• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.4 Analisis dan Intepretasi Data

4.4.2 Perempuan dan Fungsinya

Konsep ke dua adalah kepemimpinan. Konsep ini terdiri dari beberapa elemen yaitu fungsi domestik dan publik. Ningsih lebih intensif dalam memberikan paparan data mengenai konsep ini. Ningsih mengatakan sebagai perempuan Jodha memiliki fungsi ganda. Fungsi ganda yang dimaksudkan oleh Ningsih adalah sebagai ratu dan sebagai ibu dalam rumah tangga. Pada pertanyaan "peran seorang perempuan", Ningsih menjawab perempuan memiliki peran sebagai tempat curhat dan memberi masukan kepada suaminya. Dalam rumah tangga, seorang perempuan juga beranggung jawab untuk mengurus anaknya. Ningsih mengatakan, Jodha tidak memanjakan anaknya walaupun Salim adalah putra mahkota, "Dee ga pilih kasih sekalipun iku anaknya tetap dihukum dididik. Nek diampuni terus nanti lama - lama manja."

Ningsih juga mengatakan bahwa Jodha sudah mengatur rumah tangganya sesuai dengan fungsi domestik. Dalam rumah tangga Ningsih sendiri, ia mengerjakan pekerjaan rumah tangga secara bersama - sama dengan suaminya. Namun bagi Ningsih, tanggung jawab untuk memasakkan suaminya adalah hal yang sangat penting. Sebab selama ini, Ningsih belum pernah memasakkan suaminya. Ia pun mengukur keberhasilan ia melayani suaminya setelah ia menyajikan masakan kepada suami Ningsih.

" Belum. Soale aku belum memasakkan sama dia. Pernah dee ngomong, ma kalau aku budhal kerjo aku mbontot ae ya ben ga boros - boros. Ya tapi mama sing masak. Ngko tak kei duwik toh ma. Tapi mama sing masak. Terus aku langsung ngeleg idhu."

(Belum. Soalnya aku belum memasakan sama dia. Pernah dia ngomong, ma kalau aku berangkat kerja aku membawa makan saja ya biar tidak boros - boros. Ya tapi mama yang memasakan. Nanti aku kasih uangnya ma. Tapi mama yang masak. Terus aku langsung menelan ludah)

Menurut Tono, perempuan memiliki peran penting dalam mendidik anaknya. Seperti Jodha mendidik Salim dan menghukumnya sesuai dengan usia. Ketika ditanya mengenai “bagaimana Jodha mengatur rumah tangganya,” Tono melihat Jodha sangat baik dalam mengurus rumah tangganya, misalnya saat Jodha memasakkan Jalal walaupun ia memiliki banyak pembantu. Peran perempuan sebagai pengatur rumah tangga dalam kehidupan Tono dilakukan oleh Tono dan istrinya. Tono bertugas untuk me-manajemen keuangan dan istrinya bertugas untuk mengurus kegiatan rumah tangga.

Bagi Gaby yang masih belum menikah dan tinggal bersama dengan orang tuanya, ia banyak dibimbing oleh orang tua, khususnya mama Gaby. Hal ini disebabkan karena papa Gaby harus pulang pergi luar kota karena pekerjaan. Sebagai Anak, Gaby banyak merasakan didikan yang diberikan oleh mamanya. Dalam kesehariannya, mama Gaby bertugas untuk mengatur hal - hal rumah tangga, sedangkan papa Gaby bekerja mencri nafkah. Menurut Gaby dalam kisah Jodha Akbar ada hal yang tidak baik dalam mendidik anak. Sebaiknya ibu hanya satu, tidak seperti halnya yang terdapat pada Jodha Akbar. Salim memiliki dua ibu yang menyebabkan Jodha, ibu kandung Salim, tidak memiliki hubungan baik denganya.

" Ibu itu ya satu gitu lho. Boleh lah ada ibu angkat tapi yaapa - yaapa boleh bergaule sama Jodha tok"

Suwondo (1981) membagi peran perempuan dalam dua bagian yaitu fungsi intern dan fungsi ekstern. Fungsi intern meliputi kegiatan - kegiatan yang dilakukan perempuan dalam rumah atau dalam ranah domestik. Sedangkan fungsi ekstern merupakan kegiatan yang dilakukan perempuan di luar rumah. Dalam kehidupan Tono istrinya juga memerankan fungsi intern yakni dengan mendengarkan setiap sharing darinya. Fungsi intern yang pertama adalah sebagai istri supaya dapat mendampingi suami sebagai kekasih dan sahabat untuk bersama - sama membina keluarga yang bahagia. Fungsi kedua dari peran perempuan menurut Suwondo, yaitu sebagai ibu pendidik dan pembina generasi muda, supaya anak - anak dibekali

kekuatan rohani maupun jasmani dalam menghadapi segala tantangan zaman, dan berguna bagi nusa dan bangsa . Selain kedua fungsi tersebut, para informan juga menambahkan fungsi intern yang lainnya seperti fungsi manajemen atau mengatur rumah tangga. Fungsi intern ke tiga ini dikategorikan Suwondo sebagai ibu pengatur rumah tangga, supaya rumah tangga dapat menjadi tempat yang aman bagi seluruh anggota keluarga.

Fungsi ekstern merupakan fungsi di luar fungsi domestik (Suwondo. 1981). Ningsih mengatakan sebagai perempuan yang memiliki karir, ia mendapatkan banyak manfaat seperti menambah wawasan untuk dapat diterapkan di dalam kehidupan rumah tangganya. Ningsih mencontohkan seorang guru yang memberikan nasihat ketika ada seorang siswa bernama Siti dimarahi oleh orang tuanya karena tidak menyapu dengan bersih. Salah satu rekan guru Ningsih memberi penjelasan bahwa seharusnya Siti tidak dimarahi sebab ia sudah sudah melakukan semampunya. Dari cerita itulah Ningsih mendapatkan wawasan."Jadi bekerja itu sangat baik menurutku. Banyak pengalaman yang aku dapat selain untuk mensejahterakan taraf hidup lebih layak lagi"

Ningsih mengatakan profesi dan pendapatan yang tinggi bagi laki - laki merupakan hal yang penting dalam memuaskan istrinya. Sebagai seorang istri, Ningsih merasa belum dilayani oleh suaminya dengan baik karena gaji yang masih kurang.

"Belum merasa dilayani dengan baik sama Om Yas. Soale gajiane kurang hahaha.... Coba uange akeh wes isok jalan - jalan, nginep ke villa. Ga isok rekreasi."

Tidak hanya memiliki fungsi intern, tetapi perempuan juga memiliki fungsi ekstern. Perempuan sebagai tenaga kerja dan dalam profesi, bekerja di pemerintahan, pegawai swasta, dunia politik, berwiraswasta, dan sebagainya untuk menambah penghasilan keluarga (Suwondo, 1981, p.187). Peran ini yang dirasakan oleh Ningsih sangat bermanfaat untuk kehidupan rumah tangganya.

"Dadi untuk mensejahterakan, meningkatkan taraf hidup yang lebih layak lagi. Misalnya membantu suaminya. Gajiannya kalau istri

bekerja kan bertambah. Kesejahteraan bisa lebih layak lagi. Kehidupannya bisa lebih layak lagi."

Di dalam temuan data, peneliti menemukan informan yang menerima fungsi intern dan ektern sebagai penggabungan fungsi dalam diri perempuan. Namun ada pula yang memisahkan kedua fungsi tersebut. Misalnya saja Ningsih yang menerima fungsi ekstern dan intern menjadi satu dalam diri perempuan. Dalam wawancara kedua mengenai penggambaran Jodha Akbar, Ningsih mengatakan Jodha Akbar menggambarkan perempuan yang memiliki fungsi ganda, menjadi istri dalam mengurus rumah tangga dan berfungsi sebagai ratu. Konsep fungsi ganda tersebut sejalan bila dikaitkan dengan latar belakang kehidupan Ningsih. Ningsih merupakan seorang istri yang mengurus rumah tangga dan seorang perempuan yang memiliki karir. Meskipun memiliki gaji lebih rendah daripada suaminya, namun Ningsih memilih untuk bekerja. Sebagai perempuan Ningsih berusaha untuk membantu suaminya mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Menurut Biller et.al (dalam Duval, 1977 yang dikutip oleh Supriyantini) kegiatan rumah tangga berhubungan dengan keadan rumah dan perawatan anak, seperti berbelanja, memasak, mencuci, membersihkan rumah, menjahit, mencuci piring dan menyetrika. Dalam kesehariannya, Ningsih membagi tugas tersebut bersama dengan suaminya. Biasanya Ningsih bertugas untuk membersihkan rumah seperti menyapu dan mengepel rumah. Sedangkan suaminya berugas untuk mencuci pakaian. Peran melakukan kegiatan rumah tangga secara bersama dikatakan pula oleh Landis dan Landis. Mereka menjelaskan "Kegiatan rumah tangga adalah tugas-tugas yang ada di dalam rumah tangga yang harus dikerjakan oleh kedua pasangan suami-isteri, yang menyangkut pada pengelolaan keuangan keluarga, hubungan dengan keluarga asal masing-masing pasangan, pengaturan makanan dan perawatan diri dan mengurus pakaian," (Landis dan Landis 1970, dikutip oleh Supriyantini).

Moser membagi peran perempuan menjadi tiga kategori yaitu peran reproduksi, peran produksi, dan peran masyarakat (Moser, 1993, p.29 - 36). Peran reproduksi merupakan peran untuk menjalankan peran dalam rumah. Sedangkan

peran produksi adalah peran untuk memproduksi sesuatu baik di dalam maupun luar rumah. Peran masyarakat adalah keterlibatan mengikuti kegiatan - kegiatan di dalam masyarakat. Dua informan lebih banyak menaruh perempuan pada peran reproduksi dan laki - laki pada peran produksi. Gaby menjawab peran laki - laki adalah bekerja mencari nafkah, dan perempuan mengatur hal - hal rumah tangga. Tono sebagai suami, ia yang bekerja dan memegang keuangan dan istrinya bertugas untuk mengurus anak - anak dan hal rumah tangga. Sedangkan Ningsih lebih memilih untuk mengerjakan hal rumah tangga dan bekerja secara bersama - sama. Dengan demikian, Gaby dan Tono berada dalam posisi dominant dalam subtema fungsi intern dan ekstern, sedangkan Ningsih berada dalam posisi negotiated.

Dokumen terkait