3.1. Capaian Kinerja Organisasi
3.1.3. Perbandingan Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2020 dengan Tahun
capaian kinerja 2020 selama 5 tahun kebelakang. Indikator kinerja yang digunakan sebagai dasar pengukuran adalah indikator kinerja pada tahun 2020.
Penjelasan terkait perbedaan indikator kinerja yang digunakan tahun 2015-2020 adalah sebagai berikut :
1. Pertengahan Tahun 2014 sampai pertengahan Tahun 2015 merupakan tahun transisi Direktorat Jenderal Penataan Ruang dari Kementerian Pekerjaan Umum ke Badan Pertanahan Nasional. Proses strukturisasi SOTK Tata Ruang agar berintegrasi dengan
AKUNTABILITAS KINERJA
pertanahan mengalami beberapa kali perubahan dan penyesuaian program dan kegiatan, sehingga perumusan outcome, output, indikator kinerja, dan target kinerjaSetditjen Tata Ruang juga masih mengalami perubahan dan penyesuaian mengikuti Renstra Kementerian ATR/BPN hingga saat ini.
2. Pengukuran kinerja tata ruang dari tahun 2014 sampai tahun 2016 (indikator kinerja dan target output) masih menggunakan pengukuran proses suatu kegiatan dengan output berupa dokumen dan laporan, belum menggambarkan hasil atau manfaat dari suatu kegiatan, serta masih menggunakan pendekatan money follow function dalam perencanaan anggaran.
3. Tahun 2016, indikator kinerja antara perencanaan (ADIK) dan penganggaran (RKAKL) sudah selaras dan diakomodasi pada revisi Renstra Ditjen Tata Ruang yang disahkan pada akhir tahun 2016. Di tahun yang sama, Setditjen Tata Ruang menyusun perbaikan indikator kinerja yang lebih mengarah pada pencapaian outcome dan menggunakan pendekatan money follow program dalam perencanaan anggaran (tetapi masih berupa draft indikator kinerja, dan
kemudian dilanjutkan
kegiatannya di tahun 2017).
4. Tahun 2017, indikator kinerja yang digunakan sudah sesuai dengan ADIK dan RKAKL. Namun indikator kinerja berdasarkan ADIK dan RKAKL ini dinilai tidak dapat digunakan untuk mencapai sasaran kegiatan, tidak mencerminkan kinerja kegiatan tetapi hanya mencerminkan kinerja anggaran Setditjen Tata Ruang, dan tidak sesuai ketentuan penyusunan indikator kinerja yaitu SMART (Spesific, Measureable, Accountable, Result-oriented, Time-bound).
Sehingga penyempurnaan indikator kinerja masih terus dilakukan untuk meningkatkan komitmen Setditjen Tata Ruang dalam memberikan pelayanan prima kepada seluruh users Ditjen Tata Ruang.
5. Tahun 2018-2020 Setditjen Tata Ruang sudah sepenuhnya menggunakan sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan berorientasi outcome, menerapkan penggunaan anggaran berdasarkan program prioritas, dan menerpakan implementasi pengukuran kinerja yang tersistematis dan akuntabel.
Bukan hanya SMART tetapi harus
SMART-C (countinous
improvement) adanya perbaikan yang terus menerus untuk refinement pengukuran kinerja unit kerja sampai individu.
Tabel 18 Perbandingan Capaian 5 Tahun Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang
SASARAN KEGIATAN/
INDIKATOR
2016 2017 2018 2019 2020
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
AKUNTABILITAS KINERJA
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
reformasi birokrasi Ditjen Tata Ruang
Sasaran Kegiatan 2 : Mewujudkan birokrasi penyelenggaraan program yang akuntabel IKK 2: Nilai SAKIP
Ditjen Tata Ruang dan Setditjen Tata Ruang
IKK 3: Persentase Pemenuhan Dukungan Kebijakan, Pemantauan, dan Evaluasi dalam Rangka Mendukung PEN
- - - - - - - - 100 100
Sasaran Kegiatan 3 : Mewujudkan birokrasi penyelenggaraan administrasi keuangan dan BMN yang akuntabel IKK 4: Indeks
penyelenggaraan administrasi keuangan dan BMN Ditjen Tata Ruang dan Satker Ditjen Tata Ruang
7
Sasaran Kegiatan 4 : Menghadirkan pelayanan prima bagi Direktorat Jenderal Tata Ruang IKK 5: Indeks
kepuasan pelayanan Setditjen Tata Ruang
Dalam mengukur perbandingan target dan realisasi capaian kinerja tahun 2020 terdapat beberapa catatan, diantaranya sebagai berikut :
1. Seluruh target Indikator Kinerja tertuang di dalam dokumen Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang tahun anggaran 2020 sampai dengan level eselon IV. Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang telah melaksanakan implementasi IKU dimana IKU tersebut telah dimanfaatkan dalam
dokumen-dokumen perencanaan dan
penganggaran seperti yang tercantum di dalam dokumen Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang mulai dari level eselon I sampai dengan level eselon IV. Dalam hal penyusunan IKU di Perjanjian Kinerja, penyusunan tersebut mempertimbangkan
keselarasan Indikator kinerja eselon III dan IV dengan indikator kinerja atasannya sehingga memudahkan dalam pengukuran IKU yang dilakukan secara berjenjang.
2. Penyusunan Perjanjian Kinerja tahun 2020 dilakukan di tahun 2019 dimana pada tahun tersebut belum terdapat perubahan struktur organisasi dan Rencana Strategis Kementerian 2020-2024 dalam tahap penyusunan.
Sesuai dengan Peraturan MenPAN-RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, penyusunan Perjanjian Kinerja disusun satu bulan setelah DIPA terbit. DIPA Direktorat Jenderal Tata Ruang tahun anggaran 2020 terbit pada 12 November 2019
(NOMOR : SP DIPA-
056.03.1.352409/2020). Struktur
AKUNTABILITAS KINERJA
kegiatan di dalam DIPA tersebut masih menggunakan struktur kegiatan yang lama (PermenATR 8/2015). Berdasarkan hal-hal tersebut, penyusunan Indikator Kinerja dan struktur kegiatan di dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang tahun 2020 mengacu pada indikator dan struktur organisasi eksisting.
3. Pada periode Triwulan III, Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang
mengalami perubahan struktur organisasi berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Namun perubahan struktur organisasi tersebut tidak berdampak pada pelaksanaan kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang.
3.1.4. Perbandingan Target Renstra dengan Capaian Perjanjian Kinerja Di tahun 2020, Sekretariat Direktorat
Jenderal Tata Ruang telah melakukan evaluasi kesesuaian Program/Kegiatan dan Indikator/Output antara Perjanjian Kinerja, Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang, Renstra Direktorat Jenderal Tata Ruang, dan Renstra Kementerian ATR/BPN. Pelaksanaan evaluasi tersebut menggunakan dua Renstra, yaitu Renstra tahun 2015-2019 dan Renstra tahun 2020-2024. Hal ini dilakukan karena sampai dengan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang tahun 2020 ini disusun, Renstra Kementerian masih dalam tahap penyempurnaan. Penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang dan Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang tahun 2020-2024 dilakukan di tahun 2019 bersamaan dengan penyusunan Rencana Strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang
tahun 2020-2024. Penyusunan dilakukan bersamaan agar isi substansi yang terdapat didalam Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang, Renstra Direktorat Jenderal Tata Ruang, dan Renstra Kementeria ATR/BPN saling berkesinambungan.
Berikut adalah perbandingan target renstra Setditjen Tata Ruang 2015-2019 dengan capaian kinerja Setditjen tata ruang tahun 2020. Indikator kinerja yang digunakan sebagai dasar pengukuran adalah indikator kinerja Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang 2015-2019. Sedangkan target yang digunakan adalah backlog capaian Renstra 2015-2019. Hal ini dilakukan karena pada Renstra 2015-2019 tidak terdapat target untuk tahun 2020.
Perbandingan ini bertujuan untuk pemenuhan backlog tersebut.
Tabel 19 Perbandingan Target Renstra 2015-2019 dengan Capaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020
Sasaran Kegiatan Renstra Setditjen
Tata Ruang
Indikator Kinerja
Renstra Setditjen Tata Ruang 2015-2019
Total strategi serta administrasi kerjasama Direktorat Jenderal Tata Ruang
30 Dok
19 Dok -11 3
AKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Kegiatan Renstra Setditjen
Tata Ruang
Indikator Kinerja
Renstra Setditjen Tata Ruang 2015-2019
Total
program perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang
Terselenggaranya pengelolaan hukum,
kepegawaian, dan ortala
4. Jumlah dokumen penyelenggaraan bantuan hukum dan penyiapan peraturan perundang-undangan
10 Dok
10 Dok 0 1
5. Jumlah dokumen kajian harmonisasi peraturan perundangan sektoral yang berkaitan dengan Bidang Tata Ruang
5 Dok
6 Dok +1 1
6. Jumlah laporan pengelolaan kepegawaian
55 Laporan
15 Dok -40 2
7. Jumlah laporan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana
45 Laporan
21 Dok -24 2
Terselenggaranya pengelolaan keuangan, umum kajian,
penyebarluasan, pengelolaan data dan informasi, komunikasi dan kepustakaan, serta
pengembangan sistem informasi penataan ruang
8. Jumlah dokumen perbendaharaan, verifikasi, dan pelaporan
25 Dok
14 Dok -11 1
9. Jumlah laporan pengelolaan Barang Milik Negara
10 Laporan
8 Dok -2 1
10. Jumlah laporan administrasi umum dan rumah tangga
70 Laporan
67 Dok -3 3
11. Jumlah dokumen kajian sistem informasi bidang penataan ruang
20 Dok
6 Dok -14 11
12. Jumlah laporan penyebarluasan Informasi dan bahan komunikasi
25 Laporan
5 Dok -20 2
Sumber : Hasil Analisis Data Evaluasi Kinerja, 2020
Sesuai dengan evaluasi Renstra 2015-2019 terhadap capaian kegiatan tahun 2020, masih terdapat backlog yang belum dapat terpenuhi.
Berikut adalah perbandingan target renstra Setditjen Tata Ruang 2020-2024 dengan capaian kinerja Setditjen Tata Ruang tahun 2020. Indikator kinerja yang digunakan sebagai dasar pengukuran
adalah indikator kinerja Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang 2020-2024. Perbandingan ini bertujuan untuk mengetahui backlog target pekerjaan (antara target Renstra dengan target Perjanjian Kinerja tahunan) dalam pencapaian sasaran program, dan juga sebagai bahan evaluasi dalam perencanaan program selanjutnya.
Tabel 20 Perbandingan Target Renstra 2020-2024 dengan Capaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020
Sasaran Kegiatan/ Indikator Satuan TARGET REALISASI
2020 2020
Dukungan Manajemen Internal (Ditjen 1-TR) Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya kegiatan dan program Direktorat Jenderal
Indikator Kinerja Kegiatan:
1. Indeks Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) dan Keuangan (IKPA) Eselon I
Indeks
1.a. Nilai Akuntabilitas Kinerja Ditjen A A
1.b. Nilai Indikator Kinerja Pengelolaan Anggaran (IKPA)
62 62
AKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Kegiatan/ Indikator Satuan TARGET REALISASI
2020 2020
2. Persentase Pengelolaan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat
Persentase 90 89
3. Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil
Negara Indeks 72 71
4. Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
Indeks 2,6 2,6
5. Nilai Penguatan Perundang-undangan Usulan Rancanan
Peraturan 1 1
6. Indeks Maturitas SPIP Eselon I Nilai 2 2
7. Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran
Persentase 100 100
Tabel 21 Sandingan Indikator Kinerja Antara Renstra Setditjen Tata Ruang 2015-2019 dengan Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020 Indikator Kinerja
Renstra Setditjen Tata Ruang
2015-2019
Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Tahun
2015
Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Tahun
2016
Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Tahun
2017
Indikator Kinerja Perjanjian
Kinerja Tahun 2018
dan 2019
Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Tahun
2020 1. Jumlah
dokumen kebijakan dan strategi serta administrasi kerjasama Direktorat Jenderal Tata Ruang
1. Jumlah Kebijakan Teknis, Program dan Pelaksanakan Monitoring dan Evaluasi Kinerja
1. Jumlah Dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran, Fasilitasi Administrasi Kerjasama Serta Evaluasi Kinerja Jenderal Tata Ruang
1. Nilai capaian kinerja 4 area perubahan reformasi birokrasi Ditjen Tata Ruang
1. Nilai capaian kinerja 4 area perubahan reformasi birokrasi Ditjen Tata Ruang 2. Jumlah
dokumen penyiapan dan penyusunan program dan anggaran tahunan 3. Jumlah
dokumen pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja program perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang 4. Jumlah
dokumen penyelenggara an bantuan hukum dan Ditjen Tata Ruang dan
2. Nilai SAKIP Ditjen Tata Ruang dan
AKUNTABILITAS KINERJA
Indikator Kinerja Renstra Setditjen Tata Ruang
2015-2019
Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Tahun
2015
Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Tahun
2016
Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Tahun
2017
Indikator Kinerja Perjanjian
Kinerja Tahun 2018
dan 2019
Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Tahun
2020 kajian
harmonisasi peraturan perundangan sektoral yang berkaitan dengan Bidang Tata Ruang
Harmonisasi Peraturan Perundangan Sektoral yang Berkaitan dengan Bidang Tata Ruang
6. Jumlah laporan pengelolaan
kepegawaian 3. Jumlah Dokumen Pengelolaan Hukum, Kepegawaian, dan Ortala
3. Jumlah Organisasi dan Tata Laksana 7. Jumlah laporan
penyelenggara an organisasi dan tata dan pelaporan
4. Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan;
Urusan Umum dan Rumah Tangga; Kajian, Penyebarluasa n, Pengelolaan Data dan Dokumen Hasil Pengelolaan Keuangan dan Umum Ditjen Tata Ruang dan Satker Ditjen Tata Ruang
3. Indeks penyelenggaraa n administrasi keuangan dan BMN Ditjen Tata Ruang dan Satker Ditjen Tata Ruang 9. Jumlah laporan
pengelolaan Barang Milik Negara
10. Jumlah laporan administrasi umum dan rumah tangga
4. Indeks kepuasan pelayanan Setditjen Tata Ruang
4. Indeks kepuasan pelayanan Setditjen Tata Ruang 11. Jumlah
dokumen kajian sistem informasi bidang
penataan ruang 12. Jumlah laporan penyebarluasan Informasi dan bahan
AKUNTABILITAS KINERJA
Tabel 22. Tabel Kesesuaian Indikator Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang dengan Indikator Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Tata
Ruang 2020-2024 Indikator Kinerja
Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Indikator Kinerja
Renstra Setditjen Tata Ruang 2020-2024 1. Nilai capaian kinerja 4 area perubahan reformasi
birokrasi Ditjen Tata Ruang • Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara
• Nilai Penguatan Perundang-undangan 2. Nilai SAKIP Ditjen Tata Ruang dan Setditjen Tata
Ruang • Indeks Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) dan
Keuangan (IKPA) Eselon I 3. Persentase Pemenuhan Dukungan Kebijakan,
Pemantauan dan evaluasi dalam rangka mendukung PEN
• Indeks Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) dan Keuangan (IKPA) Eselon I
4. Indeks penyelenggaraan adminstrasi keuangan dan BMN Ditjen Tata Ruang dan Satker Ditjen Tata Ruang
• Indeks Akuntabilitas Kinerja (SAKIP) dan Keuangan (IKPA) Eselon I
• Indeks Maturitas SPIP Eselon I 5. Indeks kepuasan pelayanan Setditjen Tata
Ruang • Persentase Pengelolaan Tindak Lanjut
Pengaduan Masyarakat
• Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
• Persentase Terpenuhinya Layanan Perkantoran
3.1.5. Perbandingan Target dan Realisasi RPJMN Tahun 2020 Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang
Tahun 2020 menjadi tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Sesuai dengan amanat Peraturan Presiden RI No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020 – 2024
Lampiran III, terdapat 5 (lima) kelompok proyek pembangunan dalam Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang seperti pada gambar di bawah ini:
Proyek Pembangunan pada Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang
Pada RPJMN 2020-2024 khususnya pada Program Perencanaan Tata Ruang dan
AKUNTABILITAS KINERJA
Bidang dan Prioritas K/L sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja tahun 2020. Berikut ini adalah target dan realisasi Prioritas Bidang dan K/L Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020:
Tabel 23 Perbandingan Target dan Realisasi Prioritas Bidang dan K/L Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020
PRIORITAS / OUTPUT /
SUBOUTPUT TARGET 2020 REALISASI 2020
PRIORITAS BIDANG Data dan Informasi Bidang
Tata Ruang 11 Sistem Informasi dan
Basis Data 11 Sistem Informasi dan Basis Data
Pengelolaan Data dan
Informasi Bidang Tata Ruang 11 Sistem Informasi dan
Basis Data 11 Sistem Informasi dan Basis Data
PRIORITAS K/L Layanan Dukungan
Manajemen Eselon I 19 Layanan 19 Layanan
Rencana Program,
Anggaran, dan Kerja Sama 4 Layanan 4 Layanan Pelaksanaan Pemantauan
dan Evaluasi 3 Layanan 3 Layanan
Layanan Informasi dan
Komunikasi DJTR 2 Layanan 2 Layanan
Tata Kelola Keuangan dan
BMN 2 Layanan 2 Layanan
Pelayanan Hukum dan
Kepatuhan Internal 2 Layanan 2 Layanan
Pengelolaan Kepegawaian 2 Layanan 2 Layanan
Pelayanan Umum dan
Perlengkapan 1 Layanan 1 Layanan
Pelayanan Rumah Tangga 1 Layanan 1 Layanan
Pelayanan Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi
2 Layanan 2 Layanan
Layanan Sarana dan
Prasarana Internal 1 Layanan 1 Layanan
Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan
Komunikasi 1 Layanan 1 Layanan
Layanan Perkantoran 1 Layanan 1 Layanan
Operasional dan
Pemeliharaan Kantor 1 Layanan 1 Layanan
3.1.6. Tindak Lanjut Permasalahan dan Isu Strategis Tindak lanjut penyelesaian dari
permasalahan dan isu strategis yang dapat dilaksanakan Setditjen Tata Ruang di tahun 2020 dan pencegahannya di tahun berikutnya adalah :
A. Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi
1. Penyusunan rencana strategis Ditjen Tata Ruang tahun 2020-2025 yang mempertimbangkan
arahan kebijakan nasional, arahan kebijakan kementerian, kondisi penyelenggaraan penataan ruang selama 5 tahun terakhir, serta memperhatikan kebutuhan sektor dan masyarakat terhadap perwujudan tata ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.
AKUNTABILITAS KINERJA
2. Evaluasi implementasi penerapan dan penyempurnaan sasaran program dan indikator kinerja utama Ditjen Tata Ruang yang mengarah pada pencapaian outcome dan ultimate outcome, yang didukung oleh seluruh unit kerja dari Eselon I sampai individu melalui penandatangan Perjanjian Kinerja (dari unit kerja Eselon I sampai Eselon IV) dan SKP (individu).
3. Perencanaan kerja tahunan (kegiatan dan anggaran) yang lebih terfokus pada penyelesaian backlog RPJMN, RKP, dan Renstra, money follow program, pemilihan locus yang berdasar, dan hasil evaluasi kegiatan yang digunakan sebagai feed-back perencanaan program.
4. Penyusunan petunjuk teknis pekerjaan yang memuat roadmap produk rencana dan standarisasi biaya keluaran sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dan anggaran untuk menjaga kualitas output yang terstandar.
5. Pengembangan sistem informasi terpadu dan terintegrasi bidang tata ruang yang berisi seluruh data terkait perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang pusat dan daerah, yang memiliki keterbukaan dan kebebasan akses oleh sektor dan masyarakat, guna mewujudkan transparansi publik dan tata ruang yang inklusif.
B. Hukum, Kepegawaian, dan Ortala 6. Harmonisasi atau penyelarasan
berbagai peraturan perundang-undangan sektoral dengan undang-undang penataan ruang
terjadinya konflik dalam pemanfaatan ruang.
7. Penguatan hubungan kerja yang lebih pro-aktif dengan pihak internal (pelaksana teknis) dan eksternal (Biro Hukum dan
Kemenkumham) untuk
mempercepat proses legalisasi rancangan peraturan perundang-undangan produk rencana tata ruang.
8. Peningkatan komunikasi (dapat berupa koordinasi, konsultasi, kerjasama, dan forum diskusi) antar sektor terkait penyelarasan antara perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang untuk mencegah terjadinya tumpang tindih kebijakan dan kewenangan.
9. Pengembangan SDM dan jafung penataan ruang K/L dan daerah sebagai elemen penting dalam perwujudan kualitas rencana tata ruang nasional dan daerah, melalui peningkatan kesadaran seluruh unit kerja akan pentingnya penguatan SDM tata ruang, kejelasan kewenangan pengembangan jafung penataan ruang, dan penguatan koordinasi dengan Biro Kepegawaian dan Pusdiklat.
10. Penyempurnaan desain kelembagaan, penguatan sinergitas antar unit kerja, dan penerapan standart operasional prosedur pelaksanaan kegiatan untuk efisiensi dan efektivitas organisasi.
C. Keuangan dan Umum
11. Pengelolaan anggaran yang tertib dan sesuai prosedur dengan didukung SDM yang mumpuni dapat mengurangi potensi
AKUNTABILITAS KINERJA
menghindari pemborosan pengadaan barang.
13. Pengembangan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah oleh users (sektor dan masyarakat) melalui sistem informasi yang terpadu dan terintegrasi antara pusat dan daerah.
14. Pemasaran produk tata ruang dan kampanye publik yang lebih massive ke media cetak maupun media elektronik yang
menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan penataan ruang yang terukur melalui penyusunan indikator kinerja outcome dan baseline penyelenggaraan penataan ruang, serta pemanfaatan sistem informasi monitoring evaluasi yang terpadu dan terintegrasi, guna mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.
3.1.7. Analisis Keberhasilan dan Kegagalan Pencapaian Kinerja