dzikra,tetapi
apakahyangdimaksuddenganAdz-DzikralTidakdiragukan,
bahwa
yang dimaksud denganAdz-DzikraadalahAlQur'an,namun
jikaditelititernyatakatatersebutmencakupAs-Sunnah NabiSAW.
Telahbanyakulamayangberpandapat demikian,di antaranyaImam Abu Muhammad
AliIbnuHazm
rahimahullah.Beliautelahmengulas sebuahpasalyangpanjangdidalamkitab beliau(
Allhkam
JiUshulilAhkam
1: 109-122),didalamnyabeliaumenyebutkanbeberapadalil-daliltegasyang menunjukkan bahwasanya As-SunnahadalahbagiandariAdz-Dzikrayang
senantiasaterlindungisebagaimanaterlindunginyaAlQur'andan Haditsahadadalahmerupakansesuatuyangotentik.
Diantaraperkataan beliau(didalambukunyatersebut, hal: 109-1 10),AllahTa’alaberfimanmensifatiNabi-Nya,“
Dan
tidaklah
yang
diucapkannya itu menurutkemauan hawa
nafsunya,
Ucapan
itu tiada lain hanyalahwahyu yang
diwahyukan)(Qs.An-Najm
(53):3-4),AllahTa’alaberfirman5) Lihat Irsyadulfuhul,hal:29.
memerintahkanNabi-NyaShallallahu ‘alaihiwasallam untuk mengatakankepadakaumnya, “Akutidakmengikutikecuali apa
yang
diwahyukankepadaku." (Qs.Al-An’aam
(6); 50).Kemudian,Allah Ta'alaberfirman,“
Sesungguhnya
Kami
yang menurunkan AlQur
'andansesungguhnyaKami
benar-benar memeliharanya."(Qs.AlHijr(15):9)Juga firman-Nya,“
Dan Kami
turunkankepadamu
ad- dzikra, agarkamu
menerangkankepada umat manusia apayang
telah diturunkankepada mereka." (Qs. An-Nahl(16):44).
Dengandemikian, benarlahsabdaRasulullah Shallallahu
‘alaihiwasallamyang menyangkuturusan
agama
merupakanwahyu
dari Allah Ta’ala. Paraahlibahasa danahlifikihtidak berselisihbahwa
setiapwahyu
yang diturunkan oleh Allah merupakanAdz-Dzikra(peringatan).Oleh karenaitu, setiapwahyu
adalahsesuatuyangpastidipeliharaOlehAllah Ta’ala.Semuayangdijamin oleh Allah
SWT
dalammenjaganya,teijamin puladarikepunahandantidakakan berubah satupundarinya yang menerangkantentang kebatilannya.Jika halitu terjadi, niscaya firman Allah Ta’aladanjanji-Nya adalahsesuatuyang dustadanhalinitidalahsedikitpunakanterlintasdidalam benak seseorangyangpandai.Kalaudemikian, segala sesuatuyang disampaikanoleh Rasululllah Shallallahu ‘alaihiwasallam yang berkaitan denganagama
adalah merupakan sesuatu yang terpelihara (dengan pemeliharaan dari AllahSWT)
dan disampaikan seperti apa adanya kepadamereka
yang mempelajarinya hinggaakhirzaman.AllahTa'alaberfirman,^
iSl jUyi!' 'A* iJl lsTJ'j“
Dan
Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannyaakumemberikanperingatankepadamu dan kepada orang-orangyang sampai
AlQur'an
inikepadanya.”(Qs.Al
An‘aam
(6): 19)Dengan
demikian,maka
kitadapatmengetahuibahwa
semuasabdaRasulullahShallallahu ‘alaihiwasallamadalah sesuatuyang akanteijagasepanjang waktu,dantidakmungkintersamar antara Haditsyangpalsudanyangshahihdi
mana
tidakmungkinuntukdibedakanantarakeduanya.Jikahalini teijadi,
maka
Adz-Dzikratersebutberartitidak terlindungidanfirman Allah Ta’ala, “SesungguhnyaKami yang
menurunkan ad- dzikradanKami
akan benar-benar memeliharanya”,adalah perkataanyangbohongdanjanjipalsu.Jikaseseorangmengatakan
bahwa
yang hanyadipelihara Allah adalahAl Qur'an sajadan bukan semuawahyu
yangditurunkan,
maka
kamimenjawabperkataanmereka-memohon
taufik dariAllah
SWT.
Tuduhanituadalahperasangkabohong semata tanpadalildan pengkhususannyaterhadap kata-kataAdz- dzikrayang dimaksudadalahAl Qur'an jugatanpadalil,maka
semuaperkataannyaadalahbatildengandalil firmanAllahTa’ala,‘'''Katakanlah, ‘Tunjukanlah bukti-bukti kebenaranmujika
kamu
adalahorangyang benar”
(Qs.Al Baqarah(2): 111), Olehkarenaitujelas,bahwabarangsiapayangtidakmempunyaidalilatastuduhannya,
maka
dia tidaktermasuk orangyangdapat dipercayatuduhannya.Kalimat Adz-Dzikru
mencakup
semua yangditurunkan oleh Allah Ta’ala kepadaNabi-Nya
Sallallahu ‘alaihi wasallam,baikyangberupaAlQur'anmaupun
As-Sunnahyaitu sebagaiwahyuyangtelahdijelaskan olehAlQur'an.AllahTa’ala telahberfirman,“Dan Kami
turunkankepadamu
AlQur
'an, agarkamu menerangkan kepada umat manusia yang
diturunkankepadamereka.”(Qs. An-Nahl(16):44).
Dalam
ayat ini, dijelaskan bahwasa Allah
menyuruh
beliauuntuk menjelaskanisikandungan AlQur'ankepadamanusia.Didalam AlQur'anbanyakayat-ayatyangbersifatglobal,sepertiayat- ayatshalat,zakat,haji,danlain-lainyangtidakakanmungkin dipahami secara mendetail bila hanya sekedarmembaca
konteksnyatanpa penjelasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.Jikaseandainya penjelasanRasulullah
SAW
terhadapayat-ayatyangglobal tersebut tidak terjagadanterpelihara, niscaya ayat-ayatAlQur'an jugabukan merupakansesuatuyang berfaidah dan akan batal sebagian besar dari kewajiban- kewajiban
agama
yang dibebankan kepada manusia. Jika demikian,maka
kitatidakmampu membedakan
antarayang benardarifirman Allahantarayangsalahdalammenafsirkannya danyangmendustakannya,mustahilsemuaini terjadipadaAllah...
)
Aku
berkata,“PerkataanImam
IbnuHazm
initelahdinukil pulaolehImam
IbnuQayyim
didalamkitab beliau(Mukhtashar As-ShawaiqulMursalah,hal487-493)danbeliaumembenarkan perkataan tersebut dan mengomentarinya dengan berkata,‘Perkataan
Abu Muhammad
(IbnuHazm)iniadalah sesuatuyang benardanberlaku padaseluruhkhabar yangtelah disetujuikeabsahannyaolehumat,bukanpadakhabar(Hadits)yang diragukan keotientikannyadariRasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam
Diantaraulamayang
mempunyai
pandangan yangsama denganbeliauadalahImam
AbdullahbinAlMubarak,beliaupemah
ditanya,“Bagaimana denganHadits-haditspalsuini?”Beliauberkata,“Ituadalahtugasparaulama, karena Allah
SWT
telahberfirman,“Sesungguhnya
Kami yang
menurunkan AlQur
'andansesungguhnyaKami
benar-benar memeliharanya. ” (Qs.AlHijr(15):9)6)6>
. LihatkitabTadribur-Rawi olehImamAs-Suyuthi,hal102 dankitabAlBa’its
AlHatsits oleh IbnuKatsirhal:59.
Perkataanyangsenadajugadinukil dari
Imam
Abdurahmanbin
Mahdi
rahimahullah. Di antaramereka
jugaImam Muhammad
binIbrahimAlWazir, beliaumengomentariayatdi atas,“DariayatinidisimpulkanbahwassyariatRasulullahakan senantiasa terjaga dan juga sunnah-nya akan senantiasa terlindungi...”Kemudian,
di antara dalil lain yangmenegaskan
keautentikan dahiAs-Sunnahsebagaisumber hukum, bahwasanya AllahTa’alatelahmenjadikanRasulullah Shallallahu 'alaihi wasallamsebagaipenutupbagi seluruh nabidanrasulsebelumnya, sebagaimanatelahmenjadikansyariatnyasebagaipenutupsyariat- syariatyanglainnya.
Maka
AllahSubhanahuwa
Ta’alatelah mewajibkankepadamanusiauntukberiman dan mengikutisegala ajaranyang dibawaoleh beliau Sallallahu ‘alaihi wasallam hinggaharikiamat,AllahTa’alatelahmenghapussegalasyariatyangbertentangandenganajaranRasulullahShallallahu ‘alaihi
wasallam.
Semua
inimenandakan bahwa
Allah Ta’alatelah berkehendak untuk menjadikansyariat(yangdibawaolehbeliau) sebagaisyariatyangabadidanterpelihara,karena merupakansesuatuyangmustahil,jikaAllah Ta’alamemerintahkan hamba- hamba-Nyauntuk mengikutisuatusyariatyang akanhilangdan terhapus.Sudahmenjaditradisi bagisetiapmuslimbahwadasar pijakanutamadidalamsyariatIslamyaituAlQur'an dan As- Sunnahsebagimanafirman AllahSubhanallahu
wa
Ta’ala,4
—
Ul LS—
Jl ejij—
i s.^
J*“
Kemudian
jikakamu
berlainan pendapat tentang sesuatu,maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an)dan Rasul(As-Sunnah).”(Qs.An-Nisa'(4):59)Juga sabdabeliauShallallahu ‘alaihiwasalam,
>"
''f
iu * • t*'
tA*» (jlydl O-jjl ^Jl
“SungguhsayatelahdianugerahiAl
Quran
danyang
sepertinya(As-Sunnah).”
TelahdiketahuibahwasanyaAl Qur'anadalahkitab suci
yangsenantiasaterpeliharakarenatelahdisampaikan kepada umatsecaramutawatir(benar),
maka
As-Sunnahituberfungsi sebagai penjelasbagiAlQur'an,mengkhususkanayat-ayatnya yangbersifatumum
dan jugamenguatkanhukum
ayat-ayatyangbersifatmutlak(global).Telahdiketahui
bahwa
tidakmungkin untukmemahami
AlQur'andanmempraktikkanisikandungannya kecualidenganpenjelasandariAs-Sunnah sebagaimanafirman AllahSubhanahuwa
Ta'ala,“Dan Kami
turunkankepadamu AlQur
'an agarkamu
menerangkan kepada umat manusiayang
telah diturunkan kepada mereka dan agar merekaberfikir (Qs. An-Nahl (16): 44).
Dengan
demikian Nabi Shallallahu ‘alaihiwasallammerupakanorangyangdipercaya AllahTa’alauntuk menjelaskantentangartidantujuandarifirma- Nya.Olehkarenaitu,telahmenjadisatukeharusanyangmutlak bagiAllahTa’alauntukmenjaga dan memeliharakeabsahandan keabadiannya As-Sunnah.
Dengan
demikian,permasalahan tersebut sesuai denganqaidah ushuliahyang shahih,yaitu,“Perbuatanyangtidakdapatsempurnakewajibannya melainkan dengannya,
maka
iahukumnyawajib.”Maka
dariitu,agamainitidakakaneksis kecualidengan terjaganya risalah dan syariatnya dan hal ini tidak akanterealisasikan kecualidenganmenjaga As-Sunnah.
Para
pembaca
yangbudiman,inilahbeberapahalyang hendaksayapaparkanpadamukaddimah
risalahinidanselanjutnya saya persilahkan kepada anda untuk menelaah pemaparan yang sungguhsangatmenarikyangdisertaidengan metodeilmiah olehSyaikh
Muhammad
NashiruddinAlAlbani.PASAL
IKEHARUSAN UNTUK KEMBALI PADA AS-SUNNAH DAN LARANGAN
UNTUK MENENTANGNYA
Wahaisaudarakuyangterhomat,sesungguhnyasesuatu yangtelahmenjadi kesepakatan
kaum
musliminbahwaAs-Sunnah adalahsumberhukum
yangkedua danterakhirdalamsyariat Islamdidalamseluruh sendikehidupan, baikdalammasalah- masalah yangghaib,hukum-hukum
amaliyah, politik, atau pendidikan.Tidakboleh bagi seseoranguntukmenentanggnya denganmenggunakanrasio,qiyas,atauijtihadsepertihalnya yangdikatakan olehImam
Asy-Syafi’irahimahullahdidalam kitabnya(.Ar-Risalah),“Tidakdibolehkanmenggunakanqiyas jika terdapatkhabar(Hadits)dalamsuatumasalah.”Jugadi sebutkan olehulama-ulamamutakhkhirindalamsuatuqaidah ushul, “Apabila terdapat atsardalam suatu masalah,maka
batallah qiyas’\sebagaimanadisebutkanpula,“Tidakadaijtihad terhadapmasalahyangtelahada nash(dalil)padanya.” Seluruh
kaidah-kaidahyangtelahdisebutkansemata-matabersumber
dariAlQur'anmaupunAs-SunnahRasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam.
Dalil-dalil
Dari
AlQur'an Memerintahkan Untuk Menjadikan Sunnah
SebagaiLandasan Hukum.
Adapun
dalil-dalildariAlQur'anyangmemuat
masalahinisangat banyakjumlahnya,tetapisayasebutkan sebagiannya sajasebagaihalyangperlu diperhatikanoleh saudarakusesama muslim,Allah
SWT
berfirman, “Sesungguhnyaperingatanitubermanfaat bagi orang -orang
yang
beriman. ” (Qs. Adz- Dzaariyaat (51):55)1. Allah
SWT
berfirman,“Dan
tidaklahpatutbagilaki- lakiyang mukmin
dan tidak (pula) bagiperempuanyang mukmin
, apabila Allah dan Rasul-Nya telahmenetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan(yanglain)tentangurusanmereka.
Dan
barang siapamendurhakai
Allahdan Rasul-Nya maka
sungguhlahdia telahsesat, sesatyang
nyata)(Qs. Al Ahzaab(33); 36).2. Allah
SWT
berfirman;<d
j jj aJJI (_£Jj 1
V
^ ^ A
oiii
i“
Hai
orang-orangyang
beriman, janganlahkamu
mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalahkepadaAllah. SesungguhnyaAllah
Maha Mendengar
lagi
Maha
Mengetahui.”(Qs.AlHujuraat:(49): 1 )3. Alllah
SWT
berfirman, Katakanlah, 'TaatilahAllahdan Rasul-Nya;jikakamu
berpaling,maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.” (Qs. AaliImraan(3); 32)
4. Allah
SWT
berfirman, “Kami
mengutusmumenjadirasulkepadasegenapmanusia.
Dan
cukuplahAllahmenjadi saksi.Barangsiapa yang
mentaatiRasul
itu,sesungguhnyaiatelahmenaatiAllah.
Dan
barangsiapayang
berpaling,maka
kami tidakmengutusmu
untukmenjadipemelihara bagi mereka.”(Qs.An-Nisaa' (4):
79, 80)
5. Allah
SWT
berfirman,i
^ J y' ^
-f I,
* ** ' °
't • * * .i" ’• r ’ *f1
1
A
—
UIl5
—
SI ajiJ—
i 1*-^* & *
s'
' / /*
. ' •
r
jU
J-O-I_}“//fl/ orang-orang
yng
beriman, taatilah Allah dantaatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu.