• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V Analisa Pendekatan Konsep dan Desain Perencanaan Perancangan Mengungkapkan analisa pendekatan perencanaan dan perancangan sebaga

B.4. Peranan Pasar Tradidsional

B.4.1. Fungsi Pasar Tradisional4

· Fungsi Ekonomi

Sebagai pusat penjualan, maka pasar dapat dipahami sebagai arus barang dan jasa, serta sebagai rangkaian mekanisme ekonomi untuk memelihara dan mengatur arus barang dan jasa tersebut (Geertz, 1981:31). Sebagai pusat ekonomi, maka perkembangan pasar tradisional dapat menjadi petunjuk awal untuk melihat perkembangan ekonomi masyarakat setempat.

4

commit to user

· Fungsi Sosial

Sebagaimana dikemukakan Evers (1997:84-85), pasar merupakan lokasi pertemuan antara sesama kawan, sahabat karib, berkenalan dengan orang dari tempat lain, mencari pacar dan lain-lain. Pasar juga menjadi pusat jaringan sosial dan informasi yang luar biasa. Pertemuan pengunjung di pasar di samping untuk menjual produk pertanian dan membeli barang-barang kebutuhan hidup rumah tangga (keluarga), dijadikan pula sebagai tempat pertemuan dengan seseorang yang berasal dari desa yang berbeda, baik yang ada hubungan keluarga maupun yang tidak sama sekali (Majid, 1989:315). Effendi (1999) dalam penelitiannya menemukan bahwa pasar mingguan merupakan arena bertemunya sanak keluarga yang berasal dari desa yang berbeda. Dari sini tampak bahwa pasar tak hanya sebagai tempat kita mendapatkan barang dan jasa yang kita butuhkan melainkan juga sebagai wadah kita untuk berinteraksi dengan sesama manusia.

· Fungsi Budaya

Pasar memiliki multi peran, yaitu tidak hanya berperan sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli tetapi pasar juga memiliki fungsi sebagai tempat bertemunya budaya yang dibawa oleh setiap mereka yang memanfaatkan pasar. Interaksi tersebut tanpa mereka sadari telah terjadi pengaruh mempengaruhi budaya masing-masing individu (Depdikbud, 1993 :4). Pasar, pada masyarakat pedesaan dapat diartikan sebagai pintu gerbang yang menghubungkan masyarakat tersebut dengan dunia luar. Hal ini menunjukkan bahwa pasar mempunyai peranan dalam perubahan-perubahan kebudayaan yang berlangsung di dalam suatu masyarakat. Melalui pasar ditawarkan alternatif-alternatif kebudayaan yang berlainan dari kebudayaan setempat (Sugiarto, 1986 : 2).

· Fungsi Politik

Berbagai kebijakan pembangunan pedesaan, termasuk keberadaan pasar tradisional tidak terlepas dari pengaruh politik berbagai kelompok masyarakat, antara lain : kelompok petani, kelompok pedagang, kelompok kepentingan tertentu, dan juga dari pemerintah sendiri (Effendi, 1999). Pasar sebagai pusat

commit to user

keramaian juga sering digunakan sebagi wahana untuk memperkenalkan atribut-atribut politik terhadap masyarakat luas. Pusat-pusat perkumpulan (organisasi) yang bersifat politik juga biasanya ditemui di pasar (Evers, 1997). Institusi pasar yang ramai juga menjadi strategis untuk dijadikan instrument mempengaruhi orang lain mengikuti kemauan politik kelompok yang bersangkutan untuk tujuan perekrutan anggota.

B.4.2. Nilai Strategis Pasar Tradisional di Indonesia

Bagi masyarakat Indonesia, pasar tradisional tak sekedar mewadahi kegiatan jual beli semata. Namun lebih dari itu, pasar tradisional berfungsi juga sebagai tempat berinterasksi sosial dan memperoleh informasi. Kegiatan tawar menawar yang terjadi dalam transaksi jual beli menghasilkan hubungan antara pedagang dan pembeli menjadi lebih akrab. Dari hasil penelitian Geertz, menemukan adanya praktek bahwa tawar- menawar yang tidak ada habis-habisnya antara pembeli dan penjual bukan cuma bersebab dari tidak adanya pembukuan yang lengkap tetapi karena proses tawar-menawar seperti itu yang terefleksi semacam ada kegigihan, adu kekerasan syaraf dan ajang adu pengalaman. Bisa memberikan keasyikan tersendiri masing-masing pihak.

Tak hanya identik dengan sistem sliding price (tawar menawar), pasar tradisional

juga mempunyai karakteristik “bazaar type economy”. Menurut Gertz (1963), karakteristik

bazaar pada pasar tradisional terlihat dengan banyak pedagang yang menjual berbagai barang dagangan yang sejenis.

Meskipun pasar tradisional memiliki kekhasan yang jarang ditemui pada pusat perbelanjaan modern, namun pasar tradisional saat ini telah identik dengan tempat belanja

yang tidak nyaman. Becek, lantai berlubang, gang antarlos sempit, bocor, panas, sampah

di mana-mana, bau tak sedap, dan lalat beterbangan merupakan gambaran pasar tradisional pada umumnya. Pasar tradisional dicirikan oleh organisasi pasar yang sederhana, tingkat efisiensi dan spesialisasi yang rendah, volume barang relative kecil, bentuk bangunan yang apa adanya, terkesan sempit, kotor, berlakunya sistem harga luncur, dan interaksi berlangsung secara real (Slamet, 2003:3).

commit to user

Pasar tradisional dibentuk oleh masyarakat melalui kesepakatan bersama sebagai kegiatan budaya. Aktivitas dalam pasar tradisional bukan sekedar kegiatan ekonomi, namun ada silaturahmi yang luas. Hal ini tentunya berbeda dengan pasar modern yang merupakan hasil paham kapitas yaitu selalu berorientasi untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

Pada mulanya pasar tradisional hanya beroperasi pada hari-hari tertentu atau hari pasaran. Satu pasar, misalnya hanya beroperasi pada pasaran Pahing sementara pasar yang lain hanya pada pasaran Kliwon. Jadi pedagang pada saat itu harus membawa barang dagangannya ke pasar sesuai dengan pasaran untuk berjualan. Kegiatan perdagangan yang berpindah-pindah sesuai dengan pasaran ini juga merupakan kekhasan pasar tradisional. Namun seiring fasilitas kegiatan pasar yang berkembang muncullah bentuk bangunan baru yaitu kios yang memungkinkan terjadinya kegiatan menetap. Dan pada perkembangannya semakin banyak pasar tradisional yang beroperasi harian dan tidak lagi menggunakan pasaran.

Seperti diuraikan sebelumnya bahwa pasar tradisional menyangkut hidup orang banyak terutama masyarakat kecil. Di Indonesia, terdapat 13.450 pasar tradisional dengan sekitar 12,6 juta pedagang kecil (Kompas 2006). Pasar tradisional memberikan kemudahan akses bagi pemasok kecil termasuk petani, berbeda dengan pasar modern menjalin kerja sama dengan pemasok besar. Bahan pangan yang langsung dipasok dari petani memiliki keunggulan bahan masih segar dan sehat.

Beberapa pokok positif yang dapat dicatat dari pasar tradisional adalah :

· Pasar tradisional memberikan pelayanan kepada semua tingkat golongan

masyarakat dan menjadi tempat bertemu antar golongan itu.

· Pasar tradisional menyediakan berbagai jenis pelayanan dan tingkat

fasilitas sehingga pasar jadi tempat berbelanja dan berdagang dari berbagai golongan masyarakat.

· Pasar tradisional menampung padagang-padagang kecil golongan

commit to user

· Pasar tradisional menumbuhkan berbagai kesempatan kerja sampingan

dan pelayanan pengunjung.

· Yang paling unik adalah pasar dengan kelanjutan bentuk tradisional ini

menimbulkan suasana bazaar, tradisi tawar menawar dan hubungan

langsung antar manusia yang manusiawi.

C. Tinjauan Tata Ruang Pasar5

Dokumen terkait