• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengolahan dan Analisis Data Dana Dekonsentrasi Provins

Dalam dokumen PENYUSUNAN MODEL ANALISA PEMETAAN URUSAN (Halaman 60-71)

BAB III PEMETAAN URUSAN KEWENANGAN KONKUREN BERDASARKAN

4.1. Provinsi Jawa Timur

4.1.3. Pengolahan dan Analisis Data Dana Dekonsentrasi Provins

Hasil olah data kuesioner Provinsi Jatim untuk dimensi dana dekonsentrasi dengan variabel inisitaif awal untuk mengajukan program melalui anggaran dekonsentrasi, berdasarkan hasil tabulasi kuesioner menunjukkan bahwa insiatif awal usulan program melalui dana dekonsentrasi lebih banyak datang dari pemerintah daerah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai persentase inisiatif awal dari Pemda sebesar

52,9%, inisiatif dari K/L sebesar 41,1% dan lainnya sebesar 5,8%. Variabel inisiatif awal usulan dana dekonsentrasi disajikan seperti grafik 1 dibawah ini.

Grafik 1. Inisitaif Awal Untuk Mengajukan Program Melalui Anggaran Dekonsentrasi Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

Hasil olah data kuesioner untuk variabel kesesuaian jenis program melalui anggaran dekonsentrasi diusulkan dengan kebutuhan/tuntutan RPJMD dan RKPD menunjukkan bahwa sebesar 70,5% program melalui dana dekonsentrasi sudah sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan RPJMD/RKPD, sedangkan 29,4% berpendapat tidak sesuai dengan RPJMD/RKPD. Variabel kesesuaian jenis program melalui anggaran dekonsentrasi diusulkan dengan kebutuhan/tuntutan RPJMD dan RKPD disajikan seperti grafik 2 dibawah ini.

Grafik 2. Kesesuaian Jenis Program Melalui Anggaran Dekonsentrasi Diusulkan Dengan Kebutuhan/Tuntutan RPJMD dan RKPD Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

41,18

52,94

5,88

Inisiatif awal untuk mengajukan program melalui anggaran Dekonsentrasi di Provinsi Jawa Timur

Pemda K/L Lainnya

70,59 29,41

Program melalui anggaran Dekonsentrasi diusulkan sesuai kebutuhan/tuntutan RPJMD dan RKPD yang ada

Ya Tidak

Hasil olah data kuesioner untuk variabel penentu besarnya anggaran setiap program melalui anggaran dekonsentrasi adalah diketahui faktor penentu besarnya angaran adalah dari perkiraan K/L yaitu sebesar 52,9%, penentu berikutnya adalah berdasarkan usulan Pemda yaitu sebesar 29,4 dan lainnya yaitu sebesar 17,6%. Variable penentu besarnya anggaran setiap program melalui anggaran dekonsentrasi disajikan pada grafik 3 dibawah ini.

Grafik 3. Penentu Besarnya anggaran setiap program melalui anggaran Dekonsentrasi Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

Hasil olah data kuesioner untuk variabel penentu pelaksanaan tender program dekonsentrasi yang paling besar penentunya adalah dari yaitu sebesar 64,7%, penentu berikutnya adalah lainnya yaitu sebesar 5,8% sedang sisanya yaitu 29,4% dari K/L. Variable penentu pelaksanaan tender program dekonsentrasi disajikan pada grafik 4 dibawah ini.

Grafik 4. Penentu Pelaksanaan Tender Program Dekonsentrasi Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah 29,41 52,94

17,65

Penentu besarnya anggaran setiap program melalui anggaran

dekonsentrasi di Provinsi Jawa Timur

Usul. Pemda Perkiraan K/L Lainnya

64,71

29,41 5,88

Penentu tender pelaksanaan program melalui anggaran dekonsentrasi

di Provinsi Jawa Timur

Pemda K/L Lainnya

Hasil olah data kuesioner untuk variabel penilaian transparansi pelaksanaan program dibiayai dana dekonsentrasi adalah sebesar 76,4%, menilai pelaksanaan program sudah transparan sedang sisanya yaitu 23,5% berpendapat tidak transparan. Variable penentu pelaksanaan tender program dekonsentrasi disajikan pada grafik 5 dibawah ini.

Grafik 5. Penilaian Transparansi Pelaksanaan Program Dibiayai Dana Dekonsentrasi Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

Hasil olah data kuesioner untuk variabel penilaian terhadap profesionalisme pelaksanaan program dibiayai dana dekonsentrasi adalah sebagian besar yaitu 88,2% berpendapat pelaksanaan program dana dekonsentrasi sudah profesional, pendapat sebaliknya yaitu tidak profesional sebesar 5,88% dan sisanya tidak tahu. Variable penilaian terhadap profesionalisme pelaksanaan program dibiayai dana dekonsentrasi disajikan pada grafik 6 dibawah ini.

Grafik 6. Penilaian Terhadap Profesionalisme Pelaksanaan Program Dibiayai Dana Dekonsentrasi Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

76,47 23,53

Penilaian terhadap pelaksanaan program melalui anggaran dekonsentrasi dinilai cukup transparan karena

diumumkan/disampaikan ke instansi eksekutif dan legislatif daerah provinsi Jawa Timur

Ya Tidak

88,24 5,88

5,88

Penilaian terhadap pelaksanaan program melalui anggaran dekonsentrasi di daerah dilaksanakan

secara profesional Jawa Timur

Ya Tidak Tidak tahu

Hasil olah data kuesioner untuk variabel pengamatan terhadap manfaat besar program dekonsentrasi adalah 94,1% berpendapat dana dekon bermanfaat besar sedangkan 5,8% tidak tahu. Variabel pengamatan terhadap manfaat besar program dekonsentrasi disajikan pada grafik 7 dibawah ini.

Grafik 7. Pengamatan Terhadap Manfaat Besar Program Dekonsentrasi Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

Hasil olah data kuesioner untuk variabel pendapat terhadap pembagian kewenangan urusan konkuren dalam PP 38/2007 antara pusat, provinsi dan kab/kota, sulit diterapkan untuk program yang menggunakan anggaran dekonsentrasi adalah 58,8% berpendapat tidak sulit untuk diterapkan, sedangkan 41,1% berpendapat sulit diterapkan. Variabel pendapat terhadap pembagian kewenangan urusan konkuren dalam PP 38/2007 antara pusat, provinsi dan kab/kota, sulit diterapkan untuk program yang menggunakan anggaran dekonsentrasi disajikan pada grafik 8 dibawah ini.

94,12 0

5,88

Pengamatan terhadap program melalui anggaran Dekonsentrasi telah memberikan manfaat yang besar

bagi daerah di provinsi Jawa Timur

Ya Tidak Tidak tahu

Grafik 8. Pendapat Terhadap Pembagian Kewenangan Urusan Konkuren Dalam PP 38/2007 Antara Pusat, Provinsi Dan Kab/Kota, Sulit Diterapkan

Untuk Program Yang Menggunakan Anggaran Dekonsentrasi Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

Hasil olah data kuesioner untuk variabel kewenangan dekonsentrasi belum didukung oleh kapasitas pemda yang memadai, adalah 52,9% berpendapat tidak artinya sudah didukung oleh kapasitas pemda yang memadai, sedangkan 41,1% berpendapat ya artinya tidak didukung oleh kapasitas Pemda yang memadai dan sisanya 5,8% berpendapat tidak tahu. Variabel kewenangan dekonsentrasi belum didukung oleh kapasitas pemda yang memadai disajikan pada grafik 9 dibawah ini.

Grafik 9. Kewenangan Dekonsentrasi Belum Didukung Oleh Kapasitas Pemda Yang Memadai Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

41,18

58,82

Peilaian terhadap Pembagian kewenangan urusan konkuren dalam PP 38/2007 antara pusat, provinsi dan kab/kota, sulit diterapkan untuk program yang menggunakan anggaran

dekonsentrasi di Provinsi Jawa Timur

Ya Tidak

41,18

52,94

5,88

Penilaian terhadap kewenangan dekonsentrasi belum didukung oleh kapasitas pemda yang memadai di provinsi Jawa Timur

Ya Tidak Tidak tahu

Hasil olah data kuesioner untuk variabel penilaian terhadap Penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasi dan disinergikan antara pemda Kab/Kota dengan provinsi, dan antara pemda provinsi dengan Kementerian/Lembaga (integrasi vertikal), adalah 47,0% berpendapat tidak artinya terdapat integrasi dan sinergi antar tingkat pemerintahan, sedangkan 52,9% berpendapat ya artinya tidak terdapat integrasi dan sinergi antar tingkat pemerintahan. Variabel penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasi dan disinergikan antara pemda Kab/Kota dengan provinsi, dan antara pemda provinsi dengan Kementerian/Lembaga (integrasi vertikal) disajikan pada grafik 10 dibawah ini.

Grafik 10. Penilaian Terhadap Penilaian Terhadap Program Melalui Anggaran Dekonsentrasi Belum Diintegrasi Dan Disinergikan Antara Pemda Kab/Kota Dengan Provinsi, Dan Antara Pemda Provinsi Dengan Kementerian/Lembaga

(Integrasi Vertikal) Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

Hasil olah data kuesioner untuk variabel penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergikan antara sektor yang satu dengan sektor yang lain (integrasi sektoral), adalah 76,4% berpendapat ya artinya sudah terdapat integrasi dan sinergi antar sektor yang satu dengan yang lain, sedangkan 17,6% berpendapat tidak artinya tidak terdapat integrasi dan sinergi antar

52,94 47,06

0

Penilaian terhadap program melalui anggaran Dekonsentrasi belum diintegrasi dan disinergikan antara pemda Kab/Kota

dengan provinsi, dan antara pemda provinsi dengan Kementerian/Lembaga (integrasi vertikal)

Jawa Timur

Ya Tidak Tidak tahu

sektor yang satu dengan yang lain sedangkan sisanya 5,8% menjawab tidak tahu. Variabel penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergikan antara sektor yang satu dengan sektor yang lain (integrasi sektoral) disajikan pada grafik 11 dibawah ini.

Grafik 11. Penilaian Terhadap Program Melalui Anggaran Dekonsentrasi Belum Diintegrasikan Dan Disinergikan Antara Sektor Yang Satu Dengan

Sektor Yang Lain (Integrasi Sektoral) Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

Hasil olah data kuesioner untuk variabel penilaian terhadap program melalui anggaran Dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergitaskan antara wilayah/kawasan yang satu dengan wilayah yang lain dalam kab/kota dan provinsi (spatial integration), adalah 23,5% berpendapat tidak artinya sudah terjadi integrasi antar wilayah dalam kabupaten/kota dan provinsi, sedangkan 76,4% berpendapat ya artinya belum terjadi integrasi antar wilayah dalam kabupaten/kota dan provinsi dan sisanya 0% berpendapat tidak tahu. Variabel penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergitaskan antara wilayah/kawasan yang satu dengan wilayah yang lain dalam kab/kota dan provinsi (spatial integration) disajikan pada grafik 12 dibawah ini.

76,47 17,65

5,88

Penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergikan antara sektor yang satu

dengan sektor yang lain (integrasi sektoral) di Provinsi Jawa Timur

Ya Tidak Tidak tahu

Grafik 12. Penilaian Terhadap Program Melalui Anggaran Dekonsentrasi Belum Diintegrasikan Dan Disinergitaskan Antara Wilayah/Kawasan Yang

Satu Dengan Wilayah Yang Lain Dalam Kab/Kota Dan Provinsi (Spatial Integration) Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

Hasil olah data kuesioner untuk variabel penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergikan antara tahun anggaran terdahulu dengan tahun anggaran berikutnya (integrasi antar waktu), adalah 41,1% berpendapat tidak artinya sudah terjadi integrasi antar waktu antara tahun anggaran terdahulu dengan tahun anggaran berikutnya, sedangkan 58,8% berpendapat ya artinya belum terjadi integrasi antar waktu antara tahun anggaran terdahulu dengan tahun anggaran berikutnya. Variabel Penilaian terhadap program melalui anggaran Dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergikan antara tahun anggaran terdahulu dengan tahun anggaran berikutnya (integrasi antar waktu) disajikan pada grafik 13 dibawah ini.

76,47 23,53

0

Penilaian terhadap program melalui anggaran Dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergitaskan antara wilayah/kawasan yang satu dengan wilayah yang lain dalam

kab/kota dan provinsi (spatial integration) di provinsi Jawa Timur

Ya Tidak Tidak tahu

Grafik 13. Penilaian terhadap program melalui anggaran Dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergikan antara tahun anggaran terdahulu

dengan tahun anggaran berikutnya (integrasi antar waktu) Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

Hasil olah data kuesioner untuk variabel penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergikan dengan pola anggaran Tugas Pembantuan (integrasi antar pola kewenangan konkuren), adalah 35,2% berpendapat tidak artinya sudah terjadi integrasi antara kegiatan dekonsentrasi dengan kegiatan TP, sedangkan 52,9% berpendapat ya artinya belum terjadi integrasi antara kegiatan dekonsentrasi dengan kegiatan TP sedangkan sisanya yaitu 11,7% masing- masing berpendapat tidak tahu dan tidak menjawab. Variabel penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergikan dengan pola anggaran Tugas Pembantuan (integrasi antar pola kewenangan konkuren) disajikan pada grafik 14 dibawah ini.

58,82 41,18

0

Penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergikan antara tahun anggaran terdahulu dengan tahun anggaran berikutnya (integrasi antar

waktu) di Provinsi Jawa Timur

Ya Tidak Tidak tahu

Grafik 14. Penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergikan dengan pola anggaran Tugas Pembantuan (integrasi antar pola kewenangan konkuren) Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

Hasil olah data kuesioner untuk variabel penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergikan dengan pola anggaran desentralisasi (pola kewenangan konkuren dengan desentralisasi), adalah 82,3% berpendapat ya artinya belum terjadi integrasi antara kegiatan melalui anggaran dekonsentrasi dengan kegiatan pola anggaran desentralisasi, sedangkan 11,7% berpendapat tidak artinya sudah terjadi terjadi integrasi antara kegiatan melalui anggaran dekonsentrasi dengan kegiatan pola anggaran desentralisasi sedangkan sisanya yaitu 5,8% masing-masing menjawab tidak tahu. Variabel penilaian terhadap terjadi integrasi antara kegiatan melalui anggaran dekonsentrasi dengan kegiatan pola anggaran desentralisasi disajikan pada grafik 15 dibawah ini.

52,94 35,29

11,76

Penilaian terhadap program melalui anggaran dekonsentrasi belum diintegrasikan dan disinergikan dengan pola anggaran

Tugas Pembantuan

(integrasi antar pola kewenangan konkuren) Provinsi Jawa Timur

Ya Tidak Tidak tahu

Grafik 15. Penilaian Terhadap Program Melalui Anggaran Dekonsentrasi Belum Diintegrasikan Dan Disinergikan Dengan Pola Anggaran Desentralisasi

(Pola Kewenangan Konkuren Dengan Desentralisasi) Prov. Jatim

Sumber: Data Primer Diolah

Sementara kalau dilihat dari jawaban pertanyaan yang terkait Tugas Perbantuan memperlihatkan gambaran seperti dibawah ini.

Dalam dokumen PENYUSUNAN MODEL ANALISA PEMETAAN URUSAN (Halaman 60-71)