• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.2 Proses Produksi

Produksi adalah keseluruhan proses yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa (Sinulingga, S., 2009: 28). Gambar proses produksi dapat dilihat pada Lampiran 2 sedangkan layout produksi dapat dilihat pada Lampiran 3.

3.2.1 Proses Produksi Produk A.

Uraian proses produksi untuk produk A adalah sebagai berikut:

1. Bahan yang digunakan.

a. Bahan baku.

Bahan baku merupakan bahan utama pada proses produksi sampai dihasilkan barang jadi. Bahan baku yang digunakan adalah air yang merupakan bahan utama serta bahan pendukung proses produksi, teh melati yaitu campuran teh hijau dengan bunga melati dan gula dengan standar gula > 9°brix (persentase sukrosa pada gula).

b. Bahan penolong.

Bahan penolong merupakan bahan yang dimasukkan pada produk akhir dengan tujuan untuk meningkatkan mutu produk. Bahan penolong yang digunakan adalah kemasan teh (botol), penutup botol (crown cork), kemasan akhir (crate) dan ink untuk mencetak kode produksi pada botol.

c. Bahan tambahan.

Bahan tambahan tidak termasuk ke produk jadi tetapi berfungsi memperlancar proses produksi. Bahan yang digunakan adalah penyaring

teh dan sirup (celaton), pembunuh bakteri pada air (chorine), pasir silika untuk menyaring benda asing dalam air dan kaustik soda (NaOH) yang merupakan deterjen pada proses pencucian botol.

2. Uraian proses produksi.

a. Pengolahan air (water treatment).

Proses pengolahan air bertujuan untuk memurnikan air dengan memompa air menuju bak reservoir kemudian menyaring kotoran yang terlarut menggunakan pasir silika. Selanjutnya air disaring menggunakan arang karbon untuk menghilangkan bau air tanah. Kemudian air disaring menggunakan resin untuk menghilangkan kesadahan air menjadi nol.

b. Proses pembuatan teh cair pahit.

Teh dimasukkan ke extract tea tank kemudian air dari buffer tank III dialirkan melalui plateheat exchanger untuk mendidihkan air hingga suhu 105ºC. Penyeduhan dilakukan selama 60 menit pada suhu 90ºC.

c. Proses pembuatan sirup.

Gula dimasukkan sebanyak 500 kg/batch ke dalam sugar dissolver kemudian dicampur air dengan suhu 105ºC selama 30 menit.

d. Proses pembuatan teh cair manis.

Sirup dan teh dicampur di mix tank kemudian disaring dengan bag filter.

Warna teh disesuaikan dengan standar perusahaan yaitu standar A, B, dan C. Standar A berwarna pucat, standar B gelap dan standar C lebih gelap dari B. Standar yang dipakai adalah standar B+.

e. Pembotolan.

Teh yang telah sesuai standar perusahaan dimasukkan ke dalam botol kaca dengan proses sebagai berikut:

1. Pensortiran botol.

Mensortir botol kotor berat, kena cat, pecah, berjamur/lumut secara manual oleh karyawan dan dengan mesin autz packer.

2. Pencucian botol.

Proses pencucian botol pada mesin washer bertujuan agar botol bersih dan steril yang terdiri dari beberapa tahap pencucian, yaitu:

a. Preposition spraying, yaitu membilas botol dengan air.

b. Preposition soaking, yaitu membersihkan kotoran yang tersisa.

c. LYE I, yaitu menyabun botol menggunakan larutan NaOH.

d. LYE II, yaitu membersihkan botol dari kotoran yang melekat.

e. Hot water I, yaitu membilas sisa NaOH untuk membunuh bakteri.

f. Hot water II, yaitu menyemprot ulang botol dengan air panas.

g. Light inspection I, yaitu memeriksa botol secara visual.

f. Pengisian teh ke dalam botol.

Mengalirkan teh ke pasteurizer untuk menaikkan suhu teh dan botol agar bebas bakteri dan awet selama setahun tanpa menambah zat pengawet.

g. Pemberian tutup botol (crown cork).

Memasang dan mensterilkan tutup botol berisi teh dengan mesin crowner.

h. Light inspection II.

Memeriksa produk yang tidak sesuai standar dengan mesin dan operator.

i. Pencetakan kode produksi botol.

Mencetak kode produksi dan tanggal kadaluarsa pada botol.

j. Pencucian peti botol (krat).

Menyemprot air pada krat yang melalui conveyor menuju mesin crater.

k. Penyimpanan dan masa inkubasi.

Menyusun krat pada palet berdasarkan batch produksi dan diberi nomor, nama supervisor dan tanggal inkubasi. Inkubasi berlangsung 2-3 hari untuk memeriksa perubahan produk kemudian produk siap dipasarkan.

3.2.2 Proses Produksi Produk B dan C.

Produk B dan C hanya berbeda pada kemasan, produk B dengan kemasan botol dan Produk C dengan kemasan kotak. Bahan baku yang digunakan adalah teh hitam, gula, air, dan konsentrat sari buah. Bahan penolong yang digunakan adalah pasir kuarsa, karbon, dan softener. Bahan tambahan yang digunakan adalah botol kaca, tetrapack, kardus, tutup botol dan sedotan.

Proses produksi dimulai dengan mensterilkan air tanah melalui proses water treatment, yaitu air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dimasukkan ke tanki 2 yang berisi karbon, selanjutnya dimasukkan ke tanki 3 yang berisi softener dan dipanaskan hingga 1000C. Air panas dialirkan ke tanki teh untuk menyeduh teh hitam dan ke tanki gula untuk melarutkan gula menjadi sirup gula. Sirup gula

ditambahkan konsentrat sari buah sesuai jenis rasa produk kemudian teh dialirkan ke tanki filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas. Selanjutnya teh dialirkan ke tanki pencampuran dengan sirup gula. Teh cair manis dialirkan ke mesin filler.

Botol yang telah steril dibawa ke mesin filler dengan belt conveyor. Teh manis cair diisi ke dalam botol dengan standar volume ± 3 ml dari head botol dan langsung ditutup dengan crown cock yang telah disterilkan. Botol dimasukkan ke dalam crate dan dipindahkan ke kamar karantina kemudian produk siap dipasarkan.

3.2.3 Proses Produksi Produk D.

Bahan baku yang digunakan adalah air, bahan penolong terdiri dari pasir kuarsa, karbon, dan softener dan bahan tambahan meliputi galon dan tutup galon.

Bagian luar galon dibersihkan dengan mesin filling kemudian dimasukkan ke ruang pencucian bagian dalam galon. Air disterilkan di tanki 1 yang berisi pasir kuarsa, kemudian tanki 2 yang berisi karbon, kemudian tanki 3 yang berisi softener, tanki 4 merupakan tanki buffer 1 dan tanki 5 merupakan buffer 2 untuk proses demineralisasi. Pada tanki 6 merupakan buffer 3 yang berisi karbon dan softener. Air dimasukkan ke mesin ozonator untuk menambah ozon ke dalam air kemudian dimasukkan ke final filler tank dan air diisi ke dalam galon. Galon yang telah berisi ditutup dan disegel kemudian disusun ke rak galon untuk memeriksa kebocoran, selanjutnya produk siap dipasarkan.

BAB 4

Dokumen terkait