• Tidak ada hasil yang ditemukan

terutama kawasan terbangunRENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

D. Peraturan perundangan

- Kelayakan pakai/siap pakai belum ada peraturan belum ada peraturan akan dibuat peraturan

- Penerapan Sanksi belum dilaksanakan belum dilaksanakan akan diterapkan

E Peran Serta Masyarakat dan Swasta

- Penyuluhan belum dilakukan belum dilakukan akan dilakukan

- Keterlibatan swasta belum terlibat belum terlibat akan dilibatkan

Tabel 4.51

Usulan dan Prioritas Program Pengelolaan Air Limbah

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I Peningkatan Kelembagaan Pengelolaan Air limbah

- Perkuatan Institusi dan SDM 1Pkt 2.000.000.000 - Kota Manokwari 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000 400.000.000

II Pengembangan Pengolahan Sanitasi SistimOn-Site

1 Pengembangan Perencanaan 1Pkt 3.000.000.000 - Kota Manokwari - 3.000.000.000 - -

-( master Plan/ outline plan, PS dan DED - - - -

-2 Penyediaan Sarana Sanitasi Sistem On-Site 1Pkt 15.000.000.000 - Kota Manokwari 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000

3 Pembangunan PS sanitasi sistem On-Site 1Pkt 10.000.000.000 - Kota Manokwari 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000

skala komunitas berbasis masyarakat - - - -

-4 Penyediaan Prasarana Pengumpulan Lumpur 2 Unit 1.500.000.000 - Kota Manokwari - 750.000.000 750.000.000 -

-Tinja (Truk -Tinja) - - - -

-5 Pembangunan atau Rehabilitasi/Peningkatan 1Unft 3.000.000.000 - Kota Manokwari - - 3.000.000.000 -

-Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - - - -

-6 Peningkatan operasi dan pemeliharaan 1Pkt 200.000.000 - Kota Manokwari - 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000

Sistem Pengolahan Lumpur Tinja - Truk Tinja

- IPLT

III Pengembangan Pengolahan Sanitasi Stetim Off -Site

1 Penyediaan Pelayanaan Sambungan Rumah 1Pkt 5.000.000.000 - Kota Manokwari 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000

2 Pembangunan

- Sistim Jaringan Pengumpul Perpipaan 1Pkt 8.000.000.000 - Kota Manokwari 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000 1.600.000.000

- IPAL

Lokasi Waktu (tahun ke] Keterangan

2009 2010 2011 2012 2013

3 Pembangunan PS sanitasi Sistem Off-Site 1Pkt 12.000.000.000 - Kota Manokwari 2.400.000.000 2.400.000.000 2.400.000.000 2.400.000.000 2.400.000.000

Skala Komunitas Berbasis Masyarakat

4 Pembangunan PS air limbah mendukung 1Pkt 1.000.000.000 - Kota Manokwari 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000

kawasan RSH

5 Rehabiitas peningkatan kapasitas

- Jaringan perpipaan 1Pkt 500.000.000 - Kota Manokwari - - - 250.000.000 250.000.000

- Kapasitas IPAL 1Pkt 500.000.000 - Kota Manokwari - - - 250.000.000 250.000.000

6 Peningkatan operasi dan pemeliharaan 1Pkt 200.000.000 - Kota Manokwari - 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000

- Sistem Jaringan Perpipaan -IPAL

1 Pengembangan Sistem Pembiayaan Pengolahan 1Pkt 500.000.000 - Kota Manokwari 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

Air limbah

-2 Peningkatan Mekanisme Retribusi 1Pkt 500.000.000 - Kota Manokwari 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

3 Pengembangan Mekanisme Peningkatan 1Pkt 500.000.000 - Kota Manokwari 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

Sumber pembiayaan

V Pengembangan Peraturan/Perundangan

1 Penyediaan Peraturan dan Pedoman Siap Pakai 1Pkt 100.000.000 - Kota Manokwari 100.000.000 - - -

-2 Penerapan sanksi dan reward 1Pkt 100.000.000 - Kota Manokwari 100.000.000 - - -

-VI Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Swasta

1 Pengembangan pelibatan swasta 1Pkt 300.000.000 - Kota Manokwari 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000

2 Penyuluhan kampanye dan peningkatan 1Pkt 300.000.000 - Kota Manokwari 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000

partpasi masyarakat

VII Pengembangan Promosi Pembangunan 1Pkt 500.000.000 - Kota Manokwari 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

PS Air Limbah

No Aspek Pengolahan Air Limbah Vol Biaya (Rp.) Lokasi Waktu (tahun ke] Keterangan

Tabel 4.52

Usulan Pembiayaan Proyek Pengelolaan Air Limbah

APBD Kabupaten APBD Prop APBN PDN PLN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I Peningkatan Kelembagaan Pengelola Air Limbah

1 Perkuatan institusi dan SDM 1Pkt 500.000.000 - Kota Sorong 50.000.000 100.000.000 350.000.000 -

-II Pengembangan Pengolahan Sanitasi Sistem On-site

1 Pengembangan Perencanaan 1Pkt 500.000.000 - Kota Sorong 50.000.000 100.000.000 350.000.000 -

-(master plan/outline plan, FS dan DED)

2 Penyediaan PS Sanitasi Sistem On-Site 1Pkt 2.500.000.000 - Kota Sorong 250.000.000 500.000.000 1.750.000.000 -

-3 Pembangunan PS Sanitasi On-Site Skala Komunitas 1Pkt 2.500.000.000 - Kota Sorong 250.000.000 500.000.000 1.750.000.000 - -Berbasis masyarakat

4 Penyediaan prasarana pengumpulan lumpur tinja 2 Unit 1.000.000.000 - Kota Sorong 100.000.000 200.000.000 700.000.000 - -(truk tinja)

5 Pembangunan atau Rehabilitasi/Peningkatan 1Unit 2.000.000.000 - Kota Sorong 200.000.000 400.000.000 1.400.000.000 - -Kapasitas lPLT

6 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Sistem 1Pkt 200.000.000 - Kota Sorong 20.000.000 40.000.000 140.000.000 -

-Pengolahan Lumpur Tinja - Truk tinja

- IPLT

III Pengembangan Pengelolaan Sanitasi Sistem On-site

1 Penyediaan/Perluasan Pelayanan Sambungan Rumah 1Pkt 5.000.000.000 - Kota Sorong 500.000.000 1.000.000.000 3.500.000.000 - -2 Pembangunan

- Sistim Jaringan Pengumpul/Perpipaan 1Pkt 8.000.000.000 - Kota Sorong 800.000.000 1.600.000.000 5.600.000.000 -

-- IPAL

Lokasi Sumber Dana

APBD Kabupaten APBD Prop APBN PDN PLN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3 Pembangunan PS Sanitasi Sistem Off-Site Skala 1Pkt 12.000.000.000 - Kota Sorong 1.200.000.000 2.400.000.000 8.400.000.000 - -Komunitas Berbasis Masyarakat

4 Pembangunan PS Air Limbah Mendukung Kawasan 1Pkt 1.000.000.000 - Kota Sorong 100.000.000 200.000.000 700.000.000 - -RSH

5 Rehabilitas/Peningkatan Kapasitas

- Jaringan Pengumpul/Perpipaan 1Pkt 500.000.000 - Kota Sorong 50.000.000 100.000.000 350.000.000 -

--IPAL 1Pkt 500.000.000 - Kota Sorong 50.000.000 100.000.000 350.000.000 -

-6 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan 1Pkt 200.000.000 - Kota Sorong 20.000.000 40.000.000 140.000.000 -

-- Sistim Jaringan Perpipaan -IPAL

IV Peningkataan Pendanaan

1 Pengembangan Sistem Pembiayaan Pengolahan 1Pkt 500.000.000 - Kota Sorong 50.000.000 100.000.000 350.000.000 Air Limbah

2 Penigkataan mekanisme 1Pkt 500.000.000 - Kota Sorong 50.000.000 100.000.000 350.000.000

ristribusi

3 Pengembangan mekanisme 1Pkt 500.000.000 - Kota Sorong 50.000.000 100.000.000 350.000.000

peningkataan sumber pembiayaan

V Pengembangan Peraturan/Perundangan 1Pkt 100.000.000 - Kota Sorong 10.000.000 20.000.000 70.000.000 -

-1 Penyediaan Peraturan dan Pedoman Layak Guna 1Pkt 100.000.000 - Kota Sorong 10.000.000 20.000.000 70.000.000 - -2 Penerapan Sanksi dan Reward

VI Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Swasta

1 Penyuluhaan/Kampaye dan Peningkatan Partisipasi 1Pkt 100.000.000 - Kota Sorong 10.000.000 20.000.000 70.000.000 -

-masyarakat 1Pkt 100.000.000 - Kota Sorong 10.000.000 20.000.000 70.000.000 -

-2 Pengembangan Pelibatan Swasta

VII Pengembangan Promosi Pembangunan PS 1Pkt 250.000.000 - Kota Sorong 25.000.000 50.000.000 175.000.000 -

-Air Limbah

Tabel 4.53

SNI Mengenai Air Limbah Permukiman

No. No. SNI Judul Ruang Lingkup

1.   SNI 03-2398-2002 Tata Cara Perencanaan Tangki Septik Dengan Sistem Resapan 2.   SNi 03-2399-2002 Tata Cara Perencaan Bangunan

MCK Umum

3.   SNI 19-6410-2000 Tata Cara Penimbunan Tanah Bidang Resapan Pada

Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga

Standar ini mencakup di dalam merencanakan dan melaksanakan sistem penimbunan tanah untuk resapan pengolahan air limbah rumah tangga, yaitu persyaratan tanah dan lokasi, desain timbunan, dan teknis penimbunan yang dilakukan.

4.   SNI 03-6379-2000 Spesifikasi dan Tata Cara Pemasangan Perangkap Bau

Standar ini mengatur bahan dan pemasangan unit perangkap bau, pencegat dan pemisah

5.   SNI 03-6368-2000 Spesifikasi Pipa Beton untuk Saluran Air Limbah, Saluran Air Hujan dan Gorong-Gorong

Standar ini menetapkan spesifikasi pipa beton tidak bertulang untuk saluran air limbah rumah tangga, limbah industri, air hujan dan gorong-gorong (dalam satuan

metrik ), spesifikasi berlaku untuk pabrik dan perdagangan

dan tidak termasuk persyaratan untuk 6.   SNI 9-6409-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh

Limbah Tanpa Pemadatan Dari Truk

Tata cara ini mencakup metode pengambilan contoh dengan tabung konsentrik, pengambilan contoh limbah dengan “a thin walled tube sampler ”, pengambilan contoh dengan “trier ”, pengambilan contoh dengan bor, pengambilan contoh dengan bor barel, pengambilan co 7.   SNI 19-6466-2000 Tata Cara Evaluasi Lapangan

Untuk Sistem Peresapan

Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga

Standar ini memaut evaluasi lapangan untuk kondisi tanah kandungan dan permeabilita, kedalaman sampai dasar, kemiringan, posisi laskap, seluruh syarat yang melatarbelakangi dan berpotensi pada banjir. Laporan harus di buat dalam 30 hari terhitung sejak pe

4.4 Rencana Investasi Sub Bidang Persampahan

4.4.1 Petunjuk Umum Pengelolaan Persampahan

4.4.1.1 Umum

Sampah merupakan buangan hasil suatu proses atau aktivitas yang beerbentuk padat. Sampah diahsilkan oleh rumah tangga, pasar, rumah sakit, tempat rekreasi, jalan, pertanian dan industri. Secara fisik sampah dapat dibedakan menjadi sampah kering dan sampah basah, sampah dapat juga dibedakan menjadi sampah organik dan anorganik. Pembedaan sampah dapat pula dilakukan pada kandungan racun, sehingga sampah dibedakan menjadi sampah beracun dan tidak beracun. Pembedaan yang dikenal secara luas adalah pembedaan sampah organik dan sampah anorganik.

Pengelolaan sampah yang berasal dari rumah tangga, pasar, komersial, fasilitas umum dan kawasan industri dilaksanakan oleh Bidang Perumahan dan Penyehatan Lingkungan (P2L) Dinas Pekerjaan Umum Kota Sorong yang penanganannya langsung ditangani oleh Seksi Penyehatan Lingkungan. Cakupan tugas Seksi Penyehatan Lingkungan untuk menangani persampahan adalah sebagai berikut :

 Bertugas melaksanakan / mengawasi pembersihan jalan dan lingkungan dan penilaian kota Sorong yang bersih.

 Bertugas mengangkut sampah dari TPS ke TPA dan melaksanakan pengangkutan, pengawasan dan pembinaan pengangkutan sampah yang dikelola masyarakat. Secara operasional dimulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan ke TPA.

Pengumpulan dan pengangkutan menggunakan pola individual, pengumpulan dari rumah ke rumah langsung dsibuang ke TPA dengan pick up atau dump truck.

Pola komunal langsung, sampah langsung diambil pada lokasi pengumpulan komunal seperti TPS, pengangkutan ke TPS dilakukan oleh pengahasil sampah kemudian sampah dibuang ke TPA.

Pola komunal tidak langsung, sampah dikumpulkan dari sumber sampah dengan gerobak diangkut ke TPS dan dari TPS diangkut ke TPA, pola ini biasa dilakukan di

4.4.1.2 Kebijakan, Program dan Kegiatan Pengelolaan

Persampahan Dalam Rencana Kota Sorong

Kebijaksanaan dasar perencanaan sistem pengelolaan sampah adalah sebagai berikut :  Penanggung jawab pengelolaan kebersihan kota adalah Pemerintah Daerah

setempat.

 Tanggung jawab Pemerintah Pusat terbatas pada pembinaan pengaturan dan prakarsa pembangunan.

 Cara peningkatan pelayanan persampahan kota dilaksanakan secara bertahap.  Tercapainya target peningkatan kualitas lingkungan perkotaan dengan

memprakarsai program penyehatan lingkungan secara terpadu.

 Institusi pengelolaan sampah harus sudah mempunyai rencana kerja jangka pendek, menengah dan panjang.

 Pembiayaan pengelolaan sampah diarahkan ke pembiayaan sendiri oleh masyarakat. Pemda hanya membiayai 20 % dari total biaya pengelolaan, yaitu untuk pelayanan umum.

 Peningkatan dan pengikutsertaan peran serta masyarakat dalam sistem pengelolaan sampah.

 Mengikutsertakan dan melibatkan peran serta swasta secara formal dalam pengelolaan sampah.

 Sistem pengelolaan sampah lebih diorientasikan pada padat karya. A. Kegiatan Operasional Persampahan

1) Umum

Kegiatan teknis operasional pengelolaan persampahan adalah sebagai berikut :  Kegiatan pewadahan sampah (on storage)

Kegiatan pengumpulan sampah (collection)Kegiatan pemindahan sampah (transfer)

Kegiatan pengangkutan sampah (intermediate treatment)Kegiatan pembuangan akhir (final disposal).

2) Pewadahan Sampah

Pewadahan sampah adalah suatu cara penampungan sampah sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhirnya. Tujuan utama dari pewadahan adalah untuk menghindari terjadinya sampah yang berserakan sehingga mengganggu lingkungan dari segi kesehatan, kebersihan dan estetika.

Pewadahan dapat dikelompokkan sebagai pewadahan individual serta pewadahan komunal (yang merupakan bagian dari proses pengumpulan). Pewadahan individual dimaksudkan untuk menampung sampah dari masing-masing sumber sampah. Pewadahan komunal dimaksudkan untuk menampung lebih dari satu sumber sampah.

3) Pengumpulan Sampah

Yang dimaksud dengan sistem pengumpulan sampah yaitu cara atau proses pengambilan sampah mulai dari tempat pewadahan/ penampungan sampah dari sumber timbulan sampah sampai ke tempat pengumpulan sementara/stasiun pemindahan atau sekaligus diangkut ke tempat pembuangan akhir.

Pengumpulan umumnya dilaksanakan oleh petugas kebersihan kota atau swadaya masyarakat (pemilik sampah, badan swasta atau RT/RW).

4) Pemindahan Sampah

Proses pemindahan terdapat pada pengelolaan sampah dengan pengumpulan secara tidak langsung. Proses ini diperlukan karena kondisi daerah pelayanan tidak memungkinkan untuk diterapkan pengumpulan dengan kendaraan truk secara langsung. Di samping itu juga proses ini akan sangat membantu efisiensi proses pengumpulan. Pekerjaan utama pada proses ini yaitu memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam truk pengangkut.

Lokasi pemindahan dapat bersifat terpusat (pola transfer depo) atau tersebar. Fungsi lokasi pemindahan terpusat : proses pemindahan, penyimpanan alat,

perawatan ringan, proses pengendalian (desentralisasi). Sedangkan fungsi lokasi pemindahan tersebar : proses pemindahan dan penyimpanan alat. 5) Pengangkutan sampah

Yang dimaksud dengan pengangkutan sampah dalam hal ini adalah kegiatan pengangkutan sampah yang telah dikumpulkan di tempat penampungan sementara (transfer depo) atau langsung dari tempat sumber sampah ke TPA. Pekerjaan pengangkutan pada pokoknya membawa sampah makin menjauhi daerah sumber, dengan menggunakan kendaraan pengangkut berupa truk (biasa, dump truck, compactor, dll).

B. Pola Teknis Operasional