• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahapan kemudian dianalisis untuk menjawab tujuan penelitian.

5.1.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data.

Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan setiap butir pertanyaan kuesioner pada Lampiran 1 untuk mengukur persepsi responden terhadap implementasi TPM menggunakan software SPSS versi 19.0 dengan hasil pengolahan pada Lampiran 5. Pengujian menggunakan 30 responden dengan tingkat signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk=n-2)=28 maka berdasarkan Tabel Product–Moment pada Lampiran 4, nilai r-tabel=0,362. Berdasarkan hasil pengujian, semua butir pertanyaan menghasilkan rhitung>r-tabel maka disimpulkan kuesioner sudah valid.

Reliabilitas menunjukkan konsistensi kuesioner pada Lampiran 1 dalam mengukur gejala yang sama. Pengujian menggunakan koefisien alpha cronbach karena kuesioner menggunakan skala 1-5 (Sinulingga, S., 2012: 241). Berdasarkan hasil pengujian dengan software SPSS versi 19.0, koefisien cronbach alpha=0,919.

Nilai r-tabel pada Lampiran 4 dengan tingkat signifikansi 0,05 dan jumlah responden 30 orang (dk=n–2)=28 adalah 0,362. Nilai r-alpha>r-tabel (0,919>0,362) sehingga disimpulkan kuesioner reliabel atau layak dijadikan sebagai alat ukur penelitian.

5.1.2 Uji kenormalan Data.

Uji kenormalan data menggunakan model kolmogorov smirnov dengan bantuan software SPSS versi 19.0. Pengujian dilakukan terhadap nilai residual (selisih) antara hasil prediksi dengan nilai sebenarnya. Data penelitian diasumsikan berdistribusi normal jika nilai residual berdistribusi normal. Rekapitulasi data kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 6. Berdasarkan hasil uji kenormalan data pada Tabel 5.1, nilai P-value yaitu Asymp.Sig (2-tailed) bernilai 0,908. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga disimpulkan bahwa data penelitian memenuhi asumsi distribusi normal.

Tabel 5.1 Hasil Uji Kenormalan Data Residual

N 53

Normal Parametersa,b Mean 0,0000 Std. Deviation 0,07448

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,908

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2012)

5.1.3 Analisis Spiderweb.

Berdasarkan hasil pengolahan data dilakukan analisis delapan pilar TPM menggunakan hasil pengolahan data yang diplot ke spiderweb yaitu sebagai berikut:

1. Level General Manager.

Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner pada Tabel 5.2 dan spiderweb pada Gambar 5.1, pilar kaizen dan quality maintrenance berada pada pencapaian target terendah.

Tabel 5.2 Rekapitulasi Hasil Kuesioner General Manager

No Variabel TPM Skor

1. 5S 5,00

2. Autonomous Maintenance 5,00

3. Kaizen 4,67

4. Planned Maintenance 5,00 5. Quality Maintenance 4,50 6. Education and Training 5,00

7. Office TPM 5,00

8. Safety, Health and Environment 5,00 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2012)

Gambar 5.1 Hasil Implementasi Delapan Pilar Level General Manager (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012)

2. Level Manager.

Berdasarkan Tabel 5.3 dan spiderweb pada Gambar 5.2, pilar kaizen dan quality maintenance berada pada pencapaian target terendah.

Tabel 5.3 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Manager

No Variabel TPM Skor

1. 5S 4,67

2. Autonomous Maintenance 4,67

3. Kaizen 4,33

4. Planned Maintenance 5,00

5. Quality Maintenance 4,50

6. Education and Training 5,00

7. Office TPM 5,00

8. Safety, Health and Environment 5,00 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2012)

Gambar 5.2 Hasil Implementasi Delapan Pilar Level Manager (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012)

3. Level Supervisor.

Berdasarkan Tabel 5.4 dan spiderweb pada Gambar 5.3, pilar kaizen dan quality maintenance berada pada pencapaian target terendah.

Tabel 5.4 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Supervisor

No Variabel TPM Skor

1 5S 4,15

2 Autonomous Maintenance 4,15

3 Kaizen 3,70

4 Planned Maintenance 4,18

5 Quality Maintenance 3,86

6 Education and Training 4,09

7 Office TPM 4,06

8 Safety, Health and Environment 4,06 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2012)

Gambar 5.3 Hasil Implementasi Delapan Pilar Level Supervisor (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012)

4. Level Karyawan.

Berdasarkan Tabel 5.5 dan spiderweb pada Gambar 5.4, pilar kaizen dan quality maintenance berada pada pencapaian target terendah.

Tabel 5.5 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Karyawan

No Variabel TPM Skor

1 5S 3,14

2 Autonomous Maintenance 3,16

3 Kaizen 2,84

4 Planned Maintenance 3,33

5 Quality Maintenance 2,98

6 Education and Training 3,11

7 Office TPM 3,28

8 Safety, Health and Environment 3,67 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2012)

Gambar 5.4 Hasil Implementasi Delapan Pilar Level Karyawan (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012)

Hasil analisis spiderweb menunjukkan implementasi sistem TPM mulai dari level manajemen hingga karyawan belum memenuhi target perusahaan. Dari semua level organisasi, level karyawan memiliki pencapaian target TPM terendah dengan fokus perbaikan pada pilar kaizen dan quality maintenance.

5.1.4 Analisis Regresi Berganda.

Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda pada Lampiran 7 menggunakan software SPSS versi 19.0 for windows dihasilkan koefisien regresi setiap variabel.

Nilai koefisien diperoleh dari unstandardized coefficients B dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6 Nilai Koefisien Regresi Iterasi 1

Variabel Koefisien Signifikansi

5S (X1) 0,256 0,017

Autonomous Maintenance (X2) 0,158 0,026

Kaizen (X3) 0,185 0,006

Planned maintenance (X4) 0,162 0,011 Quality maintenance (X5) 0,198 0,011 Education and training (X6) 0,306 0,025

Office TPM (X7) 0,096 0,177

Safety, health and environment (X8) 0,052 0,357 Sumber: Pengolahan Data (2012)

Nilai signifikansi variabel X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 lebih kecil dari 0,05 sehingga disimpulkan variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja TPM (Y). Nilai signifikansi variabel X7 dan X8 lebih besar dari 0,05 sehingga disimpulkan variabel tersebut memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja TPM (Y) dan dikeluarkan dari persamaan regresi. Selanjutnya dilakukan perhitungan kembali dengan hasil perhitungan iterasi 2 pada Lampiran 7 dengan nilai koefisien setiap variabel pada Tabel 5.7. Semua nilai signifikansi variabel lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X1, X2, X3, X4, X5 dan X6

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja TPM (Y).

Tabel 5.7 Nilai Koefisien Regresi Iterasi 2

Variabel Koefisien Signifikansi

5S (X1) 0,268 0,013

Autonomous Maintenance (X2) 0,176 0,012

Kaizen (X3) 0,163 0,012

Planned maintenance (X4) 0,170 0,006 Quality maintenance (X5) 0,160 0,027 Education and training (X6) 0,353 0,009 Sumber: Pengolahan Data (2012)

Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda pada Lampiran 7 disimpulkan

bahwa terdapat korelasi yang kuat antara kinerja TPM dengan variabel independen (R=0,925). Koefisien determinasi (R square)=0,855 menunjukkan 85,5% variasi dari

kinerja TPM dapat diterangkan oleh variabel independen (X1, X2, X3, X4, X5 dan X6) sedangkan 14,5% dipengaruhi variabel lain. Persamaan regresinya adalah:

Y=1,037 +0,268 X1+0 ,176 X2+0,163 X3+0,170 X4+0,160 X5+0 ,353 X6.

Dimana, Y=Kinerja TPM, X1=5S, X2=autonomous maintenance, X3= kaizen, X4=planned maintenance, X5=quality maintenance, dan X6=education and training.

Berdasarkan persamaan di atas, kinerja TPM dipengaruhi oleh variabel 5S sebesar 0,268, autonomous maintenance sebesar 0,176, kaizen sebesar 0,163, planned maintenance sebesar 0,170, quality maintenance sebesar 0,160 dan education and training sebesar 0,353.

5.1.5 Analisis Hipotesis.

Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan pernyataan hipotesis dengan t-test untuk mengetahui variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial

dan secara simultan dengan f-test pada tingkat kepercayaan 95% 𝛼 = 0.05 . Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dan t-tabel.

Nilai t-hitung setiap variabel diperoleh dari tabel coefficients pada Lampiran 8. Nilai t-tabel diperoleh dari tabel distribusi t pada Lampiran 4 dengan derajat kebebasan (dk) adalah 53-2=51 dan 𝛼 = 0,05.

Tabel 5.8 Uji Hipotesis Secara Parsial

Hipotesis Variabel Kinerja TPM Keputusan

Hipotesis t-hitung t-tabel

1 5S (X1) 2,574 2,007 Ho ditolak

2 Autonomous Maintenance (X2) 2,624 2,007 Ho ditolak

3 Kaizen (X3) 2,620 2,007 Ho ditolak

4 Planned Maintenance (X4) 2,878 2,007 Ho ditolak 5 Quality Maintenance (X5) 2,285 2,007 Ho ditolak 6 Education and Training (X6) 2,724 2,007 Ho ditolak Sumber: Hasil Pengolahan Data (2012)

Berdasarkan Tabel 5.8 nilai t-hitung setiap variabel berada di luar daerah penerimaan hipotesis (-2,007 sampai +2,007) sehingga Ho ditolak. Penolakan ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara 5S (X1), autonomous maintenance (X2), kaizen (X3), planned maintenance (X4), quality maintenance (X5) dan education and training (X6) terhadap kinerja TPM (Y) secara parsial.

Pengujian hipotesis secara simultan dengan f-test pada Tabel 5.9 menunjukkan bahwa Ho ditolak. Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai f-hitung dan f-tabel. Nilai f-tabel diperoleh dari tabel critical values of f pada Lampiran 4 dengan derajat kebebasan (dk1=8 dan dk2=44) dan 𝛼 = 0,05. Hasil pengujian menunjukkan nilai f-hitung>nilai f-tabel (45,238>2,157) sehingga Ho ditolak yang berarti bahwa variabel 5S (X1), autonomous maintenance (X2), kaizen

(X3), planned maintenance (X4), quality maintenance (X5), education and training (X6), office TPM (X7), safety, health and environment (X8) secara bersamaan berpengaruh terhadap kinerja TPM (Y).

Tabel 5.9 Uji Hipotesis Secara Simultan

Variabel Kinerja TPM Keputusan

Hipotesis f-hitung f-tabel

X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 dan X8 45,238 2,157 Ho ditolak Sumber: Hasil Pengolahan Data (2012)

5.1.6 Analisis Deskriptif.

Analisis deskriptif memberikan gambaran umum terhadap data penelitian yang menjadi acuan untuk menganalisis karakteristik data. Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif pada Lampiran 8 persentase jawaban responden pada indikator setiap variabel adalah sebagai berikut:

1. 5S (X1).

Berdasarkan jawaban responden terhadap indikator pada variabel 5S diperoleh hasil 1,18% sangat setuju, 22,17% setuju, 66,51% netral, 9,91%

tidak setuju dan 0,24% sangat tidak setuju.

2. Aautonomous maintenance (X2).

Berdasarkan jawaban responden terhadap indikator pada variabel autonomous maintenance diperoleh hasil 0,47% sangat setuju, 21,70%

setuju, 71,23% netral, 6,13% tidak setuju dan tidak ada jawaban responden untuk sangat tidak setuju.

3. Kaizen (X3).

Berdasarkan jawaban responden terhadap indikator pada variabel kaizen diperoleh hasil 0,47% sangat setuju, 10,38% setuju, 64,62% netral, 21,70%

tidak setuju dan 2,83% sangat tidak setuju.

4. Planned maintenance (X4).

Berdasarkan jawaban responden terhadap indikator pada variabel planned maintenance diperoleh hasil 0,63% sangat setuju, 40,88% setuju, 49,69%

netral, 8,81% tidak setuju dan tidak ada jawaban untuk sangat tidak setuju.

5. Quality maintenance (X5).

Berdasarkan jawaban responden terhadap indikator pada variabel quality maintenance diperoleh 18,11% setuju, 64,15% netral, 15,85% tidak setuju, 1,89% sangat tidak setuju dan tidak ada jawaban untuk sangat setuju.

6. Education and training (X6).

Berdasarkan jawaban responden terhadap indikator pada variabel education and training diperoleh hasil 0,27% sangat setuju, 21,56% setuju, 70,62%

netral, 7,55% tidak setuju dan tidak ada jawaban untuk sangat tidak setuju.

7. Office TPM (X7).

Berdasarkan jawaban responden terhadap indikator pada variabel office TPM diperoleh hasil 34,91% setuju, 58,02% netral, 7,08% tidak setuju dan tidak ada jawaban untuk sangat setuju serta sangat tidak setuju.

8. Safety, health and environment (X8).

Berdasarkan jawaban responden terhadap indikator pada variabel safety, health and environment diperoleh hasil 4,91% sangat setuju, 54,72% setuju, 38,49% netral, 1,89% tidak setuju dan tidak ada jawaban responden untuk sangat tidak setuju.

9. Kinerja TPM (Y).

Berdasarkan jawaban responden terhadap indikator untuk kinerja TPM diperoleh hasil 22,17% setuju, 58,02% netral 14,15% tidak setuju, 5,66%

sangat tidak setuju dan tidak ada jawaban responden untuk sangat setuju.

5.2 Analisis Faktor yang Paling Mempengaruhi Rendahnya Kinerja TPM

Dokumen terkait