HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Data
1. Penguasaan konsep
a. N-Gain
Untuk mengetahui berapa besarnya peningkatan penguasaan konsep maka dicari nilai N-Gain. Peningkatan penguasaan konsep dapat terlihat dari hasil nilai N-Gain. Rekapitulasi persentase masing-masing kategori N-Gain dapat dilihat pada tabel.2 berikut ini.
1
Tabel 3. Rekapitulasi Kategorisasi N-Gain.
Tabel 2 adalah hasil rekapitulasi perhitungan n-gain pretest dan posttest. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase yang paling besar terdapat pada rentangan 0.41-0.60 dengan kategori cukup. Rata-rata nilai n-gain secara keseluruhan menunjukkan angka 0.45
dan termasuk kriteria cukup2. Sehingga penelitian ini menunjukkan
bahwa model pembelajaran reciprocal teaching dapat meningkatkan
penguasaan konsep biologi siswa.
b. Uji Normalitas
Untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, maka peneliti melakukan uji normalitas dengan
menggunakan uji Liliefors3. Adapun hasil perhitungan data tertera di
bawah ini:
Tabel 4. Hasil Perhitungan Normalitas dengan Uji Liliefors
Lhitung Ltabel
Keputusan Pretest Postest
0.05 0.18 0.16 0.15 Ho diterima (Tidak
Berdistrubusi Normal)
Berdasarkan tabel di atas Lhitung untuk pretest sebesar 0.18
dan Lhitung untuk postest sebesar 0.16 > Ltabel (0.15), maka data tersebut
tidak berdistribusi normal. Sehingga dilakukan uji beda antara data pretest dan postest menggunakan uji wilcoxon.
2
Lampiran 9, hlm.97.
3
Lampiran 10, hlm.98.
Rentangan Kategori Rentang N-Gain Frekuensi Persentase 0.00-0.20 Sangat rendah 3 9.09 0.21-0.40 Rendah 11 33.3 0.41-0.60 Cukup 13 39.39 0.61-0.80 Tinggi 6 18.18 0.81-1.00 Sangat Tinggi 0 0
c. Uji Wilcoxon
Uji Wilcoxon digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi yang datanya berbentuk
ordinal (berjenjang)4. Hasil perhitungan uji-Wilcoxon menggunakan
SPSS 11.5 didapatkan hasil nilai rata-rata pretes – postes adalah 17.00
dengan nilai jumlah rangking 5615.
Tabel 5. Analisis dan Interpretasi Output Tes Statistics
a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test
Pengambilan keputusan berdasarkan tabel tes statistik di atas. Besarnya nilai Z hitung adalah -5.013 dengan probabilitas 0.000.
Karena probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, yaitu
terdapat peningkatan penguasaan konsep biologi yang signifikan melalui model pembelajaran reciprocal teaching.
2. Lembar Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching.
Tabel 6. Rekapitulasi Data Observasi Aktivitas Siswa
No Indikator Persentase Kesimpulan
1 Merangkum materi sebelum proses pembelajaran berlangsung
72,5 Tinggi 2 Berdiskusi dengan teman sekelompokknya mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan materi
57,5 Cukup 3 Mengajukan pertanyaan pada kelompok lain 47,5 Cukup
4 Mengajukan pertanyaan pada guru 47,5 Cukup
5 Mengemukakan pendapat saat pembelajaran 45 Cukup 6 Memberi komentar saat terhadap pendapat orang lain 40 Rendah
7 Menyanggah pendapat orang lain 27,5 Rendah
Rata-rata 48,2 Cukup
4
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2008), Cet.13, h.131.
5
Lampiran 11, hlm 99.
POSTEST - PRETEST Z -5.013(a) Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, rata-rata pencapaian indikator aktivitas siswa adalah 48,2% termasuk dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
melalui model pembelajaran reciprocal teaching cukup memenuhi
indikator yang telah disusun berdasarkan prinsip model pembelajaran reciprocal teaching6.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa untuk
mengetahui pendapat siswa tentang penerapan model reciprocal teaching
pada materi struktur dan fungsi organ pada tumbuhan dan apakah model pembelajaran ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami konsep biologi. Wawancara dilakukan terhadap enam orang siswa yang direkomendasikan oleh guru mata pelajaran IPA di sekolah tersebut sebagai perwakilan kelas. Hasil wawancara dengan siswa menunjukkan tanggapan yang positif mengenai penerapan model pembelajaran reciprocal teaching.
Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Wawancara
No Pertanyaan Jawaban Siswa
1 Bagaimana pendapat kamu
(siswa) mengenai model
pembelajaran reciprocal
teaching
Siswa merasa lebih dapat menguasai
materi pembelajaran dengan
menggunakan model belajar reciprocal
teaching karena setiap kelompok mendapat tugas yang berbeda-beda dan setiap orang dalam kelompok tersebut juga mendapat tugas yang berbeda-beda. Selain itu, siswa dapat lebih belajar berdiskusi, mendengarkan pendapat orang lain, bertukar pikiran, melatih nalar dan logika, bisa membuat jadi kritis, dan dengan kesempatan presentasi membuat jadi pengalaman yang berharga sehingga materinya juga jadi lebih cepat dipahami.
2 Apakah sebelumnya kamu
(siswa) pernah belajar
dengan model pembelajaran seperti ini
Siswa belum pernah belajar dengan model reciprocal teaching. Tapi, kalau hanya diskusi saja pernah.
3 Apakah belajar dengan Siswa merasa lebih memahami materi
6
model pembelajaran reciprocal teaching membantu kamu (siswa)
lebih memahami dan
menguasai materi?
dengan belajar menggunakan model reciprocal teaching karena sebelumnya mereka harus membaca dan merangkum dulu. Tapi, penjelasan dari guru kurang spesifik.
4 Apakah kamu (siswa)
senang belajar dengan
model pembelajaran
reciprocal teaching
Siswa merasa senang belajar dengan
model pembelajaran reciprocal teaching
karena ada pembagian tugas dalam
kelompok, sehingga tidak saling
mengandalkan dan dapat saling
membantu, belajar diskusi, mendapat suasana belajar yang baru, pikiran
menjadi lebih terbuka dan bisa
mengeksplor pengetahuan yang dimiliki. Siswa merasa lebih dapat menguasai materi, karena sebelum kegiatan belajar mengajar siswa diharuskan membaca dan membuat rangkuman terlebih dahulu. Menurut mereka, model pembelajaran ini baru pertama kali mereka rasakan. Dengan model pembelajaran ini siswa merasa lebih nyaman dan semangat untuk belajar biologi, karena dalam model ini mereka ”dipaksakan” harus memiliki pengetahuan awal sebelum memulai materi karena ada kewajiban membaca dan merangkum untuk tugas kelompok. Selain itu, dalam model ini terdapat metode diskusi yang membuat siswa lebih aktif dan rasa ingin tahu siswa juga bertambah sehingga siswa dituntut untuk mencari sumber yang lain dari materi tersebut. tidak segan untuk bertanya lebih lanjut jika terdapat materi yang belum dipahami, karena dengan menerapkan model pembelajaran tersebut siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya serta mengkritisi pendapat teman jika ada pendapat teman yang tidak sesuai dengan pendapatnya, yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa. Sehingga materi biologi dapat lebih dipahami oleh siswa ketika pembelajaran berakhir.
4. Angket Terbuka
Dalam pembelajarannya peneliti mengaitkan dengan nilai-nilai sains, yaitu nilai religius, nilai praktis, dan nilai pendidikan pada konsep struktur dan fungsi organ pada tumbuhan. Hasil rekapitulasi kuesioner
struktur dan fungsi organ pada tumbuhan yang bernuansa nilai dapat
dilihat pada lampiran7.
Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada siswa terkait pendidikan nilai yang terkandung dalam materi stuktur dan fungsi organ pada tumbuhan, bahwa sebagian besar siswa dapat memahami keterkaitan antara keduanya.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa
pembelajaran dengan model reciprocal teaching dapat meningkatkan
penguasaan konsep biologi siswa. Sebelumnya, di kelas ini belum pernah
dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model reciprocal
teaching. Data peningkatan penguasaan konsep siswa dapat dilihat dari
peningkatan rata-rata saat pretest dan posttest. Berdasarkan rata-rata skor
pretest dan posttest penguasaan konsep, tingkat penguasaan konsep awal siswa tergolong kurang (36.21) sedangkan tingkat penguasaan konsep akhir siswa tergolong cukup (65.15). Hal ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran reciprocal teaching mampu meningkatkan penguasaan konsep
siswa pada konsep struktur dan fungsi organ pada tumbuhan. Selain itu, hasil dari perhitungan n-gain diperoleh rata-rata 0.45 dan termasuk kriteria cukup. Ini juga menunjukkan adanya peningkatan penguasaan konsep siswa melalui model pembelajaran reciprocal teaching.
Menurut Palincsar dan Brown seperti yang dikutip oleh Slavin8
bahwa strategi reciprocal teaching adalah pendekatan konstruktivis yang
didasarkan pada empat strategi pemahaman yaitu merangkum bacaan, mengajukan pertanyaan, memprediksi materi lanjutan, dan mengklarifikasi
istilah-istilah yang sulit dipahami. Dengan model pembelajaran reciprocal
teaching, siswa menjadi lebih aktif di kelas terutama dalam diskusi. Sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas dimulai, siswa telah mempunyai
7
Lampiran 13, hlm.101.
8
Vina Indriani, “Penguasaan Konsep dan Aktivitas Siswa pada Sistem Indera
pengetahuan awal yang diperoleh secara mandiri dari hasil membaca dan merangkum materi yang ditugaskan oleh guru sehingga saat di kelas siswa lebih mudah dalam menangkap ataupun memahami materi.
Berdasarkan data aktivitas siswa yang disajikan dalam bentuk lembar observasi, rata-rata pencapaian aktivitas siswa adalah 48.2% termasuk dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran melalui model reciprocal teaching cukup memenuhi indikator
yang telah disusun berdasarkan prinsip model reciprocal teaching.
Hal yang membedakan model pembelajaran reciprocal teaching
dengan model pembelajaran lainnya menurut Palincsar dan Brown yaitu
dalam reciprocal teaching, siswa dituntut untuk mampu menjelaskan hasil
wacana yang dibaca secara mandiri kepada teman-temannya baik dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkan atau prediksi dari wacana
tersebut9. Reciprocal teaching dirancang untuk membiasakan siswa
menggunakan empat strategi pemahaman mandiri di mana strategi menjelaskan kembali memberikan penekanan kepada siswa untuk menjadi guru dihadapan teman-temannya.
Oleh karena itu, model reciprocal teaching juga membuat siswa
menjadi lebih aktif di kelas terutama saat kegiatan diskusi kelas. Rasa ingin tahu mereka cukup besar, sehingga antusiasme mereka dalam bertanya cukup tinggi. Setiap sesi pertanyaan, tidak pernah kosong dari pertanyaan. Setelah kegiatan belajar mengajar di kelas selesai beberapa siswa yang masih belum puas atas jawaban yang diberikan temannya saat diskusi bertanya lagi pada guru. Dari hasil angket siswa yang diberikan untuk mengetahui pendapat siswa tentang model pembelajaran reciprocal teaching, dapat diketahui bahwa mereka merasa lebih mudah dalam memahami materi struktur dan fungsi organ pada tumbuhan, terutama dengan aktivitas membaca.
Untuk proses pembelajaran dengan model reciprocal teaching ini
memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Saat proses ini berlangsung
9
Vina Indriani, “Penguasaan Konsep dan Aktivitas Siswa pada Sistem Indera
di kelas, beberapa kali proses ini tertunda karena waktunya sudah habis. Sehingga siswa yang masih ingin bertanya ataupun berpendapat menjadi harus terhenti ataupun tidak jadi. Karena keterbatasan waktu pula, guru belum bisa memaksimalkan siswa yang belum aktif di kelas. Saran untuk mengatasi permasalahan ini adalah beberapa tahapan dari proses pembelajaran dengan
model reciprocal teaching dapat dijadikan tugas atau pekerjaan rumah
sehingga dapat dikerjakan di luar proses KBM dikelas, yaitu tahapan merangkum.
Menurut JD.Bernal bahwa sains sebagai suatu faktor utama yang
mempengaruhi kepercayaan dan sikap manusia terhadap alam semesta.10 Pada
pembelajaran di kelas siswa dapat memahami pendidikan nilai yang terdapat pada materi struktur dan fungsi organ pada tumbuhan, yaitu nilai religius, nilai praktis, dan nilai pendidikan. Hal ini terlihat dari hasil kuesioner pendidikan nilai yang memuat tiga pertanyaan terbuka terkait pendapat mengenai pendidikan nilai yang terkandung dalam materi struktur dan fungsi organ pada tumbuhan. Sebagian besar pendapat mereka mendekati jawaban yang peneliti harapkan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dapat memahami keterkaitan pendidikan nilai yang terkandung dalam materi struktur dan fungsi organ pada tumbuhan.