• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

B. Peran Public Relations PT. PLN (Persero)

Peran merupakan dimana seseorang melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang seharusnya menjadi tugasnya. Divisi public relations PT. PLN (Persero) sangat berperan dalam membangun dan menjaga citra perusahaan serta menjalankan tugas sebagaimana fungsinya dalam membina hubungan baik dengan pihak internal dan eksternal. Public relations memliki peran sebagaimana penunjang manajemen dan memnina hubungan baik dengan publik. Selain itu public realtions juga dapat melakukan peran sesuai dengan hak

dan kewajibannya.

Tugas dan tanggung jawab divisi public relations PT. PLN (Persero) ialah menjaga nama baik perusahaan dimata publik, meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan agar menarik minat publik, dan menciptakan citra positif dimata publik.

Public relations PT. PLN (Persero) melakukan perannya sesuai dengan teori yang penulis gunakan yakni:

1. Sebagai komunikator, divisi public relations PT.

PLN (Persero) melakukan hubungan timbal balik dengan publik, yang mana divisi public relations menerima kritik dan mendengarkan apa yang disampaikan publik baik secara langsung maupun melalui media.

2. Membina hubungan baik dengan publik dan pelanggan. Menjalin hubungan baik serta saling menguntungkan antara satu dengan yang lainnya ialah cara terbaik divisi public relations menjalankan tugasnya.

3. Berperan sebagai back up management dimana divisi public relations dapat pula menjadi bagian pendukung dalam fungsi manajemen PT. PLN

(Persero).

4. Berperan membentuk citra positif perusahaan terhadap publik dan berperan sebagai fasilitator perusahaan serta stabilitator perusahaan dikala mengalami keadaan yang tidak diinginkan perusahaan.

Terbentuknya citra sebuah perusahaan merupakan hasil kerja keras dari semua tim serta public relations terhadap perusahaan. PT. PLN (Persero) menginginkan citra yang tercipta secara murni dari hasil kerja keras seluruh tim. Public relations berusaha menjalankan kegiatan sesuai dengan hak dan kewajibannya dalam meningkatkan citra perusahaan.

86 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

Dari analisis dan temuan data penelitian mengenai

“Strategi Public Relations PT. PLN (Persero) Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan”, maka kesimpulan yang didapat ialah sebagai berikut :

1. Strategi yang digunakan PT. PLN (Persero) dalam mempertahankan citra perusahaan yakni sesuai dengan teori Scott M. Cutlip dalam buku Effective Public Relations mengemukakan bahwa proses perencanaan strategis dalam public relations ini terdiri dari :

a. Mendefinisikan problem public relations, PT.

PLN (Persero) menganalisa dan mengkaji permasalahan serta berita terkait dengan mati listrik sebagian pulau Jawa (blackout) secara keseluruhan.

b. Perencanaan, berdasarkan fakta yang telah ditemukan, PT. PLN (Persero) membuat perencanaan atas fakta yang ada seperti merespon dengan berbagai bentuk mulai dari surat permohonan maaf kepada masyarakat

melalui media hingga memberikan kompensasi kepada pelanggan yang terdampak.

c. Berkomunikasi, PT. PLN (Persero) merealisasikan perencanaan yang telah disusun dengan mengkomunikasikan atau menyampaikan perencanaan tersebut kepada publik mulai dari konferensi pers hingga pemberitaan di berbagai media.

d. Evaluasi, PT. PLN (Persero) melakukan kegiatan evaluasi yang dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan dari serangkaian strategi serta kegaitan yang sudah dilakukan dengan cara konsisten terhadap pelayanan, sehingga dapat meminimalisir jika masalah terulang kembali.

2. Peran public relations dalam PT. PLN (Persero) memiliki fungsi dan tanggung jawab yang bertindak sebagai ujung tombak perusahaan dalam menjaga dan membina hubungan baik dengan publik.

Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan agar menarik minat publik, dan menciptakan citra positif dimata publik. Public Relations juga berperan sebagai fasilitator serta stabilitator perusahaan dikala mengalami hal yang tidak diinginkan perusahaan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisi dan kesimpulan diatas maka penulis ingin mengemukakan saran kepada PT. PLN (Persero) sebagai berikut:

1. Strategi public relations yang telah dijalankan, dapat dipertahankan dan dimodifikasi sebaik mungkin agar dapat lebih berkembang lagi.

2. Pertahankan citra positif yang sudah PT. PLN (Persero) miliki. Dalam penyebaran informasi melalui media maupun website resmi, PT. PLN (Persero) dapat lebih aktif lagi mengunggah kegiatan perusahaan agar publik dapat mengetahui bukan hanya dari satu sisi atau dua sisi saja.

3. Meningkatkan kualitas manajemen reporting karyawan PT. PLN (Persero), kemampuan karyawan dalam laporan harian, mingguan, bulanan dan progres report sangat vital. Karena dari laporan tersebut perusahaan mampu melakukan langkah-langkah antisipasi pencegahan malfungsi operasional maupun menginvestigasi secara cepat saat terjadi sebuah peristiwa.

89

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro, Public Relations: Suatu pendekatan Praktis.

Assauri, Sofjan, Strategic Management : Sustainable Competitive Advantages, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi. Teori, Paradigma, dan Discourse Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2008.

Cutlip, Scott, M dan Center, Allen H, Effective Public Relations Jakarta: Prenadamedia Group, 2006.

Effendy, Onong, Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003.

Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Iriantara, Yosal, Community Relation Konsep dan Aplikasinya, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007.

Jauch, Lawrence, R dan Glueck, William, F, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan Jakarta: Penerbit Erlangga, 1988.

Jefkins, Frank, Public RelationsJakarta : Penerbit Erlangga, 2002.

Jefkins, Frank & Yadin, Daniel, Public Relations, alih bahasa Haris Munandar : edisi ke 5Jakarta : Erlangga, 2003.

Krisyantono, Rakhmat, Public Relation Writing: Teknik Produksi Media Publik Relations Dan Publisitas Korporat Jakarta:

Kencana, 2012.

Kusumastuti, Frida, Dasar-Dasar Humas, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Bandung, Remaja Rosdakarya, 2006.

Nova, Firsan, Crisis Public Relations, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.

Oliver, Sandra, Strategi Public Relations, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.

Prastowo, Andi, Memahami Metode-Metode Penelitian, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Saputra, Wahidin dan Nasrullah Ruli, Public Relations 2.0: Teori dan Prektik Public Relations di Era Cyber, Jakarta:

Gramata Publishing, 2011.

Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro, Dasar-Dasar Public Relation.

Streiner, George, A dan Miner, John, B, Kebijakan dan Strategi Manajemen, Jakarta: Erlangga, 1997.

Widjaja A. W. Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta : Bina Aksara, 1986.

Yulianita, Neni, Dasar-Dasar Public Relations,Bandung : P2U-LPPM UNISBA, 2007.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2014.

WEBSITE

Rosiana Haryanti, ”Reputasi PLN Rusak Akibat Listrik Padam,

Bagaimana mengembalikannya?” diakses dari

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/05/17343391/reputa

si-pln-rusak-akibat-listrik-padam-bagaimana-mengembalikannya?page=all, pada tanggal 24 februari 2021 pukul 21.15.

Profil Perushaan – PT PLN (Persero), diakses dari

https://web.pln.co.id/tentang-kami/profil-perusahaan, pada tanggal 24 Februari 2021 pukul 21.46.

Struktur Organisasi - PT PLN (Persero), diakses dari

https://web.pln.co.id/statics/uploads/2021/02/penyampaian- peraturan-direksi-tentang-organisasi-dan-tata-kerja-pt-pln-(persero)-perdir-no-0076.pdf, pada tanggal 25 februari 2021

pukul 21.27

LAMPIRAN

TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara pribadi pada tanggal 25 Februari 2021 dengan Intan Fahdiana selaku Divisi Public Relations PT. PLN (Persero) melalui telfon.

1. Bagaimana PLN memberikan tanggapan terhadap peristiwa pemadaman listrik pada tanggal 4 Agustus 2019.

Dalam hal ini strategi perusahaan dalam pembentukan citra perseroan ?

Jawab :

Strategi kami dalam merespon dengan berbagai macam bentuk mulai dari surat permohnan maaf kepada masyarakat melalui media hingga memberikan kompensasi kepada pelanggan yang terdampak.

2. Bagaimana respon pertama yang dilakukan oleh perseroan pada hari ketika terjadi pemadaman listrik yang sangat lama ?

Jawab :

Respon pertama yang dilakukan oleh perusahaan yaitu segara menyampaikan informasi terkait permohonan maaf atas pemadaman yang terjadi pada waktu itu, pihak perusahaan juga membuat konferensi pers untuk

menjelaskan secara detail terkait penyebabnya blackout dalam waktu yang sangat lama.

3. Apa penyebab terjadinya pemadaman listrik dalam waktu yang sangat lama di beberapa wilayah ?

Jawab :

Gas Turbin 1 sampai 6 Suralaya mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat itu dalam posisi mati (off).

Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Cilegon juga mengalami gangguan atau trip. Gangguan ini mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek mengalami pemadaman.

4. Apakah ada arahan dari pemerintah terkait peristiwa padamnya listrik yang mengganggu aktivitas masyarakat ? Jawab :

Ada, pihak perusahaan juga akan terus berupaya maksimal untuk segera menormalkan aliran listrik kepada para pelanggan sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

5. Kapan sistem kelistrikan DKI, Banten, dan Jawa bagian barat kembali normal ?

Jawab :

Pada tanggal 6 Agustus 2019 semua listrik kembali normal

6. Kompensasi seperti apa yang diberikan PT. PLN (Persero) bagi pelanggan yang terkena pemadaman listrik ?

Jawab :

Perusahaan memberikan kompensasi blackout atau pemadaman listrik sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No.27 tahun 2017. Sekitar 21,9 juta pelanggan PLN mengalami indikator lama gangguan.

7. Berapa nilai kompensasi yang diberikan PT. PLN (Persero) kepada masyarakat yang terdampak pemadaman

?

Jawab :

Kompensasi yang diberikan sebesar 35 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tarif adjustmen, dan sebesar 20 persen dari biaya beban atau rekening minimum untk konsumen pada golongan tarif yang tidak dikenakan penyesuaian tarif tenaga listrik (non adjustment). Untuk lebih jelasnya nilai kompensasi untuk setiap pelanggan terdampak bisa di cek melalui web resmi PT. PLN (Persero).

8. Bagaimana cara masyarakat untuk mendapatkan kompensasi tersebut ?

Jawab :

Bisa cek di website atau di media sosial PLN terkait masalah kompensasi yang diberikan perusahaan.

DOKUMENTASI

Foto chat melalui whatsapp dengan divisi humas PLN Intan Fahdiana

Foto kegiatan konferensi pers Executive Vice President Corporate Sripeni Inten Cahyani