• Tidak ada hasil yang ditemukan

Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan kriteria perencanaan persampahan untuk kota sedang dan kota

E. Peran Serta Masyarakat

- Kampanye/Penyuluhan belum dilaksanakan - - akan dilakukan penyuluan Bappeda/PU - Kerterlibatan Masyrakat belum maksinal - - akan dilakukan sosialisai Bappeda/PU - Partisipasi Aktif Masyarakat belum maksinal - - akan dilakukan sosialisai Bappeda/PU No. Aspek Pengelolaan Drainase

Tindakan

4.5.4 Analisa Permasalahan dan Rekomendasi

4.5.4.1 Analisa Kebutuhan

A. Perhitungan Curah Hujan Daerah

Dari data curah hujan dari beberapa stasiun didapat curah hujan titik (point

rainfall). Dengan point rainfall kemudian dapat dihitung raela rainfall pada daerah

tangkapan hujan atau daerah layanan sistem drainase.

Jika pada suatu daerah tangkapan hujan terdapat beberapa stasiun curah hujan, maka untuk menghitung curah hujan daerah atau areal rainfall, beberapa metode dapat digunakan, antara lain :

 Metode Aljabar rata-rata  Metode Poligon Thiesen  Metode Isohyet

 Metode Grid Point Technique

Curah hujan daerah adalah nilai rata-rata curah hujan dari beberapa stasiun curah hujan yang dihitung berdasarkan metode-metode tersebut.

B. Analisis Curah Hujan Rencana

Untuk keperluan perencanaan, maka data-data curah hujan harian maksimum yang ada perlu dianalisa dengan metode statistika yaitu metode probabilitas. Analaisa ini didasarkan pada periode ulang (Retum Period) tertentu yang disesuaikan dengan tujuan dan keperluan perencanaan. Hasil analisa curah hujan harian maksimum dari beberapa tahun pengamatan untuk berbagai-bagai periode ulang disebut Curah Hujan Rencana, yaitu suatu curah hujan yang diharapkan terjadi satu kali selama masa periode ulang tertentu. Metode analisadistribusi yang biasa digunakan menganalisis curah hujan rencana antara l;ain adalah Metode Distribusi Gumbel, Metode Distribusi Normal, Metode Distribusi Log Pearson Type III dan lain-lain. Hasil dari metode=metode tersebut memberikan nilai yang berbeda-beda dengan penyimpangan yang berbeda pula. untuk menentukan metode mana yang paling cocok untuk suatu seri data dapat dilihat dari metode mana yang mengahasilkan jumlah penyimpangan yang terkecil. Jumlah

penyimpangan yang terjadi pada setiap metode dihitung dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Chi Square Method).

 Periode Ulang (T)

Periode ulang adalah suatu kurun waktu dimana suatu peristiwa diharapkan akan terjadi satu kali dalam kurun waktu tersebut. Misalnya periode ulang T = 5 tahun adalah bahwa suatu peristiwa diharapkan terjadi sekali dalam jangka waktu 5 tahun tersebut. Dapat pula dikatakan bahwa periode ulang adalah kebalikan dari probabilitas (P = ¹/r). Jadi untuk periode ulang 5 tahun, maka probabilitasnya adalah 1/5 = 20% yaitu suatu peristiwa kemumngkinan terjadinya 20% pertahun atau 100% dalam waktu 5 tahun. Untuk seri data yang disusun berdasarkan urutan mulai dari yang paling besar, maka periode ulang yang dugunakan untuk menghitung nilai teoritis yang diharapkan, dihitung dengan rumus sebagai berikut :

T = n + 1 m P = 1/T

dimana :

T = Periode Ulang (tahun)

N = Jumlah data pengamatan (tahun)

M = Nomor ranking data yang diurut mulai dari yang terbesar P = Probabilitas ( % )

Untuk perencanaan sistem drainase perkotaan, periode Ulang Perencanaan ditentukan dari jenis (katagori) kota seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.63 Periode Ulang

Jenis Kota Jumlah Penduduk

(jiwa)

Periode Ulang (Tahun) Satuan Primer Satuan Sekunder Satuan Tersier Kota Metropolitan Kota Besar Kota Sedang Kota Kecil > 1.000.000 500.000 s/d 1.000.000 100.000 s/d 500.000 < 100.000 10 - 25 5 - 10 2 - 5 1 - 2 5 - 10 2 - 5 1 - 2 1 2 - 5 1 - 2 1 1

4.5.4.2 Analisa Sistem Drainase

Analisa dilakukan untuk mengetahui tingkat kebutuhan bagi pelayanan sistem drainase baik primer maupun sekunder.

4.5.4.3 Analisa Jaringan Drainase

Melakukan analisa teknis atas usulan penyelesaian persoalan yang mencakup estimasi kapasitas saluran dan bangunan penunjang yang diperlukan.

4.5.4.4 Analisa Ekonomi

Selain analisa yang bersifat teknis, diperlukan juga analisa ekonomi yang menilai prioritas dan dampak ekonomi yang dapat terjadi jika ada dan tidaknya peningkatan dan atau pembangunan sistem drainase di Kota Sorong. Hal ini meliputi sebagai berikut ini:

 Jumlah penduduk yang memperoleh manfaat

 Luas penyusutan daerah banjir beserta besaran penyusutan kerugian jika proyek itu ada.

 Beban biaya/jiwa/ha

Besarnya BCR harus lebih besar dari 1 (flood control)Besarnya EIRR (flood control)

Apakah proyek berdasarkan least cost ratio

4.5.4.5 Alternatif Penyelesaian Masalah

Menguraikan beberapa alternatif penyelesaian masalah dan konsekuensinya terhadap aspek teknis, keuangan, kelembagaan, dan lingkungan. Sebagai acuan dalam penyampaian alternatif tersebut dipergunakan struktur pengembangan perkotaan dan struktur pengembangan prasarana kota yang telah disepakati. Sedapat mungkin alternatif yang diajukan untuk menyelesaikan setiap persoalan tidak lebih dari tiga.

4.5.4.6 Rekomendasi

Menetapkan alternatif yang dipilih serta rekomendasi untuk menindaklanjutinya dan keterkaitannya pada aspek teknis, keuangan, ekonomi, kelembagaan, dan lingkungan.

4.5.5 Sistem Drainase Yang Diusulkan

Menguraikan usulan sistem dan jaringan drainase secara keseluruhan yang didasarkan pada rekomendasi yang disepakati.

Menguraikan kebutuhan kelembagaan dan keuangan yang akan menunjang pelaksanaan pembangunan, operasi dan pemeliharaan sistem dan jaringan yang akan dibangun.

4.5.5.1 Usulan dan Prioritas Program

Usulan program yang diajukan perlu di check kesesuaiannya dengan hasil analisa dan identifikasi yang telah dilakukan. Selain itu, perlu juga dicek keterpaduan dengan sektor-sektor lainnya. Selain Usulan program harus dapat mencerminkan besaran dan prioritas program, dan manfaatnya ditinjau dari segi fungsi, kondisi fisik, dan non-fisik antar kegiatan dan pendanaannya.

Penjabaran program-program tersebut disesuaikan dengan struktur tatanan program RPJMN yang diwujudkan dalam paket-paket proyek/program.

Kegiatan penanganan drainase meliputi kegiatan:  Pelaksanaan rehabilitasi saluran yang ada  Pembangunan saluran yang baru

 Operasi dan pemeliharaan

 Penyuluhan dan pengelolaan dan pemeliharaan bangunan drainase bagi Pemerintahan Kota Sorong dan masyarakat.

Gambar 4.3

Algoritma Penanganan Drainase Perkotaan

4.5.5.2 Usulan dan Prioritas Proyek Penyediaan

Drainase

Menguraikan secara rinci yang dituangkan dalam tabel di mana masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan yang spesifik (di dalam tabel XV.I) memperlihatkan:

 Biaya proyek  Unit cost proyek  Lokasi proyek

 Tahun pelaksanaan proyek  Komponen proyek

Masing-masing paket proyek disusun dengan memperhatikan fungsionalisasi proyek yang akan dilaksanakan, disusun berdasarkan urutan prioritas penanganan, sehingga diperoleh paket yang fungsional.

4.5.5.3 Pembiayaan Proyek Penyediaan Drainase

Menguraikan secara rinci yang dituangkan dalam tabel di mana masing-masing proyek yang diprogramkan dalam kegiatan yang spesifik (di dalam tabel XV.I) memperlihatkan:

 Biaya proyek  Unit cost proyek  Lokasi proyek

 Tahun pelaksanaan proyek  Komponen proyek

Masing-masing paket proyek disusun dengan memperhatikan fungsionalisasi proyek yang akan dilaksanakan, disusun berdasarkan urutan prioritas penanganan, sehingga diperoleh paket yang fungsional.

Tabel 4.63

Perbandingan Alternatif Pemecahan Masalah Pengelolaan Drainase Tahun 2013 Kota Sorong

Teknis Manfaat Biaya Teknis Manfaat Biaya

(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). A. Kelembagaan : - Bentuk Institusi - Dasar hukum pembentukan institusi - SDM - ………. B. Teknis Operasional :