• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Hipotesis

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pengujian Hipotesis

Sebelum data Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa untuk setiap kelompok G1, G2, G3 dan G4 serta Skor Karakter Siswa Kelas unutk setiap kelompok GK1, GK2, GK3 dan GK4 dianalisis lebih lanjut maka asumsi kedua jenis data tersebut harus memenuhi prasyarat analisis.

Prasyarat analisis yang harus terpenuhi yaitu: 1) data yang diperoleh harus berdistribusi normal (normalitas) dan 2) data yang diperoleh harus berasal dari sampel yang homogen (homogenitas).

1. Uji Normalitas dan Homogenitas Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (G1 dan G2) serta Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (G3 dan G4).

Hasil analisis normalitas data Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa Kelas VA SD Negeri 3 Tonasa (G1) dan Kelas V SD Negeri 16 Senggerang (G2) serta Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual pada siswa Kelas VB SD Negeri 3 Tonasa (G3) dan Kelas V SD Negeri 31 Senggerang (G4) dengan menggunakan SPSS 25 seperti pada tabel berikut

Tabel 4.18 Print out analisis test normalitas data

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Hasil Grup kelas

kontekstual

,156 30 ,60 ,916 30 ,21

Grup kelas konseptual

,175 30 ,20 ,894 30 ,06

a. Lilliefors Significance Correction

Untuk memperoleh informasi normalitas data Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan

pembelajaran Kontekstual pada siswa (G1 dan G2) serta Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (G3 dan G4) dilihat dari nilai signifikansi atau nilai probabilitas. Pedoman pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan Ξ±< 0,05 data tidak normal dan sebaliknya jika nilai signifikansi Ξ±>0,05 data dikatakan normal.

Alat uji kenormalan distribusi data yang digunakan adalah uji

Kolmogorov smirnov dan atau dengan uji Shapiro-Wilk. Nilai signifikan

skor Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (G1 dan G2) untuk uji Kolgomorov Smirnov sebesar 0,600 dan uji Shapiro-Wilk sebesar 0,20. Ini berarti sig = 0,600> 0,05 dan sig = 0,21> 0,05 berarti data Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (G1 dan G2) berdistribusi normal.

Nilai signifikan Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (G3 dan G4) untuk uji Kolgomorov Smirnov sebesar 0,20 dan uji Shapiro-Wilk sebesar 0,06. Ini berarti sig = 0,20> 0,05 dan sig = 0,06> 0,05 berarti data Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (G3 dan G4) berdistribusi normal.

b. Analisis homogenitas

Data kemampuan siswa memecahkan masalah soal cerita matematika yang diberikan pembelajaran kontekstual dan konseptual dengan menggunakan SPSS 25 seperti pada Tabel 4.19 berikut :

Tabel 4.19 Hasil Analisis Uji Homogenitas Data Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (G1 dan G2) serta Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (G3 dan G4) .

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig. Hasil Based on Mean 3,509 1 58 ,088

Based on Median 3,053 1 58 ,079 Based on Median and with adjusted df 3,053 1 57,997 ,089 Based on trimmed mean 3,594 1 58 ,086

Pedoman pengambilan keputusan adalah jika pada levene

statistic bernilai signifikansi (sig)< 0,05 maka data tidak homogen.

Pada Tabel 4.19 diketahui nilai sig = 0,088> 0,05. Ini berarti bahwa data Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (G1 dan G2) serta data Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (G3 dan G4) keduanya berasal dari populasi yang memenuhi syarat homogenitas.

Berdasarkan hasil analisis homogenitas data diketahui bahwa data Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (G1 dan G2) serta Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (G3 dan G4) semuanya homogen. 2. Uji Normalitas dan Homogenitas Skor Karakter Siswa yang diberikan

pembelajaran Kontekstual pada siswa (GK1 dan GK2) serta Skor Karakter yang diberikan pembelajaran Konseptual (GK3 dan GK4)

Hasil analisis normalitas data Skor Karakter Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa Kelas VA SD Negeri 3 Tonasa (GK1) dan Kelas V SD Negeri 16 Senggerang (GK2) serta Skor Karakter Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual pada siswa Kelas VB SD Negeri 3 Tonasa (GK3) dan Kelas V SD Negeri 31 Senggerang (GK4) dengan menggunakan SPSS 25 seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.20 Print out analisis test normalitas data skor karakter siswa

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Kara

kter

Karakter ,140 30 ,141 ,927 30 ,071 Kelas ,138 30 ,148 ,934 30 ,061

a. Lilliefors Significance Correction

Untuk memperoleh informasi normalitas data Skor Karakter Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (GK1 dan GK2) serta Skor Karakter Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (GK3 dan GK4) dilihat dari nilai signifikansi atau nilai probabilitas. Pedoman pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan Ξ±< 0,05 data tidak normal dan sebaliknya jika nilai signifikansi Ξ±>0,05 data dikatakan normal.

Alat uji kenormalan distribusi data yang digunakan adalah uji

Kolmogorov smirnov dan atau dengan uji Shapiro-Wilk. Nilai signifikan

Karakter Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (GK1 dan GK2) untuk uji Kolgomorov Smirnov sebesar 0,140 dan uji

Shapiro-Wilk sebesar 0,071. Ini berarti sig = 0,140> 0,05 dan sig = 0,070>

0,05 berarti data Skor karakter Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (GK1 dan GK2) berdistribusi normal.

Nilai signifikan Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (GK3 dan GK4) untuk uji Kolgomorov Smirnov sebesar 0,148 dan uji Shapiro-Wilk sebesar 0,061. Ini berarti sig = 0,148> 0,05 dan sig = 0,06> 0,05 berarti Skor Karakter Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (GK3 dan GK4) normal.

b. Analisis homogenitas

Skor Karakter Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (GK1 dan GK2) serta Skor Karakter yang diberikan pembelajaran Konseptual (GK3 dan GK4) dengan menggunakan SPSS 25 seperti pada Tabel 4.21 berikut :

Tabel 4.21 Hasil Analisis Uji Homogenitas skor Karakter Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (GK1 dan GK2) serta Skor Karakter yang diberikan pembelajaran Konseptual (GK3 dan GK4)

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig. Karakter Based on Mean 1,311 1 58 ,257 Based on Median 1,044 1 58 ,311 Based on Median

and with adjusted df

1,044 1 52,033 ,312

Based on trimmed mean

Pedoman pengambilan keputusan adalah jika pada levene

statistic bernilai signifikansi (sig)< 0,05 maka data tidak homogen.

Sebaliknya jika nilai signifikansi (sig)> 0,05 maka data homogen.

Pada Tabel 4.21 diketahui nilai sig = 0,257> 0,05. Ini berarti bahwa karakter Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (GK1 dan GK2) serta skor karakter yang diberikan pembelajaran Konseptual (GK3 dan GK4) keduanya berasal dari populasi yang memenuhi syarat homogenitas.

Berdasarkan hasil analisis homogenitas data diketahui bahwa data Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (G1 dan G2) serta Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (G3 dan G4) semuanya homogen.. 3. Analisis Varians Satu Jalan Grup Within Treathment (GWT)

a. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual dan Konseptual Terhadap Hasil Belajar Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa di Kelas V

Model liner yang menggambarkan pengaruh pembelajaran kontekstual dan konseptual terhadap hasil belajar Pemecahan soal cerita matematika siswa kelas V sebagai berikut :

π‘Œπ‘Œπ‘–π‘–π‘–π‘– = πœ‡πœ‡ + πœπœπ‘–π‘–+ 𝛽𝛽𝑖𝑖 + πœ€πœ€π‘–π‘–π‘–π‘– I = 1, 2, 3...; j = 1, 2, 3 ...n

Di mana:

π‘Œπ‘Œπ‘–π‘–π‘–π‘– = Kemampuan Siswa Kelas yang diberi pembelajaran kontekstual dan Konseptual

πœ‡πœ‡ = Rata-rata populasi

πœπœπ‘–π‘– = Pengaruh adiktif dari perlakuan ke-i 𝛽𝛽𝑖𝑖 = Pengaruh adiktif dari kelompok ke-j

πœ€πœ€π‘–π‘–π‘–π‘– = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan

Data Skor Hasil Belajar Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (G1 dan G2) serta Skor Hasil Belajar Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (G3 dan G4) disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.22 Skor Hasil Belajar Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (G1 dan G2) serta Skor Hasil Belajar Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (G3 dan G4) Pembelajaran Kontekstual (A1) Pembelajaran Konseptual (A2) G1 G2 G3 G4 95 89 85 66 77 80 70 78 92 100 74 57 100 85 90 60 85 93 55 86 73 94 57 80 96 85 65 60 73 89 85 56 85 96 56 62 100 95 89 55 97 95 86 58 95 96 58 73 80 84 76 60 86 67 73 76 100 72 85 62

Data diatas selanjutnya dianalisis sebagai berikut : a. Tabel Persiapan

b. Menghitung nilai berikut:

JK(T)= βˆ‘ π‘Œπ‘Œπ‘‘π‘‘2βˆ’(βˆ‘ π‘Œπ‘Œπ‘–π‘–)2 𝑛𝑛𝑑𝑑 =391081 - (4747)60 2=15514,8 JK(A)= βˆ‘ (βˆ‘π‘Œπ‘Œπ‘—π‘—)2 𝑛𝑛𝑗𝑗 βˆ’(βˆ‘π‘Œπ‘Œπ‘‘π‘‘)2 𝑛𝑛𝑑𝑑 π‘Žπ‘Ž 𝑖𝑖=1 =(2654) 2 30 +(2093)30 2βˆ’(4747)60 2 = 5245,35 JK(DG) = 7298,8 JK(GWT) =447,366

c. Menentukan derajat bebas db(T) = nt -1 = 60 – 1 = 59 db(DG) = nt - nt = 60 – 4 = 56 db (A) = na -1 = 2 – 1 = 1 db(GWT) = ng – na = 4 – 2 = 2 G1 G2 G3 G4 N 15 15 30 15 15 30 60 Ξ£Yi 1334 1320 2654 1104 989 2093 4747 Ξ£Yi 2 119972 117388 237360 83572 70149 153721 391081 Ξ£yi 2 1334,93 1228 2562,9 2458,9 2276,9 4735,9 7298,8 88,9333 88 88,467 73,6 65,933 69,767 79,117

Dari derajad kebebasan di atas dengan pembilang 1 dan penyebut 2 pada tabel nilai F diperoleh Ftabel = 18,51(Ξ± =0,05) dan Ftabel = 98,49(Ξ± =0,01)

d. Menyusun tabel Anova GWT Sumber JK Db RJK Fhitung Ftabel varians Ξ± = 0,05 Ξ± = 0,01 Antar 5245,35 1 5245,3 23,45 18,51 98,49 G.W.T 447,367 2 223,68 DG 7298,8 56 130,34 Total 12991,5 59 Nilai Fhitung =m 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅(𝐴𝐴) 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅(𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺)=23,45

Dari hasil analisis varians satu jalan di atas diperoleh Fhitung

=23,45> Ftabel = 18,51. Ini berarti terdapat perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika antar siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual (A1) pembelajaran Konseptual (A2).

Pada tabel di atas terlihat bahwa rata-rata Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (G1 dan G2) sebesar 88,46 lebih besar dari Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (G3 dan G4) sebesar 69,77.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (G1 dan G2) lebih baik dari pada Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (G3 dan G4). Dengan kata lain metode pembelajaran kontekstual lebih efektif dibandingkan pembelajaran konseptual dalam meningkatkan Hasil Belajar Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Siswa.

b. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual dan Konseptual Terhadap Skor Karakter Siswa di Kelas V

Model linier yang menggambarkan pengaruh pembelajaran kontekstual dan konseptual terhadap skor karakter siswa kelas V sebagai berikut:

π‘Œπ‘Œπ‘–π‘–π‘–π‘– = πœ‡πœ‡ + πœπœπ‘–π‘–+ 𝛽𝛽𝑖𝑖 + πœ€πœ€π‘–π‘–π‘–π‘–

I = 1, 2, 3...; j = 1, 2, 3 ...n Di mana:

π‘Œπ‘Œπ‘–π‘–π‘–π‘– = Skor karakter Siswa Kelas yang diberi pembelajaran kontekstual dan Konseptual

πœ‡πœ‡ = Rata-rata populasi

πœπœπ‘–π‘– = Pengaruh adiktif dari perlakuan ke-i

𝛽𝛽𝑖𝑖 = Pengaruh adiktif dari kelompok ke-j

Data Skor karakter yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (GK1 dan GK2) serta Skor karakter Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (GK3 dan GK4) disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.23 Skor karakter yang diberikan pembelajaran Kontekstual pada siswa (GK1 dan GK2) serta Skor karakter Siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (GK3 dan GK4)

Pembelajaran Kontekstual (A1) Pembelajaran Konseptual (A2)

GK1 GK2 GK3 GK4 60 68 38 44 60 62 39 39 64 60 37 42 55 44 42 37 65 57 52 53 48 56 53 51 49 55 47 51 68 51 45 47 44 50 55 37 58 62 48 41 63 44 40 43 60 58 43 37 58 65 49 53 63 43 40 43 68 61 35 41

Data di atas selanjutnya dianalisis sebagai berikut: a. Tabel Persiapan

b. Menghitung nilai berikut:

JK(T)= βˆ‘ π‘Œπ‘Œπ‘‘π‘‘2βˆ’(βˆ‘ π‘Œπ‘Œπ‘–π‘–)2 𝑛𝑛𝑑𝑑 =200153 - (3041)60 2=46025 JK(A)= βˆ‘ (βˆ‘ π‘Œπ‘Œπ‘—π‘—)2 𝑛𝑛𝑗𝑗 βˆ’(βˆ‘ π‘Œπ‘Œπ‘‘π‘‘)2 𝑛𝑛𝑑𝑑 π‘Žπ‘Ž 𝑖𝑖=1 =(1719) 2 30 +(1322)30 2βˆ’(3041)60 2 = 2626,8 JK(DG) = 6318,5 JK(GWT) = 74,11667 c. Menentukan derajat bebas

db(T) = nt -1 = 60 – 1 = 59 db(DG) = nt - nt = 60 – 4 = 56 db (A) = na -1 = 2 – 1 = 1 db(GWT) = ng – na = 4 – 2 = 2 A1 A2 G1 G2 G3 G4 N 15 15 30 15 15 30 60

Ξ£Y

i 883 836 1719 663 659 1322 3041

Ξ£Y

i 2 52701 47454 100155 29849 70149 99998 200153

Ξ£y

i 2 721,733 860,93 1582,667 2458,9 2276,933 4735,867 6318,533 58,8667 55,733 57,3 44,2 43,93333 44,06667 50,68333 STATISTIK

Ξ£A

1

Ξ£A

2

Ξ£A

tot

Dari derajad kebebasan di atas dengan pembilang 1 dan penyebut 2 pada tabel nilai F diperoleh Ftabel = 18,51(Ξ± =0,05) dan Ftabel = 98,49(Ξ± =0,01)

d. Menyusun tabel Anova GWT

Tabel 4.24 Anova GWT Sumber JK Db RJK Fhitung Ftabel varians Ξ± = 0,05 Ξ± = 0,01 Antar 2626,82 1 2626,817 70,836 18,51 98,49 G.W.T 74,1667 2 37,08333 DG 6318,53 56 112,831 Total 9019,52 59 Nilai Fhitung =m 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅(𝐴𝐴) 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅(𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺)=70,836

Dari hasil analisis varians satu jalan di atas diperoleh Fhitung

=70,836> Ftabel = 18,51. Ini berarti terdapat perbedaan Skor karakter antar siswa yang diberikan pembelajaran Kontekstual (A1) dengan pembelajaran Konseptual (A2).

Pada tabel di atas terlihat bahwa rata-rata skor karakter siswa yang diberikan pembelajaran kontekstual pada siswa (GK1 dan GK2) sebesar 57,3 lebih besar dari skor karakter siswa yang diberikan pembelajaran konseptual (GK3 dan GK4) sebesar 44.07.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Skor karakter siswa yang diberikan pembelajaran kontekstual (GK1 dan GK2) lebih baik dari pada skor karakter siswa yang diberikan pembelajaran Konseptual (GK3 dan GK4). Dengan kata lain metode pembelajaran kontekstual lebih efektif meningkatkan skor karakter Siswa di kelas V dibandingkan pembelajaran konseptual.