3.5.1 Pengamatan parameter lingkungan
Pengamatan parameter lingkungan dilakukan di permukaan air laut (0 – 50 cm) dengan cara in-situ dan analisis laboratorium. Pengukuran in-situ yang dilakukan adalah pengukuran suhu perairan, kecerahan dan kecepatan arus. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel air untuk pengukuran parameter kimia (500 ml) dan parameter fisika (300 ml). Parameter kimia yang diukur adalah salinitas, derajat keasaman (pH), nitrat (NO3 –N) dan Ortopospat (PO4-P). Sedangkan parameter fisika yang diukur adalah kekeruhan.
3.5.2 Pengamatan ikan herbivor
Pengamatan ikan karang dilakukan dengan metode sensus visual berdasarkan Dartnal dan Jones (1986). Metode ini merupakan salah satu metode yang umum digunakan dalam survei pengamatan ikan-ikan karang dan telah disepakati menjadi metode baku dalam pengamatan ikan-ikan karang secara kuantitatif di ASEAN pada waktu lokakarya ASEAN-Australia Cooperative Program on Marine Science bulan Agustus-Oktober 1985 di Australian Institute of Marine Science.
Metode ini secara garis besar hampir sama dengan metode Line Intersept Transect (LIT) dimana roll meter sepanjang 50 m dibentangkan sejajar dengan garis pantai berlawanan dengan arah arus (Gambar 11). Pencatatan data dilakukan dialam air dengan menggunakan sabak, kemudian dicatat spesies ikan yang ditemukan. Pencatatan data dilakukan dengan jarak pandang sejauh 5 m ke kiri dan 5 m ke kanan serta pandangan ke depan sejauh yang terlihat. Selama
pengamatan tidak diperbolehkan untuk
pengulangan data yang akan membuat data tersebut menjadi tidak valid. Disamping itu, kecepatan renang dalam pengamatan perlu diatur sedemikian rupa (santai dan tidak terburu
pengamatan ikan karang ditabulasikan berdasarkan jenis dan frekuensi ditemukannya pada transek pengamatan.
sebagaimana disajikan pada Tabel
Gambar 11 Pencatatan data kelimpahan
Census (English
Tabel 4 Pengelompokan ikan herbivor
No. Kelompok
1. Semua Ikan Herbivor (TOT)
2. Famili Scaridae (SCAR)
3. Famili Pomacentridae (POM)
4. Famili Siganidae (SIGA)
3.5.3 Pengamatan makroalga dan karang keras Metode yang digunakan untuk mengamati
keras adalah modifikasi transek garis dan transek kuadrat (Rogers Pada setiap titik pengamatan di
sejajar dengan garis pantai
dan tumbuhan yang beranekaragam sepanjang garis pantai.
pengamatan tidak diperbolehkan untuk menengok kebelakang, karena akan pengulangan data yang akan membuat data tersebut menjadi tidak valid. Disamping itu, kecepatan renang dalam pengamatan perlu diatur sedemikian rupa rburu-buru) untuk mendapatkan hasil yang baik. Hasil pengamatan ikan karang ditabulasikan berdasarkan jenis dan frekuensi ditemukannya pada transek pengamatan. Hasil sensus jenis ikan dikelompokkan sebagaimana disajikan pada Tabel 4.
Pencatatan data kelimpahan ikan herbivor dengan Underwater
English et al. 1994).
Pengelompokan ikan herbivor (Williams & Pollunin 2001) Keterangan
Semua Ikan Herbivor jumlah total seluruh jenis ikan herbivor ditemukan di lokasi penelitian
Famili Scaridae (SCAR) jumlah total seluruh jenis ikan herbivor dari famili Scaridae yang ditemukan di lokasi penelitian
Famili Pomacentridae jumlah total seluruh jenis ikan herbivor dari famili Pomacentridae yang ditemukan di lokasi penelitian
Famili Siganidae (SIGA) jumlah total seluruh jenis ikan herbivor dari famili Siganidae yang ditemukan di lokasi penelitian
makroalga dan karang keras
Metode yang digunakan untuk mengamati tutupan makroalga dan adalah modifikasi transek garis dan transek kuadrat (Rogers et al.
Pada setiap titik pengamatan di letakkan transek garis sepanjang lima puluh meter (Gambar 12). Hal ini dilakukan karena kondisi hewan dan tumbuhan yang beranekaragam sepanjang garis pantai. Kemudian di masing
karena akan terjadi pengulangan data yang akan membuat data tersebut menjadi tidak valid. Disamping itu, kecepatan renang dalam pengamatan perlu diatur sedemikian rupa
. Hasil pengamatan ikan karang ditabulasikan berdasarkan jenis dan frekuensi Hasil sensus jenis ikan dikelompokkan
Underwater Visual
jumlah total seluruh jenis ikan herbivor yang
jumlah total seluruh jenis ikan herbivor dari famili Scaridae yang ditemukan di lokasi jumlah total seluruh jenis ikan herbivor dari Pomacentridae yang ditemukan di jumlah total seluruh jenis ikan herbivor dari famili Siganidae yang ditemukan di lokasi
tutupan makroalga dan karang
et al. 1994). letakkan transek garis sepanjang lima puluh meter
. Hal ini dilakukan karena kondisi hewan Kemudian di
masing-masing transek garis tersebut di letakkan transek kuadrat berukuran 1 x 1 m (Gambar 13) untuk diambil fotonya untuk dianalisis lebih lanju
di letakkan sebanyak dua puluh kali ulangan di empat titik pada meter.
Gambar 12 Metode pengamatan terumbu karang dengan transek kuadrat
Gambar
Analisis Struktur Lifeform 2001; Diaz-Pullido&McCook 2008
mengamati tutupan karang keras dan makroalga
analisis perbedaan bentuk-bentuk perumbuhan biota penyusun ekosistem karang yang merupakan gambaran struktur komunitas dan kond
ditempatinya sebagimana disajikan dalam
masing transek garis tersebut di letakkan transek kuadrat berukuran 1 x 1 m untuk diambil fotonya untuk dianalisis lebih lanjut. Transek tersebut di letakkan sebanyak dua puluh kali ulangan di empat titik pada interval sepuluh
Metode pengamatan terumbu karang dengan transek kuadrat
Gambar 13 Transek kuadrat (1 x 1m).
Struktur Lifeform (Chabanet et al. 1997; Williams &
Pullido&McCook 2008) merupakan pedoman yang digunakan untuk tutupan karang keras dan makroalga. Metode ini didasarkan pada
bentuk perumbuhan biota penyusun ekosistem
karang yang merupakan gambaran struktur komunitas dan kondisi habitat yang ditempatinya sebagimana disajikan dalam Tabel 5.
masing transek garis tersebut di letakkan transek kuadrat berukuran 1 x 1 m t. Transek tersebut interval sepuluh
Metode pengamatan terumbu karang dengan transek kuadrat.
Pollunin ) merupakan pedoman yang digunakan untuk . Metode ini didasarkan pada bentuk perumbuhan biota penyusun ekosistem terumbu isi habitat yang
Tabel 5 Penggolongan komponen benthic penyusun ekosistem terumbu karang berdasarkan lifeform karang dan kode yang digunakan (Chabanet et al.
1997;Williams&Pollunin 2001; Diaz-Pullido&McCook 2008)
Kategori Kode Kategori Kode
Karang Keras KK Makroalga
Bercabang ( Branching ) BRA Crustose Algae CA Mengerak ( Encrusting ) ENC Red Algae RED
Massive MAS Green Algae GRN
Meja ( Tabulate ) TAB Brown Algae BRO
Jamur ( Mushroom ) MSR Biotik Lainnya
Foliose FLS Non Karang Keras NKK
Makroalga Abiotik
Turf Algae TA Karang Mati dengan Alga DCA
Fleshy Algae FA Pasir P
Rubble R