IV. Pengobatan
– Penggunaan obat anti TB – Obat untuk anak-anak – Kegagalan Pengobatan IV. Pencegahan
– Pencegahan kontak dengan penderita – Makan makanan bergizi
Setelah itu, Anda dapat mengembangkan kerangka karangan tersebut menjadi sebuah makalah. Berikut kutipan makalah ber-dasarkan kerangka tersebut.
97
97
Komunikasi Massa penunjang yang tepat. Oleh karena sulitnya
dan tidak pastinya, untuk dapat menegakkan diagnosis dibuatiah kriteria diagnosis yang terdiri dari 7 parameter yaitu adanya kontak dengan penderita TB dewasa, uji tuberkulin, keradaan gizi/berat badan, demam, batuk, pembesaran kelenjar, pembengkakan tulang/ sendi, dan foto rontgen paru. Masing-masing
parameter diberi angka/skor. Jika sama atau lebih dari angka 6, diagnosis dapat ditegakkan.
Pemeriksaan penunjang apa yang harus dilakukan? Yang terpenting adalah pemerik-saan uji tuberkulin. Pemerikpemerik-saan ini merupa-kan suatu keharusan jika amerupa-kan mendiagnosis TB anak secara akurat.
Sumber: Pikiran Rakyat, 23 Maret 2008
Data-data yang digunakan dalam menulis karya tulis ilmiah dapat diambil dari buku, surat kabar, majalah, dan sumber-sumber lainnya. Data-data tersebut dapat berupa kutipan teori, penjelasan, pendapat, tabel, diagram, atau bahkan gambar.
Sumber-sumber data yang dikutip itu harus dicantumkan karena merupakan wujud penghargaan kita terhadap karya mereka. Selain itu, hal tersebut merupakan ketentuan baku tentang perlindungan hak atas hasil karya. Jika kita mengutipnya tanpa mencantumkan sumbernya, kita dianggap telah melakukan pencurian atau kejahatan intelektual. Apalagi dewasa ini hal tersebut telah dilindungi secara formal dalam undang-undang, yakni Hak Atas Kekayaan Intelektual.
Sumber-sumber data yang dikutip dapat kita tuliskan dalam daftar pustaka dan catatan kaki.
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka dikenal juga sebagai referensi, bibliografi ,
sum ber acuan, atau sumber rujukan. Daftar pustaka adalah susunan sumber informasi yang umumnya berasal dari sumber tertulis be rupa buku-buku, makalah, karangan di koran dan majalah, dan sejenisnya. Semua sumber bacaan itu berhubungan erat dengan karangan yang ditulis. Daftar pustaka ditempatkan setelah isi karangan dan ditulis pada halaman tersendiri.
Ketentuan penulisannya sebagai berikut.
a. Buku
1) Jika penulisnya satu orang:
Nama penulis (jika nama pengarang dua kata atau lebih, pe -nulisannya dibalik. Misalnya, Yogi Yogaswara menjadi: Yogaswara, Yogi), tahun terbit, judul buku (huruf miring atau digarisbawahi kata per kata), kota tempat penerbit, dan nama penerbit.
Contoh:
Yogaswara, Yogi. 2000. Teknik Menulis Cerita Anak. Bandung: CV Aneka.
2) Jika penulisnya dua orang:
Nama penulis pertama ditulis terbalik, yang kedua ditulis normal.
Contoh:
Ali, Lukman dan Achdiati Ikram. 1967. Bahasa
Kesusastraan Sebagai Cermin Manusia Indonesia.
Jakarta: Gunung Agung.
3) Jika penulisnya tiga orang atau lebih:
Nama penulis pertama ditulis terbalik, nama penulis be-rikutnya ditulis dkk. (dan kawan-kawan).
Contoh:
Alieva, N. F. dkk. 1991. Bahasa Indonesia: Deskripsi dan Teori. Yogyakarta: Kanisius.
4) Jika tahun terbit tidak dicantumkan:
Tahun terbitnya diganti dengan tulisan tanpa tahun. Contoh:
Maulana, Dodi. Tanpa tahun. Beternak Unggas. Bandung: CV Permata.
b. Koran
1) Jika berupa berita:
Urutannya, yaitu nama koran (dicetak miring) dan pe-nanggalan.
Contoh:
Kompas (harian). Jakarta, 20 Februari 2005.
Kedaulatan Rakyat (harian). Yogyakarta, 15 Maret 2005. 2) Jika berupa artikel:
Urutannya, yaitu: nama penulis (seperti pada buku), tahun terbit, judul artikel (diapit tanda petik dua), nama koran. Contoh:
Saptaatmaja, Tom S. 2005. "Imlek, Momentum Untuk Rekonsiliasi." Koran Tempo.
c. Majalah
Sama dengan koran, hanya di belakang nama majalah di-tambahkan nomor edisi.
Contoh:
Kleden, Ignas. 2005. "Politik Perubahan tanpa Perubahan Politik." Tempo No. 50 tahun XXXIII.
d. Lembaran kerja dari lembaga tertentu Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Pedoman Surat Dinas. Jakarta: P3B.
Departemen Pendidikan Nasionl. 2003. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta.
e. Makalah yang tidak diterbitkan
Setelah kota tempat penulisan tidak terdapat nama penerbit. Contoh:
M.I. Sulaeman. (1985). Pendekatan Feno menologis Situasi Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga dan
Sekolah. Disertasi Doktor FPS, IKIP Bandung: Tidak
diterbitkan.
2. Catatan Kaki
Tujuan penulisan catatan kaki adalah untuk menyusun pembuktian (sumber tulisan), menyatakan utang budi (kepada
Mengenal
Mengenal
Lebih Dekat
Lebih Dekat
Makalah merupakan salah satu karya tulis yang membahas suatu persoalan yang berupa pendapat, gagasan, atau penjelasan. Makalah biasanya merupakan kertas kerja yang disampaikan dalam rapat, diskusi panel, seminar, simposium, dan sebagainya. Sumber ide suatu makalah dapat diambil dari fakta, pendapat, buku-buku, atau bacaan-bacaan lain yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.Sumber: Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis, 2004.
99
99
Komunikasi Massa pengarang yang dikutip pendapatnya), menyampaikan kete rangan
tambahan, memperkuat uraian (intisari, keterangan insidental materi penjelas yang kurang penting, perbaikan, dan pandangan yang bertentangan), dan merujuk bagian lain teks (uraian pada halaman lain, sebelum atau sesudahnya).
Teknik pembuatan catatan kaki:
a. Catatan kaki tidak boleh melebihi 3 cm dari margin bawah;
b. Catatan kaki dibuat sesudah baris terakhir teks, dalam jarak 3 spasi dibuat garis mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikan huruf pika atau dibuat garis mulai dari margin kiri sepanjang 15 ketikan huruf pika atau 18 ketikan huruf elite;
c. Catatan kaki dua spasi di bawah garis terakhir teks. Teks catatan kaki ditulis setengah spasi ke bawah setelah nomor penunjuk (setengah spasi ke bawah) dari nomor penunjuk;
d. Jarak antarbaris dalam catatan kaki menggunakan spasi rapat, sedangkan jarak antarcatatan kaki (jika lebih dari satu catatan) menggunakan dua spasi;
e. Setiap baris catatan kaki selalu dimulai dari margin kiri atau sejajar.
Perhatikan wacana berikut.
Cyberspace 1) adalah "ruang halusinasi" yang tercipta dari data di dalam komputer-komputer yang saling tersambung di dalam sebuah jaringan. Ia adalah "... sebuah dunia yang diciptakan tidak aktual, tetapi mendekati dunia nyata". Penger tian "ruang" (space), di dalam
cyberspace bukanlah ruang yang terbentuk oleh substansi atau partikel mengikuti hukum i sika Newton atau geometri Euclides, melainkan data space, yang dibentuk oleh bits atau bytes, yang terbebas dari hukum i sika tersebut. Di dalam cyberspace, hukum i sika bekerja
dengan cara yang berbeda: tanpa gesekan (zero friction), gravitasi ekstra (extra-gravitation), dan geo metri non-Euclidean, yang semuanya dapat menghasil kan berbagai skenario kehidupan virtual yang sangat menjanjikan.
1. Istilah cyberspace kali pertama diperkenal kan oleh William Gibson dalam novel Science Fiction-nya Neuromancer (1983, sebelum kita mengenal apa yang disebut ‘internet’. Lihat William Gibson, Neuro man cer (Berkeley Publicatioan Group. 1984)
Sumber:Jurnal Perempuan No. 18, 2001
Tugas
Tugas KelompokKelompok
1. Tentukanlah sebuah topik sebagai bahan untuk menulis makalah.
2. Lakukanlah penelitian lapangan dan studi kepustakaan untuk mengumpulkan bahan-bahannya.
3. Daftarkanlah hal-hal yang akan menjadi bahan-bahan makalah berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan studi
1. Menyatakan tempat Contoh :
- Percetakan milik Husein maju pesat - Nelayan menjual ikan ke pelelangan 2. Menyatakan hasil perbuatan
Contoh:
- Cepat atau lambat pemalsuan uang itu akan terbongkar - Perlebaran jalan membuat transportasi lancar
Pada pembelajaran sebelumnya Anda telah belajar mengiden-tii kasi kata berawalan dan kata berakhiran yang terdapat dalam teks. kali ini Anda akan belajar mengenai koni ks. Koni ks adalah imbuhan yang secara gramatikal melekat di dua tempat. Ai ks tunggal yang terjadi dari dua bagian yang terpisah, misalnya ke-an dalam kata-kata:
Fungsi imbuhan ke-an sebagai pembentuk kata benda. Arti imbuhan pada kata kehujanan menyatakan dalam keadaan. Arti imbuhan dari kata kepandaian menyatakan dikenai sifat. Dan arti imbuhan dari kata kepemimpinan menyatakan hasil.
kehujanan kepandaian kepemimpinan
Perhatikan kata-kata berikut.
persatuan pekuburan perbedaan Fungsi imbuhan per-an dan pen-an sebagai pembentuk kata benda, baik kata benda konkret maupun kata benda abstrak. Contoh imbuhan per-an dan pen-an yang membentuk kata benda konkret misalnya persatuan, pekuburan, perjanjian, perbedaan.
Arti yang terkandung dalam imbuhan per-an dan pen-an pada umumnya sama, seperti halnya fungsinya, antara lain maknanya adalah sebagai berikut.