• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjelasan Pos-Pos Laporan Arus Kas

Dalam dokumen 7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Halaman 133-137)

13) Beban Transfer – Bantuan Keuangan ke Partai Politik

7.5.5 Penjelasan Pos-Pos Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, dan aktivitas transitoris.

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Aktivitas Operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah daerah selama satu periode akuntansi.

Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi pemerintah daerah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

1) Arus masuk kas dari Aktivitas Operasi, terdiri dari penerimaan:

a) Pendapatan Pajak Daerah;

b) Pendapatan Retribusi Daerah;

c) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan;

d) Pendapatan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah;

e) Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak;

f) Pendapatan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak;

g) Pendapatan Dana Alokasi Umum;

h) Pendapatan Dana Alokasi Khusus;

145 i) Pendapatan Dana Penyesuaian;

j) Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi;

k) Bantuan Keuangan dari Provinsi;

l) Pendapatan Hibah.

2) Arus keluar kas dari Aktivitas Operasi, terdiri dari pengeluaran:

a) Belanja Pegawai;

b) Belanja Barang;

c) Belanja Hibah;

d) Belanja Bantuan Sosial;

e) Belanja Tak Terduga;

f) Transfer Bantuan Keuangan.

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Aktivitas Investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat di masa yang akan datang.

Arus masuk kas dari aktivitas investasi diperoleh dari pendapatan atas pelepasan/penjualan aset tetap dan kekayaan daerah yang dipisahkan, sedangkan arus keluar kas diperoleh dari pembelian aset tetap.

c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang yang berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang jangka panjang dan utang jangka panjang. Arus kas dari aktivitas pendanaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan perolehan atau pemberian pinjaman jangka panjang.

d. Arus Kas dari Aktivitas Transitoris

Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi pendapatan, beban, dan pendanaan pemerintah daerah.

Arus masuk kas dari aktivitas transitoris meliputi penerimaan PFK dan penerimaan transitoris. Arus keluar kas dari aktivitas transitoris meliputi pengeluaran PFK dan pengeluaran transitoris. PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar (SPM) atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Pajak, Taspen, Taperum dan Askes. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum negara/daerah.

Rincian arus masuk kas dan arus keluar kas dalam penyajian kembali Laporan Arus Kas sampai dengan 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut.

146 a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Tahun 2018 dan 2017 masing-masing surplus sebesar Rp227.029.708.262,65 dan Rp191.890.074.084,27 merupakan jumlah kas bersih dari arus kas masuk operasi dikurangi dengan arus kas keluar operasi.

Rincian arus Kas dari Aktivitas Operasi Tahun 2018 dan 2017 sebagai berikut:

Tabel 7.129 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Uraian Tahun 2018

(Rp)

Tahun 2017 (Rp) Arus Kas Masuk

Hasil Pajak Derah 26.170.664.964,00 24.791.075.219,00

Hasil Retribusi Daerah 2.576.692.247,00 2.952.415.608,00

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan 1.454.356.981,17 1.538.273.346,03

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 60.708.806.874,02 89.910.896.553,,31

Bagi Hasil Pajak 100.947.039.667,00 64.627.461.668,00

Bagi Hasil Bukan Pajak 123.031.546.418,00 112.098.416.591,00

Dana Alokasi Umum 416.312.645.000,00 412.228.943.000,00

Dana Alokasi Khusus 97.780.605.399,00 85.088.269.992,00

Dana Penyesuaian 33.294.634.000,00 20.339.079.000,00

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 69.429.101.471,96 76.790.928.640,97 Bantuan Keuangan dari Provinsi 4.000.000.000,00 3.202.236.877,00

Pendapatan Hibah 22.662.841.077,00 1.707.000.000,00

Jumlah Arus Kas Masuk 958.368.934.099,15 895.274.996.495,31 Arus Kas Keluar

Belanja Pegawai 336.700.914.151,00 345.366.922.552,00

Belanja Barang dan Jasa 337.783.340.871,50 327.049.367.275,04

Belanja Hibah 34.580.210.430,00 13.012.252.600,00

Belanja Bantuan Sosial 150.000.000,00 180.000.000,00

Belanja Tidak Terduga 216.030.900,00 493.215.500,00

Belanja Bantuan Keuangan Kepada

Pemerintahan Desa dan Parpol 21.908.729.484,00 17.283.164.484,00 Jumlah Arus Kas Keluar 731.339.225.836,50 703.384.922.411,04 Arus Kas Bersih dari

Aktivitas Operasi 227.029.708.262,65 191.890.074.084,27

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Tahun 2018 dan 2017 masing-masing defisit sebesar Rp122.551.241.841,43 dan Rp168.394.102.450,27 merupakan jumlah kas bersih dari arus kas masuk investasi dikurangi dengan arus kas keluar investasi.

Rincian arus Kas dari Aktivitas Investasi Tahun 2018 dan 2017 sebagai berikut:

147 Tabel 7.130 Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Uraian Tahun 2018

(Rp)

Tahun 2017 (Rp) Arus Kas Masuk

Jumlah Arus Kas Masuk 0,00 0,00

Arus Kas Keluar

Belanja Modal Tanah 0,00 2.371.662.400,00

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 16.471.017.582,00 20.618.815.270,50 Belanja Modal Bangunan dan Gedung 24.579.588.016,00 37.691.073.162,77 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan 76.892.349.743,43 101.155.591.717,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 1.608.286.500,00 556.959.900,00 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah

Daerah 3.000.000.000,00 6.000.000.000,00

Jumlah Arus Kas Keluar 122.551.241.841,43 168.394.102.450,27 Arus Kas Bersih dari

Aktivitas Investasi (122.551.241.841,43) (168.394.102.450,27)

c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Tidak terdapat Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Tahun 2018 dan 2017 yang merupakan jumlah kas bersih dari arus kas masuk pendanaan dikurangi dengan arus kas keluar pendanaan.

Rincian arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Tahun 2018 dan 2017 sebagai berikut:

Tabel 7.131 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Uraian Tahun 2018

(Rp)

Tahun 2017 (Rp) Arus Kas Masuk

Penerimaan Piutang Daerah 0,00 0,00

Jumlah Arus Kas Masuk 0,00 0,00

Arus Kas Keluar

Pembayaran Pokok Utang 0,00 0,00

Jumlah Arus Kas Keluar 0,00 0,00

Arus Kas Bersih dari

Aktivitas Pendanaan 0,00 0,00

d. Arus Kas dari Aktivitas Transitoris

Arus Kas dari Aktivitas Transitoris Tahun 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00 merupakan jumlah kas bersih arus kas masuk transitoris dikurangi arus kas keluar transitoris.

Rincian arus Kas dari Aktivitas Transitoris Tahun 2018 dan 2017 sebagai berikut:

Tabel 7.132 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris

Uraian Tahun 2018

(Rp)

Tahun 2017 (Rp) Arus Kas Masuk

Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 44.442.852.695,00 17.568.892.648,00 Jumlah Arus Kas Masuk 44.442.852.695,00 17.568.892.648,00

148

Uraian Tahun 2018

(Rp)

Tahun 2017 (Rp) Arus Kas Keluar

Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 44.442.852.695,00 17.568.892.648,00 Jumlah Arus Kas Keluar 44.442.852.695,00 17.568.892.648,00 Arus Kas Bersih dari

Aktivitas Transitoris 0,00 0,00

e. Saldo Akhir Kas

Saldo akhir Kas per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp132.769.197.864,38 dan Rp28.290.731.443,16.

Saldo akhir kas per 31 Desember 2018 sebesar Rp132.769.197.864,38 berasal dari saldo Kas akhir Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp28.290.731.443,16 ditambah dengan surplus anggaran atau kenaikan bersih kas selama tahun berjalan sebesar Rp104.478.466.421,22.

Tabel 7.133 Saldo Akhir Kas per 31 Desember 2018 dan 2017

Uraian Tahun 2018

(Rp)

Tahun 2017 (Rp) Kenaikan /(Penurunan) Bersih Kas

Selama Periode 104.478.466.421,22 23.495.971.634,00

Saldo Awal Kas 28.290.731.443,16 4.797.350.658,16

Saldo Akhir Kas 132.769.197.864,38 28.293.322.292,16

Kas di Neraca

Kas di Kas Daerah (BUD) 35.378.215.666,35 20.352.898.926,13

Kas di Bendahara Pengeluaran 3.527,00 0,00

Kas di BLUD 6.259.448.586,03 6.885.521.837,03

Kas di Bendahara Puskesmas

(Dana Kapitasi JKN FKTP) 84.334.544,00 492.954.966,00

Deposito 90.000.000.000,00 0,00

Kas Lainnya - Sisa Dana BOS 517.772.779,00 559.355.714,00

Kas Lainnya - Sisa Dana PSG 0,00 2.590.849,00

Saldo Akhir Kas 132.239.775.102,38 28.293.322.292,16

Terdapat perbedaan sebesar Rp529.422.762,00 antara Saldo Akhir Kas sebesar Rp132.239.775.102,38 dengan saldo SiLPA TA 2018 sebesar Rp132.769.197.864,38. Hal ini terjadi karena terdapat koreksi saldo awal dan belanja Dana BOS pada beberapa SMP Negeri yang tidak dapat dimasukkan ke LRA TA 2018 sebesar Rp529.422.762,00.

Dalam dokumen 7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Halaman 133-137)